1,418 research outputs found

    Pengelolaan Pelabuhan Cartagena Spanyol sebagai Kerangka Optimalisasi Pelabuhan di Negeri Sendiri

    Full text link
    Dampak ekonomi dari pengembangan Pelabuhan Cartagena sangat pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan Product Domestic Regional Bruto(PDRB) sektor kelautan dengan Gross Value Added(GVA) dari nilai 1,1% menjadi 3,81% dan nilai 0,1% menjadi 2,11% untuk sektor tenaga kerja. Dengan metode Regional Input-Output Tables(R-IOT) dan metode  pendekatan Input-Output(I-O) didapat data dan angka – angka yang bisa memberikan beberapa terobosan pengembangan dari sektor forex pelabuhan maupun sektor pariwisata maritim, sehingga Pelabuhan Cartagena sebagai pemberi impact terbesar ke 5 dari 28 pelabuhan yang ada di Spanyol dan menempatkan Spanyol menduduki peringkat 2 dalam hal kedatangan turis dengan kapal pesiar di Eropa setelah Italia.Indonesia juga mencontoh dengan strategi yang sama sektor-sektor yang mempengaruhi PDRB,tenaga kerja pada sektor kelautan,keringanan bidang pajak, kemudahan bidang tenaga kerja, jaminan keamanan bagi investor yang menanam modalnya disektor kelautan, dengan didukung oleh akses-akses transportasi yang mudah, cepat, dan simpul-simpul kemacetan ditiadakan. Seluruh akses yang menuju kepusat-pusat ekonomi kelautan diperbaiki, industri pendukung baik dari sektor swasta maupun Badan Usaha Milik Negara(BUMN) juga berbenah. Indonesia mulai memandang laut sebagai masa depan,tidak lagi membelakangi laut, seluruh aktifitas dan kebijakannya bersifat sustainable .Potensi kelautan yang demikianlah yang dapat menjamin masa depan generasi mendatang menjadi lebih baik

    Potensi Rumput Laut Gracilaria SP sebagai Bahan Alternatif Dye Sensitized Solar Cell (Dssc)

    Full text link
    Rumput laut Gracilaria sp adalah salah satu komoditas di daerah perairan bagian selatan Porong, Sidoarjo. Telah dilakukan studi untuk mengetahui potensi rumput laut gracilaria sp sebagai materialalternatif pelapis DSSC, dengan memanfaatkan fikoeritrin atau pigmen berwarna merah yangterkandung dalam tumbuhan tersebut. Nilai penyerapan cahaya diidentifikasi sebagai parameter untukmenentukan potensial dari fikoeritrin menggunakan metode regresi. Hasil yang diperoleh menunjukkanbahwa fikoeritrin yang terkandung dalam Gracilaria sp memiliki potensial penyerapan cahaya antara489-545 nm yang nilainya mendekati panjang gelombang sinar matahari dengan rentang antara 300-800 nm. Dengan perolehan rentang tersebut disimpulkan bahwa Gracilaria sp dapat digunakan sebagai material alternatif DSSC

    Analisa Korosi Material pada Proses Hydrotreating Poly Fatty Acid Destillate

    Full text link
    Kajian ini bermaksud untuk menentukan material yang tahan korosi untuk peralatan proses hydrotreating Poly Fatty Acid Distillate (PFAD). Pengujian korosi ini dilakukan terhadap baja tahan karat feritik dan austenik dengan metode imersi dalam autoclave. Hasil pengujiaa ini untuk melengkapi pengujian yang sama yang telah dilakukan pada material baja karbon, baja krom-moly dan baja tahan karat martensitic. Autoclave dioperasikan pada tekanan sekitar 15,7÷ 29,42 bar, temperatur 140 ÷ 300°C, kadar TAN 45 ÷ 169,19 mg KOH/ml per sampel minyak dan kadar air 0 ÷ 17% volume. Kemudian, karakterisasi material dan media digunakan FTIR-GCMS, mikroskop cahaya, scanning electron microscope, dan uji kehilangan berat material. Dari hasil FTIR-GCMS diketahui adanya agen korosi berupa asam karboksilat, namun belum dapat dipastikan secara signifikan bahwa asam tersebut adalah  asam naftanik. Sementara itu, hasil pengamatan dengan mikroskop cahaya dan SEM terlihat profil permukaan material yang terkorosi. Ketika uji imersi dilakukan pada temperatur 300°C, tekanan 29,42s/d 34,3, kadar air 17% volume and nilai TAN 169,19 mg KOH / gr sampel minyak, terlihat bahwa temperature dan nilai TAN berpengaruh signifikan terhadap laju korosi. Setelah membandingkan hasil penelitian ini dan sebelumnya, baja tahan karat austenik memilik ketahanan korosi yang baik pada proses hydro-treating media yang mengandung Poly Fatty Acid Distillate (PFAD)

