4 research outputs found

    Hubungan Ketepatan Diet dan Kejadian Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi

    Full text link
    Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, dan/atau kombinasi keduanya, dengan ciri khas kadar gula yang berlebih dalam darah. Tujuan umum penelitian adalah mempelajari hubungan ketepatan diet dan kejadian obesitas dengan kadar gula darah puasa pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan komplikasi di Poli Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Moh. Soewandhie Surabaya. Penelitian dilakukan secara survei analitik dalam studi korelasi dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien dengan komplikasi makrovaskuler yang dibedakan menurut kadar gula darah puasa terkontrol dan tidak terkontrol, yakni masing-masing sebanyak 25 orang secara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05. Hasil penelitian dan analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan ketepatan jadwal diet (p=0,44) dengan kadar gula darah puasa, namun terdapat hubungan antara ketepatan diet jumlah (p=0,00) dan jenis (p=0,00), serta kejadian obesitas (p=0,00) dengan kadar gula darah puasa. Perlu adanya peningkatan kualitas pola diet jumlah, jadwal, dan, jenis untuk memperoleh ketepatan diet dalam upaya kontrol kadar gula darah. Selain itu, diperlukan adanya perbaikan dan pemeliharaan berat badan diabetisi menuju berat badan ideal melalui pemantauan kegiatan olahraga dan aktivitas fisik

    Asupan Protein, Lemak, Karbohidrat dan Lama Hari Rawat Pasien Demam Tifoid di RSUD Dr. Moh. Soewandhie Surabaya

    Full text link
    Diet menjadi hal yang penting dalam proses penyembuhan penyakit demam tifoid karena bila asupan makanan kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizi penderita sehingga proses penyembuhan akan semakin lama. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan nutrisi berupa asupan protein, lemak dan karbohidrat selama perawatan dengan lama hari rawat pasien demam tifoid Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kohort prospektif. Variabel bebas dalam penelitian adalah asupan protein, lemak dan karbohidrat, sementara variabel terikat adalah lama hari rawat pasien. Sampel penelitian sebagian pasien rawat inap demam tifoid di RSUD Dr. Moh. Soewandhie Surabaya yang telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 26 pasien, dengan rincian 13 pasien dengan lama hari rawat ideal (4 hari). Analisis data menggunakan uji Chi Square untuk uji hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien demam tifoid berusia 5-12 tahun, berjenis kelamin perempuan dan berstatus gizi normal. Rerata asupan nutrisi adalah energi 825,9 kkal, protein 35,3 gram, lemak 23,38 gram dan karbohidrat 103,27 gram. Uji hubungan menunjukkan bahwa asupan energi (p=0,007), protein (p=0,00) dan karbohidrat (0,03) berhubungan dengan lama hari rawat, sementara asupan lemak (p=0,3) tidak terdapat hubungan. Perlu adanya peningkatan asupan nutrisi berupa energi, protein dan karbohidrat pada pasien dengan demam tifoid untuk mempercepat proses penyembuhan sehingga mempersingkat lama hari rawat

    Kandungan Iodium pada Beberapa Bahan Makanan di Daerah Pantai Endemik dan Non-endemik

    Full text link
    Generally, Iodine Deficiency Discorders (IDD) is prevalent among people who live in mountain areas with low iodine content in the soil, drinkin-water and the foods-stuff. Recently, based on several studies, it is reported that the IDD cases are also found among people who live along coastal areas. No one report has explained the possible cause explicitly. The objective of this study is to analyze the iodine content of foods-stuff consumed in endemic and nonendemic coastal areas to explore the possible factors influencing IDD in villages along coastal areas. The study was conducted from April to August 1998 in the coastal area of Belimbing Village, Paciran sub district (as endemic coastal area) and Labuhan Village, Brondong sub district (as nonendemic coastal area), Lamongan Regency, East Java Province. The two villages are located along Java Sea. For this purpose 30 school children were selected as samples from each village ("Sekolah Dasar Belimbing I" and "Sekolah Dasar Labuhan 117". The food consumption data were collected by using food frequency questionnaire and the iodine content in foods-stuffs were measured quantitatively in laboratory. The result of this study shows that the iodine content in most of the foods-stuff in Belimbing Village is lower than Labuhan Village. The difference is around 2.5- 4.5 microgram/100g for sea production, and around 0.025-0.59 microgram/100g for vegetables and fruits
    corecore