7 research outputs found
Pengaruh Penambahan Yttrium terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanik dan Ketahanan Termal pada Paduan Mg-6zn sebagai Aplikasi Engine Block
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi penambahan Yttrium (Y) terhadap struktur mikro, kekerasan dan ketahanan termal pada paduan magnesium – zinc. Magnesium (Mg) telah menjadi solusi untuk pengembangan material ringan. Paduan magnesium yang memiliki rasio kekuatan material berbanding massa material yang tinggi membuatnya baik digunakan pada aplikasi otomotif seperti steering wheel, gearbox house, seat frames dan cylinder block. Penelitian ini memadukan magnesium-zinc-yttrium dalam komposisi yang berbeda. Komposisi yttriumnya adalah 0,5% wt ; 2% wt dan 4% wt. Pengecoran yang dilakukan adalah pengecoan konvensional dengan temperatur melting 750°C dengan waktu penahanan 60 menit. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian struktur mikro, identifikasi fasa, komposisi fasa, ketahanan termal dan kekerasan. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa yttrium dapat menyebabkan berubahnya struktur mikro dan fasa serta meningkatkan kekerasan dan ketahanan termal pada sampel. Hasil analisa menunjukkan 4 fasa dominan yang muncul pada sampel yaitu α-Mg, MgZn, Mg3YZn6 dan Mg3Y2Zn3. Kekerasan tertinggi adalah 74 BHN pada sampel 4% wt yttrium dan rata-rata sampel dapat digunakan sampai temperatur dibawah 250 ͦC
PengaruhTemperatur dan Waktu Tahan Aging Presipitasi Hardening terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Paduan Mg-6Zn-1Y
Paduan magnesium merupakan paduan yang banyak diaplikasikan pada komponen otomotif yang memerlukan sifat ringan dan mampu tahan pada temperatur kerja otomotif. Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian pengerasan persipitasi paduan Mg-6Zn-1Y dengan menggunakan variabel temperatur 1500C , 175 0C dan 200 0C dengan waktu tahan 4 jam, 8 jam dan 24 jam. Setelah pengerasan presipitasi paduan Mg-6Zn-1Y dilakukan pengujian metalografi, pengujian XRD, pengujian kekerasan dan pengujian TMA. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa fasa yang terbentuk adalah αMg, Mg3 Y2 Zn3 dan Mg3 Y Zn6. Sedangkan microstructure yang didapatkan bererbentuk lamelar, Mg3 Y Zn6 dan αMg. Lamelar terbentuk dari fasa αMg+Mg3 Y2 Zn3. Sedangkan nilai kekerasan pada sampel aging 150ºC dengan waktu tahan 4, 8 dan 24 jam adalah 75.4, 80.93 dan 84.6 BHN
Pengaruh Temperatur Aging dan Waktu Holding Aging Presipitasi Hardening pada Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Paduan Mg-5Al-1%Y untuk Aplikasi Komponen Otomotif Temperatur Tinggi
Paduan magnesium banyak diaplikasikan pada dunia otomotif mobil atau motor dan mesin pesawat terbang. Hal ini dikarenakan berat dari magnesium sendiri yang sangat ringan dan memiliki kekuatan tinggi. Serta paduan magnesium memiliki konduktifitas termal yang baik, modulus elastisitas yang tinggi dan memiliki sifat mekanik yang baik. Pada penelitian ini menggunakan paduan Mg 5Al 1%Y proses conventional melting pada temperatur 7200C waktu holding 1 jam dan didinginkan secara lambat. Variasi temperatur aging adalah 1500C, 2000C dan 2500C dan waktu holding aging 8 jam, 16 jam dan 24 jam. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan waktu holding aging terhadap mikro struktur, kekerasan dan stabilitas termal. Hasil pengujian karakterisasi yang menggunakan alat uji XRD yang menunjukkan adanya fasa α-Mg, β-Mg17Al12 dan Al2Y. Hasil pengujian kekerasan yang bersesuaian dengan aplikasi engine block adalah ketika paduan diberikan perlakuan panas 200°C waktu holding 16 jam yang memilki nilai kekerasan sebesar 81.40 HB. Hasil koefisien termal yang sesuai dengan aplikasinya adalah ketika temperatur aging 2000C waktu holding 16 jam dengan nilai koefisien termal sebesar 26.73 ppm0C-1
