28 research outputs found

    Single Nucleotide Polymorphism Promoter -765g/C Gen Cox-2 sebagai Faktor Risiko Terjadinya Karsinoma Kolorektal

    Full text link
    Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan keganasan yang berasal dari transformasi neoplastik sel-sel epitel kolon dan rektum, menempati urutan ketiga terbanyak dari seluruh kanker di seluruh dunia.Berbagai Perubahan DNA dapat terjadi akibat paparan dengan lingkungan dan karsinogen. DNA yang gagal berpasangan menimbulkan instabilitas genetik, mutagenesis, dan kematian sel, disebut sebagai single nucleotide polymorphisms (SNPs). Polimorfisme adalah Perubahan atau mutasi pada gen yang tidak menimbulkan Perubahan struktur protein hanya mengakibatkan variasi fungsi protein, tidak bermanifestasi klinis, hanya bisa menentukan kerentanan terhadap penyakit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional pada gen COX-2 dengan metode PCRRFLP. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah case series, dilakukan di Laboratorium Klinik RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang selama 4 bulan, dari bulan Mei sampai dengan November 2012. Terdapat empat puluh (40) orang subjek penelitian yang merupakan penderita KKR, semuanya berasal dari seluruh etnis yang berdomisili di Sumatera Selatan dan bersedia ikut serta dalam penelitian. Penderita karsinoma kolorektal yang berjenis kelamin laki-laki (52,5%) lebih banyak daripada wanita (47,5%), lokasi karsinoma pada daerah kolon (25%) lebih banyak daripada daerah rektum (75%), dan penderita dengan adenokarsinoma (77,5%) merupakan jenis terbanyak diikuti musinus adenokarsinoma (17.5%) dan adenoskuamous karsinoma (5%). Distribusi genotip CC (mutan) sebanyak 10%, genotip GC (heterozygot) sebanyak 10%, dan, genotif GG (normal) sebanyak 80%. Sedangkan Distribusi alel C (mutan) sebanyak 16% dan alel G (normal) sebanyak 84%. Penelitian ini terbatas pada identifikasi polimorfisme gen COX2 pada kasus KKR, tidak melihat hubungan atau pengaruh polimorfisme gen COX-2 terhadap kejadian KKR. Perlu dilakukan wawancara lebih lanjut terhadap pasien mengenai suku, etnis, riwayat keluarga. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan polimorfisme promoter -765G/C Gen COX-2 dengan kejadian karsinoma kolorektal

    The Influence of Chlorine to The Egg Hatchability of Aedes Aegypti

    Get PDF
    Aedesaegypti adalah nyamuk yang membawa virus serotip DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, dimana semua serotype ini dapat menyebabkan Demam Berdarah (Lestari, 2007). Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh konsentrasi kaporit terhadap daya tetas telur Aedesaegypti. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pada berbagai dosis kaporit terhadap persentase penetasan telur Aedesaegypti. Makin tinggi konsentrasi kaporit maka ada kecenderungan makin sedikit jumlah telur yang menetas. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian post test only group design dengan berbagai konsentrasi kaporit yaitu 0 mg/l ; 2 mg/l; 4 mg/l; 8 mg/l dan 10,0 mg/l; 12,5 mg/l; 15 mg/l. Data hasil eksperimen akan di analisis statistic yaitu ujinormalitas, uji kruskal wallis dan analisis probit LC 50. Hasil dari uji normlitas didapat bahwa nilai P<0,05 yang artinya nilai tidak normal. Karena nilai p tidak terdistribusi normal maka uji selanjutnya yang akan digunakan adalah krukal wallis. Hasil dari analisis kruskal wallis akan melihat nilai bermakna atau signifikan bermakna, didapatkan bahwa konsentrasi 10 mg/l; 12,5 mg/l; 15 mg/l, dimana pada konsentrasi ini daya tetas telur terhambat dan analisis probit menunjukkan bahwa daya hambat terhadap penetasan telur 50% pada konsentrasi kaporit 1,3880 mg/l. Berdasarkan hasil tersebut kaporit dapat  digunakan sebagai alternative pengendalian vector demam berdarah.

