1,094 research outputs found

    ANALISIS MANAJEMEN RANTAI PASOK MINI KONTAINER UNTUK MENDUKUNG KONEKTIVITAS MARITIM DAN PERTAHANAN NEGARA MASA DEPAN

    Get PDF
    Konektivitas maritim merupakan salah satu sebagai upaya untuk mengurangi disparitas regional Barat dan Timur, yang mengakibatkan terjadinya ketimpangan pertumbuhan ekonomi, gap infrastruktur dan lainnya. PT Pelindo Marine Service merilis terobosan baru dalam bidang logistik dan manajemen rantai pasok yang mampu menekan biaya logistik di Indonesia. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menganalisis manajemen rantai pasok Minicont untuk mendukung konektivitas maritim dan pertahanan masa depan. Peneliti menulis artikel ini dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada Artikel ini, proses pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tiga tahap yaitu: Kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi dan SWOT analisis untuk menentukan faktor internal dan eksternal. Hasil penelitian menunjukan bahwa minicont dapat mendukung konektivitas maritim dikarenakan dapat menjadi bagian dari transportation node dan link baik jalur maritim, laut, sungai dan darat; dan sedangkan untuk pertahanan masa depan dapat menjadi sarana untuk mendistribusikan perbekalan militer baik Angkatan darat, laut dan udara secara efektif dan efesien Berdasarkan analisis SWOT berada pada Kuadran I yang berarti progresif sehingga manajemen rantai pasok minicont mempunyai peluang yang cukup besar untuk membuat perencanaan-perencanaan yang bersifat strategis untuk mewujudkan minicont sebagai the next world logistik solution.Kata kunci: Konektivitas Martim, Logistik, Manajemen Rantai Pasok, Minicont, dan Pertahanan

    PENILAIAN RISIKO SERANGAN SIBER PADA SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI PT. UAV

    Get PDF
    Serangan siber merupakan salah satu ancaman nyata yang muncul akibat perkembangan lingkungan strategis dunia yang semakin dinamis dan kompleks. Di Indonesia, serangan siber tidak hanya menyerang infrastruktur pemerintahan saja, namun juga menyerang infrastruktur kritis nasional lainnya, termasuk: PT. UAV yang merupakan salah satu industri pertahanan yang telah bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia dalam memproduksi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan berupa Pesawat Terbang Tanpa Awak. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi risiko serangan siber pada Sistem Manajemen Keamanan Informasi PT. UAV. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus. Pada penelitian ini, proses pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tiga tahap, yaitu: kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil identifikasi risiko mengungkapkan bahwa terdapat 10 jenis risiko serangan siber yang dapat mengeksploitasi SMKI PT. UAV, yaitu: 1) risiko serangan siber terhadap perangkat keras berupa kegiatan jamming dan network intrusion, dan 2) risiko serangan siber terhadap perangkat lunak berupa serangan Distributed Denial of Service, SQL injection, malware/virus, defacement, spam, worm Stuxnet, ransomware WannaCry dan penyusupan siber. Setelah dianalisis lebih lanjut, dari kesepuluh risiko serangan siber tersebut ternyata terdapat dua jenis risiko serangan siber yang diperkirakan ‘Mungkin Sekali’ terjadi dan akan memberikan dampak ‘Tinggi’ pada aktifitas bisnis yang sedang digeluti oleh PT. UAV. Selain itu, juga ditemukan tiga jenis risiko serangan siber yang telah memiliki skala risiko ‘5’. Setelah dievaluasi, ketiga jenis risiko tersebut ditentukan sebagai prioritas utama dalam proses pengendalian risiko yang harus dilaksanakan oleh PT. UAV. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka peneliti merekomendasikan kepada manajerial PT. UAV untuk segera menyusun standard operasional prosedur dalam rangka untuk menangani risiko serangan siber yang telah dinilai pada penelitian ini.Kata Kunci:    Industri Pertahanan, Penilaian Risiko, Manajemen Pertahanan, Pertahanan Siber, Serangan Siber, Sistem Manajemen Keamanan Informasi

    Implikasi Diplomasi Pertahanan terhadap Keamanan Siber dalam Konteks Politik Keamanan

