e-Jurnal ITATS (Institut Teknologi Adhi Tama Surabay)
Not a member yet
4009 research outputs found
Sort by
Penanggulangan Kegagalan Munculnya Tulangan Bored Pile Sebelum Pelakasanaan Pekerjaan Matt Foundation
Penelitian ini membahas permasalahan tidak munculnya tulangan bored pile pada proyek pembangunan yang melibatkan pemasangan king post sebagai bagian dari persiapan pekerjaan matt foundation. Permasalahan ini terjadi akibat tulangan bored pile yang ikut terpendam selama pemasangan kolom king post yang disebabkan oleh kondisi tanah yang tidak stabil serta jarak antara bored pile dan king post yang terlalu dekat. Metode penelitian meliputi studi literatur, observasi lapangan, dan analisis terhadap solusi penanggulangan, yaitu penggalian ulang, penggunaan chemset, dan penerapan sistem monitoring posisi. Penggalian ulang dilakukan untuk memastikan tulangan bored pile tetap terlihat dan berada pada posisi yang sesuai, sedangkan sistem monitoring posisi diterapkan untuk memantau akurasi pemasangan. Chemset digunakan sebagai solusi alternatif untuk memperbaiki atau mengamankan tulangan yang tergeser, meskipun membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan biaya tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penggalian ulang dan sistem monitoring posisi merupakan solusi paling efektif untuk memastikan tulangan bored pile tetap sesuai dengan desain awal, terutama pada kondisi tanah kohesif yang mudah runtuh. Penggunaan chemset digunakan sebagai solusi alternatif jika metode lain tidak efektif, meskipun membutuhkan waktu dan biaya tambahan. Dengan hasil ini diharapkan dapat memberikan pedoman praktis bagi para praktisi konstruksi dalam menangani proyek serupa, sehingga meningkatkan efisiensi, kualitas, dan ketahanan struktur. Penelitian ini juga menekankan pentingnya penyesuaian metode pemasangan sesuai kondisi tanah
Analysis of The Relationship of Rework and Inventory to Waste in The Ciputra Hospital Surabaya Project
Currently, the construction sector is adopting the theory of production in the manufacturing industry, known as lean construction, to reduce waste and increase value. Last Planner System (LPS) has not been widely used and has good potential because the advantage of LPS is to identify a job along with obstacles to improve performance in a construction project. In the construction of Junior High School (SMP) Al-Falah, it has work obstacles due to erratic weather so that the project is delayed, the author conducts a field survey to analyze the actual progress in the field, LPS has work indicators / work flow to measure the extent to which work indicators can be realized properly, the LPS work flow are Master Plan, Phase Pull Planning, Lookahead Planning, Constraints Analysis, Shielding Production, and Percent Plan Complete (PPC) as a standard for measuring whether project productivity is realized properly or not. In this study, the results of the implementation using LPS on the Al-Falah Junior High School construction project show that the lowest PPC can be seen in week 7, which is 0% because there is no work achievement so that the work is delayed, while in week 16 it can be seen that PPC has increased dramatically to 96%. Then after averaging the PPC of 51% which means that LPS has not been able to increase the reliability of planning above 70%, (Ballard, 2000)
Modeling an Instrument for Measuring E-Learning use in Learning Processes Based on ISO/IEC 38500:2008
In the context of E-Learning development, E-Learning technology is part of the Information Technology Governance System in higher education institutions. Sometimes, E-Learning implementation is carried out, but administrators do not know whether learners are studying effectively and achieving educational goals, whether the platform provides the expected added value in the learning process, and whether the quality of learning has been achieved. Therefore, accurate and effective E-Learning measurement is necessary to ensure that the implementation quality aligns with IT governance objectives in higher education institutions. One strategic approach to measurement is using the ISO 38500 framework. The strategic components of ISO 38500 can serve as the foundation for developing E-Learning measurement instruments in higher education. By utilizing these measurement instruments, organizations can identify the strengths and weaknesses of their E-Learning system, enabling continuous improvements to enhance the quality of learning materials, teaching methods, and user experience (for both lecturers and students). The E-Learning measurement instrument, developed based on ISO 38500 indicators, provides valuable data and insights for managerial decision-making. Based on the measurement results, management can make informed decisions regarding budget allocation for further development, updates or enhancements to the E-Learning platform, and the creation of new learning content or more effective training strategies
