31 research outputs found

    Peran Budaya Organisasi Dalam Mewujudkan Visi Misi Partai Keadilan Sejahtera (Pks)

    Full text link
    Prosperous Justice Party (PKS) as large organization has been putting the organizational culture as a primary need to build both institutional work and the dynamics activities of members that were managed to realize the vision and mission of the party. Organizational culture as an internal force as well as institutional capital to realize the vision and mission of the party should be able to be evaluated in presence and role in order to realize of the vision and mission of the organization.This study aims to determine the role of organizational culture in realizing the vision and mission of PKS. This research is a qualitative descriptive study. The data collection was done by in-depth interviews.The results showed: (1) organizational culture play a role in shaping the identity and character of party members; (2) The organizational culture also plays a role in encouraging loyalty and solidity of party members; (3) the organizational culture at PKS played role in strengthening the confidence of individual members

    Strategi Public Relations Majlis Tafsir Al-Qur\u27an dalam Pengelolaan Krisis Dampak Isi Siaran Dakwah Islam pada Komunitas Masyarakat Blora

    Full text link
    Perbedaan pandangan mengenai Islam sering kali terjadi antar organisasi – organisasi Islam. Tidak dipungkiri perbedaan pandangan dalam keyakinan yang sama pun dapat menimbulkan konflik. Konflik dalam Islam yang dipicu dengan perbedaan pandangan pernah dialami oleh Majlis Tafsir Al-Qur\u27an di desa Kamolan Blora pada tahun 2012. Konflik disebabkan beberapa faktor diantaranya isi siaran dakwah yang cenderung keras dan berani, memuat perbedaan pandangan dalam ajaran Islam diantara kelompok – kelompok organisasi Islam yang lain. Akibat yang akan timbul apabila terjadi sebuah konflik yang menimpa organisasi ialah krisis yang dapat mengganggu kestabilan organisasi. Organisasi dapat dikatakan sedangan mengalami krisis ialah ketika terjadi peristiwa, rumor, atau informasi yang membawa pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas dalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations Majlis Tafsir Al-Qur\u27an dalam pengelolaan krisis isi siaran dakwah Islam pada komunitas masyarakat Blora. Pendekatan metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kategori kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan manajemen krisis yang dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya analisis situasi, penetapan tujuan, identifikasi khalayak, strategi dan taktik yang digunakan, serta evaluasi. Dalam prosesnya, perencanaan komunikasi pengelolaan krisis tidak dilakukan secara spesifik. Dalam penyelesaiannya, Majlis Tafsir Al-Qur\u27an melakukan beberapa pendekatan diantara pendekatan hukum, personal, serta media relations. Sebagai respon organisasi pasca krisis Majlis Tafsir Al-Qur\u27an secara inisiatif melakukan program – program CSR. Berhasil atau tidaknya sebuah kegiatan komunikasi sangat ditentukan melalui kegiatan evaluasi. Majlis Tafsir Al-Qur\u27an belum melakukan kegiatan – kegiatan komunikasi secara maksimal. Sebagai lembaga yang besar, perlu untuk memiliki tim PR serta tim manajemen yang mampu menjalankan fungsi dan peran PR dalam organisasi yaitu sebagai pembangun opini, persepsi, citra baik bagi organisasi dalam prinsip – prinsip hubungan yang harmonis, baik internal relations maupun external relations

    Interpretasi Khalayak terhadap Konstruksi Realitas dalam Acara Parodi Politik Sentilan Sentilun

