Sunan Gunung Djati State Islamic University Bandung
Digital Library UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati BandungNot a member yet
49341 research outputs found
Sort by
Tanggapan siswa terhadap penerapan model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif hubungannya dengan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak: Penelitian korelasional di kelas VIII Mts Ar-Rosyidiyah Kota Bandung
Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dan observasi, ditemukan bahwa siswa kelas VIII mengalami kesulitan memahami materi Akidah Akhlak akibat metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan minimnya media inovatif. Siswa cenderung menyukai pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis permainan, sementara hasil belajar masih rendah dan partisipasi aktif di kelas terbatas. Hal tersebut menunjukkan adanya masalah yang menarik untuk diteliti.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Tanggapan siswa terhadap penerapan model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif pada mata pelajaran Akidah Akhlak, 2) Mengetahui hasil belajar kognitif siswa kelas VIII pada mata pelajaran Akidah Akhlak sesudah menggunakan model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif, 3) Mengetahui hubungan antara model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif dengan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa Tanggapan siswa terhadap model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif dapat memengaruhi hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara tanggapan siswa terhadap model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif dengan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan logis untuk data kualitatif dan pendekatan statistik untuk data kuantitatif dengan mengambil analisis indikator parsial dan analisis korelasi.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan: 1) Tanggapan siswa terhadap penerapan model Game Based Learning berbasis media ular tangga edukatif (X) dengan rata-rata sebesar 3,7 yang tergolong dalam kategori positif, karena berada pada interval 3,40–4,19. 2) Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak (Y) di MTs Ar-Rosyidiyah dengan nilai rata-rata 86. Nilai ini termasuk ke dalam kategori Sangat Baik, karena berada pada interval 80–100. 3) Hubungan antara variabel X dan variabel Y ditunjukkan dengan skor 0,224 berada pada interval 0,20 – 0,39 yang artinya hubungan tersebut berkualifikasi lemah antara kedua variabel. Hasil koefisien regresi diperoleh 0,005 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan hipotesis Ha (hipotesis alternatif) diterima. Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 10%, dengan demikian sisanya sebesar 90% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
Sekolah ramah anak dalam mencegah perilaku bullying di sekolah dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk mencegah perilaku bullying di sekolah dasar. Sekolah seharusnya melindungi hak anak dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Salah satu langkah dari pemerintah ialah dengan menciptakan program Sekolah Ramah Anak yang bertujuan untuk menjamin serta menghormati hak-hak anak, melindungi mereka dari kekerasan, diskriminasi, dan pelanggaran lainnya, serta mendorong partisipasi anak dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan Sekolah Ramah Anak di SD Labschool UPI Cibiru dan upaya yang dilakukan dalam mencegah perilaku bullying. (1) Mengidentifikasi Strategi perencanaan, (2) Pelaksanaan program Sekolah Ramah Anak, (3) Evaluasi dari pelaksanaan program Sekolah Ramah Anak dalam mencegah perilaku bullying di sekolah dasar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analitik deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua, serta observasi partisipatif di lingkungan sekolah terkait penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) dan dampaknya terhadap perilaku bullying.
Hasil penelitian ini menunjukkan meskipun kasus bullying masih ada, namun tindakan yang diambil oleh sekolah cukup berpengaruh dalam menciptakan lingkungan yang ramah, aman dan mendukung bagi siswa. Langkah yang sekolah lakukan, di antaranya; (1) Strategi perencanaan, dengan menerapkan kebijakan yang jelas, pelatihan bagi guru, serta melibatkan siswa dan orang tua secara aktif, (2) Pelaksanaan Program SRA, menunjukkan komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi seluruh peserta didik, Di antaranya adalah; a) Implmentasi kebijakan anti bullying, (b) Pelatihan guru dan staff, (c) Kegiatan edukatif dan kesadaran peserta didik, (d) Keterlibatan orang tua, (e) Monitoring dan evaluasi, (f) Tindakan yang diambil sekolah dalam menangani bullying dalam perspektif islam (pendekatan empatik), (3) Evaluasi Program SRA, cakupan mengenai efektivitas berbagai penerapan yang dilaksanakan untuk mencegah perilaku bullying, Di antaranya adalah; (a) Penurunan kasus bullying, (b) Peningkatan kesadaran peserta didik, (c) Respon positif dari guru, (d) Keterlibatan orang tua, (e) Respon positif dari peserta didik. Melalui berbagai tindakan-tindakan tersebut, dapat dikatakan, program Sekolah Ramah Anak berpengaruh dalam pencegahan perilaku bullying. Program ini menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, yang mendorong siswa untuk saling menghormati dan berkolaborasi. Program ini juga berhasil meningkatkan kesadaran guru dan orang tua tentang pentingnya pencegahan bullying, serta mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan. Dapat dikatakan program Sekolah Ramah Anak (SRA) dapat membantu sekolah dalam pencegahan perilaku bullying di Sekolah Dasar
Pelaksanaan mediasi dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Bandung: Pesepektif PERMA nomor 1 tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Pengintegrasian mediasi ke dalam proses beracara di pengadilan yang diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan masih menunjukkan angka keberhasilan yang rendah. Rendahnya tingkat keberhasilan mediasi terjadi pada Pengadilan Negeri Bandung dimana persentase keberhasilan mediasi berada di bawah target perkara yang diselesaikan melalui mediasi.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan mediasi dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Bandung, untuk mengetahui unsur penunjang dan penghambat pelaksanaan mediasi dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Bandung, dan untuk mengetahui tinjauan PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan terhadap mediasi perkara perdata di Pengadilan Negeri Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis untuk menggambarkan hasil penelitian dengan mendeskripsikan kejadian yang diteliti. Dengan pendekatan yuridis empiris yaitu yang mengkaji hukum normatif secara in
action atau yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat. Data yang digunakan bersumber dari hasil wawancara, observasi, dan data pelaksanaan mediasi di Pengadilan Negeri Bandung.
