2 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO

    Get PDF
    ABSTRACTAnalysis of Factors Affecting Maize Production and Farm Income in Gorontalo Province. Maize is one of the commodities as the main  source  of carbohydrates and protein after rice , which is likely to be developed  in Gorontalo. Problems in the development of maize farming in the province of Gorontalo is the degradation of crop area, production and productivity. This study aims to determine the factors affecting maize production and farm income and knowing in Gorontalo Province. This discussion based on primer data that collected by interview to 355 farmers whom elected to be respondents. Methods of analysis to examine the factors that influence the production using Cobb Douglas production function model and to use the income of farm income analysis. The results showed that farm income new maize varieties is relatively larger than the old varieties of maize farming in the value of R/C respectively 2.68 and 1.98 for new varieties and old varieties. Factors that influence the production of new varieties is land, seeds, urea fertilizer, pesticides and labor. While the effect on the old varieties are land, labor and fertilizer urea has an influence on the old varieties. In the varieties combined with dummy indicate that new varieties have a significant effect on maize. Results of this study have implications for the optimal utilization of dry land for corn planting new varieties using site-specific fertilizer. Support input seed varieties and fertilizers become crucial. Key words: Maize, variety, specific location ABSTRAK Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras berpeluang dikembangkan di Gorontalo. Permasalahan pengembangan usahatani jagung di Provinsi Gorontalo dihadapkan pada penurunan luas areal panen, dan produktivitas, sehingga berdampak pada capaian produksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani jagung di Provinsi Gorontalo. Pembahasan didasarkan pada data primer yang dikumpulkan melalui wawancara terhadap 355 orang petani yang terpilih menjadi responden. Metode analisis untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi produksi menggunakan model fungsi produksi Cobb Douglas dan untuk pendapatan menggunakan analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani jagung varietas unggul baru relatif lebih besar dibandingkan dengan usahatani jagung varietas unggul lama dengan nilai R/C masing-masing 2,68 dan 1,98 untuk varietas unggul baru dan varietas unggul lama. Faktor produksi yang berpengaruh terhadap varietas unggul baru adalah lahan, benih, pupuk Urea, pestisida dan tenaga kerja. Sedangkan yang berpengaruh terhadap varietas unggul lama adalah lahan, pupuk Urea dan tenaga kerja mempunyai pengaruh terhadap varietas unggul lama. Pada gabungan dengan dummy varietas  menunjukkan bahwa varietas unggul baru berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung. Hasil penelitian ini berimplikasi pada pemanfaatan lahan kering yang optimal untuk pertanaman jagung varietas unggul baru dengan menggunakan pupuk yang spesifik lokasi. Dukungan input benih varietas unggul dan pupuk menjadi krusial. Kata kunci: Jagung, varietas, spesifik lokas

    Analisis Efisiensi Produksi Sistem Usahatani Kedelai di Sulawesi Selatan

    Get PDF
    EnglishSoybean is the third important food commodity, after rice and corn, with the increasing trend of demand (8.74%/year). Therefore, the imported soybean is maintained at a high level (1.2 million ton in 2008). The research on efficiency of soybean farm production system was conducted in three districts in South Sulawesi Province, namely Bone, Soppeng and Wajo. The locations were selected using a purposive sampling technique considering that those three areas are the soybean producing centers. This research uses a Cobb-Douglas Production Function applying an Ordinary Least Square (OLS) method and Profit derived from Cobb-Douglas Production Function with a Unit Output Price Cobb-Douglas Profit Function (UOP-CDFF) technique. The result shows that the technical factors influencing the increase soybean production are the farmers’ experience, family labor, urea, KCl, organic fertilizer, ownership dummy (profit sharing), the dummy of soybeans variety (high variety), dummy of planting distance (40 x 15 cm and 40 x 10 cm), and also the land type of dummy. Aamount of the three production input types (fertilizers) could be increased to improve the production. Moreover, positive factors influencing the TER (Technical Efficiency Rating) in soybean farming are land size, farmers’ age, educational background, and farmers’ experience. Efficiency could still be achieved by decreasing the use of part time labor (non family member) to maximize the income, and by reducing the use of soybean seeds, part time labor and land size to increase the profit.IndonesianKedelai merupakan komoditas pangan utama setelah padi dan jagung, dengan permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun (8,74%/tahun). Akibatnya, impor kedelai tetap berlangsung dalam jumlah yang besar (1,2 juta ton pada tahun 2008).  Penelitian efisiensi produksi sistem usahatani kedelai dilakukan di Sulawesi Selatan pada tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Bone, Soppeng, dan Wajo. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut sebagai daerah sentra produksi kedelai. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani kedelai, serta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis dan keuntungan usahatani kedelai. Menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang diestimasi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dan fungsi keuntungan yang diturunkan dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan menggunakan teknik Unit Output Price Cobb-Douglas Profit Function  (UOP-CDPF). Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa secara teknis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi kedelai adalah tingkat pengalaman petani, jumlah angkatan kerja dalam keluarga, jumlah pupuk urea, jumlah pupuk KCl, jumlah pupuk organik, dummy status kepemilikan lahan sistem bagi hasil, dummy varietas kedelai (varietas unggul), dummy jarak tanam (40 x 15 cm dan 40 x 10 cm), dan dummy tipe lahan.  Ketiga input produksi (pupuk) tersebut masih bisa dinaikkan jumlahnya untuk meningkatkan produksi.  Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap peningkatan TER (Technical Efficiency Rating) pada usahatani kedelai adalah luas lahan garapan petani, umur petani, tingkat pendidikan petani, dan tingkat pengalaman petani.  Oleh karena itu, pencapaian efisiensi masih dimungkinkan dengan mengurangi penggunaan tenaga kerja upahan (luar keluarga) untuk menambah pendapatan, serta mengurangi penggunaan benih kedelai, tenaga kerja upahan, dan luas lahan garapan untuk meningkatkan keuntungan usahatani kedelai
    corecore