HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KOTA KUPANG TAHUN 2023

Stunting is still a serious chronic nutritional problem and affects the growth and development of children in Indonesia. The province with the highest stunting prevalence rate in Indonesia in 2022 is East Nusa Tenggara, namely 35.3%, Kupang City contributed a stunting prevalence rate of 19.2%. Stunting occurs due to various factors including prenatal and postnatal factors. The aim of this research is to determine the relationship between birth spacing and the incidence of stunting among toddlers in the Kupang City area. This research uses a case control research design. The population in this study were toddlers at the Sikumana Community Health Center, with a research sample of 80 respondents. The research was conducted in the working area of ​​the Sikumana Health Center, Kupang City in August – September 2023. The statistical test used was the chii square test with an α value of 0.05. The research results showed that in the group of toddlers who experienced stunting, there were 57.5% of respondents who had a birth interval of less than two years. In the control group, namely toddlers who did not experience stunting, there were 32.5% of respondents who had a birth interval of less than two years. The results of the Chi-Square test showed that Asymp Sig (2-tailed) was 0.025 < α (0.05). Conclusion: Based on the research results, it was found that there was a relationship between birth spacing and the incidence of stunting. Keywords: Birth Spacing, Stunting, ToddlersStunting masih menjadi  masalah gizi kronis yang serius dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan anak di Indonesia. Provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Indonesia pada tahun 2022 adalah Nusa Tenggara Timur yaitu 35,3%, Kota Kupang menyumbang angka prevalensi stunting sebesar 19,2%. Kejadian stunting terjadi karena berbagai faktor termasuk didalamnya adalah faktor prenatal dan postnatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah balita di Puskesmas Sikumana dengan sampel penelitian berjumlah 80 responden. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang pada bulan Agustus – September 2023. Uji statistik yang digunakan adalah uji chii square dengan nilai α 0.05. Hasil penelitian didapatkan pada kelompok balita yang mengalami stunting terdapat 57.5% responden yang memiliki jarak kelahiran kurang dari dua tahun. Pada kelompok kontrol yaitu balita yang tidak mengalami stunting terdapat 32.5%  responden yang memiliki jarak kelahiran kurang dari dua tahun. Hasil uji Chi-Square didapatkan Asymp Sig (2-tailed) 0,025 < α (0,05). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian stunting. Kata Kunci : Jarak Kelahiran, Stunting, Balit

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA OBEN KECAMATAN NEKAMESE

Based on the recapitulation compiled from the regions, the achievements of family planning services at the same time as commemorating National Family Day (Harganas) in 2023 were attended by 1,273,566 of the target of 1,244,348 acceptors. The three provinces with the highest achievements were South Kalimantan (201.3%), Lampung (181%), and DI Yogyakarta (172.6%). The three provinces with the lowest achievements include Papua (27.1%), North Kalimantan (54.40%), and East Nusa Tenggara (59.9%). The problem of achieving the family planning program in NTT is still in the lowest category compared to other provinces in Indonesia. Oben village is one of the villages in the Kupang district with a number of couples of childbearing age (PUS) who do not participate in the family planning program, namely 86 PUS. The aim of this research is to determine the factors related to the participation of couples of childbearing age in participating in the Family Planning Program in Oben village. The type of research used in this research is quantitative with a cross sectional method. The population is all PUS in Oben village, namely all PUS aged 15-49 years and still menstruating. The total sample in this study was 86 samples. This research was carried out by interviews using a questionnaire to find out the data you wanted to research. Then the researchers carried out univariate and bivariate analyzes and tested using chi-square. Based on the research results, it was found that there was a significant relationship between age, education and parity and a couple's participation in the family planning program in Oben village. Keywords: Parity, Education, Age, Family planning  Berdasarkan rekapitulasi yang dihimpun dari daerah, capaian pelayanan KB serentak memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023 yang diikuti 1.273.566 dari target 1.244.348 akseptor. Tiga provinsi yang capaiannya tertinggi adalah Kalimantan Selatan (201,3%), Lampung (181%), dan DI Yogyakarta (172,6%). Tiga provinsi yang capaian terendah meliputi Papua (27,1%), Kalimantan Utara (54,40%), dan Nusa Tenggara Timur (59,9 %). Masalah pencapaian program KB di NTT masih termasuk dalam kategori terendah dibanding dengan provinsi lain yang ada di Indonesia. Desa oben merupakan salah satu desa yang ada di wilayah kabupatein kupang dengan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak mngikuti program KB yaitu 86 PUS.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan pasangan usia subur dalam mengikuti Program Keluarga Berencana di desa Oben. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif  dengan metode cross sectional. Populasi adalah seluruh PUS yang ada di desa Oben yakni semua PUS yang berusia 15- 49 tahun dan masih mendapatkan haid. Total sampel dalam penelitian ini adalah 86 sampel. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner untuk mencari tahu data yang ingin diteliti. Kemudian peneliti melakukan analisis univariat dan bivariat dan diuji menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan dan paritas dengan keikutsertaan pasangan dalam program keluarga berencana di di desa Oben. Kata kunci: Paritas, Pendidikan, Umur, Keluarga Berencana

GAMBARAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OESAPA

Nutrition conscious family (KADARZI) is a family that is able to recognize, prevent and overcome nutritional problems of each member. The assessment of the nutritional status of the family is based on five main indicators, namely weighing regularly, providing exclusive breastfeeding for the first 6 month, consuming a variety of foods, using iodized salt and consuming vitamin A nutritional supplements as recommended. Research Purpose: Describe the behavior of nutritionally conscious families in children aged 0-59 month in the working area of the Oesapa Public Health Center. Method: This type of research is descriptive analytic with a cross sectional approach. The sampling technique used in this research is purposive sampling.  The sample in this study amounted to 55 people who were obtained using a purposive sampling technique in accordance with the specified inclusion criteria. Result: Showed that the behavior of weighing 90,9% was good, exclusive breastfeeding behavior was good 94,5%, the behavior of consuming various foods was not good 70,9%, the behavior of using iodized salt was not good 54,4% and the behavior of consuming nutritional supplements (Vitamins A) good 92,7%. Conclusion most of  the behavior of the family aware of good nutrition. Conclusion: The result of this study are expected that health workers can improve the provision of education about the importance of Kadarzi behavior in children aged 0-59 months. Keywords: Kadarzi behavior, toddlers 0-59 monthsKeluarga sadar gizi (KADARZI) suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Penilaian status keluarga sadar gizi didasarkan pada lima indikator utama yaitu menimbang berat badan secara teratur, memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan pertama, mengkonsumsi makanan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium dan mengkonsumsi suplemen gizi vitamin A sesuai anjuran. Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran perilaku keluarga sadar gizi pada anak usia 0-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 orang yang didapatkan menggunakan teknik purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Hasil Penelitian Menunjukkan perilaku penimbangan berat badan baik 90,9%, perilaku pemberian ASI Ekslusif baik 94,5%, perilaku mengkonsumsi makanan beraneka ragam belum baik 70,9%, perilaku menggunakan garam beryodium belum baik 54,4% dan perilaku mengkonsumsi suplemen gizi (Vitamin A) baik 92,7%. Kesimpulan: sebagian besar perilaku keluarga sadar gizi baik. Hasil penelitian ini diharapkan petugas kesehatan mampu meningkatkan pemberian edukasi tentang pentingnya perilaku Kadarzi pada anak usia 0-59 bulan. Kata Kunci: Perilaku Kadarzi, Balita 0-59 Bula

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASIEKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BABULU KABUPATEN MALAKA