Alternatif Penyelesaian Sengketa merupakan lembaga penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang terdiri dari konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli. Mediasi dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2016 yaitu penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan dengan dibantu oleh mediator yang wajib dilaksanakan terhadap semua sengketa perdata jika pada hari sidang yang ditentukan dihadiri oleh para pihak. Menurut
teori sistem hukum Lawrence M. Friedman berhasilnya penegakkan sistem hukum bergantung pada substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum.
Hasil dari penelitian ini yaitu 1) Pelaksanaan mediasi perkara perdata di Pengadilan Negeri Bandung diawali dengan mendaftarkan perkara, kemudian pemanggilan para pihak untuk sidang, jika para pihak hadir dalam sidang maka hakim akan memerintahkan untuk mediasi. Para pihak memilih mediator maksimal dua hari, jika tidak dapat memilih mediator maka akan ditunjuk oleh hakim, mediator yang melaksanakan mediasi adalah mediator non hakim, mediasi dilakukan maksimal 30 hari. 2) Unsur penunjang pelaksanaan mediasi yaitu prasarana, mediator, pegawai khusus mediasi, sifat tertutupnya mediasi, mediasi elektronik, dan itikad baik para pihak dan kuasa hukum, sedangkan unsur penghambat dalam mediasi yaitu anggaran, keterampilan mediator, dan itikad baik para pihak dan kuasa hukum. 3) Peran mediator non hakim dalam proses mediasi perkara perdata di Pengadilan Negeri Bandung, mediator menjadi penengah para piha, memfasilitasi, dan membantu para pihak mencai berbagai solusi penyelesian
Pengembangan media interaktif berbasis Augmented Reality pada materi sistem respirasi manusia
Permasalahan terjadi di MI Muslimin kelas V saat ini disebabkan karena kurang tersedianya alat peraga pada sistem respirasi manusia, karena sistem respirasi memerlukan visualisasi yang jelas untuk dapat dipahami dengan baik. Di sisi lain, mayoritas peserta didik kelas V memiliki perangkat seperti smartphone yang sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain awal media interaktif berbasis Augmented Reality yang dikembangkan pada materi sistem respirasi manusia dalam mata pelajaran IPA, untuk mengetahui hasil uji validitas media interaktif berbasis Augmented Reality sebagai media pembelajaran materi sistem respirasi manusia dalam mata pelajaran IPA,untuk mengetahui desain akhir media interaktif berbasis Augmented Reality yang dikembangkan pada materi sistem respirasi manusia dalam mata pelajaran IPA dan untuk mengetahui bagaimana implementasi media interaktif berbasis Augmented Reality sebagai media pembelajaran materi sistem respirasi manusia dalam mata Pelajaran IPA.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Research and Development atau R&D merupakan pengembangan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam menciptakan produk atau proses baru yang mengacu pada model ADDIE dengan Langkah Langkah yaitu analisis, desain, pengembangan, hasil dan evaluasi.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah desain awal media pembelajaran Augmented Reality memerlukan beberapa aplikasi dan website khusus seperti Assemblr Edu, Canva, Google kamera. Hasil validasi ahli materi mencapai 4,4 dengan kategori layak dan validasi ahli media mencapai 4,0 dengan kategori baik, validasi ahli media oleh guru IPA mencapai 4,3 dan validasi materi oleh guru IPA mencapai 4,25. Sedangkan hasil dari uji coba kelompok kecil sebanyak lima peserta didik mendapat hasil 94% dengan kategori sangat baik dan hasil uji coba kelompok besar oleh 17 peserta didik mendapat hasil 90,5% dengan kategori sangat baik.