    Birth Anthropometry Characteristics of Hypospadias Patients in Palembang, Indonesia

    Get PDF
    ABSTRACT. Background. Hypospadias is one of the most common urogenital anomaly in males. The etiology is poorly understood, but is believed to be multifactorial where Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) is one of the suspected risk factors, leading to low birth weight and low birth length in affected patients. Objective. This study aims to identify the birth anthropometry characteristics of hypospadias patients who visited RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Materials and Methods. This was an observational descriptive study with cross sectional design. This study included hypospadias patients with detailed birth characteristics in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang during the period of 2012-2015. Results. Out of 106 hypospadias patients, only 19 (17.92%) of them presented with detailed birth characteristics. There were 12 (63,2%) patients with low birth weight and 7 (36,8%) patients with normal birth weight. There were 10 (52,6%) patients with low birth length and 9 (47,4%) patients with normal birth length. The mean birth weight is 2442 grams and the mean birth length is 46,9 centimeters. Conclusion. The majority of hypospadias patients in this study showed a low birth weight and low birth length, signalling an accordance to the existing theory. &nbsp; Keywords: Hypospadias, birth anthropometry, characteristic

    CHARACTERISTIC PATIENTS WITH UROGENITAL SYSTEM CONGENITAL ABNORMALITIES IN AT RSMH PALEMBANG

    Get PDF
    Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan kejadian kelainan kongenital pada sistem urogenital yang menduduki urutan terbanyak kedua dalam suatu populasi. Penyebabnya bersifat multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita kelainan kongenital pada sistem urogenital. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah rekam medik dari pasien kelainan kongenital pada sistem urogenital.Distribusi karakteristik pasien terbanyak adalah kelompok usia 6-11 tahun (36%), laki-laki (90%), berat badan lahir normal (81%), usia gestasi normal (84%) dan tanpa riwayat keluarga dengan kelainan kongenital (99%). Distribusi karakteristik ibu terbanyak adalah usia hamil 25-35 tahun (50%), paritas 0 (54%), indeks massa tubuh pra-hamil normal (72%), tanpa riwayat consanguinity (100%), tidak ada riwayat penyakit sebelum dan atau selama kehamilan (95%), riwayat paparan rokok (98%), dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (57%). Distribusi karakteristik ayah terbanyak adalah riwayat terpapar rokok (100%) dan pekerjaan petani (29%). Karakteristik pasien terbanyak meliputi: usia pasien saat operasi adalah 6-11 tahun, laki-laki, berat badan lahir normal, usia gestasi normal dan tidak ada riwayat keluarga. Karakteristik ibu terbanyak meliputi: usia ibu hamil 25-35 tahun, nulipara, indeks massa tubuh pra-hamil normal, tidak ada riwayat consanguinity, tidak menderita penyakit sebelum dan atau selama kehamilan, terpapar rokok dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Karakteristik ayah terbanyak meliputi: pernah terpapar rokok dan bekerja sebagai petani

    The influence of Compensation Discipline And motivation on Employee work Productivity At UPT Puskesmas Sungai Alam Bengkalis

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of Compensation, Discipline, Motivation on the work productivity of employees at UPT Puskesmas Sungai Alam Bengkalis simultaneousl. This type of research is an associative quantitative approach. The population in this study amounted to 76 respondents This research is all employees of UPT Puskesmas Sungai Alam Bengkalis. The research data was taken using questionnaires via google form. The data processing technique in this study is simple linear Multiple linear regression With the significant value of 0.001 <0.05, means that there is a significant simultaneous influence of variable compensation , Discipline and Motivation of the Employee Productivity Puskesmas Bengkalis

    Single Nucleotide Polymorphism Promoter -765g/C Gen Cox-2 Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Karsinoma Kolorektal

