24 research outputs found

    KOMUNIKASI PERSONAL DALAM MODEL TIM KEPERAWATAN PENGARUHI KINERJA KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN

    Get PDF
      Abstrak Hubungan yang baik antara pasien dan antar perawat dan perawat dengan perawat dapat dilakukan apabila mutu pelayanan keperawatan menjadi fokus terhadap tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, mutu pelayanan keperawatan/kesehatan menjadi alasan pertama bagi pasien dan keluarga dalam memilih rumah sakit. Salah satu upaya dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan yakni dengan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dengan memberikan rasa tanggung jawab yang lebih tinggi pada perawat melalui model asuhan yang terukur sehingga terjadi peningkatan motivasi kerja, meningkatnya kinerja perawat dan berdampak pada meningkatnya kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif terhadap gambaran pelaksanaan metode penugasan tim keperawatan dimasa covid- 19 di ruang rawat inap RSUD IE Moeis Samarinda tahun, 2020

    Hubungan Peran Perawat Sebagai Pelaksana Dalam Mencegah Ide Bunuh Diri Pada Penderita Gangguan Jiwa

    Get PDF
    Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan psikiatrI, dalam  enam bulan terakhir (Nopember 2013 s.d. April 2014) didapatkan 2 pasien yang mengalami bunuh diri dari total sebanyak 246 pasien  yang mengalami gangguan jiwa di RSJD Atma Husada. Peran perawat sangat penting dalam membantu pasien perilaku ide bunuh diri terutama  menjaga keamanan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat sebagai pelaksana dalam mencegah ide bunuh diri pada penderita gangguan jiwa di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak 152 responden secara purposive sampling. Analisis untuk uji hipotesis dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P sebesar 0,031 kurang dari nilai α sebesar 0,05, sedangkan OR sebesar 0,409. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang  bermakna antara peran perawat sebagai pelaksana dalam mencegah ide bunuh diri pada penderita gangguan jiwa di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda, peran perawat yang tidak aktif mempunyai resiko terhadap adanya ide bunuh diri pada pasien gangguan jiwa adalah 0,409 kali lebih besar dibanding peran perawat yang aktif sebagai pelaksana dalam rentang CI 0,192 – 0,87

    Etika Professi sebagai “Landasan” bagi Praktik Professi Keperawatan

    Get PDF
    Pelayanan Keperawatan ada-lah manifestasi dari praktik keperawatan dan merupakan bagian integral dari Pelayanan Kesehatan. Untuk pelayanan di Rumah Sakit (RS), Pelayanan ini dianggap sebagai sentral pelayanan. Hal ini terjadi akibat interaksi yang secara terus menerus antara Perawat dan Pasien. Perawat bekerja selama 24 jam sehari dan  7 hari dalam seminggu (Loveridge dan Cuming, 1996). Menurut Gillies (1994), bahwa 40 persen sampai 60 persen  tenaga kesehatan yang bekerja di RS adalah tenaga Perawat. Bahkan sumber lain sudah menggambarkan proporsinya melebihi angka 70 persen. Dengan demikian, berarti Perawat merupakan indeks terpenting dalam menentukan citra baik atau buruk suatu pelayanan di RS (Depkes; Rijadi, 1994). Untuk itu, sosok Perawat yang memiliki kompetensi yang memadai dan berperilaku professional, termasuk etis  dalam bekerja, adalah pilihan yang tidak bisa ditawar keber-adaanny

    Studi Deskriptif Pengetahuan Klien Tentang Tata Cara Salat Selama Rawat Inap Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual

    Get PDF
    Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Bagi seorang muslim, salat adalah kebu-tuhan spiritual yang harus tetap ditunaikan, yang merupakan salah satu kebutuhan spiri-tual. Tata cara salat dalam keadaan sakit berbeda dengan tata cara salat orang yang dalam keadaan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan klien tentang tata cara salat dalam keadaan darurat sakit selama rawat inap dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien di Ruang Flamboyan RSUD. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan rancangan non eksperimental dengan metoda deskriptif, sampel penelitian berjumlah 46 orang, diambil secara total sampling. Alat pengukur data adalah kuesioner tentang pengetahuan. Hasil analisa data dilakukan dengan analisa univariat menggunakan program software computer menun-jukkan hampir setengah responden (44,7%) berpengetahuan kurang tentang tata cara salat selama rawat inap. Pengetahuan klien kurang berhubungan dengan pendidikan rendah (57,9 % pendidikan SD), 50% berusia middle age, 76,3% tidak mempunyai pe-ngalaman melaksanakan salat saat sakit dan berhubungan juga dengan lingkungan yang tidak mendukung, kesadaran pribadi kurang, rendahnya motivasi pribadi dan kei-manan seseoran

    Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesaria

    Get PDF
    Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Kecemasan merupakan emosi subjektif yang membuat individu tidak nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai respon otonom. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui dan menganalisis pengaruh terapi musik terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi Sectio Caesaria di RSUD A.W Sjahranie Samarinda.  Jenis Penelitian Ini adalah Kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik. Rancangan Penelitian ini menggunakan one group pre and posttest design. Sampel diambil sebanyak 87 Responden secara  Purposive Sampling. Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,000 maka  dapat disimpulkan ada perbedaaan yang signifikan antara tingkat kecemasan pasien pre operasi SC sebelum dan sesudah diberikan terapi musik. pemberian terapi musik dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien Pre Operasi SC. Kesimpulan : pemberian terapi musik dapat membantu menurunkan tingkat kecemasa

    MEDIASI KEPUASAN KERJA ANTARA PENGEMBANGAN KARIR DAN KINERJA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

    Get PDF
    Achievement of optimal performance can be done if nurses have career development and competence, besides that nurse satisfaction is also a determining factor in Nurse performance. The purpose of this study was to determine the effect of career development and competence on job satisfaction and performance. The population in this study was the Staff Nurses. The sampling technique is Saturated Sampling (Sensus). The sample in this study were all staff nurses who worked in the inpatient ward of the AWS Samarinda regional general hospital, totaling 201 staff nurses. This research was analyzed using the SmartPLS program. The results of this study indicate that career development has a positive and significant effect on job satisfaction, competence has a positive and not significant effect on job satisfaction, career development has a positive and not significant effect on nurse performance, competence has a positive and significant effect on performance, job satisfaction has a positive and significant effect on Nurses performance, job satisfaction has mediates between career development and performance on Nurses AWS Samarinda regional general hospital. Keywords: Career Development, Competence, Satisfaction, Nurse Performanc

    Pola Asuh Anak dan Remaja di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Samarinda

    Get PDF
    ABSTRAK Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun di dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya terhadap segala rangsang baik yang datang dari lingkungan maupun yang berasal dari dirinya sendiri. Fenomena anak dan remaja saat ini terkadang tumbuh di luar kontrol moral dan etika, tekanan dan tuntunan kehidupan mengakibatkan banyak individu mudah melakukan perilaku kekerasan, penyimpangan perilaku, kriminal, gangguan kejiwaan yang ringan hingga gangguan kejiwaan yang berat. Hal tersebut tidak muncul tiba-tiba tetapi sudah  terpola dalam proses pikir anak sebagai akibat dari perkembangan kepribadian yang dibentuk sejak dini yang sangat besar pengaruhnya yaitu pola asuh orang tua. Untuk mendapatkan gambaran pola asuh anak di puskesmas Juanda Samarinda, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran pola asuh anak dan remaja di wilayah kerja Puskesmas Juanda Samarinda”. Responden dalam riset ini adalah ibu-ibu  atau orang tua yang memiliki anak dan remaja yang berjumlah 111 responden. Hasil penelitian diolah dengan menggunakan statistis distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk tabel, rerata usia responden adalah 22 tahun – 68 tahun rerata 37,9 tahun, jenis kelamin responden laki-laki 24 (1,6%), perempuan 87 (78%), tingkat pendidikan tidak sekolah 8 (7,2%), pendidikan kurang dari SMA 40 (36,0%) pendidikan SMA/SMK 40 (36.0%), pendidikan PT 23 (20.0%), Status pekerjaan responden tidak bekerja 72 (64.9%), bekerja 39 (35,1%) penghasilan < Rp. 2.000.000, 84 (75%), Rp. 2.000.000 0 Rp. 5.000.000 23 (20,7%), penghasilan > Rp. 5.000.000 4 (3,6%) jumlah anak satu (32,4%) , dua (34,2%) , tiga (21,6%) lebih dari tiga (11,7%) sedangkan hasil penelitian terhadap pola asuh anak yaitu pola asuh pemanja atau permisif 12 (10,8%), pola asuh demokratis yaitu 99 (89,2%). Penelitian ini sesuai dengan harapan yaitu orang tua mengasuh anak dengan pola demokratis atau autoritatif adalah pola asuh anak yang mendorong anak dan remaja bebas tetapi tetap memberikan batasan dan  mengendalikan dengan tindakan mereka. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu-ibu atau orang tua diwilayah kerja puskesmas Juanda sudah baik, kiranya dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Kata kunci : Pola asuh anak dan remaj

