3 research outputs found

    Pengaruh jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X pada materi geometri dikontrol dengan kemampuan spasial di SMA N 13 Semarang tahun pelajaran 2015/2016

    Get PDF
    Kemampuan spasial adalah ”kemampuan seseorang untuk menangkap ruang dengan segala implikasinya.” Kecerdasan ini bermanfaat untuk menempatkan diri dalam berbagai pergaulan sosial, pemetaan ruang, gambar, teknik, dimensi dan sebagainya yang berkaitan dengan ruang nyata maupun ruang abstrak. Kemampuan spasial memuat kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Geometri adalah salah satu materi matematika kelas X yang berisi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang, menggambar dan menghitung jarak titik ke garis dan titik ke bidang. Untuk memecahkan soal-soal dalam geometri, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan spasial. Karena dalam materi geometri banyak materi-materi soal yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk atau bangun yang sesungguhnya, sehingga hanya divisualisasikan atau digambarkan dalam bentuk dimensi dua. Visualisasi dimensi tiga ke dalam bentuk dimensi dua inilah yang membutuhkan imajinasi dan abstraksi peserta didik, sehingga sering membingungkan bagi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara kemampuan spasial ditinjau dari perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kreatif materi geometri kelas X SMA N 13 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 13 Semarang yang berjumlah 286 siswa dari 8 kelas. Populasi tersebut terbagi ke dalam tiga sub populasi. Sub populasi pertama oleh kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, dan X MIPA 4. Sub populasi ke dua yaitu kelas X IPS 1, X IPS 2, dan X IPS 3. Dan sub populasi ke tiga yaitu X IBB. Dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, dari tiga sub populasi tersebut terpilih sub populasi pertama sebagai sampel. Sampel tersebut adalah X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, dan X MIPA 4 dengan jumlah 153 siswa yang terdiri 55 putra dan 98 putri. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment dan analisis kovarian. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh antara kemampuan spasial ditinjau dari perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kreatif materi geometri kelas X SMA N 13 Semarang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 0,146 dengan JKa = 19,026 dan JKd = 19560,196. Dengan signifikansi 5% dan dk1 = 1, dk2 = 150, diperoleh Ftabel = F(0,05;1;150) = 3,904. Karena yaitu 0,146<3,904, maka diterima sehingga tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif materi geometri laki-laki dan perempuan yang di kontrol oleh kemampuan spasial

    COGNITIVE LEVEL PROFILE AT THE TENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN MATHEMATICS PROBLEM SOLVING ON THREE VARIABLES OF LINEAR EQUATION SYSTEM

    Get PDF
    Problem solving is significant skill in facing 21st century. Students have different levels of problem solving. The levels that explain individual abilities in solving mathematics problems are called as cognitive level. It consists of three levels; cognition, metacognition, and epistemic cognition. The cognitive level influences individual in understanding the problem and deciding the right strategies to solve it. The material used to obtain the data is three variables linear equation system, by involving two high ability students at the tenth grade from one of the state senior high schools in Pati. This research employs qualitative method, which the data are collected through task-based interview and time triangulation is applied to validate the data. The results reveal that at the cognition level, students with high ability have an understanding related to conceptual and procedural knowledge, but the ability of students in factual knowledge is low, especially in terminology skill; at the metacognition level, the students are able to write down each strategy in each method, but it is not detail; while at the epistemic cognition level, they are able to explain the weaknesses of a method, but they have not been able to provide a solution  to overcome its weaknesses
    corecore