193 research outputs found

    PERSEPSI ANAK-ANAK DWIBAHASAWAN TERHADAP PEMBICARAAN DALAM BAHASA KEDUA

    Get PDF
    Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui persepsi anak-anak dwibahasawan terhadap pembicaraan dalam bahasa kedua. Anak-anak dwibahasawan yang diteliti adalah dwibahasawan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Persepsi yang dimaksud adalah pemahaman dan tanggapan terhadap bahasa kedua. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa anak-anak dwibahasawan memiliki persepsi yang positif terhadap pembicaraan dalam bahasa kedua. Hal ini ditunjukkan oleh reaksi anak dalam menanggapi pembicaraan. Anak-anak yang berbahasa ibu bahasa Sunda menunjukkan kebanggaan ketika menggunakan bahasa Indonesia, begitu pula sebaliknya. Anak-anak yang berbahasa ibu bahasa Indonesia merasa senang ketika mampu menanggapi pembicaraan dalam bahasa keduanya (bahasa Sunda)

    MAKNA SIMBOLIK DALAM PROSESI SAEYYANG PATTUDDU ETNIK MANDAR

    Get PDF
    Abstrak- Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna simbolik verbal dalam prosesi Saeyyang Pattuddu pada teks Kalindaqdaq (pantun) etnik Mandar dan bagaimanakah makna simbolik nonverbal dalam prosesi Saeyyang Pattuddu etnik Mandar di Desa Sarjo. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, teknik rekam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah makna simbolik verbal dalam prosesi saeyyang pattuddu etnik mandar berupa teks kalindaqdaq/pantun dalam bahasa Mandar kemudian diperoleh verbal konotasi dan diberikan makna verbal denotasi. Makna simbolik nonverbal dalam prosesi Saeyyang Pattuddu diperoleh simbol-simbol tertentu seperti, kuda menari yang dihias, payung, pawang kuda, pengawal, pakkalindaqdaq/orang yang  membacakan kalindaqdaq, arak-arakan keliling kampung, posisi duduk gadis di atas kuda dengan melipat kaki kiri ke belakang dan posisi kaki kanan berdiri. Kata Kunci : Makna Simbolik, Saeyyang Pattuddu

    AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA PENDAU

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk,fungsi, dan makna afiks pembentuk verba bahasa Pendau. Penelitian ini  merupakan penelitian kualitatif, maka metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Metode simak menggunakan teknik sadap, teknik simak libat cakap, dan teknik rekam sedangkan metode cakap menggunakan teknik pancing dan teknik cakap semuka. Adapun metode yang dipakai dalam menganalisis data adalah metode padan dan metode distribusional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka data yang diperoleh adalah Bentuk afiks pembentuk verba bahasa Pendau yaitu : Prefiks {me-} berfungsi sebagai pembentuk verba transitif dan memiliki makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan, prefiks {mo-} berfungsi sebagai pembentuk verba transitif dan memiliki makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan,prefiks {mong-} berfungsi sebagai pembentuk verba transitif dan memiliki makna melakukan perbuatan atau tindakan, prefiks {ni-} berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan memiliki makna melakukan perbuatan atau tindakan, prefiks {no-} berfungsi sebagai pembentuk verba intransitif dan memiliki makna melakukan perbuatan atau tindakan, prefiks {pe-} berfungsi sebagai pembentuk verba verba transitif dan memiliki makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan, prefiks {ro-} berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan memiliki makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan, Sufiks {-a} dan {-i} berfungsi sebagai pembentuk verba imperatif dan memiliki makna menyuruh melakukan perbuatan atau tindakan, sufiks {-mo} berfungsi sebagai pembentuk verba intransitif dan memiliki makna telah melakukan perbuatan atau tindakan, sufiks {-ong} berfungsi sebagai pembentuk verba resiprok dan memiliki makna saling berbuat atau berbalasan dan Konfiks  {mo-a} berfungsi sebagai pembentuk verba transitif dan memiliki makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan. Kata kunci: Afiks,Verba,Bahasa Penda