Pelaksanaan implementasi media interaktif berbasis Augmented Reality mendapatkan hasil yang menyatakan bahwa media pembelajaran Augmented Reality pada mata pelajaran IPA di kelas V yaitu pada kategori baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran
Strategi pemasaran digital Partai Amanat Nasional (PAN) melalui akun Instagram @amanatnasional untuk menjangkau pemilih Gen-Z dan Milenial pada Pemilu Legislatif tahun 2024 di Jawa Barat
Menjelang Pemilu Legislatif tahun 2024, Partai Amanat Nasional (PAN) menetapkan pendekatan strategis dengan menyasar Generasi-Z dan Milenial yang lekat dengan pemanfaatan teknologi digital. Hal ini menjadi relevan merujuk kepada data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Provinsi Jawa Barat mencapai sekitar 35 juta jiwa, dengan proporsi Gen-Z dan Milenial mencakup 50% dari keseluruhan DPT. Peran signifikan pemilih muda ini mendorong PAN untuk mengoptimalkan strategi pemasaran digital melalui media sosial, khususnya akun Instagram resmi @amanatnasional, sebagai sarana membangun komunikasi, menyampaikan pesan politik, serta membentuk opini publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pemasaran digital PAN dalam menjangkau pemilih Gen-Z dan milenial melalui Instagram @amanatnasional. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan berlandaskan teori strategi pemasaran politik, hasil penelitian menunjukkan bahwa PAN cukup berhasil dalam memanfaatkan kanal digitalnya. Keberhasilan ini tercermin dari capaian PAN yang mampu mengamankan kursi di DPR RI, termasuk meloloskan delapan calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Barat. Strategi yang digunakan mencakup pendekatan Push Marketing melalui kampanye tatap muka di berbagai wilayah Jawa Barat, Pull Marketing lewat program rutin seperti “PAN-Sepekan” di Instagram, serta Pass Marketing dengan menggandeng figur publik atau influencer guna menyampaikan pesan politik secara persuasif. Strategi Pass Marketing menunjukkan bagaimana PAN menggunakan kekuatan pihak ketiga yang dipercaya publik dalam mendekatkan pesan politik kepada pemilih muda
Al-Muḥassināt Al-Lafẓiyyah dalam Antologi Al-Maḥfūẓāt karangan Zainudin Fananie (Kajian Ilmu Balaghah)
تُعَدُّ البلاغةُ فرعًا من فروعِ اللغةِ العربيةِ، تَتناولُ جَمالَ التعبيرِ وعمقَ المعنى، صريحًا كان أو ضمنيًّا. ومن أهمِّ موضوعاتِها المحسِّناتُ اللفظيةُ، وهي جمالُ اللفظِ المرتبطُ بالسياقِ والمعنى. ويُعَدُّ كتابُ المحفوظاتِ، بما يَحويهِ من أمثالٍ ونصائحَ حياتيةٍ، مصدرًا مناسبًا لدراسةِ جماليةِ اللغةِ العربيةِ. ويهدف هذا البحث إلى معرفة أنواع وأساليب ومعاني التراكيب البلاغية التي وردت في الجناس والسجع والاقتباس في كتاب المحفوظات لزين الدين فَنَّانِي.
ويُعد هذا البحث من البحوث المكتبية (البحث المكتبي)، وقد اعتمد المنهج الوصفي التحليلي النوعي. وقد استخدم الباحث منهج علم البديع، مستندًا إلى نظريات جارم وأمين، بالإضافة إلى نظرية الأخضري، من خلال دراسة وتحليل البيانات المأخوذة من كتاب المحفوظات، وهي على شكل اقتباسات تتضمن تراكيب بلاغية من نوع الجناس والسجع والاقتباس.