Analysis of the Relationship Between Open Defecation Free Behavior and Water Quality in the Kalitebu River, Kali Kedinding Subdistrict, Surabaya
The Kali Tebu River in Tanah Kali Kedinding Village, Kenjeran District, Surabaya City, is often used by many people to defecate. Data collected by the Tanah Kali Kedinding Community Health Center in 2023 shows that 48 heads of families (KK), or 0.30% of the total population, are still involved in Open Defecation (Open Defecation) in waterways that flow directly into the river. into the Kali Tebu River, this can pollute river water, changing the quality of river water. The aim of the research is to analyze the results of river water quality tests, water quality status. In this research, a questionnaire was filled out to find out the community profile, then tested the parameters based on Minister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016 which consists of TSS, pH, BOD, COD, Fatty Oil, Ammonia, and Total Coliform. Then compare the quality status of the Storet method and the Pollution Index (IP) which is guided by Minister of Environment Decree No. 115 of 2003 with River Water Quality in accordance with PP RI No. 22 of 2021 . The test results for the TSS, BOD, COD, Ammonia, Fatty Oil and Total Coliform parameters of the Kali Tebu river do not meet the class quality standards in accordance with Government Regulation no. 22 of 2021, while the pH, COD and fatty oil parameters are compliant. Then the water quality status in the Kali Tebu River was determined using the storet method at points 1 – 3, all of which were included in the heavily polluted category with result values of -102, -100, -98. Meanwhile, to determine water quality status using the average Pollution Index at points 1 - 3, it is included in the heavily polluted category with PIj values 10, namely 20, 22, 23
Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Perahu Nelayan Berukuran 3GT Berbahan Fiberglass untuk Perairan Teluk Kab. Tojo Una-Una
Penelitian ini akan membahas tentang pembangunan perahu nelayan berbahan dasar Fiberglass dengan metode laminasi Vacuum Infusionyang terletak di kabupaten Tojo Una-Una pada galangan kapal CV. ERA FIBERGLASS. Sebagian besar masyarakat daerah kabupaten Tojo Una-Una bermata pencaharian sebagai nelayan. Pembangunan kapal berbahan dasar Fiberglass di kabupaten Tojo Una-Una masih belum ditemukan karena minimnya informasi serta edukasi kepada masyarakat sekitar. Sehingga, masyarakat banyak yang melakukan pembangunan perahu berbahan dasar kayu yang menyebabkan jumlah penebangan pohon semakin melonjak. Dengan adanya penelitian pembangunan perahu Fiberglass ini bertujuan untuk memberikan solusi serta menjadi faktor pembanding secara teknis dan ekonomis dari bahan dasar kayu dan Fiberglass.
Analisis Kekuatan Frame pada Pengembangan Crane Pemindah Pasien Disabilitas
Pengembangan alat bantu pemindahan pasien disabilitas menjadi kebutuhan penting dalam dunia medis guna meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pasien. Penelitian ini menganalisis kekuatan rangka (frame) pada desain crane pemindah pasien menggunakan metode simulasi elemen hingga. Tiga variasi desain profil penampang rangka dianalisis berdasarkan tegangan Von Mises, deformasi, dan faktor keamanan. Hasil analisis menunjukkan bahwa desain profil penampang 1 memiliki tegangan Von Mises sebesar 22,531 MPa, deformasi 0,64775 mm, dan faktor keamanan 11,096. Desain profil penampang 2 memiliki tegangan Von Mises sebesar 24,729 MPa, deformasi 0,33062 mm, dan faktor keamanan 10,11. Sementara itu, desain profil penampang 3 menunjukkan tegangan Von Mises sebesar 74,639 MPa, deformasi 1,521 mm, dan faktor keamanan 3,3495. Berdasarkan hasil simulasi, desain profil penampang 2 menjadi pilihan terbaik karena memiliki keseimbangan optimal antara kekuatan dan deformasi yang minimal, dengan faktor keamanan yang masih dalam batas aman