    ANALISIS MAKNA PERIBAHASA DALAM BAHASA KONJHO KECAMATAN SINJAI BARAT KABUPATEN SINJAI

    Get PDF
    ABSTRAK - Permasalahan dalam penelitian ini adalah makna apa saja yang terdapat pada peribahasa dalam Bahasa Konjho? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna  peribahasa dalam bahasa konjho. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, simak, dan teknik catat, teknik analisis data dilakukan dengan langkah penerjemahan, dan pendeskripsian makna berdasarkan makna denotatif dan kias. Dari hasil penelitian ini diperoleh data analisis makna peribahasa dalam bahasa Konjho yang terdiri dari tiga puluh delapan peribahasa. Adapun makna yang ditemukan adalah makna denotatif dan makna kias. Kata Kunci: Peribahasa, Bahasa, Konjho, Makna

    Penggunaan Majas Sindiran dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Balaesang Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala

    Get PDF
    Judul penelitian ini adalah penggunaan majas sindiran dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IX SMP Negeri 1 Balaesang Desa Tambu, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala. Identifikasi majas sindiran yakni bagaimana, jenis, makna dan fungsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis, makna serta fungsi majas sindiran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, karena data yang dihasilkan berupa kata-kata lisan. Peneliti melakukan kegiatan penelitian dengan menyimak, dan mengidentifikasi tindak tutur guru dalam proses belajar mengajar yang mengandung majas sindiran sehingga menghasilkan data berupa kata-kata lisan objek. Analisis data berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar digunakan majas sindiran meliputi ironi, sinisme, sarkasme. Maka dari majas sindiran yang digunakan memiliki fungsi yang sama yaitu memberikan teguran dan mendidik, selain itu penggunaan majas sindiran dalam proses belajar mengajar betujuan untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran itu.Kata Kunci: Majas, proses belajar mengajar, guru bahasa Indonesi

    STRUKTUR FRASE VERBA BAHASA KAILI DIALEK RAI

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai”. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai. Adapun tujuan yang hendak dicapai ialah untuk mendeskripsikan struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bersifat mendeskripsikan struktur frase verba dalam bahasa Kaili dialek Rai pada masyarakat Desa Lende Tovea Kec. Sirenja Kab. Donggala, Penelitian yang bersifat deskriptif menurut Arikunto lebih tepat apabila menggunakan pendekatan kualitatif. (Arikunto, 1993: 209). Berdasarkan hasil penelitian bahwa struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai meliputi frase verba intransitif yang terdiri dari (1) frase verba hulu-hulu, (2) frase verba hulu tambahan, (3) frase verba tambahan hulu, (4) frase verba tambahan hulu tambahan; serta frase verba transitif yang terdiri dari (1) frase verba hulu-hulu, (2) frase verba hulu tambahan, (3) frase verba tambahan hulu, (4) frase verba tambahan hulu tambahan. Frase verba merupakan  gabungan dua kata atau lebih yang bersifat endosentrik atributif atau endosentrik koordinatif dengan verba sebagai unsurnya. Dari data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa frase verba dalam bahasa daerah kaili dialek Rai mempunyai pola-pola struktur yaitu (a) Frase koordinatif verba adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang berbentuk verba.Frase ini terdiri lebih dari satu hulu yang dihubungkan dengan konjugsi koordinatif yang meliputi aspek gabungan; (b) Frase modifikatif verba adalah frase modifikatif yang hulunya verba atau kata kerja.struktur konstituen frase modifikatif verba adalah adverbia. Verba berfungsi sebagai hulu dan adverbia berfungsi sebagai tambahan.Pengkategorian frase modifikatif verba ditentukan oleh kategori verba itu sendiri, yaitu verba intransitif dan verba transitif

    KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

    Get PDF
    ABSTRAK - Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: bagaimana kepribadian tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy berdasarkan struktur kepribadian Sigmund Freud. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy berdasarkan struktur kepribadian Sigmund Freud. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa teks sastra yaitu novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu (1) membaca keseluruhan novel yang dijadikan sebagai bahan penelitian, (2) menelaah/mengidentifikasi bagian-bagian cerita yang berhubungan dengan kepribadian sang tokoh, (3) Mengklasifikasikan teks novel Ayat-Ayat Cinta yang berhubungan dengan  kepribadian tokoh utama. Teknik analisis data yang digunakan yaitu (1) Pengumpulan data, (data collection) peneliti akan mencurahkan energi seluruh kemampuan, terutama penguasaan teori atau konsep struktur untuk mengambil data yang dibutuhkan sesuai dengan parameter struktur. (2) Seleksi data (data reduction)  yaitu menyeleksi data dengan cara memfokuskan diri pada data yang dibutuhkan sesuai dengan kriteria atau parameter yang telah ditentukan. (3) Menarik kesimpulan (data conclusion)  sesuai konsep dan menganalisis serta disesuaikan dengan data yang di temukan dalam novel Ayat-Ayat Cinta tersebut. (4) Pengabsahan (vertification) terhadap hasil analisis data untuk meneliti kebenarannya. (5) Pemaparan data  (data disply)  yaitu hasil analisis yang dapat memberikan hasil baik dan dapat dipertanggungjawabkan.  Hasil penelitian yang diperoleh yaitu data id (21), ego (28) dan super ego (19). Tokoh utama dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El- Shirazy yaitu Fahri bin Abdillah. Ego yang dimiliki Fahri tidak serta merta mengikuti kemauan id, akan tetapi selalu mendengar pertimbangan super ego.Kata Kunci: Sastra, Novel, Kepribadian Tokoh Utama

    IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM TALK SHOW HITAM PUTIH DI TRANS 7

    Get PDF
    ABSTRAK- Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah  bagaimanakah bentuk implikatur dalam talk show Hitam Putih di Trans 7 dan bagaimanakah fungsi implikatur dalam talk show Hitam Putih di Trans 7. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk implikatur dalam Percakapan talk show Hitam Putih di Trans 7, dan (2) mendeskripsikan fungsi implikatur dalam talk show Hitam Putih di Trans 7. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu percakapan yang terdapat dalam talk show Hitam Putih di Trans 7 sehingga diperoleh 8 bentuk implikatur dan 8 fungsi implikatur. Objek penelitiannya yaitu bentuk implikatur dan fungsi implikatur dalam talk show Hitam Putih di Trans 7. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak. Teknik pengumpulan data dilakukan teknik rekam dan teknik catat. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif. Keabsahan data diperoleh melalui percakapan yang terjadi talk show Hitam Putih di Trans 7. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk implikatur percakapan dalam penelitian implikatur  percakapan talk show Hitam Putih di Trans 7, diperoleh 8 bentuk implikatur yaitu 1) sindiran (mengata-ngatai orang lain), 2) humor (sesuatu yang lucu), 3) perintah (perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu), 4) apresiasi (perhargaan terhadap sesuatu), 5) protes (menyatakan tidak setuju), 6) dukungan (sesuatu yang didukung), 7) pernyataan (hal yang menyatakan), dan 8) kritik (tanggapan baik buruk terhadap sesuatu). Kedua, fungsi implikatur yang ditemukan dalam penelitian implikatur  percakapan talk show Hitam Putih di Trans 7, diperoleh 8 fungsi implikatur yaitu 1) melemahkan semangat (lemahnya gairah seseorang), 2) menghibur (sesuatu yang dapat menghibur hati), 3) mengejek (mengolok-olok sesuatu), 4) membandingkan (mengetahui persamaaan atau selisihnya), 5) memotivasi (memberikan dorongan kepada orang lain), 6) mencari tahu (ingin mencari keterangan), 7) memberi semangat (memberikan kekuatan kepada orang lain), dan 8) memarahi memarahi (sangat tidak senang kepada orang lain).  Kata Kunci: Implikatur, Hitam Putih di Trans 7