    Analisis Pengaruh Parameter Proses pada Penggerindaan Baja Perkakas untuk Komponen Permesinan Sistem Penggerak Kapal

    Full text link
    Permesinan kapal merupakan bagian dari sebuah kapal sebagai suatu sistem. Oleh karena itu, dalam permesinan kapal terdapat banyak komponen permesinan, antara lain: sistem roda gigi, sistem poros, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan komponen mesin penggerak kapal tentu melibatkan banyak mesin perkakas, salah satunya adalah mesin gerinda.Proses gerinda adalah suatu proses manufaktur yang penting dan digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai dengan persyaratan geometri, dimensi dan toleransi tertentu. Suatu penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh tipe abrasif, kecepatan makan dan kedalaman potong terhadap surface integrity dan bentuk geram pada proses gerinda permukaan baja perkakas SKD-61.Surface Integrityyang dianalisis adalah kekasaran permukaan dan microcrack.  Rancangan eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah faktorial 2 x 3 x 3 karena faktor tipe abrasif memiliki 2 level, sedangkan faktor lain masing-masing memiliki 3 level. Replikasi dilakukan sebanyak 2 kali. Cairan pendingin yang digunakan pada penelitian ini adalah soluble oil.Pengukuran kekasaran permukaan diukur dengan menggunakan surftest, selanjutnya bentuk geram dan microcrack diamati dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan kedalaman potong maka kekasaran permukaan akan semakin besar. Jenis abrasif dan kedalaman potong juga  mempengaruhi besarnya kepadatan microcrack.Hasil proses gerinda permukaan dengan kedalaman pemakanan rendah menghasilkan bentuk geram lamellardan leafy. Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme pembentukan geram didominasi oleh proses shearing.Hasil proses gerinda permukaan dengan kedalaman pemakanan yang tinggi menghasilkan bentuk geram leafy, spherical, lamellar danirregular. Hal ini mengindikasikan bahwa mekanisme pembentukan geram terdiri dari proses shearing, rubbing, plowing dan fracturing

    Standarisasi Harga Pembangunan Kapal Perintis

    Full text link
    Pembangunan kapal termasuk dalam pekerjaan komplek dengan sistem pembayaran multi tahun atau lebih dari satu tahun anggaran, sehingga sangat penting untuk menyusun anggaran biaya atau harga yang dibutuhkan dalam membangun kapal baru. Harganya harus disesuaikan dengan kebutuhan material dan jasa dengan standar harga pasar selama waktu penyelesaian. Tujuan penelitian tentang standar harga pembangunan kapal perintis adalah melakukan identifikasi, analisis dan menyusun standar harga pembangunan harga kapal perintis beserta komponennya. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi data primer dan sekunder yang berkaitan harga kapal perintis dan komponennya dengan studi pustaka dan survey lapangan. Data diolah dengan metode regresi dan diperoleh grafik dan persamaan standar harga kapal perintis tahun 2015 adalah : y = 0,0323x + 10,709; persamaan biaya material adalah ymn = ym + ym10{(n – 2015)/100}; dan persamaan biaya jasa pembangunan dan biaya pihak ketiga adalah yjn = yj + yj 8.25 {(n – 2015)/100}

    Perancangan Kapal Wisata Danau dengan Sistem Penggerak Paddle Wheel dan Baterai (Accu) sebagai Sumber Energi

