27 research outputs found
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG 7 LANTAI SEKOLAH SANTU PETRUS DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN
Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Kota Pontianak termasuk ke dalam daerah dengan gempa ringan. Setiap perancangan bangunan di Kota Pontianak saat ini harus memperhitungkan parameter gaya gempa. Sehingga dilakukan perhitungan struktur gedung 7 lantai Sekolah Santu Petrus untuk mendapatkan dimensi komponen struktur yang tahan terhadap beban gempa. Perancangan gedung ini merupakan struktur beton bertulang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen dan dimodelkan dengan bantuan program analisis struktur. Struktur dianalisis terhadap beban yang bekerja pada gedung tersebut. Pada analisis pengaruh gempa, gedung ini termasuk kategori desain seismik KDS D, maka dalam analisisnya akan mengikuti persyaratan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Hasil kontrol perilaku struktur terdapat ketidakberaturan struktur tipe 2 dan 3 serta ketidakberaturan vertikal struktur tipe 2. Dimensi struktur pelat lantai setebal 100 mm, balok induk 300/600 mm dan 450/800 mm, balok anak 300/600 mm dan 200/400 mm, serta kolom persegi 700/700 mm dan kolom bundar diameter 700 mm. Fondasi yang digunakan adalah fondasi dalam tiang pancang karena sesuai dengan kondisi tanah di Kota Pontianak. Kata Kunci: Beton Bertulang, Perancangan Struktur, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
KALKULASI ANALISIS STRUKTUR DESAIN BEBAN GEMPA DAN PERFORMANYA TERHADAP BEBAN LEDAKAN PADA GEDUNG BRI CABANG PONTIANAK
Kondisi MCER Kota Pontianak tergolong wilayah gempa ringan, sebaiknya sudah mempertimbangkan kondisi seismik. Pembangunan gedung 5 lantai beton bertulang Bank BRI Cabang Pontianak menggunakan spesifikasi material berupa  fc’ = 25 MPa, fy = 4000 kg/cm2, dan fys = 2400 kg/cm2. Keberadaan gedung terletak pada persimpangan antara Jalan Ayani yang padat lalu lintas dan Jalan A.Sood, sehingga perlu adanya analisis performa struktur gedung terhadap beban ledakan, sebagai upaya awal mitigasi. Simulasi beban ledakan yang digunakan berupa skenario bom mobil (BM), direpresentasikan oleh 500kg TNT sejauh 22m. Struktur gedung dianalisis menggunakan program analisis struktur elemen hingga terhadap beban vertikal (beban hidup dan beban mati) mengacu pada SNI 1727 – 2020 dan beban horizontal (beban gempa) pada SNI 1726 – 2019, terkombinasi berdasarkan SNI 2847 – 2019 dengan LRFD. Kemudian diberikan beban ledakan sistem pyhtagoras berdasarkan TM 5 – 1300 – 1990 untuk dilihat performanya hasil analisis Pr terkombinasi pembebanan kejadian luar biasa (Ak). Konstruksi bangunan menggunakan SRPMM dianalisis terhadap beban gempa dengan sistem respon spektrum pada KDS C. Performa struktur gedung ditinjau terhadap beban ledakan terdeteksi kerusakan pada elemen struktur balok dengan label B59 unique name 636 lantai 2 dan elemen struktur kolom dengan label C55 unique name 121.Key Words:    BRI Cabang Pontianak, struktur beton bertulang, struktur tahan gempa, performa beban ledakan pada struktur gedung
STUDI KOEFISIEN KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER PADA BERBAGAI UMUR
Paper ini menyajikan hasil penelitian secara eksperimental mengenai pemanfaatan limbah pembakaran batubara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya berupa fly ash. Material ini digunakan sebagai bahan dasar pembuatan beton Geopolimer. Pengaruh molaritas larutan alkali activator terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan dipelajari dalam riset ini. Penggunaan larutan sodium silikat dan sodium hidroksida dipilih sebagai larutan aktivatornya. Molaritas larutan sodium hidroksida yang digunakan adalah 10 M, 12 M dan 14 M. Benda uji dibuat berupa silinder beton berdiameter 10 cm dengan tinggi 20 cm sebanyak 3 buah setiap variabel sehingga total benda uji adalah 27 buah. Perawatan benda uji dilakukan pada suhu ruang dengan ditutup plastik untuk menghindari penguapan pada benda uji. Pembahasan di fokuskan pada koefisien kuat tekan beton geopolimer umur 7 dan 14 hari terhadap umur 28 hari. Dari hasil analisa diketahui koefisien kuat tekan beton geopolimer diperoleh berturut-turut 65.5 %, 84.8%, dan 100% untuk Beton NaOH 10 M. Kemudian beton dengan konsentrasi larutan sodium hidroksida (NaOH) 12 M berturut-turut 49.8 %, 80.4%, dan 100%. Selanjutnya capaian kuat tekan beton dengan konsentrasi NaOH 14 M pada umur 7, 14, dan 28 hari terhadap kuat tekan umur 28 hari berturut-turut adalah 59.6 %, 88.5%, dan 100%
SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU BENGKIRAI
