1 research outputs found

    Pengaruh Umur Zigot pada Saat Kejutan Panas terhadap Keberhasilan Ginogenesis Ikan Seurukan (Osteochilus Vittatus)

    Full text link
    The objectives of the present study was to determine the best age of the zygote for gynogenesis of seurukan fish (Osteochilus vittatus) using heat shock treatment. The completely randomized design was utilized in this study. Five levels of zygote age were tested, namely: 3 minutes, 5 minutes, 7 minutes, 9 minutes and 11 minutes after fertilization and one control treatment (without heat shock). The zygotes were shocked at the temperature of 38oC for 60 seconds and every treatment was done at three replications. The ANOVA test showed that the zygote age gave the significant effect on the triploidy level and growth performance of the seurukan fish (P0.05). It is concluded that the best zygote age of the seurukan fish for gynogenesis using heat shock treatment was 3 minutes after fertilization.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan umur zigot terbaik untuk proses ginogenesis ikan seurukan (Osteochilus vittatus) dengan menggunakan kejutan suhu panas. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan model Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan enam taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dengan tiga kali ulangan. Kejutan suhu yang diberikan yaitu 38oC dengan lama kejutan 60 detik, dengan perlakuan yaitu: kontrol (tanpa perlakuan kejutan panas), umur zigot 3 menit setelah pembuahan, umur zigot 7 menit setelah pembuahan, umur zigot 9 menit setelah pembuahan dan 11 menit setelah pembuahan. Uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian kejutan suhu panas pada umur zigot yang berbeda berpengaruh nyata terhadap triploidy dan pertumbuhan ikan seurukan (P<0,05). Persentase ikan triploid tertinggi dijumpai pada perlakuan 3 menit setelah pembuahan, nilai tidak berbeda nyata dengan perlakuan 5 menit, 7 menit dan 9 menit. Pertambahan bobot tertinggi dijumpai pada umur zigot 3 menit setelah pembuahan, nilai ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan 5 menit, 7 menit dan 9 menit. Pertambahan panjang tertinggi dijumpai pada perlakuan 3 menit setelah pembuahan, nilai ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan 5 menit (P<0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa umur zigot yang berbeda berpengaruh terhadap triploidy, dan umur zigot terbaik adalah 3 menit setelah pembuaha
    corecore