Pendampingan Branding dan Pemanfaatan Digital Marketing untuk Pengembangan Industri Anyaman Pandan Hutan "Teguh Karya" Desa Gunungteguh, Pulau Bawean
Industri anyaman pandan “Teguh Karya” di Desa Gunungteguh, Pulau Bawean, menghadapi tantangan dalam pemasaran produknya meskipun memiliki kualitas yang baik. Namun, produk ini belum menjadi top of mind di sektor industri anyaman pandan. Lokasi Pulau Bawean yang terpisah dari Pulau Jawa membatasi akses pasar konvensional sehingga diperlukan strategi khusus untuk memperluas jangkauan pasar. Program pengabdian masyarakat dilakukan untuk mendukung pengembangan industri ini melalui branding dan pemanfaatan digital marketing. Kegiatan tersebut melibatkan metode survei, wawancara, diskusi, pelatihan, dan evaluasi mengenai branding serta digital marketing. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menghasilkan logo, kemasan, dan akun e-commerce baru sebagai elemen branding. Setelah terlaksananya program ini, terdapat peningkatan jumlah penjualan KUB Teguh Karya dari rata-rata 50 unit per bulan meningkat menjadi 80 unit per bulan. Hal ini sejalan dengan peningkatan omzet penjualan KUB Teguh Karya dari rata-rata omzet Rp7.500.000 per bulan meningkat menjadi Rp14.400.000 per bulan. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan membantu perajin meningkatkan keterampilan mereka dalam branding dan digital marketing sehingga produk mereka lebih kompetitif di pasar yang lebih luas dan peningkatan omzet dapat terjadi secara berkelanjutan
Penggunaan Algoritma BLOCPLAN dalam Perbaikan Tata Letak Fasilitas untuk Mengoptimalkan Aliran Kerja Produksi
Perancangan tata letak fasilitas berperan penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan aliran material. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang tata letak fasilitas produksi PT. XYZ menggunakan algoritma BLOCPLAN guna mengurangi jarak perpindahan material. Permasalahan utama adalah tata letak produksi yang tidak teratur, menyebabkan perpindahan material yang panjang dan menurunkan efisiensi. Metode penelitian meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan software BLOCPLAN 90 untuk membandingkan tata letak awal dengan dua usulan layout. Hasilnya, layout awal memiliki perpindahan material 600 meter/tahun, sedangkan usulan 1 menurun menjadi 367,2 meter/tahun, dan usulan 2 meningkat menjadi 624 meter/tahun. Layout usulan 1 dipilih karena lebih efisien. Implementasi perlu memastikan kelancaran proses serta mempertimbangkan penyimpanan sementara untuk barang belum kering
Analisis Numerik dan Eksperimental Performa Annular Heater dengan Variasi Jumlah Axial Fin Insert dan Mass Flow Rate
Sistem annular heater memegang peranan penting dalam berbagai aplikasi industri, terutama dalam meningkatkan efisiensi energi melalui kontrol panas yang efektif. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa modifikasi geometri pada annular heater, seperti penambahan rectangular wire coil dan outsert, dapat mempengaruhi kinerja perpindahan panas secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi jumlah axial fin insert dengan variasi plain tube, 2, 3, 4, dan 5 buah yang dioperasikan pada mass flow rate yang beragam (0,1 kg/s, 0,2 kg/s, 0,3 kg/s, dan 0,4 kg/s) terhadap kinerja perpindahan panas pada annular heater. Metode yang digunakan melibatkan simulasi numerik menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD), yang divalidasi dengan data eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi antara eksperimen dan simulasi menunjukkan deviasi sebesar 2,9%. Peningkatan mass flow rate pada annular heater meningkatkan bilangan Reynolds dan Nusselt, yang memengaruhi karakteristik aliran dan perpindahan panas fluida di sisi annulus. Untuk meningkatkan kinerja perpindahan panas, dilakukan modifikasi desain dengan empat variasi jumlah axial fin insert, yang dapat meningkatkan nilai koefisien perpindahan kalor lebih tinggi dibandingkan desain konvensional (plain tube), meskipun terjadi peningkatan pressure drop. Studi ini menunjukkan bahwa desain annular heater dengan penambahan empat buah axial fin insert memberikan performa terbaik, menghasilkan rasio perpindahan kalor terhadap pressure drop sebesar 21,005 W/m².K.Pa pada mass flow rate 0,1 kg/s. Rasio perpindahan kalor terhadap pressure drop relatif stabil untuk berbagai variasi geometri axial fin insert, sehingga desain ini memiliki potensi signifikan dalam meningkatkan kinerja perpindahan kalor annular heater