4 research outputs found

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGUATAN PSIKOSOSIAL MELALUI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI DAERAH RAWAN BENCANA

    Get PDF
    Kegiatan PPM ini bertujuan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan pada para guru Penjasorkes Sekolah Dasar di Daerah Rawan Bencana Erupsi Merapi (Kecamatan Cangkringan, Sleman) tentang program pendidikan jasmani olahraga yang dapat mengembangkan kemampuan psikososial bagi anak-anak korban bencana alam khususnya erupsi Gunung Merapi, sehingga anak-anak dapat memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian serupa dan melanjutkan kehidupannya. Khalayak sasaran kegiatan PPM ini adalah anak-anak kelas IV – VI Sekolah Dasar Se-Gugus 1 Kecamatan Cangkringan berjumlah 976 orang dan Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebanyak 22 orang. Kegiatan PPM ini dilakukan melalui pelatihan tahap I dan II dengan metode ceramah, diskusi, simulasi, dan demonstrasi serta kegiatan Pendampingan yang dilakukan dengan pengamatan dan diskusi (wawancara)di sekolah. Hasil kegiatan PPM ini, yaitu: (1) Kegiatan pelatihan tahap dan II dapat terlaksana dengan baik pada para guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar di Kecamatan Cangkringan Sleman sebanyak 22 orang, (2) Kegiatan pendampingan dapat terlaksana dengan baik kepada para guru dalam mengimplementasikan program pendidikan jasmani dan olahraga untuk penguatan psikososial anak-anak di daerah rawan bencana di Sekolah, (3)tersusunya buku panduan tentang program pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga yang terintergrasi dengan keterampilan psikososial, (4) tersusunya silabus pembelajaran yang telah disesuaikan dengan keadaan sekolah dan kurikulum 2013, (5) tersusunya kumpulan aktivitas/perminan keterampilan psikososial dalam CD, dan (6)teridentifikasinya penguatan keterampilan psikososial melalui pengukuran dengan kuisioner yang memperlihatkan sebagai besar besar siswa memiliki kategori baik dan baik sekali pasca pelaksanaan kegiatan

    PENGEMBANGAN MODEL RILAKSASI HOLISTIK (KOMBINASI TAICHI, YOGA, MAKOHO, DAN OLAH PERNAFASAN) UNTUK MENGURANGI STRESS

    No full text
    Penelitian ini adalah mengembangkan model rilaksasi holistik (kombinasi Tai chi, Makoho, Yoga, dan Olah pemafasan) untuk mengurangi stress. Secara khusus, penelitian ini juga diharapkan dapat menghasilkan panduan latihan model rilaksasi holistik untuk mengurangi stress. Penelitian Inl dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Langkah-Iangkah penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini meliputi studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian produk. Sumber data dari bahan pustaka berupa hasil-hasil penelitian terdahulu tentang olahraga-olahraga terapi dan fisiologi tubuh manusia. Sumber data yang berupa manusia adalah para ahli dan para mahasiswa sebagai responden yang dilibatkan dalam pengujian. Instrumen dalam Penelitian ini berupa panduan dokumentasi, wawancara, observasi, dan tingkat stress yang diukur dengan Depression Anxiety Stress Scales (DASS). Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan uji-t. Sedangkan, untuk mengkaji model holistik itu sendiri dianalisis berdasarkan penilaian dari para ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model rilaksasi holistik yang terdiri atas: pemanasan, latihan inti, dan penenangan yang meliputi tiga (3) gerakan tai chi, duabelas (12) gerakan yoga, dan tujuh (7) gerakan makoho, serta olah pemafasan dalam setiap interval gerakan, dilakukan dengan durasi 10 menit selama tujuh (7) hari dapat memberikan efek pada pengurangan stress. Selain itu, tersusun pula panduan atau prosedur latihan model holistik yang masih harus disempumakan

    PENGEMBANGAN MODEL PEMULIHAN TRAUMA PASCA BENCANA MELALUI OLAHRAGA BAGI ANAK-ANAK KORBAN ERUPSI MERAPI

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pemulihan trauma pasca bencana melalui olahraga bagi anak-anak korban erupsi merapi. Secara khusus, penelitian ini juga bertujuan untuk menghasilkan suatu panduan dan website tentang pemulihan trauma pasca bencana melalui olahraga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan “Penelitian Pengembangan” (Research and Development). penelitian ini terdiri atas tahap pendahuluan dan pengembangan produk. Pada tahap pendahuluan dilakukan survei lokasi penelitian, responden, tingkat traumatik yang dialami anak-anak, analisis pustaka berkaitan dengan model-model yang telah ada, dan analisis kebutuhan di lapangan. Pada tahap pengembangan produk dilakukan penyusunan draft produk pertama kemudian dilanjutkan dengan proses validasi ahli kepada tiga orang pakar yang memberikan masukan terhadap draft produk sehingga tersusun kembali draft produk kedua hasil revisi dari para pakar. Pada tahap pengembangan produk juga dilakukan uji coba terbatas kepada para responden yang ditemukan dalam tahap pendahuluan dan kembali menyusun draft model hasil revisi dan masukan dari lapangan. Lokasi penelitian ini adalah Delapan Sekolah Dasar di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY dengan jumlah siswa yang terlibat sebanyak 160 orang sedangkan kepala sekolah/guru dan orang tua sebanyak 16 orang. Instrumen-instrumen yang digunakan adalah tes Depression Anxiety Stress Scales (DASS), panduan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan memberikan narasi dan deskriptif kuantitatif dengan mengikuti kaidah yang berlaku. Hasil penelitian ini adalah terusunnya model pemulihan trauma pasca bencana melalui olahraga bagi anak-anak korban erupsi merapi yang tertuang secara rinci dalam buku panduan dan website pemulihan trauma pasca bencana melalui olahraga. Model pemulihan trauma pasca bencana melalui olahraga bagi anak-anak korban erupsi merapi meliputi kegiatan persiapan, asesmen, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Bentuk kegiatan olahraga diterapkan dengan format kompetisi (Sport Education) dengan penekanan pada penanaman tanggungjawab personal dan sosial (Personal and Social Responsibility) anak-anak korban erupsi merapi. Namun begitu, perlu adanya pengujian lebih lanjut tingkat efektivitas model dalam memulihkan trauma pasca bencana pada anak-anak korban erupsi merapi tersebut

    PERILAKU HIDUP SEHAT PARA LANSIA KORBAN ERUPSI MERAPI PASCA BENCANA DI KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN DIY

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat perilaku hidup sehat para lansia korban erupsi merapi pasca bencana di di Kecamatan Cangkringan Sleman DIY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan metode survai melalui serangkaian proses pengumpulan data yang meliputi kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah para lansia korban bencana erupsi merapi yang berada di Kecamatan Cangkringan Sleman DIY berjumlah 50 orang yang diambil secara insidental. Instrumen dalam Peneltian ini berupa adalah kuesioner perilaku hidup sehat lansia korban bencan erupsi merapi yang terdiri atas faktor perilaku kebersihan perorangan, makan dan minum, tidur/istirahat, dan kesehatan jasmani sebanyak 34 butir. Data yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku hidup sehat para lansia korban erupsi merapi pasca bencana di Kecamatan Cangkringan termasuk dalam kategori sedang. Hal ini didasarkan pada para lansia yang termasuk kategori tinggi sebanyak 10 orang (20 %), sedang sebanyak 35 orang (70 %), dan buruk sebanyak 5 orang (10 %) serta nilai rata-rata (mean) sebesar 91,92 berada pada rentang 83-101 yaitu kategori sedang
    corecore