14 research outputs found

    Analisis Area Banjir Serta Kerugian Di Kabupaten Gresik Akibat Luapan Sungai Kali Lamong

    Full text link
    Kabupaten Gresik merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur. Terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Luas dari Kabupaten gresik adalah 1.191,25 km2, yang terdiri dari 18 kecamatan. Di dalamnya, terdapat 26 kelurahan dan 330 desa. Kabupaten Gresik merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian antara 2-12 meter di atas permukaan laut. Sungai Kali Lamong merupakan Sungai utama yang mengalir melewati Kabupaten Gresik. Sungai Kali Lamong merupakan anak dari Sungai Bengawan Solo. Sungai Kali Lamong memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) ± 720 km2 dengan panjang alur sungai ± 103 km serta memiliki 7 anak sungai. Pada musim penghujan, sungai Kali Lamong tidak bisa menampung semua debit yang masuk, akibatnya terjadi banjir di sekitar sungai Kali Lamong. Penyebab banjir yang utama adalah curah hujan yang tinggi namun tidak diimbangi oleh kapasitas sungai. Oleh karena itu, banyak pemukiman yang terkena luapan dari Sungai Kali Lamong sehingga mengalami kebanjiran. Selain dari pemukiman, banyak dari persawahan yang terendam banjir. Karena banyaknya pemukiman dan persawahan yang terendam banjir, Kabupaten Gresik mengalami kerugian yang cukup besar. Dengan kondisi dari sungai Kali Lamong yang hampir setiap musim penghujan selalu meluap, maka dibutuhkan prediksi yang akurat untuk mengetahui Lokasi mana saja yang terkena banjir akibat luapan sungai Kali Lamong. Sehingga, bisa dilakukan pencegahan sebelum banjir datang. Dan kerugian yang akan terjadi selanjutnya, dapat terminimalisir. Hasil debit banjir rencana yang digunakan untuk menentukan lokasi banjir dan kerugian yang diterima, yaitu 335,512 m3/dt. Luapan dari sungai Kali Lamong mengakibatkan terendamnya 3,259 km2 persawahan dan terendamnya 201 unit rumah. Kerugian yang didapatkan akibat meluapnya sungai Kali Lamong yaitu sebesar Rp. 17.503.256.500

    Biomarker as an Indicator of River Water Quality Degradation

    Full text link
    Generally physical and chemical methods are use in river water quality monitoring; currently biomarker is developed as alternative biomonitoring method. The aim of this study is to look at the probability using aquatic species in monitoring river water pollutants exposure. This study was done by using Hyposarcus pardalis as biomarker to analyze river water quality in Upstream Citarum River. Hyposarcus pardalis were taken along the river at five sampling point and look at the Cu and Zn concentration. Results from this study show that there was an indication that river water quality has been degrading along the river from upstream to downstream. Zn concentration in Hyposarcus pardalis were increasing as well as Cu concentration. The increase of Zn concentration in Hyposarcus pardalis indicating that the river was polluted by Zn. Secondary data and observation at sampling location shown that textile was the dominant industry which may contribute the Zn concentration in river as they received the effluent. Cu is use in metal coating process, as well as textile industry metal industries were identified at Majalaya, Bantar Panjang, Dayeuh Kolot and Katapang in Bandung-Indonesia. As a receiving water from many activities along the river, upstream Citarum River water quality become degrading as the increasing of heavy metal Zn and Cu concentration in Hyposarcus pardalis

    Evaluasi Rute Angkutan Kota Berbasis Kebutuhan Pergerakan Masyarakat Dengan Metode (Gis) Di Kota Malang