    Full text link
    Pengembangan kepariwisataan tidak bisa dipisahkan dengan fasilitas wisata yang tersedia. Karena dalam setiap aktivitas wisata yang dilakukan oleh wisatawan membutuhkan akomodasi, makan dan minum, informasi, dan rekreasi air danau sendiri. Rekreasi air danau bisa dilakukan mulai dari melihat – lihat air danau, mandi dan bila dilengkapi sarana untuk mengelilingi danau dengan perahu/ kapal sangatlah lebih menarik. Dengan dikembangkannya pariwisata danau, akan muncul beberapa fasilitas yang diperlukan  antara lain kapal wisata untuk berkeliling danau. Perancangan kapal wisata danau dengan penggerak paddle whell dan baterai / accu sebagai sumber energi menjadi salah satu USAha yang bisa dilakukan, karena akan rendah polusi dan rendah kebisingan sehingga wisatawan benar – benar akan menikmati pemandangan alam danau tanpa terganggu oleh hal tersebut. Perancangan kapal wisata ini menghasilkan ukuran utama kapal yaitu Lpp : 3.10 m, B:1,30 m, H : 0,8 m, T: 0,35 m dan Vs : 3 knot. Dengan sudah dibuatkan rancangan garis (Linesplan) dan rencana umum (General arrangement) akan mempermudah dalam menentukan tahanan dan sistem propulsinya. Penggerak paddle whell berputar 250 rpm, berdiamater 540 mm dengan jumlah daun 8 buah dan motor DC 2500 rpm 0,5 HP sehingga memerlukan perbandingan roda gigi 1 : 25 sudah mampu menggerakkan kapal dengan kecepatan 3 knot  dengan jumlah muatan 5 orang

    Analisa Teknis Pembangunan Ship Recycling Yard Di Indonesia

    Full text link
    Perencanaan pengembangan konektivitas melalui penerapan tol laut memunculkan gagasan untuk menambah dan meremajakan armada kapal nasional. Salah satu target diterapkan pada kapal tua yang perlu diganti dengan yang baru. Kapal yang pada kondisi masa akhir operasi dan pada akhirnya tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasi pelayaran dapat dilakukan kegiatan daur ulang. Dimana kegiatan daur ulang kapal adalah kegiatan pemotongan dan penghancuran kapal yang tidak digunakan lagi dengan aman dan berwawasan lingkungan (Green Ship Recycling). Kondisi kekinian industri daur ulang kapal nasional perlu dikembangkan karena masih menggunakan fasilitas sederhana yang tidak ramah lingkungan dan tidak memperhatikan keselamatan pekerja. Untukmelakukan pengembangan Ship Breaking Yard menjadi Green Ship Recycling Yard, yang sesuai dengan aturan IMO diperlukan pengembangan dalam hal: fasilitas dan teknologi penanganan material dan layout. Pemilihan fasilitas dan teknologi dilakukan dengan menggunakan metode fuzzy AHP sendangkan pemodelan layout dengan mempertimbangkan aturan IMO dan juga kondisi existing dari ship breaking yard. Hasil dari penelitianini: potensi pasar Ship Recycling di Indonesia sangat besar. Hal in dapat dilihat dari jumlah kapal dengan lifetime diatas 25 tahun sebanyak 1.404 unit dari 6.663 unit yang terdaftar di BKI, jumlah kapal ini seharusnya harus tidak beroprasi lagi. Sendangkan untuk pemilihan teknologi ship recycling yard sebagia berikut: docking menggunakan slipway dengan Interval Value 0,3933; Deacoating menggunakan Dry Ice dengan Interval Value 0,3351; Cutting dengan Oxy-accetylene dengan Interval Value 0,5487 dan Material Handling dengan Cawler crane dengan Interval Value 0,5512. Sendangkan untuk layout didesain untuk kapal dengan kapasitas 2.500 GT berlokasi di Kamal – Kabupaten Bangkalan, Madura. Aktivitas pemisahan bahan berbahaya dan tempat pembuangan-nya dalam layout ship recycling yard menjadi hal yang harus diutamakan, karena hal ini sangat kurang diperhatikan pada ship recycling yard di Indonesi