    Get PDF
    Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan keganasan yang berasal dari transformasi neoplastik sel-sel epitel kolon dan rektum, menempati urutan ketiga terbanyak dari seluruh kanker di seluruh dunia.Berbagai perubahan DNA dapat terjadi akibat paparan dengan lingkungan dan karsinogen. DNA yang gagal berpasangan menimbulkan instabilitas genetik, mutagenesis, dan kematian sel, disebut sebagai single nucleotide polymorphisms (SNPs).  Polimorfisme adalah perubahan atau mutasi pada gen yang tidak menimbulkan perubahan struktur protein   hanya mengakibatkan variasi fungsi protein, tidak bermanifestasi klinis, hanya  bisa menentukan kerentanan terhadap penyakit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional pada gen COX-2 dengan metode PCRRFLP. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah case series, dilakukan di Laboratorium Klinik RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang selama 4 bulan, dari bulan Mei sampai dengan November 2012. Terdapat empat puluh (40) orang subjek penelitian yang merupakan penderita KKR, semuanya berasal dari seluruh etnis yang berdomisili di Sumatera Selatan dan bersedia ikut serta dalam penelitian. Penderita karsinoma kolorektal yang berjenis kelamin laki-laki (52,5%) lebih banyak daripada wanita (47,5%), lokasi karsinoma pada daerah kolon (25%) lebih banyak daripada daerah rektum (75%), dan penderita  dengan adenokarsinoma (77,5%) merupakan jenis terbanyak diikuti musinus adenokarsinoma (17.5%) dan adenoskuamous karsinoma (5%). Distribusi genotip CC (mutan) sebanyak 10%, genotip GC (heterozygot) sebanyak 10%, dan, genotif GG (normal) sebanyak 80%. Sedangkan Distribusi alel C (mutan) sebanyak 16% dan alel G (normal) sebanyak 84%. Penelitian ini terbatas pada identifikasi polimorfisme gen COX2 pada kasus KKR, tidak melihat hubungan atau pengaruh polimorfisme gen COX-2 terhadap kejadian KKR.  Perlu dilakukan wawancara lebih lanjut terhadap pasien mengenai suku, etnis, riwayat keluarga. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan polimorfisme promoter -765G/C Gen COX-2 dengan kejadian karsinoma kolorektal

    Efek Ekstrak Dan Fraksi Daun Salung (Psychotria viridiflora Reinw. ex. Blume) Sebagai Sitotoksit, Antiproliferasi dan Penginduksi Apoptoksis pada Sel Kanker Serviks HeLa