    Full text link
    EVALUASI RUTE ANGKUTAN KOTA BERBASIS KEBUTUHAN PERGERAKAN MASYARAKAT DENGAN METODE (GIS) DI KOTA MALANGEvaluation of Public Tramsportation Based on People Demand With (GIS) Methode In Malang CityAchendri M. K1, A. Wicaksono2, Agus Suharyanto31,2,3Jurusan Teknik SipilFakultas TeknikUniversitas BrawijayaAlamat korespondensi : Jln. MT. Haryono, Malang, Jatime-mail: 1)[email protected] problem of public transport in the city of Malang have much affect on the city , to prevent public transport issues are more complex , it is essential to be anticipated as early as possible with the “ Evaluation of City Transportation These Movement Needs a Community- Based Methods ( GIS ) in Malang “. The total area of these villages through which the TST area of 36.86 km2 . Broad coverage area of 25.41 km2 . Broad coverage area clean without overlapping area of 11.68 km2 . The results show that the overlay area unserved area of 11.45 km2 . The majority of the people on the TST still willing to use public transportation with a maximum distance of 200m . The total area through which the village area of 21.325 km2 route ABH . Broad coverage area of 19.12 km2 . Broad coverage area clean without overlapping area of 0 km2 . So the overlay results show that the area of the unserved area of 2.208 km2 . The majority of the people on the route ABH still willing to use public transportation with a maximum distance of 100m . The total area through which the village area of 12.998 km2 HM service . Broad coverage area of 11.87 km2 . Broad coverage area clean without overlapping area of 1,496 km2 . So the overlay results show that the vast area covering 1,123 km2 unserved . Communities on the route HM still willing to use public transportation with a maximum distance of 200m.Key Word : GIS, coverage area, overlapping area, routeAbstrakMasalah angkutan umum di Kota Malang telah banyak mempengaruhi kegiatan kota, untuk mencegah timbulnya permasalahan angkutan umum yang lebih kompleks lagi, maka perlu kiranya diantisipasi sedini mungkin dengan “Evaluasi Rute Angkutan Kota Berbasis Kebutuhan Pergerakan Masyarakat Dengan Metode (GIS) Di Kota Malang”. Luas wilayah kelurahan yang dilalui rute TST seluas 36,86 km2. Luas coverage area 25,41 km2. Luas coverage area bersih tanpa adanya overlapping seluas 11,68 km2. Hasil overlay menunjukkan bahwa luas area yang belum terlayani seluas 11,45 km2. Mayoritas masyarakat pada rute TST masih bersedia menggunakan angkot dengan jarak maksimal 200m. Luas wilayah kelurahan yang dilalui rute ABH seluas 21,325 km2. Luas coverage area 19,12 km2. Luascoverage area bersih tanpa adanya overlapping seluas 0 km2. Sehingga hasil overlay menunjukkan bahwa luas area yang belum terlayani seluas 2,208 km2. Mayoritas masyarakat pada rute ABH masih bersedia menggunakan angkot dengan jarak maksimal 100m. Luas wilayah kelurahan yang dilalui rute HM seluas 12,998 km2. Luas coverage area 11,87 km2. Luas coverage area bersih tanpa adanya overlapping seluas 1,496 km2. Sehingga hasil overlay menunjukkan bahwa luas area yang belum terlayani seluas 1,123 km2. Masyarakat pada rute HM masih bersedia menggunakan angkot dengan jarak maksimal 200m

    Upaya Penanggulangan Banjir Dengan Perbaikan Alur Sungai Kali Lamong Di Kabupaten Gresik