Pengaruh Penambahan Kalsium terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanik, dan Ketahanan Termal Paduan Mg6Zn sebagai Aplikasi Engine Block
Paduan magnesium banyak diaplikasikan pada dunia otomotif mobil atau motor dan mesin pesawat terbang. Haq al ini dikarenakan berat dari magnesium sendiri yang sangat ringan dan memiliki kekuatan tinggi. Serta paduan magnesium memiliki konduktifitas termal yang baik, modulus elastisitas yang tinggi dan memiliki sifat mekanik yang baik. Magnesium dalam aplikasi teknik biasanya di padukan dengan unsur seperti Al, Ag, Mn, Zn, Si, Zr dan RE (rare element). Pada penelitian ini telah dilakukan proses pemaduan sistem Mg-Zn-Ca dengan menggunakan variabel komposisi Ca yaitu 0 wt.%; 0,5 wt.%; 1,5 wt.%; dan 3 wt.%Ca terhadap paduan awal Mg-6Zn. Hasil penelitian menunjukkan struktur mikro yang terbentuk adalah αMg, MgZn, Mg2Ca, dan Mg6Zn3Ca2. Penambahan 3 wt.% Ca menghasilkan paduan paling stabil pada temperatur tinggi. Adanya fasa Mg6Zn3Ca2menaikkan nilai kekerasan menjadi 74,05 BH
Rancang Bangun Prototip Vortech (Vortex Technology) sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Vorteks untuk Kemandirian Penerangan Jembatan Suramadu
Energy problem is one issue that is important for all developing countries and has been advancing from day to day. As the longest bridge connecting Java and Madura islands, Suramadu Bridge is facing high operational costs, for example it uses fossil fuels as a fuel generator. Given the potential of nature that exist around Suramadu, this study offered a solution to create independence in Suramadu lighting with a vortex energy based tools. The purpose of the program design is to create a Vortech Vortech as a prototype power plant in the vortex for illumination independence Suramadu Bridge
Applying machine learning to understand the properties of biomass carbon materials in supercapacitors
Carbon is a fundamental material in developing electrochemical double-layer capacitors (EDLCs), also known as supercapacitors. Many studies have proven the impact of various carbon material properties, such as surface area, pore volume, and chemical surface composition, on the specific capacitance of supercapacitors (EDLCs). However, research endeavors to comprehensively evaluate the contribution of these material properties in correlation with experimental parameters, such as electrolyte concentration, voltage window, and current density, are scarce. This study aimed to employ machine learning algorithms to comprehend the interdependence between the properties of biomass-based carbon and the aforementioned experimental parameters with the capacitance of EDLCs. Four models of the machine learning algorithms were utilized in this study, including linear regression (LR), M5-Rules, Random Tree (RT), and Multi-Layer Perceptron (MLP), to determine the most suitable algorithm for analyzing and predicting the capacitance of EDLCs. The results revealed that the MLP model exhibited the highest determination correlation coefficient (R) of 0.871 with a Mean Absolute Error (MAE) of 45.069 F/g. Besides, the study utilized a machine learning correlation attribute model and observed that the supercapacitor’s surface area and pore volume demonstrated significant correlations with the same correlation ratio of 0.4. In conclusion, these findings emphasize the importance of considering surface area and pore volume in developing and optimizing supercapacitors. Finally, this study adds knowledge in supercapacitors and provides valuable insights for designing and developing high-performance energy storage devices