2 research outputs found
Inovasi Kerajinan Kulit Tersamak Dengan Teknik Tatah Timbul Dan Cap Dengan Motif Batik Tradisional
Judul penelitian ini adalah Inovasi Kerajinan Kulit Tersamak dengan Teknik Tatah Timbul dan Cap dengan Motif Batik Tradisional. Tujuan penelitian ini diantaranya yaitu: menghasilkan produk kerajinan kulit tersamak yang unik, kreatif, dan inovatif; menghasilkan alat pahat dan pahat cap yang tepat untuk membuat hiasan dengan motif batik pada produk kerajinan kulit tersamak; meningkatkan jumlah ragam dan kualitas produk kerajinan kulit tersamak; serta menghasilkan buku ajar. Penelitian ini merupakan penelitian multitahun, yang pelaksanaannya direncanakan selama tiga tahun berturut-turut, mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Target yang ingin dicapai dari penelitian ini, tahun pertama: desain berbagai macam produk kerajinan kulit tersamak dengan hiasan motif batik; rancangan alat pahat dan pahat cap; dan laporan penelitian. Tahun kedua: alat pahat dan pahat cap; prototipe berbagai macam produk kerajinan kulit tersamak yang unik, kreatif dan inovatif yang mempunyai hiasan motif batik; HKI; serta laporan penelitian dan artikel ilmiah. Tahun ketiga: buku ajar dan laporan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian tahun ketiga, yang merupakan lanjutan dari penelitian tahun pertama dan kedua. Penelitian tahun pertama dan tahun kedua telah dilaksanakan dan telah berhasil mencapai target yang direncanakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada penelitian tahun ketiga ini adalah: pameran hasil penelitian; sosialisasi hasil penelitian dan pelatihan kepada para pengrajin kerajinan kulit tersamak; uji kelayakan pasar; menganalisis hasil uji pasar; menyusun buku; dan menyusun laporan penelitian
Proceedings International Symposium Art, Crafts, and Design in Southeast Asia: in the Era of Creative Industry Arcadesa # 1
ARCADESA bukan event pertama yang diselenggarakan
dalam konteks Asia Tenggara, tetapi ia menjadi symposium yang
pertama yang menyatukan Seni Murni, Kriya dan Desain. Topik yang
dibicarakan kali ini adalah industri kreatif, sebuah topik yang cukup
lentur dan dapat merengkuh semua sisi dari seni murni, kriya dan
desain. Seperti kita ketahui untuk saat ini pun industri kreatif tumbuh
menjadi sektor yang semakin diperhitungkan dalam mengembangkan
ekonomi nasional. Symposium internasional dalam lingkup Asia
Tenggara menjadi penting untuk di simak agar kita semua dapat
mengetahui perkembangan apa yang telah terjadi dengan industri
kreatif di kawasan ini. Masih disayangkan bahwa symposium kali ini
belum dapat menghadirkan secara lengkap semua Negara ASEAN,
namun begitu mudah2an ini dapat menjadi langkah awal ke depan
akan lebih banyak lagi Negara ASEAN yang dapat terlibat untuk
membicarakan secara bersama-sama topik aktual yang berhubungan
dengan Seni Murni, Kriya dan Desain.
Perlu pula disampaikan di sini bahwa beberapa hari yang lalu
dalam kesempatan KTT ASEAN 2017 di Manila, Presiden RI Joko
Widodo menyatakan bahwa setelah ASEAN berhasil menciptakan
ekosistem yang stabil, damai dan sejahtera pada 50 tahun perjalannya yang telah lalu, maka tantangan ASEAN ke depan dalam
menghadapi globalisasi adalah menjadikan ASEAN komunitas yang
responsif di bidang politik dan ekonomi. Tentu industri kreatif lebih
terkait ke bidang ekonominya, oleh Presiden RI diharapkan ASEAN
dapat lebih cepat, responsif, dan terbuka dalam menghadapi
perkembangan ekonomi (dan politik) global.
Simposium kali ini menjadi momen yang tepat untuk
membicarakan apa yang telah dicapai dan dikerjakan oleh masingmasing
masing Negara, lembaga ataupun individu terkait dengan
industri kreatif. Serta yang paling penting adalah bagaimana kita
semua, sebagai lembaga pendidikan tinggi, sebagai komunitas dan
individu-individu baik seniman, kriyawan dan desainer dapat lebih
cepat, reponsif dan terbuka dalam menghadapi indutri kreatif yang
secara global berkembang begitu dinamis