3 research outputs found

    Quantifying the Psychological Costs of Unemployment: The Role of Permanent Income

    Get PDF
    Surabaya adalah kota metropolitan kedua setelah Jakarta, surabaya merupakan ibukota dari provinsi Jawa Timur, Sejak diadakannya otonomi daerah, pembangunan ekonomi di kota dan kabupaten di Indonesia mulai berjalan dengan kontinuitas. Tetapi di sisi lain otonomi daerah ini malah membuka lahan-lahan baru bagi oknum-oknum pemerintahan yang ingin menyalah gunakan kekuasaan. Akibatnya banyak aspek-aspek yang juga penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat yang malah dikesampingkan akibat pembangunan perekonomian. Maka dari itu pembanguan kota surabaya ini terfokus pada perdagangan dan penyediaan jasa, dari sektor perdagangan laju pertumbuhan pusat perbelanjaan dan tumbuhnya toko-toko menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Surabaya, penyedia jasa salah satunya hotel menjadi fenomena baru di surabaya penambahan dan pembangunan hotel yang sangat pesat di surabaya membuat pendapatan kota pun semakin meningkat. Hampir diseluruh penjuru kota surabaya atau setiap wilayah surabaya pertumbuhan dan pertambahan hotel meningkat. Pembangunan kota menuju pada konsep ideal seperti yang diinginkan pemerintah selaku rezim yang berkuasa berkenaan dengan ingin mengembangkan dan memajukan suatu daerah dengan harapan juga masyarakatnya sejahtera. Kenyataan dilapangan banyak sekali kepentingan-kepentingan yang akhirnya harus mengorbankan beberapa kelompok elite serta pengusaha yan akhirnya mendominasi dan meraup keuntungan lebih banyak dari dampak pertumbuhan kota yang dirasa, membuat kekuatan pemerintah semakin dikalahkan oleh kekuatan pemodal yang mengendalikan perekonomian kota. Sehingga pertumbuhan kota hanyalah mengakomodasi kelompokkelompok yang memiliki modal, sehingga kelompok-kelompok itulah yang menguasai wilaya
    corecore