Child health is one of the main problems in the health sector in Indonesia. The causes of high infant mortality in Indonesia are congenital disorders, sepsis, upper respiratory tract infections, nutritional and environmental factors. One of the nutritional factors is the exclusive breastfeeding of the baby. The low level of exclusive breastfeeding by breastfeeding mothers can be caused by many factors, namely education, age, occupation, parity, socioeconomic, and family support. In addition, the factor that influences the success of coverage or exclusive breastfeeding for infants aged 0-6 months is knowledge. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of health education on maternal knowledge about exclusive breastfeeding for infants 0-6 months at the Babulu Community Health Center. This research is a quantitative study using a quasi-experimental research design non-randomized with a pre and post test design without control. The population is all mothers who have babies aged 0-6 months and pregnant women in the 2nd and 3rd trimesters with a total sample of 50 people. The sampling technique used is purposive sampling technique with data collection using questionnaire sheets pre and post test and data analysis using statistical test dependent T test (paired t-test). Based on the results of statistical tests, the results obtained p value = 0.000 less than alpha = 0.05, (p <0.05). This means that there are differences in the knowledge of mothers before and after being given health education. As for the advice given to mothers who have babies aged 0-6 months, they are supposed to follow the counseling given by health workers regarding the importance of exclusive breastfeeding so that there are no more mothers who do not provide exclusive breastfeeding to their babies.   Keywords : Health Education, Knowledge, Exclusive BreastfeedingKesehatan anak adalah salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan di Indonesia. Penyebab tingginya kematian bayi di Indonesia adalah kelainan bawaan, sepsis, infeksi saluran nafas atas, faktor nutrisi dan lingkungan. Salah satu faktor nutrisi adalah pemberian ASI eksklusif. Namun demikian, tidak semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.Rendahnya pemberian ASI eksklusif oleh ibu menyusui dapat disebabkan oleh banyak faktor yaitu pendidikan, usia, pekerjaan, paritas, sosial ekonomi dan dukungan keluarga. Selain itu, faktor yang mempengaruhi keberhasilan cakupan atau pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan yaitu pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektivitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Babulu. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experiment) non randomized dengan desain pre and post test without control. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dan ibu hamil trimester 2 dan 3 dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Teknik sampling yang diguanakan yaitu teknik purposive sampling dengan pengumpulan data menggunakanlembar kuesioner pre dan post test dan analisis data menggunakan uji statistik  Uji T Dependent (Paired T-Test). Berdasarkan hasil analisis  uji statistik diperoleh hasil P value = 0,000 kurang dari α = 0,05, (p<0,05). Ini  artinya ada perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Adapun saran yang diberikan bagiibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan kiranya dapat mengikuti penyuluhan yang disampaikan oleh petugas kesehatan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif sehingga tidak ada lagi ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya.    Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, ASI Eksklusi

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR(WUS) DALAM PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) : LITERATURE REVIEw

Acetate Manual Inspection is an examination of the presence of pre-cancerous lesions on the cervix by smearing it with a 3-5% vinegar solution IVA examination is the easiest way to detect cervical cancer early. The purpose of this literature review is to find out the factors that influence IVA examination. The literature review method used is the literature review study method from articles that have been selected and analyzed from several sources so that they become a new discussion. The results of this literature study found 12 articles on factors that influenced the IVA examination, consisting of age, education, knowledge, occupation, role of officers, health services, access to information, income, husband's support, and attitude. Conclusion Based on the results of the analysis of the 12 articles conducted, the factors that influence the IVA examination are husband's support, attitude, role of officers, knowledge, education, access to information, and there is 1 article which analyzes the husband's support factor which does not affect WUS in the IVA examination Keywords: WUS, IVAInspeksi Manual Acetat merupakan  pemeriksaan adanya lesi pra-kanker pada leher rahim dengan cara mengolesinya dengan larutan asam cuka 3-5 % Pemeriksaan IVA adalah upaya paling mudah untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemeriksaan IVA. Metode literature review yang digunakan adalah metode studi literature review dari artikel-artikel yang telah dipilih dan dianalisis dari beberapa sumber sehingga menjadi bahasan baru. Hasil Studi literatur ini didapatkan 12 artikel faktor yang mempengaruhi dalam pemeriksaan IVA, terdiri dari  umur, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, peran petugas, layanan kesehatan, akses informasi,penghasilan, dukungan suami, dan sikap. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari 12 artikel yang dilakukan, faktor yang mempengaruhi pemeriksaan IVA   adalah dukungan suami, sikap,  peran petugas,  pengetahuan, pendidikan, akses informasi, dan  terdapat 1 artikel yang menganalisis faktor dukungan suami tidak berpengaruh terhadap WUS dalam pemeriksaan IVA Kata Kunci :.WUS, IV

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM : A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

