10 research outputs found

    Kajian Jenis - Jenis Burung di Desa Ngadas sebagai Dasar Perencanaan Jalur Pengamatan Burung (Birdwatching)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis serta sebaran spasial burung-burung yang ada di desa Ngadas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010- Maret 2011 di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Pengamatan burung dilakukan dengan menjelajahi jalur pengamatan yang telah ditentukan sebelumnya. Daerah yang dijadikan lokasi pengamatan adalah hutan disekitar Desa Ngadas, wilayah lahan yang diolah serta daerah pemukiman. Data yang diambil dalam pengamatan burung tersebut meliputi data jenis burung, jenis vegetasi dimana burung dijumpai serta posisi koordinat dan lokasi perjumpaan dengan burung. Data mengenai jenis dan jumlah burung pada masing-masing karakter lahan ditabulasikan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007, untuk selanjutnya dibuat diagram yang menunjukkan perbandingan antara jenis burung yang ditemukan pada masing-masing karakter lahan. Sementara untuk posisi koordinat burung tersebut dijumpai ditabulasikan dengan menggunakan Microsoft Access 2007, yang selanjutnya akan diolah dengan menggunakan software ArcGIS 9.3 untuk dibuat peta sebaran burung Desa Ngadas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Desa Ngadas, diketahui bahwa setidaknya ada 13 famili dan 23 spesies burung yang ada di Desa Ngadas. Ketiga belas famili burung ini tersebar di seluruh wilayah desa Ngadas, namun jumlah famili paling banyak ditemukan di wilayah hutan sekunder, kemudian diikuti oleh wilayah ladang serta daerah pemukiman. Dengan melihat keragaman burung serta distribusinya di Desa Ngadas, perencanaan kegiatan Birdwatching memiliki potensi besar untuk dilaksanakan sebagai salah satu upaya konservasi dan pengenalan akan pentingnya melestarikan dan menjaga keberadaan burung. Kata kunci: Burung, birdwatching, desa Ngadas, sebara

    Adaptasi Ekologi dan Persepsi Masyarakat Pesisir dalam Upaya Konservasi Mangrove di Dusun Klayar Desa Sidokelar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

    Full text link
    Tujuandilakukannya penelitian adalah untuk :1. Menganalisis adaptasi ekologi (strategi, proses dan dampak), sejak dicanangkannya program konservasi mangrove (2003) sampai dengan kondisi pada saat dilakukannya penelitian di Dusun Klayar pada tahun 2011, 2.Menganalisis persepsi masyarakat pesisir secara umum dalam upaya melaksanakan konservasi mangrove sebagai bagian integral masyarakat dan lingkungan Di Dusun Klayar Desa Sidokelar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, 3.Menentukan titik-titik kritis adaptasi ekologi masyarakat pesisi.Metode Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Muhadjir (1992), yaitu penelitian kualitatif positivistik.Pendekatan kualitatif positivistik merupakan sebuah tipe penelitian kuantitatif bersifat deskriptif.Hasil Penelitian, yaitu : Pertama adalah adanya hubungantimbal Balik antara budaya yang berkembang di dusun Klayar dengan lingkungan mangrove sehingga masyarakatdusun Klayarmengembangkan strategi adaptasi ekologidalam upaya konservasi mangrove; antara lain : 1.Pengadaan bibit, 2. Membuat tempat persemaian, 3. Membuat media semai, 4. Penyemaian bibit, 5. Pemeliharaan, 6.Penyapihan bibit, 7.Pengangkutan bibit , 8.Pengayaan dan penanaman, 9.Pemeliharaan dan pemantauan tanaman, yang Keduaadalah masyarakat dusun Klayar memandang bahwa lingkungan mangrove memiliki manfaat yang sangat penting sebagai pelindung pantai dari abrasi, penahan gelombang laut, manfaat ekonomi, sosial-budaya dan sebagai pengendali kelestarian keanekaragaman hayati; yang Ketiga adalah titik kritis Perubahan lingkungan biotik dan abiotik, yaitu : lingkungan mangrove mengalami kerusakan, sehingga masyarakat dusun Klayar secara sadar melakukan koping untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang rusak atau sebaliknya. Dari koping tersebut menghasilkan dua tingkah laku, yaitu tingkah laku koping yang berhasil dan tidak berhasil.Kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini adalah kontribusi baik secara teoritis maupun praktis tentang strategi adaptasi ekologi dan persepsi masyarakat pesisir dalam upaya konservasi mangrove sehingga dapat menjadi pedoman pengelolaan lingkungan pesisir terutama lingkungan mangrove

