2 research outputs found
MIXED-USE BUILDING UNTUK KOMUNITAS EKONOMI KREATIF DI KOTA SURAKARTA
Kota Surakarta menjadi salah satu penyumbang kenaikan ekonomi kreatif di Indonesia. Hal ini
didukung dengan Kota Surakarta memiliki 82.547 Industri kreatif di tujuh belas sub sektor
ekonomi Kreatif. Dari ketujuh belas sub sektor, seni pertunjukan adalah sub sektor yang sangat
diperhatikan di Kota Surakarta dan memiliki fasilitas yang mewadahi, tetapi terdapat delapan
sub sektor lainnya dapat berkembang lebih. Karena delapan sub sektor tadi memiliki jumlah
pelaku yang tinggi untuk mendukung Kota Surakarta mewakili Indonesia masuk ke dalam kota
Kreatif menurut UNESCO. Maka diperlukan suatu wadah yang dapat memfasilitasi kebutuhan
kegiatan yang heterogen dalam pengembangan ekonomi kreatif selain sub sektor seni
pertunjukan di Kota Surakarta. Maka dengan adanya mixed use building dapat menjawab
kebutuhan kegiatan pelaku ekonomi kreatif yang heterogen, dimana akan menjadi wadah yang
mengintegrasikan setiap kegiatan pelaku ekonomi kreatif yang heterogen dalam satu kawasan.
Mixed-use building akan mengakomodir ketiga kebutuhan fungsi bangunan yaitu mengadakan
pameran, menjual produk, dan, mendesain produk. Diharapkan bangunan ini dapat memicu
kolaborasi antar pelaku ekonomi kreatif, meningkatkan kualitas ruang kreatif di Kota
Surakarta. Untuk dapat tercapainya hal tersebut, maka placemaking akan tepat bila diterapkan
pada proyek ini. Dan untuk lebih menekan penerapan placemaking untuk komunitas ekonomi
kreatif yang berhubungan dengan seni, dan budaya, diterapkannya creative placemaking.
Creative placemaking sendiri merupakan proses menciptakan ruang yang berfokus kepada
perubahan ruang publik untuk memperkuat hubungan antar komunitas tertentu dan tempat
dengan mengedepankan seni, budaya dan kreatifitas. Sehingga bangunan Mixed Use Building
untuk Komunitas Ekonomi Kreatif di Kota Surakarta akan menciptakan koneksi antara
komunitas ekonomi kreatif dan lingkungan sekita