وقد توصّل البحث إلى أن عدد التراكيب التي تم استخراجها بلغ سبعةً وستين (٦٧) تركيبًا، وتوزعت على النحو الآتي: من الجناس التام المتشابه (7), من الجناس المُماثِل(5), من الجناس المتقارب (2), من الجناس المستوفي (1٣), من الجناس الناقص (4), من جناس الاشتقاق(3), من السجع المطرف (1), من السجع المتوازي (٦), من الاقتباس المُحوَّل (16), من الاقتباس الثابت المعاني (10) من الاقتباس الذي تغيّر وزنه قليلًا (1)
Sintesis nanokomposit Fe3O4/PEG menggunakan metode Greensynthesis dan karakterisasinya untuk aplikasi Hipertermia magnetik
Nanokomposit Fe3O4 berhasil disintesis menggunakan metode kopresipitasi dengan pendekatan greensynthesis menggunakan Moringa oleifera. Penambahan PEG pada Fe3O4 bertujuan untuk meningkatkan efektifitas Fe3O4 dalam aplikasi hipertermia magnetik dan mencegah aglomerasi pada Fe3O4. Karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya adalah analisis struktur partikel menggunakan XRD, analisis gugus fungsi menggunakan FTIR dan analisis sifat kemagnetan menggunakan VSM. Hasil analisis struktur kristal menggunakan XRD pada Fe3O4/PEG menunjukan bahwa penambahan PEG menyebabkan perubahan ukuran kristalit menjadi lebih besar, masing masing ukuran kristalit pada Fe3O4 dan nanokomposit Fe3O4/PEG diperoleh 9,95 nm dan 10,56 nm. Analisis gugus fungsi menggunakan FTIR pada Fe3O4/PEG menujukan adanya ikatan yang berasal dari molekul PEG yaitu C-H asimetris, H-C-H, dan ikatan C-O-C. Analisis kemagnetan menggunakan VSM menunjukan adanya penurunan nilai Magnetisasi Sarturasi (Ms) dan Magnetik remanen (Mr) setelah penambahan PEG. Nilai Ms dan Mr pada Fe3O4/PEG secara berturut-turut adalah 54,24 emu/g dan 12,09 emu/g. Variasi pada penelitian untuk aplikasi hipertermia magnetik menggunakan 4 variasi massa yaitu 0,005; 0,075; 0,1; 0,125 gram dan 2 variasi medan magnet 150 dan 250 Oe. Penambahan massa Fe3O4 dan medan magnet yang digunakan dapat berpengaruh nilai SAR. Semakin besar massa yang digunakan maka semakin besar maka nilai SAR akan semakin kecil, dan semakin besar medan magnet yang digunakan maka akan semakin besar juga nilai SAR yang dihasilkan. Nilai SAR tertinggi yang diperoleh melalui penelitian ini pada medan magnet 150 Oe dan 250 Oe adalah 135,66 mW/g dan 312,9 mW/g
Pengaruh Harga Emas Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga terhadap Inflasi dan Suku Bunga terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2019-2024
Pasar modal di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Di bursa efek, indeks harga saham yang digunakan dalam indikator keberhasilan pasar modal yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pergerakan IHSG di pengaruhi oleh faktor makroekonomi karena makroekonomi berperan penting sebagai tolak ukur stabilitas ekonomi suatu negara dan cakupannya lebih. Faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG adalah harga emas dunia, nilai tukar, inflasi dan suku bunga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh harga emas dunia, nilai tukar, inflasi, dan suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan periode tahun 2019-2024.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder, adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan jenis data berbentuk data time series sebanyak 72 sampel penelitian, teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji hipotesis secara parsial dan secara simultan dan uji koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial harga emas dunia berpengaruh signifikan terhadap IHSG dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0,0000 0,05). Inflasi berpengaruh signifikan terhadap IHSG dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0,0000 < 0,05). Suku bunga berpengaruh signifikan terhadap IHSG dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0,0206 < 0,05). Dan secara simultan harga emas dunia, nilai tukar, inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap IHSG dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000000 < 0,05), besarnya hubungan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya berdasarkan nilai Adjusted R-square sebesar 44.04% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
Peran shalawat nariyah terhadap ketenangan jiwa Majelis Talim Al-Hidayah di Cimahi
Ketenangan jiwa adalah kebutuhan mendasar manusia dalam menjaga keseimbangan emosi, mental, dan spiritual. Namun, ibu rumah tangga kerap menghadapi tekanan hidup seperti masalah ekonomi dan konflik keluarga yang mengganggu ketenangan batin. Dalam situasi tersebut, banyak yang mencari solusi spiritual sebagai bentuk pemulihan diri. Salah satu praktik yang diyakini mampu memberikan ketenangan adalah pembacaan Shalawat Nariyah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Shalawat Nariyah terhadap ketenangan jiwa jamaah Majelis Taklim Al-Hidayah. Fokus penelitian meliputi kondisi kejiwaan jamaah sebelum membaca shalawat, proses pelaksanaan pembacaan, serta dampaknya terhadap transformasi emosional dan spiritual. Penelitian ini dilandasi oleh pentingnya pendekatan spiritual dalam mengatasi tekanan psikologis.