    The Role of Local Hydromacrophytes in Leachate Phytoremediation Performed Using Constructed Wetland System

    Full text link
    The purpose of this research is to analyze the effectiveness of using local hydromacrophytes for performing leachate phytoremediation in constructed wetland (CW) system. It was an ex situ experiment carried out in a glass house by means of free water surface (FWS) CW reactors containing sand and gravel substrates in 3:5 ratio. The reactor was waterlogged by 9 L leachate. The phytoremediation tests were performed in two-factor treatment design involving hydromacrophyte species and hydraulic retention time. Species of local hydromacrophyte used in this research included Alternanthera sessilis, Commelina nudiflora, Paspalum conjugatum, Typha angustifolia and the polyculture of the four species. The improvements in leachate qualities were identified through decreases of physico-chemical parameters. Among the mean values of the percentages indicating the decreases of physico-chemical leachate parameters, the greatest ones were resulted from the treatments using T. angustifolia and A. sessilis on the 30th day. It has proven in the experiment that these two species of hydromacrophyte perform the most effective process of improving leachate quality

    Analisis Potensi dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

    Full text link
    Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu pengembangan Desa Ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) di desa desa wisata, menganalisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW), Penilaian kesiapan pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan seluruh desa wisata di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) berupa atraksi alam, sumberdaya pertanian dan budaya yang dapat lebih dikembangkan. Penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas termasuk klasifikasi Sangat Baik; Analisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat (CBE) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Bumiaji termasuk dalam klasifikasi Baik. Hasil analisis spasial menunjukkan Desa Tulungrejo merupakan desa yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji. Analisis Matrik Grand Strategy menunjukkan arahan strategi kebijakan pengembangan Desa Ekowisata di Desa Tulungrejo terletak pada kuadran 1, strategi yang digunakan bersifat agresif (SO). Kata Kunci : Kota Batu, pengembangan, potensi dan ODTW, Desa Ekowisat

    Economic Valuation of Mangrove Forest Ecosystem in Teluk Ambon Baguala District

    Full text link
    This study aims to describe about economic valuation of mangrove forest ecosystem in Teluk Ambon Baguala District. This research is a quantitative research. Data were collected through interviews, documentation and observation. Method analysis employed was total economic value. Overall, the economic value of mangrove forest ecosystem service is Rp. 7.273.222.250 per year, with the following description: Passo for Rp. 3.858.009.750 per year, Negeri Lama for Rp. 945.628.100 per year, Desa Nania for Rp. 650.750.400 per year and Waiheru for Rp. 1.818.834.000 per year

    Analisis Potensi dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

    Full text link
    Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu pengembangan Desa Ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) di desa desa wisata, menganalisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW), Penilaian kesiapan pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan seluruh desa wisata di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) berupa atraksi alam, sumberdaya pertanian dan budaya yang dapat lebih dikembangkan. Penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas termasuk klasifikasi Sangat Baik; Analisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat (CBE) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Bumiaji termasuk dalam klasifikasi Baik. Hasil analisis spasial menunjukkan Desa Tulungrejo merupakan desa yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji. Analisis Matrik Grand Strategy menunjukkan arahan strategi kebijakan pengembangan Desa Ekowisata di Desa Tulungrejo terletak pada kuadran 1, strategi yang digunakan bersifat agresif (SO). Kata Kunci : Kota Batu, pengembangan, potensi dan ODTW, Desa Ekowisat