    Full text link
    Seiring dengan adanya kebebasan pers khususnya penyiaran di Indonesia, semakin banyak media yang memproduksi tayangan di televisi dengan berbagai konsep yang menarik. Talk show bertemakan parodi politik salah satunya yang kini menghiasi program di berbagai stasiun televisi di Indonesia. Masyarakat yang kini sudah mulai jenuh dengan kegiatan politik praktis, menjadikan acara parodi politik sebagai salah satu pilihan acara hiburan yang sekaligus memberikan pendidikan politik. Acara Sentilan Sentilun merupakan salah satu acara parodi politik yang dikemas dengan konsep teater yang membahas mengenai isu sosial politik di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai pemaknaan khalayak terhadap konstruksi realitas dalam acara parodi politik Sentilan Sentilun. Berangkat dari persoalan tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode analisis resepsi. Dalam pelaksanaannya, proses penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam secara tatap muka dengan empat informan. Khalayak yang menjadi informan dalam penelitian ini merupakan khalayak yang pernah menonton acara Sentilan Sentilun. Keempat informan tersebut memiliki tingkat pendidikan dan lingkungan sosial yang berbeda. Dalam wawancara tersebut informan sebagai penghasil makna menyampaikan interpretasi mereka masing-masing terkait dengan tayangan Sentilan Sentilunsecara beragam.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa para informan memiliki kemampuan untuk memfilter diri dari apa yang disajikan oleh media massa. Para informan memiliki dasar sebagai khalayak aktif, mereka dapat memilih dan mengambil keputusan sesuai kehendaknya masing-masing dalam penggunaan media apa dan media mana yang diinginkannya. Dalam mengkonsumsi media didasari dengan alasan dan tujuan tertentu yaitu untuk mendapatkan pengetahuan mengenai isu sosial politik yang ada di Indonesia. Terdapat kesamaan pendapat dari para informan bahwa acara Sentilan Sentilun mampu menyampaikan informasi mengenai isu sosial politik yang selama ini terkesan kaku dan berat dengan penyampaian pesan yang lebih santai dan mudah dimengerti oleh khalayak

    Analisis Framing Berita Kasus Suap Ketua Mahkamah Konstitusi pada Koran Tempo

    Full text link
    Mahkamah Konstitusi adalah salah satu lembaga tinggi negara yang harus menjaga konstitusi dan menegakkan hukum di Indonesia. Namun, yang terjadi justru Ketua Mahkamah Konstitusi ditangkap KPK karena terlibat suap dalam sengketa Pilkada Gunung Mas dan Pilkada Lebak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Koran Tempo membingkai kasus suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Penelitian dilakukan terhadap Koran Tempo, karena koran ini dianggap layak dan memiliki keunggulan dibanding koran lain.Teori yang digunakan adalah teori konstruksi realitas sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Penelitian menggunakan pendekatan analisis framing yang dikembangkan Robert N. Entman, yang terdiri dari empat perangkat, yaitu Define Problems(pendefinisian masalah), Diagnose Cause (memperkirakan sumber masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral) dan Treatment Recommendation(menekankan penyelesaian). Hasil penelitian menunjukkan, define problem adalah Koran Tempo memahami kasus ini sebagai skandal besar di Indonesia. Kasus suap ini melibatkan ketua Mahkamah Konstitusi yang seharusnya menegakkan hukum dan memberantas korupsi. Diagnose Cause adalah Akil dianggap sebagai pihak yang bersalah dalam kasus ini. Make Moral Judgementyang diberikan Koran Tempo adalah penilaian negatif terhadap Akil, misalnya Akil dianggap hakim yang tidak netral dan diduga melakukan pencucian uang. Penilaian negatif juga ditujukan pada Mahkamah Konstitusi dengan memberitakan bahwa praktek pemerasan pihak berperkara sudah biasa terjadi disana. Treatment Recommendationdari Koran Tempo adalah KPK harus mengusut tuntas kasus ini. Koran Tempo memiliki ciri khas yang memberi perhatian khusus dan berani mengungkap kasus-kasus khusunya kasus korupsi dan suap. Bahasa yang digunakan Koran Tempo cenderung lebih berani. Pemberitaan Koran Tempo juga didukung dengan hasil investigasi yang mengungkap fakta bahwa banyak kejanggalan yang dilakukan Akil. Dapat disimpulkan, Koran Tempo membentuk konstruksi bahwa Akil Mochtar adalah pihak yang bersalah dalam kasus ini. Mahkamah Konstitusi juga dikonstruksikan sebagai lembaga yang tidak bersih dari tindak korupsi. Koran Tempo bersikap tidak netral dengan cenderung memihak pada KPK