Bleeding is an important problem because it is related to maternal health which can cause death. One of them is postpartum hemorrhage. The aim was to find out to conduct a theoretical and literature review of the relationship between maternal age and parity (number of deliveries) with the incidence of postpartum hemorrhage. Journal searches were carried out electronically using several databases, namely: DOAJ, Garuda Portal and Google Scholar from 2012-2020. The keywords are or age and parity, post partum bleeding events. The research results selected articles from 2 international journals and 5 national journals concluded that there is a relationship between maternal age and parity (number of deliveries) with the incidence of postpartum hemorrhage. Keywords: Maternal age, parity and postpartum hemorrhagePerdarahan merupakan salah satu masalah penting karena berhubungan dengan kesehatan ibu yang dapat menyebabkan kematian.salah satunya adalah Perdarahan postpartum. Tujuanya adalah untuk mengetahui untuk melakukan tinjauan teoritis dan Literatur terhadap hubungan usia ibu dan paritas (jumlah persalinan) dengan kejadian perdarahan postpartum.Pencarian jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: DOAJ, Portal Garuda dan Google Scholar dari tahun 2012-2020. Kata kuncinya adalah or age and parity, post partum bleeding events.  Hasil penelitian artikel terpilih dari 2 jurnal internasional dan 5 jurnal  nasional menyimpulkanbahwa ada hubungan usia ibu dan paritas (jumlah persalinan) dengan kejadian perdarahan postpartum.    Kata Kunci : Umur ibu, Paritas dan  Perdarahan Postpartum

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI : A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

ASI (Breast Milk) is milk produced by the mother and contains all the nutrients needed by the baby for the growth and development needs of the baby. Efforts to overcome problems that cannot be done in postpartum mothers other than breast care is with oxytocin massage. Journal searches were carried out electronically using several databases, namely: Garuda Portal and Google Scholar from 2013-2022. The keywords are breastfeeding mother, breastmilk production, oxytocin massage. The research results of selected articles from 5 national journals concluded that oxytocin massage can increase milk production in post partum mothers.Keywords: Post Partum, Oxytocin Massage, Breast Milk Production  ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Upaya mengatasi masalah yang tidak bisa dilakukan pada ibu nifas selain perawatan payudara adalah dengan pijat oksitosin. Pencarian jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: Portal Garuda  dan Google Scholar dari tahun 2013-2022. Kata kuncinya adalah breastfeeding mother, breastmilk production, oxytocin massage. Hasil penelitian artikel terpilih dari 5 jurnal  nasional menyimpulkan pijat oksitosin dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Kata Kunci : Post Partum, Pijat Oksitosin, Produksi AS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LINGKAR TIMUR KOTA BENGKULU

The large number of mothers who give formula milk at an early age is due to many factors such as lack of knowledge and attitudes of mothers about the importance of exclusive breastfeeding. This study aims to study the factors associated with formula feeding in infants 0-6 months in the Working Area of ​​the East Ring Health Center in Bengkulu City.             The research design used cross sectional. The population in this study were mothers who had babies aged 6-12 months in the Working Area of ​​the East Circle Health Center in Bengkulu City, totaling 37 people who were taken using the Accidental Sampling technique. Data collection uses primary data and secondary data. Data analysis used univariate, bivariate and multivariate analysis.             The results of the study were: Of the 37 mothers, 22 (59.5%) gave formula milk; Of the 37 mothers, there were 18 (48.6%) mothers who had less knowledge; Of the 37 mothers, there were 19 (51.4%) mothers who were favorable about formula milk; Of the 37 mothers, 23 (62.2%) had supportive families. There is a significant relationship between knowledge and formula feeding in infants 0-6 months in the Working Area of ​​the East Ring Health Center in Bengkulu City with the moderate category. There is a relationship between mother's attitude and giving formula milk to babies 0-6 months in the Working Area of ​​the East Ring Health Center in Bengkulu City with the close category. There is a categorical relationship between family support and giving formula milk to babies 0-6 months in the Working Area of ​​the East Circle Health Center in Bengkulu City with a close category.             It is hoped that health workers will be able to provide counseling and health promotion to mothers and families about what formula milk is and when is the right time to give formula milk, as well as side effects if it is given too soon before 6 months. Keywords: Knowledge, Attitude, Husband's Support, Formula MilkBanyaknya ibu yang memberikan susu formula secara dini dikarenakan banyak factor seperti kurangnya pengetahuan serta sikap ibu akan pentingnya pemberian ASI secara eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu yang berjumlah 37 orang di ambil dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariate dan multivariate. Hasil penelitian didapatkan: Dari 37 orang ibu terdapat 22 orang (59,5%) memberikan susu formula; Dari 37 orang ibu terdapat 18 orang (48,6%) ibu yang berpengetahuan kurang; Dari 37 orang ibu terdapat 19 orang (51,4%) ibu yang bersikap favorable tentang susu formula; Dari 37 orang ibu terdapat 23 orang (62,2%) keluarga mendukung. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu dengan kategori sedang. Ada hubungan sikap ibu dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkuludengan kategori erat. Ada hubungan kategori antara dukungan keluarga dengan pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu  dengan kategori erat. Diharapkan pada petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan pada ibu dan keluarga tentang apa itu susu formula dan kapan waktu yang tepat diberikan susu formula, serta efek samping bila terlalu cepat diberikan sebelum 6 bulan. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami, Susu Formul

