1 research outputs found

    Studi Unjuk Kerja Motor Diesel Dengan Pendinginan Dry Ice Pada Intake Manifold.

    No full text
    Industri otomotif tidak henti-hentinya melakukan inovasi mengenai kualitas produknya, baik dari segi mesin maupun terhadap kenyamanan penggunanya. Sejalan dengan itu kemajuan teknologi di bidang otomotif membuat orang berpikir dan berusaha untuk mencoba melakukan modifikasi dalam segala hal dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja mesin. Motor bakar torak merupakan salah satu jenis penggerak mula yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik. Energi termal tersebut diperoleh dari proses pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dalam udara. Proses pembakaran tersebut berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri, tepatnya di dalam silinder. Gas hasil pembakaran yang terjadi berfungsi sebagai fluida kerja dan kemudian menggerakkan torak. Sehubungan dengan peningkatan kinerja tersebut maka perlu dilakukan suatu penelitian dengan menurunkan temperatur pada intake manifold agar supaya berat jenis udara meningkat. Pada penelitian ini, penurunan temperatur tersebut dilakukan dengan media dry ice. Dry Ice (es kering) adalah karbon dioksida beku. Dry Ice amat berguna untuk pembekuan karena temperaturnya sangat dingin yaitu: -78,5°C. Dry Ice banyak digunakan karena pembuatannya cukup sederhana dan mudah ditangani dengan menggunakan sarung tangan insulasi. Dry ice diletakkan pada intake manifold . Dry Ice tersebut akan mengabut seiring perjalanannya ke ruang bakar, yang mengakibatkan berat jenis udara yang masuk ke ruang bakar lebih tinggi, sehingga bahan bakar yang terbakar lebih banyak dan kerja kompresi yang dibutuhkan lebih sedikit. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa secara rata-rata unjuk kerja dari mesin diesel terbaik dihasilkan torsi sebesar 10,382 kg.m, dengan daya efektif 27,542 HP, SFCe sebesar 0,20974 kg/HP.jam dan efisiensi termal sebesar 28,71 %. Dapat disimpulkan dengan pendinginan udara menggunakan media dry ice dapat menghasilkan torsi dan daya efektif yang lebih besar. Hal ini dikarenakan berat jenis udara yang masuk ke ruang bakar meningkat, massa udara pembakaran semakin tinggi dan menyebabkan bahan bakar yang terbakar lebih banyak, sehingga gaya dorong piston pada motor diesel dengan pendinginan udara lebih besar dari motor diesel standar. Dengan bertambahnya daya yang dihasilkan dengan konsumsi bahan bakar yang hampir sama maka nilai SFCe pun menurun dan menghasilkan efisiensi termal efektif yang besar pula
    corecore