    Penerimaan Khalayak terhadap Acara Mewujudkan Mimpi Indonesia

    Full text link
    Menuju Pemilu 2014 banyak tokoh politik di Indonesia yang menampilkan diri melalui media massa khususnya televisi. Berbagai progam acara di televisi dimanfaatkan sebagai alat untuk menarik simpati dan menciptakan citra positif dari khalayak, salah satunya adalah progam acara reality show. Reality show Mewujudkan Mimpi Indonesia menampilkan sosok Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo dengan aksi dan peran-peran yang berbeda dan tidak biasa mereka lakukan, demi mewujudkan impian masyarakat Indonesia, sehingga membuat acara tersebut menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan khalayak tentang acara Mewujudkan Mimpi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model encoding-decoding Stuart Hall yang digunakan untuk menjelaskan proses pemaknaan khalayak terhadap tayangan Mewujudkan Mimpi Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian dengan tipe deskriptif yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Analisis resepsi memandang khalayak sebagi penghasil makna ( producers of meaning) yang aktif dalam mempersepsi pesan dan memproduksi makna, tidak hanya sekedar menjadi individu pasif yang menerima begitu saja makna yang diproduksi oleh media massa.Penelitian dilakukan menggunakan wawancara mendalam (depth nterview) kepada lima orang informan yang merupakan pemirsa dari acara reality show Mewujudkan Mimpi Indonesia. Informan yang dipilih memiliki latar belakang yang berbeda, baik usia, jender, pendidikan maupun status sosial. Hasil penelitian akan membagi khalayak ke dalam tiga tipe dan posisi pemaknaan. Yaitu kelompok dominat reading, khalayak memaknai tayangan Mewujudkan Mimpi Indonesia sesuai dengan preferred reading (makna dominan). Kelompok negotiated reading, memaknai tayangan ini dari dua sisi, yaitu menganggap bahwa tayangan ini tidak etis jika digunakan sebagai alat propaganda politik dan menganggap tayangan ini sebagai tayangan yang memotivasi serta memberikan inspirasi kepada penontonnya. Sedangkan kelompok oppositional reading, adalah khalayak yang memiliki pemaknaan yang berbeda sama sekali dengan makna dominan. Khalayak oppositional memaknai bahwa tayangan Mewjudkan Mimpi Indonesia adalah tayangan yang membodohi publik, karena dimanfaatkan sebagai alat propaganda politik oleh elit politik tertentu

    Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Motivasi Kerja pada Perusahaan PT. CNTIC (China National Technical Import & Export Corporation)

    Full text link
    Latar belakang penelitian ini yaitu karyawan PT. CNTIC pebangunan PLTU Cilacapmelakukan demo secara berulang-ulang pada tahun 2013 dengan Perumusan masalahpimpinan sangat menerapkan aturan safety first namun terjadi incident jatuhnya karyawandari ketinggian saat bekerja sampai meninggal dunia dan tuntutan karyawan mengenaitambahan gaji, makanan tambahan, tunjangan ketinggian tidak cepat direspon dengan baiksehingga waktu yang seharusnya digunakan karyawan untuk bekerja tersita untuk demo.Tujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan dan iklim komunikasiorganisasi dengan motivasi kerja karyawan pada Perusahaan PT. CNTIC pembangunanPLTU Cilacap.Upaya menjawab permasalahan dan tujuan penelitian dilakukan dengan menggunakanteori X yang dilkembangkan McGregor (1967) dan teori ERG yang dikembangkan olehAlderfe (1972) dengan menggunakan metode kuantitatif. Obyek penelitian karyawanPT.CNTIC pembangunan PLTU Cilacap. Sampel sebanyak 152 responden, menggunakankuesioner sebagai teknik pengumpulan data dan selanjutnya data kuantitatif dianalisa melaluiStatistical Package For Socil Science (SPSS) dengan diwujudkan dalam mono tabel dantabulasi silang dan uji korelasi menggunakan Kendall TauHasil dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemahdengan motivasi kerja karyawan dengan korelasi sebesar 0,091, iklim komunikasi memilikihubungan yang emah dengan motivasi keja dengan hubungan sebesar 0,028, secara bersama-sama gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi memiliki hubungan yang lemah denganmotivasi kerja yaitu sebesar 0,164 dengan koefisien determinasi 0,027 artinya variabel gayakepemimpinan dan iklim komunikasi dapat menjelaskan Perubahan motivasi kerja sebesar2,7% sehingga 97,3% dipengaruhi oleh faktor lain.Disarankan untuk mendukung penerapan Safety First maka kebutuhan akan AlatPelindung diri dipenuhi, bila Perusahaan menghadapi masalah dan belum dapat memenuhituntutan karyawan maka hendaknya dikomunikasikan dengan lebih terbuka karena karyawanterutama laki-laki bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga

    Keberadaan Program Siaran Lokal di Televisi Berjaringan (Studi Implementasi Kebijakan Media terhadap Protv)

