117 research outputs found

    Pengenalan Rambu Lalu Lintas Dalam Bahasa Inggris Pada Santri Tpq Usia SD Menggunakan Media Portek (Portable Engklek)

    Full text link
    Pengenalan kosa kata berbahasa asing perlu dilakukan sejak dini. Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa Internasional yang dipergunakan sebagai bahasa formal di Indonesia sangat perlu dikenalkan kepada anak saat usia mereka masih sangat muda, termasuk di dalamnya adalah para santri TPQ (taman pendidikan Al Qur\u27an) berusia sekolah dasar. Pengajaran bahasa Inggris yang dilakukan untuk anak usia dini setingkat sekolah dasar di kelas bawah (kelas 1-3) ini masih dalam tataran pasif, yaitu masih dalam kegiatan menyimak, membaca, dan mengulang, serta dilakukan dengan menggunakan media belajar yang menyenangkan. Hanya para siswa SD di kelas tinggi saja yang boleh diminta untuk melakukan kegiatan berbahasa aktif dengan membuat percakapan dan atau menulis kalimat dalam bahasa Inggris. Namun selama ini Kenyataan yang banyak terjadi adalah para pembelajar muda (young learners) di level SD kelas bawah diarahkan untuk memproduksi kata dengan cara mengingat dan menulis kosa kata tertentu serta dilakukan dengan cara menghafal kata. Media PORTEK (portable engklek) hadir untuk memberi solusi bagi permasalahan di atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari pengenalana kosa kata tentang rambu-rambu lalu lintas berbahasa Inggris menggunakan media PORTEK. Sebelumnya di tahun 2012, peneliti pernah melakukan penelitian menggunakan media PORTEK. Peneliti ingin mengujicoba kembali tingkat keberhasilan PORTEK dalam pengenalan kosa kata berbahasa Inggris. Untuk mengetahui hasilnya, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian pre-eksperimental subyek tunggal di mana hanya akan dipilih 1 kelas sebagai kelas pre-tets dan post-test. (1 group pretest and post-test). Populasi penelitian ini adalah seluruh santri TPQ di Kelurahan Kalicari Kota Semarang. Subyek penelitian ini adalah santri TPQ Al Barokah Semarang. Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil bahwa para santri TPQ Al Barokah menunjukkan peningkatan 16.67%. Angka ini meningkat 5.47 %, dari nilai awal 11.2% di tahun 2012 menjadi 16.67% pada saat ini. Penulis menyimpulkan bahwa media PORTEK masih tepat digunakan untuk mengajar kosa kata berbahasa Inggris bagi anak usia sekolah dasar

    Analisis Pengaruh Budaya Kerja, Jaminan Sosial dan Loyalitas Karyawan terhadap Kinerja di Pt.garuda Indonesia YOGYAKARTA

    Get PDF
    This study aims: 1) To determine the effect of work culture on employee performance in PT.Garuda Indonesia Yogyakarta. 2) To determine the effect of Social Security on the performance of employees in PT.Garuda Indonesia Yogyakarta. 3) To determine the effect of loyalty to performance employee in PT.Garuda Indonesia Yogyakarta. 4) To determine the effect work culture, social security and loyalty to performance ticketing staff in PT.Garuda Indonesia Yogyakarta. This study used an explanatory research approach to the 80 respondent, employees of the ticketing operation in PT.Garuda Indonesia Yogyakarta. Sampling was done by using census. Data collection techniques in this study using questionnaire. The data obtained were analyzed quantitatively using analytical tool multiple linear regression.Based on the research result, obtained byregression equation is :Y = 0.175 X1 + 0.852 X2 + X3 0176 . Culture Employment, Social Security and Loyalty affect to performance of the performance ticketing staffin PT.Garuda Indonesia Yogyakarta. Key words: Culture Employment, Social Security, Loyalty, Performance

    Kandungan Flavonoid Dan Limonoid Pada Berbagai Fase Pertumbuhan Tanaman Jeruk Kalamondin (Citrus Mitis Blanco) Dan Purut (Citrus Hystrix Dc.)

    Get PDF
    . Devy, N.F., F. Yulianti, and Andrini. 2010. Flavonoid and Limonoid Contents in Every GrowthPhase of Kalamondin (Citrus mitis Blanco) and Purut (Citrus hystrix Dc.). Citrus contains secondary metabolitessuch as flavonoid, carotenoid, and limonoid, which can be found in the leaf, peel of fruit, seeds, and pulp. The aimsof this research were to determine flavonoid and limonoid contents in every growth phase of Kalamondin and Purutand the limonoid contents in embryo and plantlet phases derived from in vitro somatic embryogenesis. The researchwas conducted in Indonesian Citrus and Subtropical Fruits Research Institute (ICISFRI) from May to December 2009.The research consisted of two activities as follows: (1) analyses of flavonoid and limonoid contents in every growthphase of Kalamondin and Purut and (2) analyses of the limonoid contents in embryos and plantlet proliferated fromsomatic embryogenesis culture. Flavonoid and limonoid contents were analyzed at the Assessment Service Unit,Faculty of Pharmacy, Airlangga University. The results showed that flavonoid and limonoid compounds could beproduced in all parts of plant i.e, such as pulp, seeds, peel of fruit, and leaves from every growth phase of Kalamondinand Purut. In Purut and Kalamondin, the highest flavonoid content was obtained from ripen fruit, with concentration18.8 ppm. Liminoid content in Purut was detected only in leaf supporting ripen fruit (1 ppm) and seeds (61 ppm),and in Kalamondin was only in seeds with concentration 74 ppm

