1 research outputs found

    Peningkatan Performansi Benih Kedelai Edamame (Glycine max L. Merrill.) yang Telah Mengalami Deteriorasi melalui Metode Priming

    Get PDF
    One of the essential factors in edamame soybeans production is the use of quality soybean seed. Quality seeds had high viability and vigor values. One of the problems faced in the supply of quality seeds is seed deterioration. Seed deterioration is a process of decreasing seed vigor and viability during storage. Priming is a seed invigoration technique which is a process that controls the hydration-dehydration of seeds for metabolic processes to take place before germination. This objective was to determine the effect of priming media on the viability and vigor of edamame soybean seeds. This study was carried out from November 2021 to January 2022  in the Seed Technology Study Program greenhouse, Politeknik Negeri Lampung. This study used a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of two treatment factors. The first factor consisted of four soaking media, specifically K1 = Aquadest, K2 = 〖GA〗_3, K3 = coconut water, and K4 = Atonik. The second factor is soaking time (L), which consists of L1 = 4 hours, L2 = 8 hours, and L3 = 12 hours. The observed variables in this study were germination, vigor index, maximum growth potential, growth simultaneity, growth speed, and root length. The interaction between priming treatment and soaking time had a very significant effect on the germination rate (DB), maximum growth potential (PTM), and growth simultaneity (KST). Meanwhile, the growth speed (KCT), vigor index (IV), and root length (PA) had no significant effect. The best invigoration priming treatment is coconut water as a medium with a soaking time of 12 hours which has the highest value.Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam produksi kedelai edamame, yaitu penggunaan benih kedelai yang bermutu. Benih bermutu ditunjukkan dengan nilai viabilitas dan vigor yang tinggi. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan benih bemutu adalah kemunduran benih. Benih yang mengalami kemunduran mutu benih ditandai dengan penurunan vigor maupun viabilitas benih selama disimpan. Priming ialah teknik invigorasi benih yang merupakan suatu proses yang mengontrol proses hidrasi-dehidrasi benih untuk berlangsungnya proses metabolik menjelang perkecambahan. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh media priming terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai edamame. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2021 sampai Januari 2022 di greenhouse Program Studi Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, Faktor pertama terdiri dari empat media perendaman yaitu K1 = Aquadest, K2= , K3 = air kelapa dan K4= Atonik. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) yang terdiri dari L1= 4 jam, L2= 8 jam, L3= 12 jam. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh dan panjang akar. Interaksi antara perlakuan priming dan lama perendaman berpengaruh sangat nyata terhadap variabel daya berkecambah (DB), potensi tumbuh maksimum (PTM) dan keserempakan tumbuh ( ). Sedangkan pada variabel kecepatan tumbuh ( ), indeks vigor (IV) dan panjang akar (PA) tidak berpengaruh nyata. Perlakuan  invigorasi priming yang paling baik adalah menggunakan media air kelapa dengan lama perendaman 12 jam yang memiliki nilai paling tinggi
    corecore