20 research outputs found

    Reproduksi Ikan Rejung (Sillago Sihama Forsskal) di Perairan Mayangan, Subang, Jawa Barat [Reproduction Of Silver Sillago (Sillago Sihama Forsskal) In Mayangan Waters, West Java]

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa aspek reproduksi ikan rejung (Sillago sihama). Pengambilan ikan contoh dilakukan pada bulan April sampai Desember 2003. Ikan contoh diperoleh dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan pukat pantai, jaring rampus, dan jaring kantong di perairan Mayangan. Analisis dilakukan terhadap kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas, dan diameter telur. Ikan rejung yang diperoleh selama penelitian berjumlah 554 ekor yang terdiri atas 252 ekor ikan jantan dan 302 ekor ikan betina dengan kisaran panjang total 65-234 mm. Nisbah kelamin selama penelitian diperoleh 1:1,19 (uji “chi-square” pada taraf nyata 0,05). Ikan rejung jantan dan betina pertama kali matang gonad pada selang panjang 129-144 mm. Berdasarkan nilai tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad, diduga ikan rejung memijah pada bulan April sampai Desember dengan puncak pemijahan pada bulan Desember. Fekunditas ikan rejung berkisar 26.400-283.500 butir telur, dan diameter telur berkisar 10-809 ^m. Berdasarkan distribusi telur, ikan rejung diduga termasuk tipe pemijah bertahap

    Distribusi Spasial Ikan Beronang (Siganus Canaliculatus) Di Padang Lamun Selat Lonthoir, Kepulauan Banda, Maluku [Spatial Distribution of Rabbitfish Siganus Canaliculatus in the Seagrass Beds of Lonthoir Strait, Banda Archipelago, Moluccas]

    Full text link
    This study was carried out from July to December 2009 in three locations of seagrass area at Lonthoir Strait, Banda Archipelago, Moluccas. The aim of study is to analyze seagrass condition and spatial distribution of the rabbitfish Siganus canaliculatus. The result shows that the species density of the seagrass at three stations ranged from 7.48 to 235.50 ind. m-2 with the highest species density is Cymodocea rotundata at station 1 and 2, and Thalassia hemprichii at station 3. The highest abundance of the fish was found at station 1 and the lowest one was at station 2. According the Kruskal-Wallis test, abundance of male and female rabbitfishes were not statistically different at among stations (H = 0.17, P = 0.66 and H = 0.83, P = 0.92). The correspondence analysis shows that there were two groups of habitat of the rabbitfishes in research station. The first group is station 1 and the second one is station 2 and 3

    Aspek Reproduksi Ikan Lidah, Cynoglossus Lingua H.b. 1822 Di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur [Reproductive Aspect of Long Tonguesole, Cynoglossus Lingua H.b 1822 in Ujung Pangkah Waters, East Java]

    Full text link
    This study aims to investigate gonad maturity of long tonguesole (Cynoglossus lingua). Samples were collected from August 2005 to Januari 2006 from fish caught by fishermen using gill net and trap net in Ujung Pangkah waters. Analysis was done to estimate gonad maturity, gonado-somatic index, fecundity, and oocyte diameter. Long tonguesole was 202 individual consisted of 94 male and 108 female fish varied 65-325 mm in total body length. Sex ratio was around 1:1.4. First maturity gonad of male and female fish was 94-122 mm. According to gonad maturity stage and gonadosomatic index, fish was estimated to spawn from August to January with a peak one during December. Fecundity was 360-35926 eggs and oocyte diameter was 0.08-0.63 mm. Based on oocyte distribution, the fish was estimated a partial spawner

    Kebiasaan Makanan Ikan Kresek (Thryssa Mystax) Di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur [Food Habit of Moustached Thryssa (Thryssa Mystax) in Ujung Pangkah Waters, East Java]

    Full text link
    One of an important fishery commodity in Ujung Pangkah waters is moustached thryssa fish. The study aimed to investigate stomach contents of the fish caught in the area. This study was conducted during July to December 2005 in Ujung Pangkah waters, Gresik, East Java using 220 individual of fish samples (n=92 males, n=128 females). Research result shows that shrimps was a basic food, mollusk and parts of crustacean were secondary food, while copepods and pollychaeta were incidental food both for male and female fish. Based on index of stomach contents, the value was higher during July-August and November. Kinds and percentage of the stomach contents varied according to size and time. According to similarity index, stomach contents of male and female fish are similar

    Variasi Makanan Ikan Seriding, Ambassis Nalua (Hammilton, 1822) di Ekosistem Estuari Segara Menyan, Jawa Barat [Diet Variation Of Scalloped Perchlet (Ambassis Nalua) In Segara Menyan Lagoon, West Java]

    Full text link
    Penelitian ini menggambarkan kebiasaan dan strategi pola makanan ikan seriding berdasarkan Perubahan ontogenetik dan musim.Contoh ikan dikoleksi setiap bulan dari Desember 2010 hingga November 2011 di Segara Menyan, Jawa Barat. Penangkapan ikan menggunakan jaring berlapis dan jaring insang. Pengamatan isi saluran pencernaan dilakukan terhadap 380 ekor ikan seriding. Menu makanan terdiri atas empat kategori, yaitu mikrokrustase, polikaeta, amfipoda, dan gastropoda. Berdasarkan Perubahan ontogenetik dan musim, ikan seriding menunjukkan menu makanan utama yang sama yaitu mikrokrustase. Kondisi yang berbeda terlihat pada luas relung makanan yang dipengaruhi oleh Perubahan ontogenetik dan musim, sementara persentase kepenuhan lambung yang secara nyata dipengaruhi oleh Perubahan musim. Strategi pola makanan ikan seriding adalah strategi gabungan (spesialis-generalis). Informasi mengenai menu makanan ikan seriding menunjukkan ketergantungannya terhadap ekosistem estuari yang menjamin ketersediaan makanan
    corecore