Peneliti menggunakan teori kesehatan mental Zakiyah Daradjat yang menekankan pentingnya penyesuaian diri, pengelolaan emosi, dan hubungan spiritual dengan Tuhan. Selain itu, teori Imam Al-Ghazali mengenai al-nafs al-muthmainnah menjelaskan bahwa dzikir dan ibadah yang khusyuk dapat membawa ketenangan dan keterhubungan dengan nur Ilahi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Sumber data diperoleh dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Sumber data primer melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada Pimpinan Majelis Talim Al-Hidayah, serta jemaah Majelis Talim Al-Hidayah. Sumber data sekunder meliputi, buku, jurnal dan literatur yang relevan dengan topik penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum membaca shalawat, jamaah mengalami kecemasan, emosi tidak stabil, dan kurang bersyukur. Pembacaan Shalawat Nariyah pada majelis talim Al-Hidayah sering dilakukan pada hari kamis. Setelah rutin membaca Shalawat Nariyah dengan khusyuk, terjadi perubahan signifikan berupa peningkatan kesabaran, pengendalian emosi, rasa syukur, dan kedekatan dengan Allah. Shalawat Nariyah terbukti berperan dalam menciptakan ketenangan jiwa secara psikologis dan spiritual
Analisis metodologi dan kodefikasi Ibn Hajar al ‘Asqalānī dalam penentuan marātib alfāẓ al ta’dīl tingkat 5: Sudi kitab Taqrīb al Tahżīb fī Rijāl kutub al Sittah
Sanad memiliki kedudukan yang sangat penting dalam periwayatan hadis karena berfungsi sebagai jaminan otentisitas sebuah riwayat. Dalam tradisi kritik hadis, sistem al jarḥ wa al taʿdīl berkembang sebagai instrumen metodologis untuk mengukur kredibilitas perawi. Ibn Ḥajar al ‘Asqalānī, melalui karyanya Taqrīb al Tahżīb fī Rijāl Kutub al Sittah, menempati posisi sentral karena berhasil merumuskan sistem kategorisasi yang ringkas namun representatif terhadap kualitas perawi. Di antara kategorisasi tersebut, marātib `alfāẓ al taʿdīl tingkat kelima yang identik dengan lafazh ṣadūq dan variannya, menjadi objek penting untuk ditelaah karena menunjukkan corak pertengahan dalam menilai perawi, terutama terkait aspek kejujuran dan potensi kelemahan dalam hafalan atau riwayatnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis metode kodefikasi ibn Ḥajar dalam menetapkan marātib al taʿdīl tingkat kelima. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengungkap kerangka teoritis, argumen metodologis, dan dasar pertimbangan yang digunakan ibn Ḥajar ketika menempatkan seorang perawi pada tingkatan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk melihat bagaimana posisi kodefikasi ibn Ḥajar berkontribusi dalam tradisi kritik sanad, serta sejauh mana kodifikasi tersebut mampu memberikan distingsi antara perawi yang secara umum diterima tetapi masih menyisakan sisi kehati-hatian dalam periwayatan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan tekstual historis. Data utama bersumber dari kitab Taqrīb al Tahżīb dengan analisis komparatif terhadap karya-karya kritik hadis lain, termasuk Tahżīb al Kamāl karya al Mizzī dan Mīzān al I’tidāl karya al Żahabī. Analisis dilakukan melalui kajian literatur klasik dan modern, dengan menekankan pada identifikasi `alfāẓ, pengelompokan perawi, serta perbandingan kritik antar-ulama. Metode ini memungkinkan penelitian untuk menyingkap aspek metodologis dan epistemologis dari klasifikasi yang ditawarkan ibn Ḥajar, serta memetakan keterhubungan antara kodefikasi tersebut dengan perkembangan kritik hadis pada era setelahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa marātib al ta’dīl tingkat kelima yang digunakan ibn Ḥajar tidak sekadar merupakan kategori linguistik, melainkan mengandung justifikasi ilmiah yang kuat. Lafazh ṣadūq dan variannya diposisikan sebagai penilaian menengah yang menegaskan kejujuran seorang perawi sekaligus mengakui adanya kelemahan tertentu, seperti kekeliruan dalam hafalan atau keterpengaruhannya pada riwayat yang lebih kuat. Sistem kodefikasi ibn Ḥajar ini terbukti mampu menghadirkan keseimbangan antara sikap kritis dan penghargaan terhadap perawi, serta berkontribusi signifikan terhadap standarisasi penilaian sanad dalam tradisi ilmu hadis