    Get PDF
    Cervical cancer ranks second of cancer that affects women in the world and the first order for women in developing countries. Plant Salung (Psychotria viridiflora Reinw. Ex. Blume) have been used for generations to treat various diseases. The purpose of the study to determine the effects of leaf extracts and fractions salung as the anti-proliferation and inducer of apoptosis in HeLa cervical cancer cells. Concentration of extracts and fractions of 640; 320; 160; 80; 40 µg/mL, while cisplatin using a concentration of 200; 100; 50; 25 µg/mL. The results showed IC50 extract value 380.7 µg/mL. n-hexane fraction amounted to 229.3 µg/mL. ethyl acetate fraction of 116.8 µg/mL, and amounted to 562.8 µg/mL fraksi methanol water, so that the ethyl acetate fraction had enough categories active cytotoxic activity seen from the IC50. To further test the researchers only tested the active fraction is the fraction of ethyl acetate. Results ethyl acetate fraction doubling time is 58, which means replicating or proliferating cells on hour to 58 while the cells replicate cisplatin on the hour to 64.5 and the control cell on the hour to 41. Results of flowcytometry showed ethyl acetate fraction induce apoptosis by 72.82% while cisplatin 87.96%. It can be concluded that the extracts and fractions of leaves salung have a cytotoxic effect, acts as an anti-proliferation and inducer of apoptosis in HeLa cervical cancer cell.Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara berkembang. Tumbuhan Salung (Psychotria viridiflora Reinw. Ex. Blume) telah dimanfaatkan secara turun temurun untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak dan fraksi daun salung sebagai antiproliferasi dan penginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. Konsentrasi ekstrak dan fraksi adalah 640; 320; 160; 80; 40 µg/mL, sedangkan cisplatin 200; 100; 50; 25 µg/mL. Hasil penelitian didapatkan nilai IC50 ekstrak 380,7 µg/mL, fraksi n-heksan sebesar 229,3 µg/mL, fraksi etil asetat sebesar 116,8 µg/mL, dan fraksi metanol air sebesar 562,8 µg/mL, berdasarkan nilai IC50 fraksi etil asetat mempunyai aktivitas sitotoksik kategori cukup aktif. Untuk pengujian selanjutnya peneliti hanya melakukan pengujian pada fraksi etil asetat. Hasil doubling time fraksi etil asetat menggandakan diri pada jam ke 58 sedangkan pada cisplatin sel menggandakan diri pada jam ke 64,5 dan kontrol sel pada jam ke 41. Hasil flowcytometry menunjukkan fraksi etil asetat menginduksi apoptosis sebesar 72,82% sedangkan cisplatin sebesar 87,96%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak dan fraksi daun salung memiliki efek sitotoksik, berperan sebagai antiproliferasi dan penginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara berkembang. Tumbuhan Salung (Psychotria viridiflora Reinw. Ex. Blume) telah dimanfaatkan secara turun temurun untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak dan fraksi daun salung sebagai antiproliferasi dan penginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. Konsentrasi ekstrak dan fraksi adalah 640; 320; 160; 80; 40 µg/mL, sedangkan cisplatin 200; 100; 50; 25 µg/mL. Hasil penelitian didapatkan nilai IC50 ekstrak 380,7 µg/mL, fraksi n-heksan sebesar 229,3 µg/mL, fraksi etil asetat sebesar 116,8 µg/mL, dan fraksi metanol air sebesar 562,8 µg/mL, berdasarkan nilai IC50 fraksi etil asetat mempunyai aktivitas sitotoksik kategori cukup aktif. Untuk pengujian selanjutnya peneliti hanya melakukan pengujian pada fraksi etil asetat. Hasil doubling time fraksi etil asetat menggandakan diri pada jam ke 58 sedangkan pada cisplatin sel menggandakan diri pada jam ke 64,5 dan kontrol sel pada jam ke 41. Hasil flowcytometry menunjukkan fraksi etil asetat menginduksi apoptosis sebesar 72,82% sedangkan cisplatin sebesar 87,96%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak dan fraksi daun salung memiliki efek sitotoksik, berperan sebagai antiproliferasi dan penginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa

    Larvicidal Activity of Ketapang Leaf Fraction (Terminalia catappa L) on Aedes aegypti Instar III

    Get PDF
    BACKGROUND: Mosquito control is essential in preventing mosquito-borne diseases. Natural substances originated from plants possessed the great potential of insecticidal properties, the resistance occurs at a slower rate compared to the synthetics, with less toxicity to other living creatures. AIM: This study aimed to identify the fraction of ketapang leaf (Terminalia catappa L) with larvicidal activity on Aedes aegypti instar III larvae, the concentration of ketapang active leaf fraction comparable to temephos, and Lethal Concentration 50 (LC50). METHODS: This study was experimental in vitro. The experiment was performed with five different concentrations of ketapang leaf water-ethanol fraction, i.e. 1200 ppm, 1400 ppm, 1600 ppm, 1800 ppm, 2000 ppm. Observation of morphological damage of mosquito larvae was conducted with the microscope and ImageJ application. Data analysis was performed using One Way ANOVA. LC50 was determined with probit analysis. RESULTS: Phytochemical screening revealed a water-ethanol fraction of ketapang leaf contained tannin, saponin, and flavonoid compounds. The water-ethanol fraction with 1800 ppm concentration possessed significant larvicidal effect comparable to temephos. Probit test revealed an LC50 value of 1563.082 μg/ml. CONCLUSION: Water-ethanol fraction of ketapang leaf possessed high biolarvicidal activity against Ae. aegypti larvae instar III comparable to temephos
    corecore