101 research outputs found

    Kinerja Aparatur dalam Penerbitan Surat Perintah Membayar (Spm) pada Bagian Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah

    Full text link
    This research aimed at analysing the job performance of apparatus in issuing payment statement letter (SPM) and at describing the job performance of the Financial Section of the Provincial Office of Education and culture, Central Sulawesi. This was a qualitative research method attempting to find out the facts and phenomena in relation to the beroucratic job performance in issuing payment statement letter (SPM). In order to assess the job performance of apparatus, the researcher used five indicators by Agus Dwiyanto : produtivity, quality of service, responsiveness, responsibility, and accountability. The informants were the apparatur who understand and get involved in issuing the SPM. The primary data were collected directly from the informants and the secondary ones were obtained indirectly the techniques of data collection were interview, observation, and documentation. The data collection were interview, observation, and documentation. The data were analysed in three stages: data reduction, data presentation, and data conclusion. The research shows that job performance of the apparatus in issuing paymant statement letter (SPM) at the Financial Section of the Provincial Office of Education and Culture, Central Sulawesi has not been optimal. This is due to the lack of communication and coordination, as well as discrimination on the parts in proposing an SPM. This can been seen from the time spent in completing an SPM and from the level of the SPM cutumers satisfaction. It is effective when there is a handover of responsibility and job to the apparatus for processing an SPM. Additionally, the apparatus should work based on the standard operational procedure (SOP) in order to complete the job on the time and not being handled by only certain apparatus

    Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Smk Negeri 4 Purworejo

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas X SMK Negeri 4 Purworejo. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 198 siswa, pengambilan sampel mengacu pada tabel krejcie dengan taraf signifikan 5% diperoleh sampel sebanyak 123 siswa. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Dari analisis deskriptif minat belajar prosentase tertinggi pada kategori cukup sebesar 40%, lingkungan belajar prosentase tertinggi pada kategori baik sebesar 41%, dan prestasi belajar prosentase tertinggi pada kategori cukup sebesar 47%. Berdasarkan analisis kuantitatif untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan regresi ganda, dan pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji F. Hasil analisis data diperoleh persamaan regresi Y=58,362+0,357X1+0,185X2. Pengujian hipotesis pertama diperoleh thitung = 2,886 dengan sig = 0,005, karena sig< 0,05 maka hipotesis pertama dapat diterima. Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan. Hipotesis kedua diperoleh thitung = 2,021 dengan sig = 0,046, karena sig < 0,05 maka hipotesis kedua dapat diterima. Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan. Setelah diuji signifikannya menggunakan uji F diperoleh Fhitung = 8,981 debgan sig = 0,000, karena sig < 0,05 maka hipotesis ketiga dapat diterima. Artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar dan lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan

    Studi Variasi Morfologi Pollen pada Beberapa Spesies dari Genus Hibiscus

    Full text link
    - Genus Hibiscus is one of genuses in Family of Malvaceae which is spread out through seed, and its generative reproductive organ is flower. One part in flower are female gametophyte (pistil) and male gametophyte (stamen) which produce pollen. Plants that different species in same genus typically has different pollen. Variation in pollen morphology can be used as one of the value in taxonomy. This aims of research are investigating the variation of pollen's layer morphology of some Hibiscus species. The method of current study is descriptive. Pollen which were investigated were from three species and one cultivare of Hibiscus, such as Hibiscus rosa-sinensis Mary Forbes, Hibiscus rosa-sinensis L. pink, Hibiscus rosa-sinensis L. yellow, Hibiscus tiliaceus L., dan Hibiscus schizopetalus Hook. f. The method which was used to observe pollen by SEM (Scanning Electron Microscope) with magnification 200x, 400x, and 1000x. Pollen has several characteristics which can be observed, such as aperture, pollen shape, pollen size, and type of exine ornamental. The analysis of data used descriptive qualitative.The result of this research showed that pollen some species of Hibiscus showed some variation pollen characteristics. P/E index of pollen 0.93 to 1.00, with the result the type of pollen shape are oblat spheroidal. Pollen grain size between 100 µm to 175 µm, but it have same type are permagna. The type of exine ornamental were echini, with different type, the lengthiest of echini is 20.6 µm in Hibiscus tiliaceus L., the withiest distance 40 µm of echini is Hibiscus rosa-sinensis L. yellow

    Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas V SD Inpres Tomoli Selatan

    Full text link
    Masalah utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Tomoli Selatan pada materi menulis surat pribadi. Ada beberapa hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, di antaranya: 1) siswa kurang memahami konsep yang diajarkan dan 2) metode yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran membuat siswa kurang aktif. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, maka peneliti menerapkan metode latihan terbimbing dalam mengajarkan materi menulis surat pribadi. Metode latihan terbimbing memungkinkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pengajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan melalui metode latihan terbimbing dapat ditingkatkan kemampuan siswa kelas V SD Inpres Tomoli Selatan dalam menulis surat pribadi? Untuk menjawab permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode deskriptif. Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah berupa data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes individu kepada siswa. Pada penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa siswa kelas V SD Inpres Tomoli Selatan mengalami peningkatan daya serap klasikal mencapai 61,5% pada siklus I menjadi 86% pada siklus II. Peningkatan daya serap klasikal pada siklus II disebabkan karena peneliti lebih menekankan pada penguasaan konsep dalam menulis surat dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Sementara pada siklus I, peneliti belum menekankan pada penguasaan konsep. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    Aplikasi Kontrol PID Untuk Kontrol Suhu Dan Humidity Pada Sistem Pengeringan Seledri