    Full text link
    Kabupaten Gresik merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur. Luas dari Kabupaten gresik adalah 1.191,25 km2, yang terdiri dari 18 kecamatan. Secara administratif, terdapat 26 kelurahan dan 330 desa. Kabupaten Gresik merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian antara 2-12 meter di atas permukaan laut. Sungai Kali Lamong adalah salah satu sungai yang mengalir melewati Kabupaten Gresik. Sungai Kali Lamong memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) ± 720 km2 dengan panjang alur sungai ± 103 km serta memiliki 7 anak sungai. Pada musim penghujan, sungai Kali Lamong tidak bisa menampung semua debit yang masuk, akibatnya terjadi banjir di daerah DAS Kali Lamong. Penyebab banjir yang utama adalah curah hujan yang tinggi, namun kapasitas sungai tidak mampu menampung debit yang terjadi. Kapasitas sungai menjadi berkurang dikarenakan erosi yang terjadi di hulu dan gerusan di tebing kanan dan kiri sungai Kali Lamong. Akibat erosi yang terjadi, maka partikel tanah jatuh ke dasar sungai, dan menimbulkan sedimentasi pada dasar sungai Kali Lamong. Apabila sedimentasi terus-menerus terjadi, akibatnya akan terjadi pendangkalan pada dasar sungai. Pendangkalan dasar sungai akan mempengaruhi kapasitas aliran sungai. Berkurangnya kapasitas aliran sungai inilah merupakan salah satu penyebab banjir pada DAS Kali Lamong. Agar kapasitas sungai mampu menampung debit yang terjadi, diperlukan normalisasi sungai Kali Lamong. Dalam penelitian ini dilakukan analisis besarnya dimensi sungai Kali Lamong agar mampu menampung debit yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit banjir kala ulang 10 tahun, yaitu 804,227 m3/dt terjadi banjir. Dari data tersebut direncanakan dimensi sungai yang mampu menunjang debit tersebut. Nilai erosi yang terjadi adalah 2,943 ton/ha/tahun dan nilai nisbah pelepasan sedimen adalah 17,991%, kali ini menjadi pertimbangan dalam pemeliharaan sungai

    Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Menggunakan Pompa Hidram Di Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang

    Full text link
    Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Keberadaan air dapat dijumpai di berbagai tempat seperti laut, sungai, di dalam tanah, bahkan di langit dalam bentuk uap (awan). Seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi sangat bergantung pada air. Dan Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk salah satunya adalah air.Banyak gunung yang menghasilkan sumber mata air. Banyak sungai mengalir yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air. Banyak waduk yang menyimpan air dalam jumlah yang sangat besar. Musim hujan pun terjadi kurang lebih selama enam bulan tiap tahunnya. Namun sering kali dijumpai pada beberapa daerah masih kesulitan mendapat air, utamanya air bersih. Salah satu penyebab sulitnya mendapat air bersih adalah pendistribusian air yang tidak merata, utamanya pada daerah yang jauh atau tidak memiliki sumber air. Di Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang terdapat sumber air yang belum terkelola dengan baik. Dikarenakan lokasi sumber air yang berada pada elevasi yang lebih rendah dibanding pemukiman, maka dibutuhkan pompa untuk mendistribusikan air dari sumber air ke tandon milik warga. Namun warga Desa Randugading masih mengalami keterbatasan dalam menyediakan dana untuk operasional pompa dengan motor listrik atau bahan bakar lain. Maka dibutuhkan teknologi tepat guna pompa yang hemat biaya operasional, yaitu pompa hidram.Hasil penelitian diperoleh data debit sumber sebesar 7,31 liter/detik dan debit kebutuhan sebesar 1,4 liter/detik pada kondisi normal dan 3 liter/detik pada kondisi puncak. Dari data tersebut direncanakan head pemasukan 3 meter dan head pemompaan 25 meter menggunakan pompa PHD 3 dengan diameter pipa pemasukan sebesar 3 inch dan diameter pipa pengantar 1 inch. Pada hilir saluran terdapat head tekanan sebesar 3,639 meter. Perencanaan ini menjadi pertimbangan dalam pembangunan sistem penyediaan air bersih

    Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir Di Kampus Universitas Brawijaya