Dalan konstruksi kayu berdasarkan peraturan SNI 7973:2013 tinggal mengenal kelas kayu I, II, III dan IV lagi tetapi sesuai dengan kode mutu beradasarkan modulus elastisitas dari kayu tersebut. Sehingga dalam perencanaan kayu sebagai bahan kontruksi bangunan, diperlukan parameter-parameter seperti kekuatan lentur, Kekuatan Tekan, kekuatan Tarik dan Kekuatan geser berdasarkan peraturan SNI tersebut. Kekuatan kayu didapat dengan percobaan eksperimental dilakukan di laboratorium dengan acuan SNI maupun Peraturan lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui kode mutu yang berdasarkan SNI 7973:2013 terhadap jenis kayu bangkirai dimana dalam peraturan lama kayu ini termasuk dalam kelas I. Dari penelitian yang telah dilakukan didaptkan hasil berdasarkan pemilahan secara visual untuk kayu bangkirai Fb 11,46 MPa dengan kode mutu E12-E13 Ft 10,12 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc// 10,12 MPa dengan kode mutu  E12–E13 Fv 1,35 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc⊥ 2,75 MPa dengan kode mutu E12 – E13. Dan hasil penelitian berdasarkan pemilahan secara mekanis untuk masing masing kayu Kayu Bangkirai Fb 11,72 MPa Ft 7,03 MPa Fc// 15,97 MPa Fv 1,43 MPa Fc⊥ 13,35 MPa. Dari penelitia ini dapat kita bandingkan antara mutu yang lama sebesar 11 MPa untuk kuat lenturnya sedangkan berdasarkan peraturan baru kita dapatkan hasilnya 12 MPa – 13 MPa lebih bear dari memakai peraturan yang lama. Kata Kunci: Kode Mutu, Pemilahan secara visual dan mekanis, Kayu Bangkirai, SNI 7973:2013, Sifat Fisis dan Mekanis
IDENTIFIKASI KUAT ACUAN JENIS KAYU YANG DIPERDAGANGKAN BERDASARKAN SNI 7973:2013
Dalam perencanaan kayu sebagai bahan kontruksi bangunan, diperlukan parameter-parameter seperti kekuatan lentur, kekuatan tekan, kekuatan tarik dan kekuatan geser .Kekuatan kayu didapat dengan percobaan eksperimental dilakukan di laboratorium dengan acuan SNI maupun Peraturan lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui kode mutu yang berdasarkan SNI 7973:2013 terhadap dua jenis kayu yaitu kayu Bangkirai dan kayu Mabang. Hasil penelitian berdasarkan pemilahan secara visual untuk kayu Bangkirai Fb 11,46 MPa dengan kode mutu E12-E13 Ft 10,12 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc// 10,12 MPa dengan kode mutu E12–E13 Fv 1,35 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc⊥ 2,75 MPa dengan kode mutu E12 – E13. kayu Mabang Fb 11,31 MPa dengan kode mutu E12 - E13 Ft 9,99 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc// 9,99 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fv 1,33 MPa dengan kode mutu E12 – E13 ; Fc⊥= 2,67 MPa dengan kode mutu E12 – E13. Dan hasil penelitian berdasarkan pemilahan secara mekanis untuk masing masing kayu . kayu Bangkirai Fb 11,72 MPa Ft 7,03 MPa Fc// 15,97 MPa Fv 1,43 MPa Fc⊥ 13,35 MPa. Kayu Mabang Fb 10,65 MPa Ft 6,39 MPa Fc// 9,30 MPa Fv 1,32 MPa Fc⊥ 13,27 MPa
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BOTTOM ASH PLTU KABUPATEN SANGGAU TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BETON REACTIVE POWDER CONCRETE (RPC)
Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui pengaruh dari substitusi pasir kuarsa dengan limbah bottom ash dalam pembuatan beton RPC terdahap sifat fisis dan sifat mekanis dari campuran beton RPC. Benda uji dibuat dengan menggunakan cetakan silinder berdimensi 15 cm x 30 cm dan ukuran 10 x 20 cm dengan total 60 buah. Bahan campuran dalam beton RPC adalah agregat halus, bottom ash, semen, silica fume, superplasticizer, dan air. Dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis pasir yaitu pasir kuarsa. Bottom Ash yang digunakan berasal dari PLTU Sanggau. Semen yang digunakan adalah semen conch. Benda uji dibuat dengan substitusi  bottom ash sebesar 0%, 15%, 30%, dan 50% dari berat volume pasir. Sifat fisis yang diuji adalah berat volume beton. Sifat mekanis yang diuji adalah kuat tekan beton, kuat tarik belah beton, dan modulus elastisitas beton. Berat volume beton RPC rata - rata umur 28 hari pada variasi 0%, 15%, 30%, dan 50% adalah 2242,12 kg/m3, 2127,58 kg/m3, 2000,30 kg/m3, dan 1955,76 kg/m3. Kuat tekan beton RPC rata - rata umur 28 hari pada variasi 0%, 15%, 30%, dan 50% adalah 62,450 MPa, 46,540 MPa, 45,180 MPa, dan 1955,76 MPa. Kuat tarik belah beton RPC rata – rata umur 28 hari pada variasi 0%, 15%, 30%, dan 50% adalah 13,690 MPa, 10,890 MPa, 10,300 MPa, dan 7,75 MPa. Modulus elastisitas beton RPC rata – rata umur 28 hari pada variasi 0%, 15%, 30%, dan 50% adalah 33873 MPa, 27417,67 MPa, 24361,67 MPa, dan 22658 MPa. Kata Kunci : Berat Volume, Beton RPC, Bottom Ash, Kuat Tarik Belah, Kuat Tekan, Modulus Elastisita