    Get PDF
    The development of global technology and information gave an impact on the increasement of Cyber media users which allow them to connect with each other without any obstacles by using the Internet, this of course presents a new threat to the security of a country. The openness and freedom offered by cyber media makes it difficult for the state to monitor and supervise cyber space which is considered too broad, making cybersecurity a complex topic where actors, motives and targets vary and always evolving every day. Security politics are an inseparable part of this discussion because the use of state security concept is a fundamental component in drafting regulations and policies. This research aims to explain the relation between the complexity of cybersecurity, the role of political security and defense diplomacy. Qualitative method and literature study technique is used in this research. This research uses the assistance of defense diplomacy theory and the concept of national security which serves as a tool to dissect existing problems. From this research, the researcher can conclude that the complexity of cybersecurity encourages political security actors to take responsibility in protecting citizens from various security threats including cyber threats, through defense diplomacy in the form of signing an MoU regarding a Transfer of Knowledge with other countries

    Pengembangan Pusat Misi Pemeliharan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia sebagai Center of Peacekeeping training di Asia Tenggara

    Get PDF
    Post-World War II to 1945, United Nations (UN). Present and become an inter-state organization that then aspires to help maintain world peace. Up to the Department of Peacekeeping Operation (DPKO), the United Nations, Indonesia is a very active country participating in maintaining world peace. The TNI Peacekeeping Mission Center (PMPP TNI) is then a means to carry out planning and preparation of TNI personnel in assignments, training and education related to UN peacekeeping work, both at home and abroad, and how to preparePMPPTNI to be a peacekeeping training center Southeast Asia. Then the purpose of the research is to analyze how the PMPP-TNI readiness and the factors that influence the TNI PMPP to become the main peacekeeping training center in Asia. This research is done by using qualitative method. Primary data were obtained through interviews with 7 informants including academics, practitioners and experts in related fields, while secondary data were obtained from literaturesuch as books, journals, scientific papers and mass media. This study uses the concept of CCP development and the concept of defense diplomacy.The results of this study show that, Indonesia's involvement in Peace Operation is an active role of the State in carrying out Defense Diplomacy. Almost every country that becomes an active contributor to peacekeeping forces has a training center that actively continues to prepare and train the troops to be deployed on the task of peacekeeping operations. With all the advantages possessed through data comparison, the TNI PMPP can be said to be one of the peacekeepingtraining centers in Southeast Asia that has the largest and most comprehensive facilities in line with the UNDPKO standards on the practice area. Facilities contained in the TNI PMPP can not be separated from the vision of the Indonesian government who want to make the PMPP TNI as a World class Peacekeeper center.Keywords: UNDPKO,PMPPTNI, Defense Diplomacy, UN

    STRATEGI DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA DALAM KERJA SAMA TRILATERAL COOPERATIVE ARRANGEMENT (PORT VISIT INDOMALPHI 2017-2019)

    Get PDF
    The Sulu-Sulawesi Sea is a strategic trade route so that it becomes one of the policy priorities. Strategic value does not necessarily bring benefits, but also brings security threats such as piracy, piracy and kidnapping with a ransom demand. In an effort to overcome this, since 2017 the Trilateral Cooperative Arrangement in the Port Visit scheme has been built between the three countries of Indonesia, Malaysia, and the Philippines. The purpose of this study is to analyze the form of Port Visit cooperation and to analyze the Indonesian Defense Diplomacy Strategy in this cooperation. This research uses defense theory, strategy theory, and defense diplomacy theory. This study uses a qualitative descriptive analysis research method. The data collection carried out in this study used primary data through interviews and secondary data from a literature review of journals, books, reports, and internet-based sources. The Trilateral Port Visit Indomalphi cooperation is a response in dealing with transnational crimes in the Sulu-Sulawesi Sea area. With various series of activities, this cooperation plays an important role in efforts to maintain regional security and stability and provides the authority to maintain the safety of all Indonesian citizens as mandated by the law. The Indonesian Defense Diplomacy Strategy in the Indomalphi Port Visit is aimed at increasing mutual trust and military capacity in terms of coordination, communication and piracy capture training. Therefore, the defense diplomacy strategy in this study can be said to have fulfilled the two main characters of defense diplomacy, namely; defense diplomacy to build mutual trust (CBMs) and defense diplomacy to build defense capacity (CB)

    ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR B30 DENGAN EFEK PENYIMPANAN TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

    Get PDF
    Penyimpanan jangka panjang dengan variasi suhu memungkinkan terjadinya penurunan kualitas bahan bakar, seperti contoh biodiesel B30. Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Pada penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh efek penyimpanan pada bahan bakar Biodiesel dengan menggunakan FTIR serta uji kinerja mesin diesel. Pengujian dilakukan dengan penyimpanan selama 1 bulan dengan variasi waktu yaitu: 1, 2, 3 dan 4 minggu. Dari hasil Analisis uji FTIR, didapatkan bahwa B30 memiliki reaksi dengan gugus fungsi khas metil ester. Namun, pada setiap minggu nya nilai intensitas FTIR pada gugus fungsi semakin berkurang. Termasuk gugus O – H pada B30 dengan penyimpanan 4 minggu tidak terbaca. Maka dapat disimpulkan gugus O – H pada bahan bakar biodiesel melemah seiring berjalan nya waktu. Dari hasil uji kinerja mesin diesel didapatkan Daya maksimum dihasilkan pada putaran 2900 rpm. Daya terbesar dihasilkan pada B30 penyimpanan 1 minggu dengan nilai sebesar 1,729 kW disusul dengan B30 penyimpanan 2 minggu sebesar 1,703 kW. Kemudian B30 penyimpanan 3 minggu dan 4 minggu. Hal tersebut juga terjadi pada Torsi, BMEP dan Eff. Thermal. Namun, didapatkan SFOC terendah dengan menggunakan bahan bakar B30 penyimpanan 1 minggu kemudian B30 penyimpanan 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu

    STRATEGY OF INDONESIA MARITIME DEFENSE IN THE MIDDLE OF ASIA PACIFIC CONFLICT POTENTIAL IMPLICATION OF AUKUS (AUSTRALIA, UNITED KINGDOM, AND UNITED STATES OF AMERICA) VS PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA

    Get PDF
    Indonesia is a country located in the Asia Pacific Region which geography located in Southeast Asia and bordering direct with People's Republic of China and Australia. With position geographical this , defense strategy Indonesian seas , namely the World Maritime Axis, must noticed return see that People's Republic of China has To do initiation in reach his ambition To use reach hegemony in the Asia Pacific Region through claim nine dash line until formation Belt Road Initiative (BRI) with use silk road. In response Thing here , United States of America with Australia and England then shape alliance defense and security with ensure security of the Asia Pacific Region which then increase tendency conflict in the region. For see defense strategy sea , research this use maritime strategy theory and theory strength sea for see Indonesian capabilities . Study this use method qualitative in composing research . Result of study this namely Indonesia must consider return of the World Maritime Axis as a defense strategy sea see that development territorial water activities in the Asia Pacific Region increase accompanied with tendency increasing conflict _ tall Among People's Republic of China and AUKUS

    STRATEGI PEMBINAAN SATUAN YONARMED 13/2/1 KOSTRAD UNTUK MEWUJUDKAN PRAJURIT YANG PROFESIONAL GUNA MENDUKUNG TUGAS POKOK SATUAN

    Get PDF
    Abstrak–TNI AD sebagai bagian integral dari TNI melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah darat, melaksanakan tugas pembangunan dan pengembangan kekuatan matra darat, serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat. Yonarmed 13/2/1 Kostrad sebagai Satuan Banpur TNI AD memiliki tugas pokok memberikan bantuan tembakan secara kontinyu dan tepat pada waktunya kepada Satuan yang dibantu dengan cara menghancurkan atau menetralisir sasaran yang mengganggu tercapainya tugas satuan yang dibantu tersebut. Namun dalam melaksanakan pembinaan satuan masih ditemukan permasalahan personel, TOP/DSPP, latihan belum mantap II, peranti lunak belum tertata, kekurangan kendaraan, kekurangan rumah dinas dan pagar satuan. Sehingga perlu dianalisis strategi pembinaan satuan Yonarmed 13/2/1 Kostad dan kendala. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan pendekatan deskriptif di Yonarmed 13/2/1 Kostrad. Dari hasil penelitian dan pembahasan bahwa Yonarmed 13/2/1 Kostrad melaksanakan pembinaan organisasi agar mantap II, melaksanakan pembinaan personel dan pengembangan karier, melaksanakan pemeliharaan tingkat 3, melaksanakan latihan bertahap, bertingkat dan berlanjut, melaksanakan pengamanan aset pangkalan, dan penataan peranti lunak. Namun ditemukan kendala dalam pembinaan satuan yaitu adanya personel rangkap jabatan, kekurangan kendaraan angkut personel, penarik meriam, alat optik dan alat komunikasi, pembinaan jasmani militer dan latihan bela diri militer belum mancapai nilai baik, adanya personel tinggal diluar akibat kekurangan rumah dinas serta pagar satuan belum ada. Sehingga disimpulkan pembinaan organisasi dengan melakukan kaderisasi jabatan dan pelaksanaan pemeliharaan materiil belum maksimal, latihan program belum baik dan berkesinambungan, pengamanan pangkalan dengan penanaman pohon dan pelaksanaan patroli belum menjamin pengamanan aset dan penataan peranti lunak yang dilaksanakan belum mencapai kemantapan yang standar.Kata Kunci: Strategi, pembinaan satuan, profesionalisme