    Full text link
    Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta, Peraturan Menteri Kominfo Nomor 43 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan oleh Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Televisi dan juga Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) merupakan kebijakan media yang memuat mengenai Sistem Siaran Jaringan (SSJ). Undang-undang penyiaran tersebut mengamanatkan bahwa televisi swasta yang mengudara secara nasional wajib mendirikan badan hukum baru, melepas stasiun relai, melepas saham secara bertahap serta pancaran siaran tidak boleh dilakukan dengan pancaran siaran relai. Sistem Stasiun Jaringan adalah tata kerja yang mengatur relai siaran secara tetap antarlembaga penyiaran. Salah satu televisi lokal di Semarang yang bergabung dengan Sistem Stasiun Jaringan yaitu PROTV yang berjaringan dengan SINDO TV. Kebijakan ini lahir dengan semangat diversity of content (keberagaman isi) dan diversity of ownership (keberagaman pemilik), yang menjelaskan bahwa semakin beragam isi siaran dan semakin beragam distribusi kepemilikan media maka ranah penyiaran akan semakin demokratis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik kebijakan sistem stasiun jaringan dan keberadaan program siaran lokal di PROTV.Hasil penelitian yang didapatkan adalah implementasi sistem stasiun jaringan di PROTV sebagai anggota jaringan SINDOTV belum berjalan dengan ideal. Faktor kepemilikan menyebabkan adanya dominasi kekuasaan dari pemilik modal melalui berbagai keputusan yang memengaruhi keberadaan program siaran lokal. Terjadi pengurangan slot time bagi program siaran lokal dan pergeseran prime time program siaran lokal di PROTV

    Hubungan Terpaan Iklan Politik Prabowo Subianto Di Televisi Dan Intensitas Komunikasi Dalam Kelompok Referensi Terhadap Minat Memilih

    Full text link
    Pada masa pemilu presiden tahun 2014 ini terlihat banyaknya iklan politik yang muncul di media massa khususnya televisi. Prabowo Subianto merupakan salah satu kandidat yang telah ditetapkan oleh KPU sebagai calon presiden. Iklan politik Prabowo Subianto seringkali tayang di berbagai media televisi nasional. Penelitian ini merupakan tipe penelitian eksplanatory yang bertujuan untuk mengetahui hubungan terpaan iklan politik Prabowo Subianto di televisi dan intensitas komunikasi dalam kelompok referensi terhadap minat memilih. Sampel penelitian ini adalah warga Semarang berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih dan pernah menyaksikan iklan politik Prabowo Subianto di televisi. Sampel yang digunakan adalah non random dengan teknik accidental sampling. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah The Learning Hierarcy Theory yang diungkapkan Rotzoll dan Teori kelompok rujukan dari Hyman.Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus uji korelasi Rank kendall, maka diketahui terdapat hubungan positif yang signifikan antara terpaan iklan politik Prabowo Subianto di televisi (X1) dengan minat memilih (Y). Hasil nilai signifikansi yakni 0,010 dengan nilai korelasi sebesar 0,325. Dengan demikian semakin tinggi terpaan iklan maka semakin tinggi minat memilih. Iklan politik merupakan sarana menyampaikan pesan-pesan politik. Akibatnya secara tidak langsung khalayak telah melakukan proses belajar dalam mencerna serta mengingat pesan yang telah diterimanya. Kondisi tersebut tanpa disadari merupakan upaya mengubah sikap khalayak. Pesan-pesan didalam iklanyang menerpa khalayak mampu mempengaruhi aspek kognitif. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus uji korelasi Rank Kendall juga diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara intensitas komunikasi dalam kelompok referensi (X2) dengan minat memilih (Y). Hasil hasil nilai signifikansi yakni 0,004 dengan nilai korelasi sebesar 0,361. Dengan demikian semakin tinggi intensitas komunikasi dalam kelompok referensi maka semakin tinggi minat memilih. Kelompok referensi merupakan sarana bagi individu untuk mencari acuan dalam bersikap ataupun keyakinan untuk bertindak. Sedangkan intensitas komunikasi didalam kelompoknya akan semakin meningkatkan kohesifitas, kepercayaan, dan konformitas. Oleh karena itu, intensitas juga mempengaruhi seberapa besar sugesti yang diberikan oleh kelompok tersebut dapat diterima oleh indiviu didalamnya
    corecore