359 research outputs found

    ADSORPSI FENOL MENGGUNAKAN ADSORBEN KARBON AKTIF DENGAN METODE KOLOM

    Get PDF
    Limbah fenol yang mencemari wilayah perairan dapat berakibat buruk pada lingkungan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Adsorpsi fenol menggunakan adsorben karbon aktif dari tandan kosong (kelapa) sawit (TKS) dengan aktivator soda kue 4% menggunakan metode kolom telah dilakukan. Selanjutnya dikaji kemampuan karbon aktif sebagai adsorben fenol dengan dua variasi ukuran partikel 80 dan 100 mesh dan variasi selang waktu kontak total kolom I dan Kolom II selama 4, 8, dan 12 jam sehingga diperoleh optimasi adsorpsi fenol oleh karbon aktif. Hasil adsorpsi dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 510 nm. Besar nilai maksimum konsentrasi dan efisiensi penurunan fenol pada karbon aktif 80 mesh terdapat pada waktu kontak 12 jam di kolom I dengan nilai maksimum konsentrasi  1,27 mg/L dan besar nilai efisiensi 96.15%, sedangkan pada karbon aktif 100 mesh terdapat pada waktu kontak 12 jam di kolom I dengan nilai maksimum konsentrasi 1,24 mg/L dan besar nilai efisiensi 96,26%. Besar total efisiensi penurunan kadar fenol yang terbaik pada karbon aktif yaitu pada ukuran partikel 80 mesh dengan waktu kontak 12 jam sebesar 97,11%.   Kata kunci : tandan kosong (kelapa) sawit, fenol, karbon aktif, adsorpsi, kolo

    INVESTIGASI DAYA SERAP SILIKA GEL SEKAM PADI DAN SILIKA GEL KONVENSIONAL

    Get PDF
    In Indonesia, farmers usually use rice husks as organic fertilizer, but some are just thrown away. This causes rice husks to become waste generated from agriculture. This study aims to reduce rice husk waste while at the same time knowing the comparison of the absorption capacity of rice husk silica gel and conventional silica gel. Silica from rice husk was extracted using 4% NaOH solution and made a sol gel by adding 32% HCl solution. Based on the research results, rice husk silica gel has a greater absorption capacity than conventional silica gel at 30 and 40 minutes of immersion. For soaking times of 10, 20 and 50 minutes, conventional silica gel has greater absorption. From the results obtained, it can be concluded that the longer the silica immersion time, the greater the amount of absorption produced by silica

    ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FUNGI ENDOFIT GAHARU DARI Aquilaria sp.

    Get PDF
    Gaharu merupakan jenis resin yang diproduksi oleh pohon tertentu, misalnya dari genus Aquilaria sp.dan Gyrinops sp. Pada penelitian sebelumnya gaharu dari pohon Aquilaria malaccensis Lamk. telah digunakan sebagai sumber isolat fungi endofit yang memiliki aktivitas antibakteri. Oleh karena itu pada penelitian ini, dilakukan isolasi fungi endofit gaharu dari Aquilaria sp. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh fungi endofit gaharu dari Aquilaria sp,  memperoleh genus fungi yang dihasilkan dari isolasi gaharu dan mengetahui  aktivitas  antibakteri  fungi endofit gaharu dari  Aquilaria sp. Hasil isolasi diperoleh satu isolat fungi yang diberi kode GA4. Isolat fungi GA4 kemudian diidentifikasi secara mikroskopis dan makroskopis. Isolat fungi endofit GA4 secara mikroskopis teridentifikasi sebagai divisi Basidiomycetes. Isolat fungi tersebut diperbanyak dan dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat kemudian pelarutnya diuapkan untuk mendapatkan ekstrak kasar fungi endofit. Berat ekstrak fungi setelah dikeringkan sebanyak 0,016 gram. Ekstrak fungi yang diperoleh digunakan untuk uji aktivitas antibakteri. Bakteri yang digunakan adalah: Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, Salmonela thypi dan  Pseudomonas aeruginosa. Hasil uji aktivitas ekstrak fungi GA4 tidak menujukan adanya aktivitas. Kata kunci : basidiomycetes, Aquilaria sp., fungi endofit, gahar

    EKSTRAK METANOL BUAH LAKUM (Cayratia trifolia (L.) Domin) SEBAGAI INDIKATOR ALAMI PADA TITRASI BASA KUAT ASAM KUAT

    Get PDF
    Buah lakum mengandung pigmen antosianin yang peka terhadap derajat keasaman (pH). Kandungan tersebut membuat buah lakum memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai indikator alami dalam proses titrasi basa kuat-asam kuat. Ekstraksi pigmen antosianin buah lakum dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak yang diperoleh kemudian digunakan sebagai indiaktor alami pada titrasi basa kuat-asam kuat. Data yang diperoleh dari hasil titrasi divalidasi dengan hasil titrasi yang dilakukan menggunakan indikator sintetis. Indikator sintetis yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini yaitu indikator fenolftalein (pp). Hasil yang diperoleh pada titrasi basa kuat-asam kuat menggunakan ekstrak metanol buah lakum mempunyai rentang pH sebesar 9,81-4,25 menunjukkan perubahan warna yang tajam dengan nilai standar deviasi (SD) yaitu 0,141. Penggunaan indikator fenolftalein (pp) sebagai pembanding menunjukkan reentang pH yaitu 9,83-4,20 dengan nilai SD sebesar 0,036. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah lakum layak dijadikan sebagai alternatif pengganti indikator sintetis dalam proses titrasi basa kuat-asam kuat. Kata Kunci: buah lakum, ekstrak metanol buah lakum, indikator, pH, titrasi basa kuat-asam kua

    AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN FITOKIMIA DARI EKSTRAK KULIT BUAH PINANG SIRIH MUDA DAN TUA (Areca catechu L)

    Get PDF
    Tumbuhan pinang (Arecca cateccu L) umumnya sering digunakan untuk obat. Tumbuhan ini mulai dari daun, batang, serabut hingga bijinya dapat dimanfaatkan. Pinang memiliki kemampuan sebagai antioksidan, antimutagenik, astringent, antiseptik dan antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan dan kandungan fitokimia pada kulit pinang sirih  muda dan tua (Areca cathecu L). Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidannya yaitu menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil pengukuran aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 ekstrak kulit pinang muda sebesar 56,6 ppm, sedangkan ekstrak kulit pinang sirih tua sebesar 67,50 ppm. Ekstrak kulit pinang sirih muda dan tua tergolong ke dalam sifat antioksidan kuat. Kata Kunci : Antioksidan, Arecca Cateccu L, DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl

    ANALYSIS OF FRESH AND FERMENTED ALE-ALE (Meretrix sp.) PROXIMATE CONTENTS

    Get PDF
    Ale-ale shells are popular shellfish in the Ketapang coastal area. The local community uses the shellfish a lot as food processing, one of which is in the form of fermented products. In the fermentation process, the nutritional content of course will be different from fresh ale-ale because it has gone through the preservation process. In this study, several work procedures were carried out for proximate testing including measuring pH, determining water content, ash content, protein content, fat content and carbohydrate content. The proximate content in fermented products is different and tends to decrease, such as protein content, fat content, carbohydrates. This is due to the difference in preparations between fresh ale-ale and fermented ale-ale products. The purpose of testing proximate levels is to determine the difference in proximate content between fresh ale and ale ale that is processed by fermentation.Keywords: Ale-ale, Fermentation, Proximat

    KARAKTERISASI STRUKTUR SENYAWA KUMARIN GLIKOSIDA DARI BIJI BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)

    Get PDF
    Rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan tanaman musiman yang banyak hidup di daerah tropis. Senyawa fenolik kumarin glikosida telah isolasi dari biji buah N. lappaceum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur senyawa kumarin glikosida pada biji buah N. lappaceum. Proses isolasi senyawa dilakukan dengan beberapa metode ekstraksi dan kromatografi. Fraksi yang sebagai sumber senyawa kumarin glikosida adalah fraksi etil asetat. Isolat murni yang diperoleh sebanyak 17,6 mg berbentuk kristal berwarna kuning dengan hasil uji fitokimia positif golongan fenolik. Data NMR-1H (CD3OD, 500 MHz) menunjukkan geseran kimia δ (ppm) 8,15 (1H, brs, H-2), 6,91 (1H, d, J=8,2 Hz, H-3), 6,77 (1H, s, H-6), dan 6,44 (1H, s, H-8), 5,57 (1H, s, H-1’), 4,04 (1H, s, H-2’), 3,85 (1H, dd, J=9,25;3,45 Hz, H-3’), 3,49 (1H, t, J=9,55 Hz, H-4’), 3,61 (1H, m, H-5’), 1,27 (3H, d, J=6,15 Hz, H-6’). Data  TOF-ESI-MS m/z memberikan massa molekul 348,28 [M+Na+H]+. Berdasarkan hasil analisis senyawa yang diperoleh dari fraksi etil asetat biji buah N. lappaceum adalah senyawa 5-O-α-L-ramnosa-7-hidroksikumarin. Kata Kunci : Nephelium lappaceum, kumarin, fenolik, glikosid

    ISOLASI DAN KARAKTERISASI PIGMEN BIXIN DARI TANAMAN KESUMBA (Bixa orellana L.)

    Get PDF
    Telah dilakukan isolasi dan karakterisasi pigmen bixin dari biji tanaman kesumba (Bixa orellana L.). Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dan purifikasi bixin dengan menggunakan metode flash chromatography. Bixin yang diperoleh dari hasil isolasi memiliki massa 125,5 mg (dengan rendemen hasil sebesar 0,17% terhadap berat kering biji kesumba dan 6,28% terhadap berat ekstrak kasar yang digunakan pada proses isolasi). Karakterisasi bixin menggunakan spektrofotometer UV-Vis menghasilkan tiga puncak serapan pada panjang gelombang 430, 458 dan 487 nm. Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan panjang gelombang maksimum yang dihasilkan untuk puncak karakteristik bixin dibandingkan dengan bixin standar. Hasil analisis menggunakan FTIR juga menunjukkan gugus fungsi yang sesuai dengan struktur bixin, yaitu pita pada 3183 cm-1 menunjukkan vibrasi stretching OH, 1689 cm-1 menunjukkan vibrasi stretching untuk C=O karboksilat, 1716 cm-1 menunjukkan vibrasi untuk C=O ester, dan 1161 cm-1 dan 1255 cm-1 menunjukkan vibrasi simetrik dan asimetrik gugus ester C?O?C. Hasil analisis menggunakan KLT menunjukkan penampakan noda tunggal dengan nilai Rf yang sama dengan bixin standar.Kata Kunci : Bixa orellana L., bixin, flash chromatography, spektrofotometri UV-Vis, FTI
    • …
    corecore