    Pengaruh Densitas Awal Kalus Dalam Perbanyakan Melalui Embriogenesis Somatik Terhadap Daya Multiplikasi Dan Stabilitas Genetik Planlet Siam Kintamani

    Full text link
    Optimasi metode pada setiap tahapan perbanyakan melalui embriogenesis somatik perlu dilakukan, mencakup aspek eksplan, media, dan lingkungan tumbuh. Tujuan penelitian ialah mengetahui pengaruh kepadatan awal (initial density) kalus dalam kultur embriogenesis somatik terhadap laju multiplikasi dan stabilitas genetik planlet yang dihasilkan dari perbanyakan dengan metode SE pada tanaman siam Kintamani. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium SE, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) mulai Bulan Maret 2009 sampai dengan Februari 2011. Penelitian terdiri atas dua tahap, yaitu (1) perlakuan densitas awal dan (2) analisis stabilitas genetik planlet yang dihasilkan dari perbanyakan SE siam Kintamani. Kegiatan I terdiri atas lima perlakuan densitas kalus (ID100–ID300), yaitu 100, 150, 200, 250, dan 300 mg yang dikulturkan pada 25 ml media cair MS + 500 mg/l malt ekstrak (ME) + 1,5 mg/l BA, yang disusun dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan, tiap ulangan terdiri atas lima erlenmeyer, sedangkan pada penelitian analisis stabilitas genetik, sampel yang digunakan ialah tanaman hasil perbanyakan SE pada stadia planlet hasil subkultur 1–6. Planlet tersebut diuji keragamannya dengan teknik PCR menggunakan penanda intersimple sequence repeat (ISSR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jaringan nuselus yang digunakan sebagai eksplan dapat tumbuh dengan memuaskan pada 12–45 hari setelah kultur pada media inisiasi kalus. Pertambahan berat basah kalus pada setiap subkultur sangat beragam. Pertambahan berat basah tertinggi terjadi pada ID100 subkultur ke-5, sedangkan pertambahan berat secara total tertinggi ditemukan pada perlakuan ID200. Tanaman hasil perbanyakan SE pada stadia planlet secara genetik seragam dengan induknya. Namun pengujian stabilitas genetik pada tanaman hasil SE masih harus terus dilakukan seiring dengan semakin lama tanaman dipelihara di dalam kultur, mengingat frekuensi mutasi dapat meningkat seiring dengan semakin lamanya periode kultur. Implikasi hasil penelitian ini ialah proses multiplikasi kalus dan induksi embriogenesis somatik berlangsung optimal dan tidak mengakibatkan off-type pada tanaman yang dihasilka

    The Implementation of Hand-Puppets as a Storytelling Media to the Students' Language Skills and Characters (an R&D on the Second Grader of Sdn 6 Karangasem Batang Central Java Indonesia)

    Full text link
    Teaching bahasa to elementary school students has important role in building attitudes, habits, and basic abilities to develop their language skills. Story telling is a part of it. The story teller must have good performance of voice, intonation, and mimic, so that the listeners can understand and enjoy the performance. The story tellers must be supported by appropriate media; they are hand puppets. The objective of this study is to know the implementation of hand-puppets as a story telling media to support students' language skills and character building of the second graders of SDN 6 Karangasem Batang. It is an R and D research. The data were collected by observing, interviewing teacher, giving tests, and taking documentations. Based on the data, hand-puppets can be used to increase students' language skills in retelling story. Those data were shown by students' active participation during the learning process and their interest, enthusiasm, and brave in retelling story in front of their classmates. There were 10 students who joined in retelling story activity actively in “Pembelajaran I”. The numbers of students were increased in “Pembelajaran II”; there were 17 students. The media can also be used as an alternative teaching media to build students' positive characters that made them easily understand and catch the moral value of each story. The researchers suggest to the teachers to create some more interesting media that make the students more fun and interested in joining the learning process

    Pembungaan Jeruk Kalamondin Hasil Perbanyakan melalui Somatik Embriogenesis yang Disambung pada Batang Bawah JC