    Full text link
    — Pengeringan pada prinsipnya merupakan proses penguapan air dari bahan basah, yang bertujuan untuk mendapatkan produk dengan kadar air tertentu. Pengeringan dipengarui oleh faktor-faktor komponen bahan, bentuk bahan, suhu dalam pengeringan, dan perlakuan praproses Pengeringan dapat dilakukan secara alami maupun secara mekanis yaitu dengan menggunakan alat pengering. Pada proses pengeringan ada beberapa kondisi yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembaban dan kecepatan (laju) pengeringan. Suhu dan humidity yang mempengaruhi pengeringan sehingga aplikasi sistem kontrol suhu dan humidity udara yang masuk menjadi faktor yang penting bagi keberhasilan proses pengeringan karena teknologi pengeringan produk yang sensitif terhadap panas. (Djaeni, 2008). Dalam penelitian ini digunakan pengendali PID (Proporsional-Integral - Derifativ) yang akan mengontrol pemanas (heater) pada Alat pengeringan. Pengendali ini mengontrol suhu ruangan pengeringan menjadi stabil dan dapat diperoleh hasil pengeringan secara cepat dan efisien. Sinyal kontrol tersebut digunakan untuk pengaturan tegangan AC pada heater dengan prinsip kontrol sudut fasa. Sinyal kontrol ini memiliki parameter-parameter pengontrol, yaitu konstanta proporsional (Kp) = 200 dan konstanta integral (Ki) = 0.05 dan konstanta derifativ (Kd) =10. Proses pengeringan dipengaruhi oleh laju pengeringan yaitu kecepatan kemampuan udara dalam menyerap uap air yang dipengaruhi oleh jumlah dan posisi air dalam bahan, sifat bahan. Pada awal proses pengeringan, kecepatan penguapan air meningkat, kemudian setelah mencapai periode tertentu akan tetap (constant rate periode) dan akhirnya menurun (falling rate periode). Kontrol suhu dan humidity dapat mengatur suhu pengeringan dengan stabil sehingga laju pengeringan dari hasil penelitian ini pada suhu 70 C akan semakin meningkat yaitu pada 15 menit pengeringan awal, laju kecepatan pengeringan sebesar 0,01 gr/menit pada batang dan 0,38 gr/menit pada daun. Pada pengeringan batang seledri profil laju pengeringan lebih cepat dari pada pengeringan pada daun karena pengeringan tray drier dengan kapasitas yang sama untuk batang lebih baik menerima aliran panas dibanding daun. Kata kunci— pengeringan, suhu, laj

    Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna dan Manfaat Bersih pada Implementasi E-faktur: Validasi Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan Mclean

    Full text link
    Sistem pengumpulan pajak di Indonesia yang saat ini merupakan self assessment system didukung dengan penerapan dan pengembangan sistem informasi administrasi perpajakan. Wujud nyata dari pengembangan sistem informasi perpajakan adalah sistem faktur pajak berbasis elektronik, atau yang telah dikenal sebagai sistem informasi e-Faktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi e-Faktur. Penelitian ini menggunakan model kesuksesan sistem informasi Delone dan McLean untuk mengukur kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan pengguna, manfaat bersih yang terdiri dari kinerja individu dan organisasi, serta variabel tambahan yaitu kondisi yang memfasilitasi. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari 100 kuesioner yang disebarkan kepada perwakilan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama Kelapa Gading Jakarta. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis jalur yang didasarkan pada Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna adalah kualitas sistem. Sementara kualitas informasi, kualitas layanan, dan kondisi yang memfasilitasi tidak dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Manfaat bersih yang terdiri dari kinerja individu dan kinerja organisasi, terbukti dapat dipengaruhi oleh kepuasan pengguna. Hasil pengujian juga menyatakan bahwa kepuasan pengguna tidak berhasil menjadi variabel intervening dalam hubungan variabel-variabel independen terhadap manfaat bersih

    Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (Kkss) sebagai Forum Komunikasi dalam Penyelesain Konflik Etnis di Kota Palu

    Full text link
    This study aims to: 1) understanding the function of KKSS as a forum for communication in the resolution of ethnic conflicts of Bugis and Kaili in Palu city, 2) understanding the factors that support and inhibit KKSS as a forum of communication in the resolution of ethnic conflicts of Bugis and Kaili in Palu city.Data collection used interviews, observation, documentation and Focus Group Discussion (FGD). The data was analysed using descriptive qualitative analysis techniques.The result showed that in the resolution of the conflict between Bugis and Kaili in Palu, KKSS Palu used group communication and interpersonal commnunication. In addition, the role of community leaders in resolving the conflict of Bugis-Kaili is also very influential. Barriers that is faced by the KKSS of Palu can be overcome by good communications between KKSS committee, local government and community leaders of Bugis and Kaili
    • …
    corecore