    PEMANFAATAN TANAMAN ECENG GONDOK DI GALERI PUTRI ECENG KEC - KLARI KARAWANG DENGAN METODE MARKETING MIX DALAM UPAYA MENDUKUNG EKONOMI PERTAHANAN

    Get PDF
    Tanaman eceng gondok merupakan gulma atau parasite air yang sampai saat ini pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan, tanaman eceng gondok keberadaanya sangat mengganggu ekosistem bawah air. Galeri putri eceng merupakan satu satunya galeri yang berada di kawasan karawang dimana kerajinannya berbahan baku tanaman eceng gondok, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pemanfaatan tananan eceng gondok yang berada d galeri putri eceng dengan menggunakan (marketing mix) bauran pemasaran 5p yaitu produk, harga, lokasi, SDM dan promosi dalam upaya menciptakan kesejahteraan ekonomi masyarakat sesuai dengan tujuan ekonomi pertahanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara langsung kepada para pejabat terkait. Seperti pemda karawang, kecamatan klari dan desa walahar. Hasil dari penelitian ini adalah sudah maksimalnya upaya galeri eceng gondok dengan metode marketing mix yang digunakan pada pemanfaatan tanaman eceng gondok dalam upaya mendukung ekonomi pertahanan di tunjukan dengan adanya pameran di setiap momen yang biasanya dilakukan pada hari libur nasional, beberapa program untuk dilaksanakan guna meningkatkan minat masyarakat terhadap galeri putri eceng dan pengembangannya

    STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN BINTER KODAM JAYA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KESIAPAN OPERASIONAL

    Get PDF
    Currently, Information Technology has developed very rapidly and affects all fields, including the implementation of the TNI's tasks, namely Binter. The Human Resources of Kodam Jaya requires the competency to utilize information technology. The condition of the competency Kodam Jaya of Binter and the competency to adapt for using information technology in the implementation of Binter is the object of this research with the formulation of the problems such as how is the competency of the Human Resources of Kodam Jaya in the field of information technology at this time, how are the obstacles faced in utilizing Information Technology in the implementation of Binter at Kodam Jaya and how Strategy to increase the capacity of Binter Kodam Jaya based on Information Technology to support operational readiness. The purpose of this study is to analyze the formulation of the problem using qualitative methods based on strategy theory, competency theory, information technology theory and territorial management theory to analyze the ability of territorial development in Kodam Jaya based on current information technology; the obstacles faced in utilizing information technology in the implementation of Binter at the Kodam Jaya; as well as a strategy to increase the capacity of Binter Kodam Jaya based on Information Technology to support operational readiness. The method used in this research is descriptive qualitative method with data collection techniques through interviews, indirect observation, document study and FGD. The results of the study show that the ability of Kodam Jaya territorial soldiers in mastering information technology is still limited by utilizing devices to support the implementation of Binter so that a strategy is needed to overcome the obstacles faced and requires leadership transformation in the form of giving orders to the members directly. Further research is recommended to examine the problems of increasing capacity in the field of information technology for the successful implementation of Binter in supporting operational readiness.Keywords: Binter, Competency, Information Technology, Strategy Readines
    • …
    corecore