15 research outputs found

    Pengaruh Dosis Pupuk Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tomat

    Get PDF
    Kelinci dapat menghasilkan feses dan urin dalam jumlah yang cukup banyak namun tidak banyak digunakan oleh para peternak kelinci. Feses dan urin kelinci lebih baik diolah menjadi pupuk organik daripada terbuang percuma. Penggunaan urin kelinci sebagai pupuk organik cair selain bermanfat untuk meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan USAhatani bahkan dapat menambah pendapatan peternak. Pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi. Produksi tomat dengan menggunakan pupuk urin kelinci sangat minim informasi, oleh karena itu percobaan ini dilakukan pada budidaya beberapa macam varietas tomat yang banyak ditanam oleh masyarakat. Tujuan percobaan untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk urin kelinci dengan macam varietas tomat dan mempelajari penggunaan pupuk urin kelinci pada beberapa varietas tomat, pengaruhnya terhadap produksi baik kualitas maupun kuantitas. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2014 di lahan milik Sekolah Teknologi Penyuluhan Pertanian (STPP) di jalan Tanjung kota Malang, menggunakan metode rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Percobaan menggunakan 4 dosis pupuk urin kelinci (0 ml tan-1, 15 ml tan-1, 30 ml tan-1, dan 45 ml tan-1) dan 3 varietas yaitu Ranti (Lokal), Tymoti F1 (Hibrida), dan Fortuna 23 (Hibrida). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk urin kelinci dengan macam varietas tomat terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Rata-rata berat buah dan jumlah buah per tanaman paling tinggi ditunjukkan pada dosis 0 ml tan-1 dan varietas Fortuna 23

    Uji Metode Pengolahan Tanah Terhadap Hasil Wortel (Daucus Carota L.) Varietas Lokal Cisarua Dan Takii Hibrida

    Get PDF
    Kualitas umbi wortel yang dihasilkan didominasi malformasi bentuk umbi seperti umbi bercabang (forking) bengkok dan kerdil yang mengakibatkan penurunan nilai ekonomis yang secara umum disebabkan Hambatan mekanis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pengolahan tanah yang dapat meminimalisir pengolahan tanah serta mengarah pada konservasi lahan sehingga dapat menekan biaya produksi tanpa mengurangi produksi wortel. Percobaan ini dilaksanan pada bulan Januari sampai April 2013 di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang terletak di Cangar, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 8 kombinasi perlakuan dan 4 kali ulangan. Pengolahan tanah sebagai petak utama terdiri dari tanpa olah tanah, lah Tanah Minimum, olah tanah petani dan olah tanah maksimum, sedangkan perbedaan varietas wortel sebagai anak petak yaitu Varietas Lokal Cisarua dan Varietas Takii Hibrida. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan olah tanah minimum, olah tanah petani dan olah tanah maksimum pada Varietas Lokal Cisarua menunjukkan hasil yang lebih baik daripada tanpa olah tanah sebesar 52 % terhadap parameter bertumbuhan dan 49.83 % terhadap komponen hasil. Sedangkan pada Varietas Takii Hibrida, perlakuan olah tanah petani dan olah tanah maksimum menunjukkan hasil yang lebih baik daripada olah tanah minium dan tanpa olah tanah sebesar 26.95 % terhadap parameter bertumbuhan dan 29.64 % terhadap komponen hasil. Pengolahan tanah minimum mampu menghasilkan produksi bobot segar, panjang umbi, volume umbi dan prosentase umbi normal (Grade A) yang sama dengan pengolahan metode petani dan pengolahan maksimum

    Kajian Abu Vulkanik Kelud Pada Berbagai Media Tanam Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)

    Full text link
    Letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2014 menyebabkan hujan abu di beberapa daerah di Pulau Jawa. Kandungan unsur hara dalam abu vulkanik Kelud dapat dimanfaatkan sebagai media tanam bagi tanaman. Tujuan percobaan ini adalah mempelajari pengaruh kombinasi media tanam pada tanaman jagung manis dan menentukan kombinasi media tanam yang sesuai untuk tanaman jagung manis. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan November 2014 di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Batu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan abu vulkanik hingga dosis 30% dalam media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Abu vulkanik yang dicampurkan dengan tanah, kompos seresah daun dan pupuk anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dibandingkan dengan media tanah

    Pengaruh Dosis Rhizobium Serta Macam Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Varietas Kancil

