3 research outputs found

    Uji Antipiretik Patch Ekstrak Etanol Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Matriks Chitosan dan Enhancer Tween-80

    Get PDF
    Onion is a traditional medicine that has a lot of pharmacological potential. Flavanoid compounds found in onions have an antipyretic effect that acts as an inhibitor of cyclooxygenase (COX) enzymes that play a role in the formation of prostaglandins. In this study red onion is formulated into a patch because of its practical use and can avoid the first metabolic pathway. This study aims to analyze the effect of onion ethanol extract patch (Allium ascalonicum L.) on the decrease of body temperature and the number of monocytes in white rats induced by DPT vaccine. This study used 4 treatment groups: positive controls administered paracetamol syrup, negative controls given placebo patch, treatment group 1 treated with red onion ethanol extract without enhancers and treatment group 2 treated with an red onion ethanol extract with enhancers. Rats adapted for 7 days before temperature being measured and the blood being collected from the rat tail in order to calculate the number of monocytes. The animal temperature was measured after injected with vaccine DPT at 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 150, 180 minutes meanwhile number of monocyte were calculated every 15 minutes for 120 minutes. The results showed that there was no significant difference in monocyte count of treatment group with positive control but there were significant differences in temperature. The use of onion ethanol extract patch may decrease the temperature and number of monocytes in white mice induced by DPT vaccine

    Uji antipiretik patch ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan matriks chitosan dan Enhancer Tween-80

    No full text
    Bawang merah adalah rempah multi guna yang dapat berfungsi sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa flavanoid yang terdapat pada bawang merah telah dikenal memiliki efek antipiretik yang bekerja sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase (COX) yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Pada penelitian ini bawang merah diformulasikan ke dalam bentuk sediaan patch karena penggunaannya yang praktis dan dapat menghindari jalur lintas pertama metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh p enggunaan patch ekstrak etanol bawang merah ( Allium ascalonicum L. ) terhadap penurunan temperatur tubuh dan jumlah monosit pada tikus putih yang telah diinduksi vaksin DPT. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan yaitu kontrol positif yang dibe ri sirup parasetamol, kontrol negatif yang diberi blanko patch , kelompok perlakuan satu yang diberi patch ekstrak etanol bawang merah tanpa enhancer dan kelompok perlakuan kedua yang diberi patch ekstrak etanol bawang merah dengan enhancer. Tikus diadaptasikan selama 7 hari kemudian dilakukan pengukuran temperatur dan pengambilan darah dari ekor tikus untuk menghitung jumlah monosit. Setelah itu dilakukan penyuntikan vaksin DPT 0,1 ml secara intraperitonial dan dilakukan pengamatan temperatur sebel um pemberian vaksin, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 150, dan 180 menit setelah pemberian vaksin sedangkan pengamatan monosit dilakukan sebelum pemberian vaksin dan setiap 15 menit selama 120 menit setelah pemberian vaksin. Hasil penelitian menunjukkan b ahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada jumlah monosit kelompok perlakuan dengan kontrol positif namun terdapat perbedaan signifikan pada suhu. Penggunaan patch ekstrak etanol bawang merah dapat menurunkan temperatur dan jumlah monosit pada tikus putih yang telah diinduksi vaksin DPT

    Uji antipiretik patch ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan matriks chitosan dan Enhancer Tween-80

    Get PDF
    Bawang merah adalah rempah multi guna yang dapat berfungsi sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa flavanoid yang terdapat pada bawang merah telah dikenal memiliki efek antipiretik yang bekerja sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase (COX) yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Pada penelitian ini bawang merah diformulasikan ke dalam bentuk sediaan patch karena penggunaannya yang praktis dan dapat menghindari jalur lintas pertama metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh p enggunaan patch ekstrak etanol bawang merah ( Allium ascalonicum L. ) terhadap penurunan temperatur tubuh dan jumlah monosit pada tikus putih yang telah diinduksi vaksin DPT. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan yaitu kontrol positif yang dibe ri sirup parasetamol, kontrol negatif yang diberi blanko patch , kelompok perlakuan satu yang diberi patch ekstrak etanol bawang merah tanpa enhancer dan kelompok perlakuan kedua yang diberi patch ekstrak etanol bawang merah dengan enhancer. Tikus diadaptasikan selama 7 hari kemudian dilakukan pengukuran temperatur dan pengambilan darah dari ekor tikus untuk menghitung jumlah monosit. Setelah itu dilakukan penyuntikan vaksin DPT 0,1 ml secara intraperitonial dan dilakukan pengamatan temperatur sebel um pemberian vaksin, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 150, dan 180 menit setelah pemberian vaksin sedangkan pengamatan monosit dilakukan sebelum pemberian vaksin dan setiap 15 menit selama 120 menit setelah pemberian vaksin. Hasil penelitian menunjukkan b ahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada jumlah monosit kelompok perlakuan dengan kontrol positif namun terdapat perbedaan signifikan pada suhu. Penggunaan patch ekstrak etanol bawang merah dapat menurunkan temperatur dan jumlah monosit pada tikus putih yang telah diinduksi vaksin DPT
    corecore