7 research outputs found

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN IPA (Studi Eksperimen pada Siswa kelas IV SDN GandariaIIIKab. Tangerang)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh model pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran IPA siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Gandaria 3 Tangerang. Desain penelitian menggunakan metode eksperimen dengan treatment by level 2 x 2. Analisis data menggunakan analisis varian 2 jalur (ANOVA). Adapun hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat perbedaan Keterampilan Berpikir tingkat tinggi antara anak yang diberikan pembelajaran menggunakan Model Learning Cycle 7E dengan anak yang mengikuti pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning. (2) Terdapat Pengaruh interaksi antara Model Pembelajaran dan Kemandirian Belajar terhadap Keterampilan Berpikir tingkat tinggi. (3) Terdapat perbedaan Keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi diberikan pembelajaran Model Learning Cycle 7E lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi yang diberikan pembelajaran model Problem based Learning.(4) Terdapat perbedaan Keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah yang diberikan pembelajaran Model Learning Cycle 7E lebih rendah dibandingkan peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah yang diberikan pembelajaran Model Problem Based Learning. ******************** This study aims to look for the effect of learning models and learning independence on higher order thinking skills in science learning of elementary school students. This research was conducted in class IV SDN Gandaria 3 Tangerang. The study design used an experimental method with treatment by level 2 x 2. Data analysis used 2-way variant analysis (ANOVA). The results of this study are (1) There are differences in high order Thinking Skills between children who are given learning using the 7E Learning Cycle Model and children who take learning using the Problem Based Learning Model. (2) There is an influence of interaction between the Learning Model and Learning Independence on higher order Thinking Skills. (3) There are differences in high-level thinking skills of students who have high learning independence given the Learning Cycle 7E Learning Model is higher than students who have high learning independence given the Problem-based learning. (4) There are differences in high order thinking skills of participants students who have low learning independence given learning model Learning Cycle 7E are lower than students who have low learning independence given learning Model Problem Based Learning. Keywords: Learning Model, Learning Cycle 7E, Problem Based Learning, learning independence, high order thinking skills

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS DI SEKOLAH DASAR (STUDI LITERATUR)

    Get PDF
    Penelitian ini setidaknya bertujuan dalam rangka mengukur rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS, yang dikarenakan kurangnya inovasi guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Tujuan penelitian ini guna mengetahui pengaruhnya model pembelajaran  kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap motivasi belajar IPS di sekolah dasar . Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan analisis studi  literatur yang pengambilan datanya atau instrumen-instrumen penelitian dari sumber primer dan sumber sekunder. Data primer yang merupakan analisis bersumber dari buku yang berkaitan dengan variabel x dan y. Data sekunder yang diambil dari skripsi, dan jurnal. Berdasarkan hasil analisis data primer dan data sekunder maka diperoleh bahwa pembelajaran yang diterapkan dengan model numbered head together (NHT) berpengaruh terhadap motivasi belajar IPS. Dengan demikian, pembelajaran yang menggunakan strategi atau model pembelajaran konvensional terhadap motivasi belajarnya lebih rendah (hasil belajar).Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap motivasi  belajar siswa pada pembelajaran IP

    UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ICT FLASH SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan Literasi Sains siswa dengan menggunakan Media pembelajaran ICT Flash pada pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (a). Adapun desain yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart dengan langkah-langkah yaitu : (1). Perencanaan (Planning). (2). Aksi atau tindakan (Acting). (3). Observasi (observing). (4). Refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas (V) Sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu instrument lembear kerja observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa terjadi peningkatan Kemampuan Literasi Sains siswa pada siklus I dan II. Pada siklus I, sekitar 63% tergolong siswa memiliki kemampuan Literasi Sains siswa yang tinggi, 9% tergolong memiliki kemampuan Literasi Sains sedang dan 28 % tergolong memuliki kemampuan  yang rendah. Pada siklus I, mengalami peningkatan yang signifikan, sekitar 90% siswa tergolong memiliki kemampuan Literasi Sains tinggi, 6% tergolong memiliki kemampuan Literasi Sains sedang dan 4% memiliki kemampuan Literasi Sains yang rendah. Rata-rata nilai kemampuan Literasi Sains pada siklus I sebesar 78,2 dan siklus II meningkat menjadi sebesar 87,6

    PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMANFAATAN SAMPAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan ecoliteracy siswa dalam pemanfaatan sampah dengan menggunakan model pembelajaran project based learning (PJBL) pada pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (a). Adapun desain yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart dengan langkah-langkah yaitu : (1). Perencanaan (Planning). (2). Aksi atau tindakan (Acting). (3). Observasi (observing). (4). Refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas (V) Sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu instrument lembear kerja observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa terjadi peningkatan ecoliteracy siswa pada siklus I dan II. Pada siklus I, sekitar 63% tergolong siswa memiliki kemampuan ecoliteracy yang tinggi, 9% tergolong memiliki kemampuan ecoliteracy sedang dan 28 % tergolong memuliki kemampuan yang rendah. Pada siklus I, mengalami peningkatan yang signifikan, sekitar 90% siswa tergolong memiliki kemampuan ecoliteracy tinggi, 6% tergolong memiliki kemampuan ecoliteracy sedang dan 4% memiliki kemampuan ecoliteracy yang rendah. Rata-rata nilai kemampuan ecoliteracy pada siklus I sebesar 87,6 dan siklus II meningkat menjadi sebesar 78,2. Adapun nilai kreativitas siswa pada siklus I sebesar 73,2 dan siklus II meningkat menjadi 89%. &nbsp

    PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BERBASIS ETNOMATEMATIKA BETAWI PADA KELAS VI DI SDN BATU AMPAR 01 PAGI JAKARTA TIMUR

    No full text
    Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika siswa dengan menggunakan Model Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Berbasis Etnomatematika Betawi pada pembelajaran Matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (a). Adapun desain yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart dengan langkah-langkah yaitu : (1). Perencanaan (Planning). (2). Aksi atau tindakan (Acting). (3). Observasi (observing). (4). Refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas (VI) Sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu instrument lembear kerja observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa terjadi peningkatan Kemampuan Koneksi Matematika siswa pada siklus I dan II. Pada siklus I, sekitar 63% tergolong siswa memiliki kemampuan Koneksi Matematika siswa yang tinggi, 9% tergolong memiliki kemampuan Koneksi Matematika sedang dan 28 % tergolong memuliki kemampuan  yang rendah. Pada siklus I, mengalami peningkatan yang signifikan, sekitar 90% siswa tergolong memiliki kemampuan Koneksi Matematika tinggi, 6% tergolong memiliki kemampuan Koneksi Matematika sedang dan 4% memiliki kemampuan Koneksi Matematika yang rendah. Rata-rata nilai kemampuan Koneksi Matematika pada siklus I sebesar 78,2 dan siklus II meningkat menjadi sebesar 87,6

    THE EFFECT OF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MODEL ON ELEMENTARY SCHOOL LEARNING MOTIVATION (LITERATURE STUDY)

    No full text
    Penelitian bertujuan dalam rangka mengukur rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS, yang dikarenakan kurangnya inovasi guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Tujuan penelitian ini guna mengetahui pengaruhnya model pembelajaran  kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap motivasi belajar IPS di sekolah dasar . Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan analisis studi  literatur yang pengambilan datanya atau instrumen-instrumen penelitian dari sumber primer dan sumber sekunder. Berdasarkan hasil analisis data primer dan data sekunder maka diperoleh bahwa pembelajaran yang diterapkan dengan model Numbered Head Together (NHT) berpengaruh terhadap motivasi belajar IPS. Dengan demikian, pembelajaran yang menggunakan strategi atau model pembelajaran konvensional terhadap motivasi belajarnya lebih rendah (hasil belajar).Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap motivasi  belajar siswa pada pembelajaran IPS

    PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS V DI SDN GANDARIA III KAB. TANGERANG

    No full text
    Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kemampuan Literasi Sains siswa dengan menggunakan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (a). Adapun desain yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart dengan langkah-langkah yaitu : (1). Perencanaan (Planning). (2). Aksi atau tindakan (Acting). (3). Observasi (observing). (4). Refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas (V) Sekolah dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu instrument lembear kerja observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa terjadi peningkatan Kemampuan Literasi Sains siswa pada siklus I dan II. Pada siklus I, sekitar 63% tergolong siswa memiliki kemampuan Literasi Sains siswa yang tinggi, 9% tergolong memiliki kemampuan Literasi Sains sedang dan 28 % tergolong memuliki kemampuan  yang rendah. Pada siklus I, mengalami peningkatan yang signifikan, sekitar 90% siswa tergolong memiliki kemampuan Literasi Sains tinggi, 6% tergolong memiliki kemampuan Literasi Sains sedang dan 4% memiliki kemampuan Literasi Sains yang rendah. Rata-rata nilai kemampuan Literasi Sains pada siklus I sebesar 78,2 dan siklus II meningkat menjadi sebesar 87,6
    corecore