    Full text link
    Fase vegetatif mencakup fase juvenil yang ditandai dengan munculnya percabangan, pertumbuhan duri, serta belum berkembangnya bunga. Karakter ini ditemukan pada periode vegetatif asal biji dan hasil perbanyakan somatik embriogenesis (SE). Tujuan penelitian ialah mengetahui kemampuan berbunga dan berbuah tanaman jeruk Kalamondin hasil perbanyakan SE yang disambung dengan batang bawah JC setelah 1 tahun ditanam di lapangan. Penelitian pembungaan pada tanaman hasil perbanyakan SE yang disambung dengan batang bawah JC dilakukan di Kebun Percobaan Tlekung, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, pada Bulan Februari 2011-Maret 2012. Tanaman jeruk Kalamondin berasal dari hasil sambungan ex vitro, yaitu batang atas berasal dari embrio kotiledonari dan planlet disambungkan pada batang bawah JC dengan tiga perlakuan, yaitu planlet JC hasil perbanyakan SE yang berumur 4 dan 8 bulan setelah aklimatisasi serta semaian biji umur 8 bulan. Tanaman jeruk Kalamondin hasil sambungan berumur 1 tahun, ditanam di lapangan dan disusun secara RAK dengan tiga ulangan dengan unit percobaaan tiga tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai dengan umur 7 bulan di lapangan, tanaman masih pada fase vegetatif, dengan pertumbuhan tertinggi pada perlakuan KPS yaitu tanaman yang berasal dari planlet Kalamondin yang disambungkan pada semaian JC. Namun, pada bulan kedelapan setelah tanam, pertanaman menunjukkan fase generatif yang ditandai dengan munculnya organ bunga. Jumlah bunga dan buah tertinggi terdapat pada perlakuan tanaman yang berasal dari planlet Kalamondin yang disambungkan pada batang bawah JC hasil aklimatisasi. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa hasil perbanyakan jeruk melalui SE, berupa embrio kotiledonari maupun planlet dapat dimanfaatkan sebagai batang atas yang tumbuh dan berkembang dengan normal di lapangan apabila didukung oleh kondisi lingkungan yang optimal

    Perbanyakan Massal Embrio Kalamondin Melalui Teknologi Somatik Embriogenesis Menggunakan Bioreaktor

    Full text link
    So far, research on somatic embryogenesis for rootstock and citrus commercial varieties has been faced by low multiplication rate of embryos. Combination of somatic embryogenesis method and bioreactor hypothezed can increase multiplication rate of embryos and improve regeneration of embryogenic calli to produce plantlets. Kalamondin explants were inducted and proliferated to be embryonic calli and embryos using both shaker (100 rpm) and bulb bioreactor. The aimed of this research was to compare the production of Kalamondin embryos through somatic embryogenesis method on liquid media using shaker and bulb bioreactor. Research was conducted at Tissue Culture Laboratory of Indonesian Citrus and Subtropical Fruit Research Institute from September 2008 to December 2009. Kalamondin nucelus as a callus source was used in this research. Results of the study indicated that the average of embryos production through shaker technique within 10 weeks of culture incubation was 18.12 embryos/g callus, while application of bioreactor imrpoved embryo productivity up to 46 embryos/g calli (3 g/300 cc media). The multiplication rate using the bioreactor increased up to 2.53 fold compare to shaker method. Results of the study give the real evidence that application of biorector for in vitro mass propagation of Kalamondin embryos had high significant effect on embryo multiplication rate

    Keefektifan Eliminasi Penyakit Sistemik (Huanglongbing Dan Citrus Tristeza Virus) Pada Jeruk Dengan Embriogenesis Somatik

    Full text link
    Perbanyakan tanaman dengan teknik embriogenesis somatik diduga mampu mengeliminasi penyakit sistemik pada tanaman jeruk. Namun tingkat keefektifan eliminasi penyakit sistemik tersebut sangat bergantung pada eksplan dan status penyakit pada pohon induk. Tujuan penelitian ialah mengetahui keefektifan perbanyakan dengan embriogenesis somatik dalam membersihkan penyakit sistemik pada jeruk (huanglongbing dan citrus tristeza virus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu dan Screenhouse Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Tlekung, Kota Batu. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2011. Pengujian status penyakit sistemik dilakukan terhadap hasil perbanyakan melalui teknik embriogenesis somatik yang berasal dari tanaman induk terinfeksi dan bebas penyakit sistemik huanglongbing (HLB) dan citrus tristeza virus (CTV). Analisis penyakit HLB menggunakan metode pengujian PCR, sedangkan analisis penyakit CTV menggunakan metode DAS-ELISA. Pengujian dilakukan pada empat stadia pertumbuhan (kalus, embrio, planlet, dan semai) hasil perbanyakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik embriogenesis somatik efektif mengeliminasi penyakit HLB, namun kurang efektif untuk penyakit CTV. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian yang menunjukkan bahwa semua varietas dan semua stadia yang diuji bebas dari HLB, namun untuk CTV hanya terjadi pada varietas keprok Kinnow, siam Kintamani, dan nipis. Pada varietas JC (Japanche citroen) fase embrio, 40% dari sampel yang diuji masih terinfeksi CTV. Oleh karena itu, pengambilan nuselus sebagai sumber eksplan pada perbanyakan tanaman jeruk dengan embriogenesis somatik perlu dilakukan pada tanaman yang bebas dari penyakit sistemik
    • …
    corecore