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ARTRITIS REUMATOID PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUS KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG

Rheumatoid arthritis is an autoimmune disease that attacks the joints, usually in the joints of the hands and feet which are symmetrically inflamed, causing swelling, pain and often causing damage to the inside of the joint. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and diet and the incidence of rheumatoid arthritis in the elderly. This type of research is analytical correlation with cross sectional design. The sample in this study was the elderly who experienced rheumatoid arthritis in the work area of ​​the Tarus community health center. The sample technique used in this study was accidental sampling, with a sample size of 55 respondents. This research instrument using a questionnaire. The statistical test used was the chi square test. The results showed that the knowledge level of the elderly in the working area of ​​the Tarus Public Health Center was mostly (78.2%) good, most (65.5%) had a bad diet and most (90.9%) suffered from rheumatoid arthritis. The results of the chi-square test obtained p value = 0.004 (p <= 0.05), which means that there is a relationship between the level of knowledge and the incidence of Rheumatoid Arthritis. Meanwhile, the dietary pattern with the incidence of rheumatoid arthritis was obtained p value = 0.001 (p <= 0.05), which means that there is a relationship between diet and the incidence of Rheumatoid Arthritis. It is hoped that the elderly can maintain and always pay attention to a better and healthier diet so that the elderly are free from Rheumatoid Arthritis disease.   Keywords: Rheumatoid Arthritis, Knowledge Level, Diet.Artritis Reumatoid merupakan suatu penyakit autoimun yang menyerang persendian biasanya terdapat pada sendi tangan dan kaki secara simetris mengalami peradangan sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi yang bersangkutan. Penelitian bertujuan untuk  mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan pola makan dengan kejadian artritis reumatoid pada lansia. Jenis penelitian ini bersifat analitik korelasi dengan rancangan Cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami Artritis Reumatoid di wilayah kerja puskesmas tarus. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acidental sampling, dengan jumlah sampel 55 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.  Hasil penelitian: menunjukan bahwa tingkat pengetahuan lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tarus sebagian besar (78,2%) baik, sebagian besar (65,5%) pola makan buruk dan sebagian besar (90,9%) menderita artritis reumatoid. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p=0,004 (p <=0,05 ) yang artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian Artritis Reumatoid. Sedangkan pola makan dengan kejadian artritis reumatoid diperoleh nilai p=0,001(p<=0,05 ) yang artinya terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian Artritis Reumatoid. Diharapkan lansia dapat mempertahankan dan selalu memperhatikan pola makan yang lebih baik dan sehat sehingga lansia terbebas dari penyakit Artritis Reumatoid.   Kata Kunci: Artritis Reumatoid, Tingkat Pengetahuan, Pola Makan

PENGARUH BREAST CARE TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI : A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW

ASI (Breast Milk) is milk produced by the mother and contains all the nutrients needed by the baby for the growth and development needs of the baby. Efforts to overcome problems that cannot be done in postpartum mothers other than oxytocin massage are breast care. Journal searches were carried out electronically using several databases, namely: DOAJ, JMSCR and Google Scholar from 2015-2022. The keywords are breastfeeding mother, breastmilk production, breast care. The research results of selected articles from 5 international journals and 5 national journals concluded that breast care can increase milk production in post partum mothers. Keywords: Post Partum, Oxytocin Massage, Breast Milk Production.ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Upaya mengatasi masalah yang tidak bisa dilakukan pada ibu nifas selain pijat oksitsin adalah dengan breast care. Pencarian jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: DOAJ, JMSCR dan Google Scholar dari tahun 2015-2022. Kata kuncinya adalah breastfeeding mother, breastmilk production, breast care.  Hasil penelitian artikel terpilih dari 5 jurnal internasional dan 5 jurnal  nasional menyimpulkan breast care  dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum. Kata Kunci : Post Partum, Pijat Oksitosin, Produksi AS