    Perancangan Proteksi Kebakaran Otomatis pada Kapal Berbasis Arduino

    Full text link
    Kebakaran dapat terjadi dimana saja salah satunya dapat terjadi di alat transportasi air yakni kapal. Kebakaran selalu menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan baik kerugian material maupun ancaman keselamatan jiwa manusia. Seiring dari kejadian tersebut musibah kecelakaan kapal yang disebabkan oleh bahaya kebakaran sangatlah mungkin terjadi. Salah satu yang dapat mencegah kejadian kebakaran pada kapal haruslah dapat mendeteksi dini kebakaran tersebut. Untuk mendeteksi dini terjadinya kebakaran dikapal maka dirancanglah sebuah alat proteksi kebakaran otomatisberbasis adruino. Dimana Arduino merupakan board yang memiliki sebuah mikrokontroller sebagai  otak kendali sistem. Sistem otomatisasi atau controller tidak akan terlepas dengan apa yang disebut  dengan ‘sensor\u27. Sensor adalah sebuah alat untuk mendeteksi atau mengukut sesuatu yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. sistem yang dirancang ini dilengkapi dengan beberapa sensor diantaranya adalah sensor apiUV-Tron R2868, sensor asap MQ-2 dan kemudian sensor suhuDS18B20. Mikrokontroller sebagai pengendali akan merespon input yang berupa sensor tersebut ketika data yang dibaca oleh sensor mendeteksikebakaran diantaranya mendeteksi adanya asap, kemudian api dan suhu. Sebagai output dari sistem berupa racun api (fire extinguisher)dimana kandungan yang ada pada racun api tersebut berupa Dry Chemical Powder dan Carbon Dioxide (CO2) yang fungsinya digunakan untuk memadamkan api serta dilengkapi buzzer sebagai alarm peringatan jika terjadi kebakaran.&nbsp

    Penerapan Factor Analysis untuk Mereduksi Variabel Sektor Perikanan Kabupaten/Kota di Jawa Timur

    Full text link
    Penelitian ini akan membuat analisis faktor perikanan laut dan perairan umum di Jawa Timur.  Analisis ini merupakan kelanjutan dari pemetaan sektor perikanan Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan menggunakan Fuzzy K-means. Analisis faktor adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator independen yang diobservasi. Tujuan dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubunganhubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor . Berdasarkan analisis faktor dengan menggunakan analisis factor maka didapatkan bahwa 70,150% persoalan perikanan laut yang terdiri dari Sembilan variabel bergantung pada duafaktor utama dan saling independen. Sedangkan analisis faktor untuk perariran umum didapatkan bahwa 70,144% persoalan perairan umum yang terdiri dari Sembilan variabel bergantung pada dua factor utama dan saling independen. Proses analisis faktor ini melalui proses rotasi dengan varimax

    Analisis Pelapisan Tembaga Terhadap Laju Korosi Dan Struktur Mikro Grey Cast Iron

    Full text link
    Material besi tuang kelabu merupakan bahan yang banyak digunakan untuk aktivitas industri, termasuk industri rumah tangga. Bahan ini memiliki titik leleh yang rendah, sehingga mudah untuk dibentuk, bahkan pada cetakan yang rumit. Masalah utama pada logam untuk industri adalah korosi. Beberapa teknik digunakan untuk menghalangi korosi.salah satu caranya adalah pelapisan logam, seperti elektroplating. Teknik ini akan diterapkan pada besi tuang kelabu untuk melindungi dari pengaruh lingkungan, seperti hujan atau air laut. Makalah ini akan melakukan kajian pengaruh waktu perendaman dan konsentrasi larutan elektroplating untuk besi tuang kelabu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan dan semakin lama waktu perendaman, laju korosi akan melambat. Pengujian struktur mikro menunjukkan hasil bahwa bahan besi tuang kelabu akan mengalami Perubahan struktur mikro setelah koros
    • …
    corecore