    Effectivity of Agroedutourism to Strengthen Healthy Agro-Ecosystem Awareness of Students in Some Elementary Schools in Malang Raya, East Java

    Full text link
    This research aimed to study the effectivity of agroedutourism to strengthen students environmental awareness, especially concerning on importance of rice organic farming system. Eighty three students were invited joining the program. They were the 5th grade of three elementary schools (SDN Ketawanggede 2, SDI Surya Buana and SDN Sumberngepoh 02). It was provided three agroedutourism programs, i.e. two outdoors programs (Farmers friends and enemies, Plants for biopesticide and natural attractant), as well as the indoor session called Healthy agroecosystem. Including the programs were joining ecoeco-games and tasting some food (steamed rice-bran brownies, organic red rice milk and zalacca fruits). Effectivity of the programs was evaluated using questionnaire. Data were analyzed by SPSS program using Wilcoxon test (α=0,05). Results showed overall that the agroedutourism increased significantly students cognitive, affective and even their appreciation to agricultural environment. Students of SDN Sumberngepoh 02 showed a highest agro-environmental awareness. While, the highest cognitive improvement was gained by students of SDI Surya Buana (76%), followed by SDN Ketawanggede 2 (62%) and SDN Sumberngepoh 02 (47%). The most interesting program was an outdoor namely Farmers friends and enemies, while they preferred a steamed rice-bran brownies than the other one. They were exciting joining some eco-games especially predator and prey as well as guest animal name and its role. It seemed that the outdoor programs were more appreciated rather than the indoor one. Keywords: Agroedutourism, awareness, effectivity, healthy agro-ecosystem Keywords: Agroedutourism, awareness, effectivity, healthy agro-ecosyste

    Spatial and Temporal Distribution of Natural Enemies Visiting Refugia in a Paddy Field Area in Malang

    Full text link
    Human activities in seeking agricultural lands, has change the traditional agricultural system into intensive cultivation system. One effort to minimize intensive agriculture system is the use of natural enemies to control pests. Habitat management should be implemented by creating habitat favored by natural enemies. This research aims to determine the spatial and temporal distribution of natural enemies of wild plants: Mimosa pudica, Vernonia cinera, Marsilea crenata, and Pistia startiotes on agricultural land. This research was conducted in March-April 2010 in Malang Sawojajar farmland. Plants placed in the corner field (refugia areas), visiting insects was observed starting from refugia areas and two meters away from the refugia area. Observations of insect use the "visual control" metode. The results showed that natural enemies visiting to the refugia areas were 6 orders (15 families): Coleoptera, Odonata, Aaraneae, Hymenoptera, Diptera, and Orthoptera. Not all natural enemies have spatial and temporal distribution, only 9 families who indicate a pattern spatial or and temporal distribution. Overall, natural enemies do not show any significant spatial pattern (F> 0.05), but indicate a temporal pattern (

    Influence of Porang (Amorphophalus Muelleri) Cultivation on the Composition of Soil Arthropods in Tropical Agroforestry Areas in East Java, Indonesia

    Full text link
    This research was conducted on July to October 2010 to evaluate the effect of porang cultivation on the abundance, diversity and composition of soil Arthropods. Change in the abundance, diversity and composition of soil Arthropods was observed using pitfall traps in two study sites (Jember and Madiun). In each study site, samplings were performed in porang cultivation land and non-porang area. A total of 15 traps were put in three lines at each location. The differences in the abundance and diversity were analyzed by using multivariate analyze tests. The soil Arthropod compositions in all locations were compared with Bray-Curtis similarity index. The effect of environmental factors on the arthropod compositions was analyzed using multiple regression. The result showed that the effect of porang-cultivation was not consistent in two study sites. In Madiun, the abundance of soil Arthropods in porang cultivation land was slightly higher than that in non-porang, while the diversity was significantly higer in the former location. In contrast the those in Jember was found in vice versa situation. This study indicate that the effect of porang-cultivation was not subtantial to the composition of soil Arthropods. Therefore practice non harmful porang cultivation should be promoted as a part of agroforestry sistem in both study sites
    corecore