    The Determinants of Organizational Citizenship Behavior and Job Satisfaction and Their Implications on Nurse Performance in the Impatient Room of Abdul Wahab Sjahranie Regional Public Hospital Samarinda

    Get PDF
    The purpose of this study is to analyze the influence of organizational culture, career development, and competence, toward organizational citizenship behavior, job satisfaction and nurse performance at the Abdul Wahab Sjahranie Regional Public Hospital Samarinda. This study uses survey techniques by distributing questionnaires. Then the data obtained is processed by Partial Least Square (PLS) method using Smart PLS. The population of this study is all nurses in the inpatient room at the AW Sjahranie Regional Public Hospital Samarinda, totaling 201 nurses. The sample of this study are 201 nurses. From the study results, it can be seen that organizational culture and job satisfaction have insignificant positive effect toward organizational citizenship behavior. Career development has insignificant negative effect on citizenship behavior. Competence has a significant and positive effect toward organizational citizenship behavior. Organizational culture has insignificant and positive effect toward job satisfaction. Career development has a significant and positive effect toward job satisfaction. Competence has insignificant negative effect toward job satisfaction. Organizational culture and job satisfaction have significant and positive effect on performance. Career development, competence and organizational citizenship behavior have insignificant positive effect on performance. Keywords: Career Development, Competence, Organizational Citizenship Behavior, Organizational Culture, Job Satisfaction, Nurse Performance DOI: 10.7176/EJBM/11-27-01 Publication date:September 30th 201

    INVESTIGASI EKSPERIMENTAL PERFORMA SISTEM PENDINGIN MULTI-TERMOELEKTRIK DENGAN KONFIGURASI TERMAL SERI DAN PARALEL

    Get PDF
    Thermoelectrics can convert electrical energy to thermal energy. The generated thermal energy can be used in various cooling systems (TEC) applications. Improvement of TEC performance influenced by hot-side heat dissipation method, working fluid, and multi-thermoelectric. This study aims to investigate the relation between multi-thermoelectric configuration and the cooling behaviors. The experiment was conducted on the devices equipped with two modules of TEC arranged in series and parallel with variations of input voltage, working fluid mass flow, and temperature. The result reveals variations in cooling behaviors between the two configurations. Parallel configuration TEC gives the highest cooling capacity with a value of 66.62 W, 100% bigger than the series configuration. Meanwhile, the series configuration provides a delta temperature of 11.03 K, 2% higher than the parallel one. The parallel modules cooling performance is the biggest among the two arrangement, with a value of 2.57, which is 147% higher than series one

    PENGARUH PENKES TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PADA SISWA KEPERAWATAN TINGKAT 2 DI SMK MEDIKA SAMARINDA TAHUN 2017

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pada siswa keperawatan tingkat 2 di SMK Medika Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain penelitian exsperimen semu dengan rancangan one group pre and post test design, waktu yang digunakan ialah cross sectional. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ialah total sampling yaitu seluruh siswa keperawatan tingkat 2 di SMK Medika Samarinda Tahun 2017 dengan jumlah 40 sample. Data yang diperoleh dengan membagikan kusioner tentang bantuan hidup dasar (BHD) kemudian pemberikan penkes tentang BHD setelah itu membagikan kembali dan responden mengisi kembali kusioner yang sama untuk menilai pengaruh penkes terhadap tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatn tentang bantuan hidup dasar. Uji yang digunakan dalam menilitan ini adalah uji Wilcoxon Test Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, dengan nilai minimal sebelum penkes 9, maxsimal 14 dan nilai minimal sesudah penkes 24, maxsimal 28. sebelum penkes didapatkan sebagian besar siswa dengan pengetahuan kurang 20 siswa (50%) dan sebagian kecil pengetahun baik 3 siswa (7.5%). setelah penkes didapatkan hasil sebagian besar dengan pengetahuan baik 31 siswa (77.5%) dan sebagian kecil pengetahun kurang 3 siswa (7.5%).Hasil penelitian uji analisis Wilcoxon test menunjukan nilai p-value = 0.000 dimana lebih kecil dari nilai α = p<0.05 yaitu  terdapat pengaruh yang signitifikan penkes terhadap tingkat pengetahuan tentang BHD. Ada Pengaruh Penkes terhadap tingkat pengetahuan pada siswa keperawatan tingkat 2 di SMK Medika Samarinda Tahun 2017, p-value = 0.00
    corecore