    Get PDF
    Peningkatan produksi kacang tanah dapat dilakukan dengan penambahan inokulum rhizobium dan pupuk kandang. Rhizobium merupakan bakteri yang mampu mengikat nitrogen di udara. Bakteri Rhizobium sebagai salah satu contoh kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Apabila bersimbiosis dengan tanaman legum, kelompok bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar. Pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan tanah, selain itu juga memperbaiki struktur tanah.. Pemberian pupuk kandang meningkatkan aktivitas rhizobium sehingga dapat menginfeksi akar tanaman kacang tanah dan dapat meninggkatkan Nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2014 di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan pada percobaan adalah benih kacang tanah varietas Kancil, inokulum rhizobium (legin),, pupuk kandang sapi , pupuk kandang ayam, Urea, KCl dan pestisida. Alat yang digunakan adalah timbangan, alat pengukur luas daun (leaf area meter), oven untuk mengeringkan tanaman, cangkul, sekop, parang, sabit. Penelitian menggunakan RAK faktorial terdiri dari perlakuan pertama I0: Tanpa inokulum, I1: Inokulum rhizobium (legin) (5 g/kg benih), I2: Inokulum rhizobium (legin) (10 g/kg benih), I3: Inokulum rhizobium (legin) (15 g/kg benih). Perlakuan kedua P0: Tanpa pupuk P1: pupuk kandang sapi, P2: pupuk kandang ayam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian inokulum rhizobium 10 g/kg benih dan jenis pupuk kandang ayam memberikan hasil jumlah polong lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian inokulum rhizobium 0 g/kg benih dan tanpa pupuk kandang. Pemberian inokulum rhizobium 5 g/kg benih dan tanpa pupuk kandang dapat memberikan hasil indeks panen tertinggi

    PENGARUH DOSIS NITROGEN DAN SIPRAMIN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

    Get PDF
    Produktivitas tanaman kacang hijau masih rendah dibandingkan potensi hasil,  salah satu penyebabnya adalah pemupukan. Mahalnya harga pupuk anorganik sumber N membebani petani kacang hijau,  Sipramin dapat digunakan sebagai pupuk karena mempunyai kadungan unsur N yang tinggi dan beberapa unsur hara lain. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis nitrogen dan sipramin serta untuk mengatahui pengaruh sipramin dalam mengurangi kebutuhan pupuk anorganik sumber N. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 perlakuan dosis nitrogen dan 4 dosis sipramin dengan 4 kali ulangan. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015, di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Malang. Hasil percobaan menunjukkan bahwa : 1) Dosis nitrogen dan sipramin menunjukkan interaksi pada sejumlah parameter pengamatan, yaitu crop growth rate, indeks luas daun, jumlah polong isi tanaman; 2) Dosis nitrogen berpengaruh pada hasil t ha-1. Dosis Sipramin berpengaruh pada jumlah cabang tanaman, bobot total biji, bobot 100 biji, hasil t ha-1 serta nilai indeks panen. 3) Pemberian dosis Urea 50 N ha-1 mampu meningkatkan produksi tanaman sebesar 11,65% dan pemberian dosis sipramin 4000 l ha-1 menunjukkan produksi lebih tinggi sebesar 34,78% dibandingkan tanpa pemberian sipramin

    PENGARUH MACAM PUPUK ORGANIK DAN DOSIS NPK PADA HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

    Get PDF
    Produktifitas bawang merah di Indonesia tidak stabil, salah satu faktor penyebabnya adalah keadaan tanah yang kurang subur. Upaya dalam meningkatkan produktivitas dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik tanah yang dapat meningkatkan sifat fisik, biologi serta kimia tanah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui jenis pupuk organik yang tepat dalam membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia anorganik. Bahan yang digunakan adalah bawang merah, pupuk kotoran ayam, kotoran sapi, C. juncea, paitan, urea, SP36, KCl. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK F) dengan 2 faktor yaitu macam pupuk organik (P) dengan empat taraf yaitu organik kotoran ayam, kotoran sapi, C. juncea dan paitan dengan perlakuan dosis NPK (N) dengan tiga taraf yaitu dosis NPK 75%, 50%, dan 25%. setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil analisis dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Dari hasil penelitian terdapat interaksi antara jenis pupuk kandang dengan dosis NPK pada parameter jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, bobot umbi per rumpun, bobot umbi per meter. Berdasarkan bobot umbi per meter pada perlakuan kotoran ayam dengan dosis NPK 50% memberikan hasil 1523 gram m-2 lebih baik 8,8% dari diskripsi bawang merah varietas bauji 1300 – 1400 g per m-2, sehingga dengan pemberian kotoran ayam 20 t ha-1 dapat menurunkan pemberian dosis NPK hingga 50%
    corecore