    Full text link
    Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir di Kampus Universitas BrawijayaEvaluation of Needs A Parking Space On The Campus Brawijaya UniversityNuzul Wahyunita R1, Harnen Sulistio2 , Agus Suharyanto31,2,3Jurusan Teknik Sipil, Fakultas TeknikUniversitas BrawijayaJln. MT. Haryono, Malang, Jatime-mail: [email protected] increasing number of students, faculty and staff that occurred at UB will produce a number of traffic movements are quite large due to use of each vehicle to campus, so that the number of vehicles entering volume resulting difficulty in obtaining adequate parking. Therefore this study aims to find out what the existing parking capacity at UB Campus, knowing what the parking needs at the present time, how the model predictions parking needs for the purpose of parking for 5 years to come, and make recommendations to the parking arrangement of five years to come. Models obtained from multiple linear regression analysis are: Y1 = 132.437 + 0.068 X2 0,780 R2 value, and Y2 = 17.149 + 0249 X3 0,952 R2 value. The capacity of the existing car park at the Campus UB at this time in the amount of 624 SRP, while the capacity of the motorcycle that is equal to 5.312 SRP, and the need for car parking space at the moment at UB in the amount of 693 SRP, and to the needs of motorcycle parking space that is equal to 5.902 SRP. In order to meet the parking needs for the coming 5 years is the provision of alternative parking deck in 5 regions, with a total overall SRP for motorcycle with an area of 1.405 SRP of 2.107,5 m2 and parking for four-wheeled vehicles by 35 SRP with a land area of 437,5 m2 parkingKeywords : Parking capacity, SRP, Regression Analysis, Parking BuildingAbstrakPeningkatan jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan yang terjadi di UB akan menghasilkan jumlah pergerakan lalu lintas yang besar karena menggunakan kendaraan pribadi menuju kampus, sehingga mengakibatkan kesulitan mendapatkan tempat parkir. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah kapasitas parkir, berapakah kebutuhan parkir pada saat sekarang , bagaimanakah model kebutuhan parkir untuk keperluan prediksi parkir untuk 5 tahun yang akan datang, membuat rekomendasi penataan parkir pada 5 tahun yang akan datang. Model yang didapatkan dari analisa regresi linier berganda adalah :Y1 = 132,437 + 0

    Analisis Kapasitas Ruas Sungai Ciliwung Hilir (Gunung Sahari) Terhadap Debit Banjir Serta Penanggulangannya Pada DAS Marina DKI Jakarta

    Full text link
    Provinsi DKI Jakarta memiliki luas daerah ± 661,52 Km2, kota DKI Jakarta merupakan dataran rendah yang dialiri oleh 13 sungai yang bermuara ke utara pulau jawa, aliran air di DKI Jakarta sebagian dibuang ke laut dengan sistem gravitasi dan sebagian lagi dengan sistem pompanisasi. Banjir yang setiap tahun yang terjadi di DKI Jakarta tidak lepas dari pengaruh sungai-sungai yang melintasinya. Sungai-sungai besar berhulu di bagian selatan DKI Jakarta yaitu daerah Bogor yang mempunyai ketinggian lebih dari 200 m dpl dan curah hujan tinggi, sehingga DKI Jakarta secara alamiah menjadi daerah tempat berakumulasi air dari hulu sungainya. Kawasan yang rentan terhadap banjir dan genangan adalah Jakarta Utara, khususnya untuk sungai ciliwung gunung sahari karena sungai ciliwung gunung sahari ini melewati beberapa kawasan penting seperti stasiun gambir, Istana Negara, Monas, Balaikota DKI Jakarta, Masjid Istiqlal. Oleh sebab itu di wilayah ini harus mempunyai penanganan khusus, sektor ini sangat vital untuk DKI Jakarta. Pintu Air Hai Lai Marina yang merupakan pintu air pengontrol drainase aliran Sungai Cilliwung serta sebagai pintu pasang surut (Tidal Gate) terletak di hilir aliran kali Cilliwung Gunung Sahari.Pintu Air ini merupakan pemisah antara Sungai Cilliwung dan Laut Utara Jakarta. Sistem kerja Pintu Air Hai Lai Marina ini tergantung perbedaan antara ketinggian muka air laut dengan muka air Sungai Cilliwung Gunung Sahari. Saat muka air laut tinggi pintu air ini ditutup agar air laut tidak masuk ke dalam aliran Sungai Cilliwung gunung sahari dan jika muka air laut lebih rendah maka pintu air dibuka agar aliran dari Sungai Cilliwung bisa masuk ke laut. Hasil pemodelan untuk kala ulang 5 tahun diperlukan pompa dengan kapasitas total 50m3/dtk untuk menurunkan muka air sungai agar tidak meluap, pemodelan untuk kala ulang 10 tahun diperlukan pompa dengan kapasitas total 60m3/dtk untuk menurunkan muka air sungai agar tidak meluap, pemodelan untuk kala ulang 25 tahun diperlukan pompa dengan kapasitas total 70m3/dtk untuk menurunkan muka air sungai agar tidak meluap

