3 research outputs found

    Pengamatan Gerak Konveksi Rayleigh-benard Sebagai Fungsi Perbedaan Suhu

    Full text link
    Telah dibuat sebuah alat pengamatan konveksi Rayleigh-Benard (RBC) dari bahan kaca berbentuk kotak yang dibatasi dengan dua reservoir horizontal yaitu reservoir panas dan reservoir dingin. Pada alat ini dilengkapi automatic thermo-controller sebagai pengatur suhu reservoir panas. Air sebagai media yang diamati dinamika fluidanya yang mana gerakan fluida direpresentasikan oleh serbuk gergaji kayu jati (SGKJ). Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa perbedaan suhu (∆T) antara reservoir panas dan reservoir dingin berperan penting terhadap kecepatan gerak molekul air, jari-jari konveksi, dan pola aliran molekul air. Kenaikan ∆T menyebabkan kenaikan kecepatan gerak molekul air yang ditampilkan dengan diagram percabangan, namun ukuran jari-jari konveksi mengalami penurunan. Selain itu diamati juga pola aliran molekul air terhadap kenaikan ∆T.An observation tool of Rayleigh-Benard Convection (RBC) has been made from glass shaped box that bounded by two horizontal reservoirs, i.e. hot and cold reservoirs. In this tool an automatic thermo-controller is installed in the hot reservoir as temperature control. Water as media for the observed the fluid dynamics that the fluid motion is represented by the teak sawdust. The observations show that the temperature difference (ΔT) between the hot and cold reservoirs plays an important role on the velocity of water molecules, the radius of convection, and molecules flow pattern of water. Increasing ΔT causes the increase in the velocity of water molecules that is shown by bifurcation diagram, however the radius of the convection is monotonically decrease. In addition, it was also observed the molecules flow pattern of water to the increase in ΔT

    Analisis Jenis Mineral pada Gumuk Batu Pasir Sumalu Kecamatan Rantebua Kabupaten Toraja Utara dengan Menggunakan Metode Suseptibilitas Magnetik

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang analisis jenis mineral pada Gumuk Pasir Sumalu Kecamatan Rantebua Kabupaten Toraja Utara dengan menggunakan metode suseptibilitas magnetik.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa nilai suseptibilitas magnetik pada Gumuk Pasir Sumalu di Kecamatan Rantebua Kabupaten Toraja Utara dan Untuk mengetahui jenis mineral gumuk pasir Sumalu di Kecamatan Rantebua Kabupaten Toraja Utara.Lokasi penelitian berada pada Lintang Selatan dan Bujur Timur. Pengambilan sampel dilakukan pada 30 titik dengan kedalaman masing-masing 30 cm. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan alat Bartington MS2B dan pengukuran jenis unsur mineral magnetik menggunakan alat X-Ray fluorescence (XRF), sedangkan pengukuran mineral magnetik menggunakan alat X-ray Diffraction (XRD)tipe Rigaku MiniFlex II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik pada Gumuk Pasir Sumalu Kecematan Rantebua Kabupaten Toraja Utara berkisar 5.7 × 10-8 m3/kg sampai dengan 14.7 × 10-8 m3/kg yang termasuk dalam golongan , Biotite (Mg, Fe, Al silicate), pyroxene (. Unsur mineral magnetik pada Gumuk Pasir Sumalu dominan mengandung Si, Fe, Al, Mg, sedangkan mineral magnetik utama penyusun gumuk pasir ini adalah Quartz, HematiteKaolinite ,Periclase dan Titanium Oxide)

    Karakteristik Gua Kelelawar di Kawasan Karst Rammang-rammang Maros Tn Bantimurung Bulusaraung

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang karakteristik gua di Kawasan Karst Rammang-Rammang Maros. Karst Rammang-Rammang Maros yang masih alami, memicu kelelawar bersarang di salah satu gua di Kawasan Karst Rammamg-Rammang Maros, warga sekitar menamai gua tersebut sebagai Gua Kelelawar, dikarenakan kelelawar yang hidup di dalam gua. Saat ini, penelitian mengenai karakteristik gua masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mngetahui karakterisik Gua Kelelawar di Kawasan Karst Rammang-Rammang Maros. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik Gua Kelelawar. Pengambilan data karakteristik Gua Kelelawar dengan ng berupa pengamatan langsung dan mengunakan data sekunder.Dari hasil penelitian didapatkan karakteristik kawasan Wisata Gua meliputi sungai temperatur, intensitas cahaya, kelembaban, flora dan fauna gua serta keberadaan ornamen gua. Beberapa jenis fauna yang ditemukan di dalam gua yakni kelelawar, dan kera. Sedangkan flora yang ditemukan yaitu berupa tumbuhan lumut, keberadaannya menandakan di dalam gua tersebut memiliki intensitas cahaya dan temperatur rendah, serta kelembaban yang tinggi. Selain lumut, ditemukan ada beberapa pohon dan rumput-rumput liar di sekitar gua. Beberapa ornamen gua yang dapat dilihat seperti stalaktit, dan Pilar
    corecore