124 research outputs found
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi di Sumatera Utara
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari produksi daging sapi, jumlah impor sapi, permintaan daging sapi dan harga daging sapi pada bulan sebelumnya terhadap harga daging sapi di Sumatera Utara. Penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa produksi daging sapi di Sumatera Utara pada tahun 2012 memiliki produksi terbesar keenam setelah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Banten yaitu 14.936 ton. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series bulanan dari tahun 2007-2011. Penelitian dilakukan pada tahun 2013 di Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di Sumatera Utara yaitu jumlah impor sapi, permintaan daging sapi dan harga daging sapi bulan sebelumnya memiliki pengaruh positif yang nyata terhadap harga daging sapi di Sumatera Utara. Produksi daging sapi memiliki pengaruh negatif dan tidak nyata terhadap harga daging sapi di Sumatera Utara
Hubungan Impor Beras dengan Harga Domestik Beras dan Produksi Beras di Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan impor beras dengan harga domestik beras, dan hubungan impor beras ke Sumatera Utara dengan produksi beras di Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan range waktu tahun 2007 sampai 2011 yang dianalisis dengan metode analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan : ada hubungan yang nyata antara impor beras dengan harga beras domestik, dan ada hubungan yang nyata antara impor beras dengan produksi beras dengan lag 2 musim tanam
Analisis Alih Fungsi Lahan Sawah dan Prediksi Produksi dan Konsumsi Beras di Kabupaten Deli Serdang
Tujuan penelitian ini adalah untuk: menganalisis laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang; menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang; dan melakukan prediksi produksi dan konsumsi beras tahun 2015-2020 di Kabupaten Deli Serdang. Metode penentuan daerah penelitian secara sengaja (purposive). Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan primer. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Sampel yang digunakan adalah petani padi sawah yang pernah melakukan alih fungsi lahan sawah dan petani yang pernah menjual lahan sawah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode peramalan (forecasting). Hasil penelitian menunjukkan dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir (tahun 2006-2014) luas lahan sawah telah berkurang sebesar 1.226 ha atau 2,51%. Alih fungsi lahan sawah menjadi komoditi lain dipengaruhi oleh irigasi yang kurang baik sebesar 73% dan teknik budidaya komoditi pengganti lebih mudah sebesar 27%. Penyebab petani menjual lahan sawah adalah harga yang ditawarkan tinggi (Rp 60.000.000-Rp 100.000.000 per rante) sebesar 40%, kebutuhan mendesak sebesar 20%, lokasi proyek sebesar 33%, dan lahan yang dimiliki terlalu kecil sebesar 7%. Jenis lahan sawah yang dialih fungsikan dan dijual adalah lahan sawah tadah hujan sebesar 53% dan lahan sawah irigasi sebesar 47%. Produksi beras dan konsumsi beras pada tahun 2015 sampai tahun 2020 mengalami tren kenaikan. Perbandingan produksi beras dan konsumsi beras Kabupaten Deli Serdang menunjukan bahwa produksi beras masih mampu memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk
Analisis Permintaan Daging Sapi di Kota Medan
Permintaan daging sapi dipengaruhi oleh harga daging sapi dan faktor lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor-faktor harga daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, dan PDRB per kapita terhadap permintaan daging sapi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS 16. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Teknik pengambilan data dengan metode time series dengan jumlah sampel 22 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juli tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan variabel bebas yaitu harga daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, dan PDRB per kapita tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah permintaan daging sapi. Secara parsial harga daging sapi, harga barang substitusi, harga barang komplementer, dan PDRB per kapita tidak memberikan pengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi
Analisis Pengaruh Biaya Input dan Tenaga Kerja terhadap Konversi Luas Lahan Karet Menjadi Lahan Kelapa Sawit ( Studi Kasus : Desa Kampung dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu )
Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut konversi lahan adalah Perubahan fungsi sebagian atau seluruh lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai Perubahan untuk penggunaan lain disebabkan oleh faktor bertambah dan meningkatnya permintaan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Accidental Purposive Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah model Regresi Linier Berganda dengan estimasi menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit secara simultan dan parsial berpengaruh nyata terhadap konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit di Desa Kampung Dalam Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu, sedangkan biaya input karet dan biaya input kelapa sawit tidak berpengaruh nyata
Analisis Tingkat Pendapatan Petani Karet Rakyat Berdasarkan Skala USAha Minimum (Studi Kasus: Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat)
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui berapa produksi dan produktivitas perkebunan karet rakyat di daerah penelitian, (2) Untuk menganalisis berapa pendapatan petani perkebunan karet rakyat per hektar di daerah penelitian, (3) Untuk menganalisis berapa skala USAha minimum untuk memenuhi skala efisien dan kebutuhan hidup petani perkebunan karet rakyat. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive dengan jumlah sampel 50 petani yang dihitung menggunakan rumus slovin. Pengujian hipotesis menggunakan metode (1) metode deskriptif yaitu dengan menjelaskan bagaimana produksi karet di daerah penelitian, (2) besar pendapatan yang dicari dengan rumus pengurangan dari penerimaan dengan biaya total, (3) metode analisis skala ekonomi dengan menggunakan pendekatan analisis Minimum Efficient Scale (MES). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa (1) produksi dan produktivitas perkebunan karet rakyat di desa Naman Jahe, Kec.Salapian, Kab.Langkat Sumatera Utara untuk untuk skala (≤ 1) ha produksinya 78.055 kg/tahun, produktivitas 2.054,07 kg/ha/tahun dan untuk skala (> 1) ha produksinya 22.127 kg/tahun, produktivitas 2.011,54 kg/ha/tahun. (2) Pendapatan petani untuk skala (≤ 1) ha Rp 6.208.400/ha/tahun dan untuk skala (> 1) ha Rp 5.715.800/ha/tahun, (3) Skala USAha minimum untuk perkebunan karet rakyat berada pada skala USAha 1 ha, dimana petani akan mengeluarkan biaya rata-rata yang lebih efisien dengan hasil produksi yang banyak dan memberikan pendapatan yang menguntungkan kepada petani
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras dan Jagung di Provinsi Sumatera Utara
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras dan jagung di Provinsi Sumatera Utara. Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi linear berganda. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ketersediaan beras dan jagung memiliki trend positif yang berarti ketersediaan beras dan jagung mengalami peningkatan. Ketersediaan beras di Sumatera Utara secara serempak dipengaruhi oleh harga beras domestik, harga beras impor, harga kedelai domestik, luas panen jagung, konsumsi beras, dan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Ketersediaan beras di Sumatera Utara secara parsial dipengaruhi oleh harga beras domestik, harga kedelai domestik, konsumsi beras, dan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, dan secara parsial tidak dipengaruhi oleh harga beras impor dan luas panen jagung. Ketersediaan jagung di Sumatera Utara secara serempak dipengaruhi oleh luas panen jagung, harga jagung domestik, jumlah penduduk, tenaga kerja di sektor pertanian, dan nilai tukar. Ketersediaan jagung di Sumatera Utara secara parsial dipengaruhi oleh luas panen dan harga domestik, dan secara parsial tidak dipengaruhi oleh jumlah penduduk, tenaga kerja, dan nilai tukar rupiah
- …