    Studi Evaluasi Pemanfaatan Debit Sumber Air Kali Remu untuk Kebutuhan Air Bersih Kota Sorong

    Full text link
    Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia. Keberadaan air dalam bentuk sumber air dapat berupa mata air, air tanah, air permukaan (sungai, rawa, danau) yang mana perlu diperhatikan sisi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Untuk sumber air permukaan khususnya sungai umumnya memenuhi syarat kuantitas dan kontinuitas namun perlu penyelidikan lebih lanjut. Demikian pula hanya dengan kota Sorong, dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat. Untuk itu perlu melihat keberadaan potensi sumber air yang digunakan untuk kebutuhan air bersihnya. Berdasarkan latar belakang diatas, Kota Sorong memerlukan perhitungan kembali kebutuhan air bersih, jumlah penduduk, serta jaringan pipa yang digunakan agar pemenuhan kebutuhan air bersih sesuai dengan potensi yang ada. Kebutuhan air bersih dihitung dari kebutuhan air domestik, kebutuhan air non domestik, kebutuhan harian maksimum dan kebutuhan jam puncak.Untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2026, digunakan data sensus penduduk tahun-tahun sebelumnya yaitu data penduduk tahun 2009-2013.Selanjutnya, perhitungan proyeksi penduduk dihitung dengan tiga metode yaitu metode geometrik, metode aritmatik, metode least square, kemudian dipilih salah satu yang mendekati bentuk kurva dari data penduduk Kota Sorong. Perhitungan debit andalan dimaksudkan untuk menentukan besarnya debit yang tersedia untuk kebutuhan penyedia air bersih sepanjang tahun dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Debit andalan ini akan dibandingkan dengan kebutuhan air bersih, apakah bisa mencukupi atau tidak. Selanjutnya dilakukan perencanaan jaringan distribusi air bersih Kota Sorong dengan bantuan program Epanet 2.0. Hasil penelitian jumlah penduduk Kota Sorong sampai dengan tahun 2026 sebesar 138.950 jiwa sedangkan debit kebutuhan air bersih jaringan pipa distribusi untuk Kota Sorong domestik = 159,29 L/det, kebutuhan non domestik = 23,74 L/det, kebutuhan harian rata-rata = 218,38L/det, kebutuhan harian maksimum = 251,137L/det, kebutuhan pada jam puncak = 262,056L/det. Besarnya potensi sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air bersih berkisar 251 L/det-310 L/det atau 21.686,4 m³/hari – 26.784 m³/hari sedangkan untuk total kebutuhan air bersih setelah dilakukan proyeksi hingga tahun 2026 adalah 22.641,64 m³/hari atau 262,056L/det.Untuk memenuhi kebutuhan air tahun 2026 diperlukan penggantian pipa yakni pipa 3, pipa 5, pipa 6, pipa 7, pipa 8, pipa 9, pipa 11, pipa 12, pipa 14, dan pipa 15 dimana kondisi eksisting diameter pipa antara 25 mm – 300 mm menjadi 100 mm – 300 mm. Kecepatan pengaliran jaringan pipa umumnya memenuhi syarat yaitu 0,2 – 2 m/det, serta headloss yang memenuhi kriteria yaitu maksimal 10 m/km
    corecore