3 research outputs found

    Unlinked Anonymous Seroprevalen Survey HIV pada Ibu Hamil dan Perilaku Berisiko Terkait di Kabupaten Klungkung, Bali Tahun 2011

    Full text link
    HIV dan AIDS di Provinsi Bali menduduki prevalensi kedua di Indonesia. Pekerja seksperempuan (PSP) merupakan kelompok berisiko dengan prevalensi HIV yang cukup tinggi dansangat berpotensi menularkan HIV ke pelanggannya, yang selanjutnya berisiko terjadi penularandari pelanggan ke pasangannya. Hasil studi yang melibatkan bidan praktek swasta di Denpasarmenunjukkan persentase HIV pada ibu hamil sebesar 1,2%. Di Kabupaten Klungkung cukupbanyak dijumpai café serta lokasi yang memungkinkan sebagai tempat transaksi seksual antaraPSP dan pelanggan, dan belum pernah dilakukan eksplorasi terhadap prevalensi HIV padaibu hamil. Oleh karena itu penting untuk mengetahui kejadian HIV/AIDS pada ibu hamil diKabupaten Klungkung.Penelitian ini merupakan penelitian survei potong lintang yang bersifat anonymous (unlinkedanonymous survey) dengan populasi penelitian adalah semua ibu hamil di Kabupaten Klungkung,dan populasi terjangkau adalah ibu hamil yang melakukan ANC ke puskesmas. Jumlah sampelminimal pada penelitian 230 orang, yang dihitung berdasarkan asumsi prevalensi HIV pada ibuhamil (p=1,2%), tingkat kepercayaan 95% (?=5%), dan margin of error =1%. Data yang dikumpulkanmeliputi karakteristik, riwayat kehamilan dan riwayat perilaku berisiko dan status HIV. StatusHIV ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan dari di Balai Lab Kesehatan Provinsi Bali. Datadianalisis secara deskriptif menggunakan perangkat statistik.Ibu hamil rata-rata berusia 28 tahun, dengan pendidikan terbanyak adalah SMP dan SMA,sebanyak 58,7% merupakan kehamilan I dan II. Tidak ada ibu hamil yang HIV+, sehinggaprevalensi HIV pada ibu hamil ditemukan sebesar 0%. Riwayat paparan terhadap risikopenularan IMS termasuk HIV&AIDS ditemukan pada 23,3% ibu hamil, yang terbanyak adalahriwayat keluhan infeksi menular seksual dan riwayat suami bekerja di luar kota.Dari penelitian dapat dilihat prevalensi HIV pada ibu hamil sebesar 0%, namun cukup banyakyang memiliki riwayat perilaku/paparan risiko. Rekomendasi untuk pihak terkait agar bisamelakukan pemantauan prevalensi HIV pada ibu hamil dengan mengembangkan programpencegahan penularan dari ibu ke anak (PMTCT

    Sistem Pemeliharaan Anjing sebagai Salah Satu Hewan Penular Rabies pada Penderita Rabies di Provinsi Bali Tahun 2011

    Full text link
    The number of cases of dog bites in the province of Bali has been a rise high enough. 2009, thenumber of dog bites 21 806 bite, the amount of gain VAR as many as 18 825 people, as many as27 people died. October 16, 2010 the number of bites as much as 44 629 bites, which get the VARas many as 38 982 people, as many as 62 people died. According Disnak (2010) maintance systemof dog conducted by the Balinese tend to be untied so the dogs are freely to enter and out of thehouse. An objective to be achieved in this study was to determine the system of dog maintancewhich is one of the animals transmi! ing rabies (HPR) in patients with rabies in Bali.The study design used was descriptive cross-sectional. The population in this study were all patients who die from the bite of HPR in Bali in 2010-2011, the sample was part of the patientpopulation rabies recorded in Bali Provincial Health O? ce in 2010-2011 with a porpusivesampling techniquePeople with rabies who had HPR were 35.4%, HPR which were not given VAR about 63.6%, andmostly were detachable cages. The reason of had dogs were to guard the house and hobbyists.Dogs that bite the sample were not known who were the owner / wild, so a$ er the bite were notknown its existence, it is di? cult to observe, there were also death but were killed only a smallpart due to illnessIt showed that the mantaince system of dog were not good. The results of this study can be usedas a reference to the stakeholders in order to prevent disease, especially rabies in dogs and themaintenance system. Future studies on rabies vaccination coverage in dogs and the preventionmodel in order to reduce the incidence of rabies in the Bali

    Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Paraben dalam Kosmetik Hand Body Lotion

    Full text link
    Kosmetik merupakan sediaan yang menjadi bagian kehidupan masyarakat modern. Kosmetika hand body lotion merupakan salah satu produk yang sering digunakan dengan tujuan melindungi kulit dari sinar matahari. Hand body lotion umum menggunakan bahan pengawet dengan maksud mencegah kerusakan akibat pertumbuhan mikroorganisme pada sediaan. Namun, harus dipastikan bahwa kadar bahan pengawet yang digunakan sesuai dengan Peraturan BPOM. Paraben menjadi salah satu bahan pengawet yang umum digunakan sebagai bahan pengawet dalam sediaan kosmetika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis paraben secara kualitatif dan kuantitatif dalam tiga sampel hand body lotion dengan merk berbeda. Analisis kualitatif dan kuantitatif dilaksanakan dengan metode KLT-Densitometri menggunakan Fase diam adalah Plat Silika C-18 dengan dua Fase gerak yaitu metanol 60% dan metanol 30%, kemudian hasil pemisahan dianalisis pada UV 254 nm. Hasil pengujian menunjukan bahwa sampel B dan C mengandung paraben sementara sampel A tidak mengandung paraben. Kandungan paraben pada sampel B dan C sudah sesuai dengan komposisi, sementara sampel A tidak sesuai dengan klaim komposisi yang tercantum dalam kemasan
    corecore