2 research outputs found

    The Effectiveness of the Questioning, Answering, Sharing, Extending, and Evaluating Learning Model on Improving Students Critical Thinking Skills

    Get PDF
    The purpose of this research is to examine the efficacy of the QASEE learning model in increasing critical thinking abilities of students in class XI at UPT SMA Negeri 6 Wajo. This study was carried out at SMA Negeri 6 Wajo during the academic year 2021/2022. The sample strategy employed is a basic random sampling method with a quasi-experimental design pattern with nonequivalent control groups. Essay exams were used to collect data on critical thinking abilities. The acquired data was then examined using the ANOVA test. Data study using the SPSS 26 for Windows tool reveals that the QASEE learning model has an impact on developing students' critical thinking abilities. The experimental class's N-Gain value for critical thinking abilities is 0.71, whereas the control class's N-Gain value is 0.42. Based on the ANOVA test findings, the significant value of critical thinking skills is less than 0.05, indicating that the QASEE learning model has an impact on increasing students' critical thinking abilities

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK MENUJU KAMPUNG SEHAT DI RW 15 KELURAHAN MADYOPURO KOTA MALANG

    Get PDF
    Kelurahan Madyopuro merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang letaknya sangat strategis dengan sumber potensi yang dimiliki yaitu: Central Business (Pusat Perdagangan), sebagai kota mahasiswa, produksi dari hasil kreatifitas home industri berupa kue basah dan makanan ringan lainnya dan usia produktif mendominasi populasi, ketersediaan tenaga kerja yang besar. Salah satu wilayah yang berdekatan dengan pusat kegiatan masyarakat adalah wilayah Rukun Warga (RW) 15. Berdasarkan observasi dan analisis situasi dapat disampaikan bahwa rata-rata per KK di RW 15 di Kelurahan Madyopuro ini setiap hari menghasilkan tidak kurang dari 1kg sampah organik dan lebih dari 1kg sampah anorganik. Dengan demikian, dari RW 15 ini per hari tidak kurang dari 125kg sampah organik dan 185kg sampah anorganik per hari. Dengan demikian perlu ada usaha untuk mengelola sampah ini agar lebih berguna terutama untuk menjadikan kampong sehat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kehadiran yang tinggi dari peserta selama kegiatan berlangsung dan tingkat pemahaman yang tinggi pula selama proses pelatihan dan pendampingan mengacu pada survey yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung. Saran untuk lanjutan kegiatan pelatihan PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK MENUJU KAMPUNG SEHAT Di RW 15 KELURAHAN MADYOPURO KOTA MALANG sebagai upaya untuk menuju kampung sehat adalah penambahan jumlah komposter di setiap RT (minimal setiap RT ada 10 – 15 komposter sehingga mampu mengolah kompos secara menyeluruh produk rumah tangga (per RT rata-rata memiliki jumlah KK 20 hingga 30 KK), pendampingan composting hingga produktif bahkan sampai strategi pengemasan dan pemasaran dan inisiasi Bank Sampah sebagai dampak dari pemilahan limbah domestic yang sudah diolah dengan composting in
    corecore