    MAKNA SIMBOLIK UMAT HINDU DALAM PERSEMBAHYANGAN BULAN PURNAMA DI KECAMATAN BASIDONDO KABUPATEN TOLITOLI

    Get PDF
    ABSTRAK - Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa makna simbol nonverbal dan verbal dalam persembahyangan bulan Purnama di Desa Labonu Kecamatan Basidondo Kabupaten Tolitoli? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna simbol nonverbal dan verbal dalam persembahyangan bulan Purnama di Desa Labonu Kecamatan Basidondo kabupaten Tolitoli. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tahapan sebagai berikut: (1) pengumpulan data, setiap makna secara verbal dan non verbal dalam proses persembahyangan; (2) paparan data yaitu hasil analisis dapat memberikan hasil baik dan dapat dipertanggungjawabkan; (3) penarikan kesimpulan yaitu pengabsahan terhadap hasil yang dianalisis pada data untuk meneliti kebenarannya. Dari hasil penelitian diperoleh data makna simbolik pada proses persembahyangan bulan purnama secara verbal dan non verbal.  Kata Kunci: Semiotik, Makna, Simbol, Persembahyangan, Bulan Purnama

    STRUKTUR FRASE ENDOSENTRIK BAHASA DONDO DI DESA BATUILO KECAMATAN OGODEIDE KABUPATEN TOLI-TOLI

    Get PDF
    Absrak –Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur frase endosentris bahasa Dondo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur frase endosentrik bahasa Dondo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode cakap dan metode simak. Analisis menggunakan metode padan dan metode distribusional dan penyajiannya menggunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur frase endosentrik bahasa Dondo terdiri atas: (A) Frase Beraneka Hulu a) Frase Koordinatif 1) Frase Koordinatif Nomina FN= H:N+Konek:Konj.Koor+H:N. 2) Frase Koordinatif Verba (a) Frase Koordinatif Verba Transitif FVt=H:Vt+Konek:Konj.Koor+H:Vt. (b) Frase Koordinatif Verba Intransitif FVi= H:Vi+Konek:Konj.Koor+H:Vi. 3) Frase Koordinatif Adjektiva FA= H:A+Konek:Konj.koor+H:A. 4) Frase Koordinatif Adverbia FAdv= H:Adv+Konek:Konj.koor+H:Adv. b) Frase Apositif FApositif= H:item (N) + H:Aposisi (N).  (B) Frase Atributif atau hulu a) Frase Atrbutif Nomina T-H: FMN= T:A + H:N, H-T: FAN=H:N +T: A, T-H-T memiliki struktur: FAN= T:A + H:N + T:A. b) Frase Atributif Verba 1) Frase Atributif Verba Transitif T-H: FAVt=T:Adv +H:Vt. H-T: FAVt=H:Vt + T:Adv. T-H-T: FAVt=T:Adv + H:Vt + T:Adv. 2) Frase Atributif  Verba Intransitif T-H: FAVi=T:Adv + H:Vi. H-T: FAVi=H:Vi + T:Adv. T-H-T: FAVi=H:Vi + T:Adv + H:Vi. c) Frase Atributif Adjektiva T-H FAA=T:Adv +H:A. H-T: FAA=H:A + T:Adv. T-H-T: FAA=T:Adj + H:A + T:Adj. d) Frase Atributif  Adverbia T-H: FAAdv=T:Adv + H:Adv. H-T: FAAdv= H:Adv + T:Adv. T-H-T: FAAdv=T:Adv + H:Adv + T:Adv.Kata Kunci ;  Struktur Frase Endosentrik Bahasa Dondo Di Desa Batuilo     Kecamatan Ogodeide Kabupaten Toli-Toli
    corecore