21 research outputs found

    Komposisi Zat Gizi Makanan Siap Santap Berbagai Hidangan Nasi/mie Lengkap Dan Penganan Khas Indonesia

    Full text link
    Pada tahun anggaran 1989/1990 telah diteliti komposisi zat gizi 14 masakan (mie, dll) dan 10 makanan penganan (jajanan). Kandungan zat gizi jenis-jenis masakan berkisar antara 60-291 Kal dengan protein berkisar antara 0.85-15.6 g. Kandungan kalori jenis-jenis penganan berkisar antara 93-310 Kal, dan kandungan protein jenis penganan ini berkisar antara 0.70-8.0 g

    Kandungan Niasan Beberapa Jenis Bahan Makanan Indonesia

    Full text link
    KANDUNGAN NIASAN BEBERAPA JENIS BAHAN MAKANAN INDONESI

    Tempe Gembus Hasil Fermentasi Ampas Tahu

    Full text link
    Sebagian penduduk pulau Jawa telah memanfaatkan ampas dari pabrik tahu menjadi semacam tempe melalui proses fermentasi. Mikroorganisme utama yang berperan dalam proses ini adalah dari genus Rgizopus, yaitu R. oligosporus dan R. arrhizus. Secara laboratorium strain 40I/1 dan R25 mampu menghasilkan tempe gembus dalam 22 jam. Daya tahan tempe gembus kurang lama dibandingkan dengan tempe kedele. Dengan 0,03% laru Balai Penelitian Gizi Unit Semboja, Depkes RI, Bogor masih menghasilkan tempe gembus dalam 24 jam. Proses fermentasi tidak banyak merubah kadar zat gizinya. Tempe ini tidak langsung mengandung aflatoxin type B1, B2, G1, G2

    Pengaruh Rhizopus Oryzae Dan Aspergillus Oryzae Terhadap Kualitas Kecap

    Full text link
    Telah diteliti pengganti fermentasi mikroorganisme Aspergillus oryzae Rhyzopus oryzae dan campuran Aspergillus dan Rhyzopus oryzae, dengan perendaman dalam larutan garam 20% dalam waktu yang berbeda terhadap kualitas kecap.Lamanya perendaman dalam larutan garam 20% yang berbeda menghasilkan kadar protein kecap yang berbeda. Aspergillus oryzae lebih baik dalam menghasilkan enzima protease dari pada Rhyzopus oryzae.Uji organoleptik menunjukkan perbedaan tidak bermakna dalam hal rasa maupun aroma antar kecap yang dibuat dengan strain jamur yang berlainan serta waktu perendaman yang berbeda. Untuk membuat kecap, sebaiknya dilakukan perendaman dalam larutan garam 20% selama 14 hari

    Implementasi Program Beras Miskin (Raskin) Di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang

    Full text link
    Beras Miskin (Raskin) Program is a program of food subsidies as a form of government efforts to increase food security and provide protection to poor families through the distribution of rice. Each family will receive a minimum of 10 kg/month with Rp 1,600/kg at the point of distribution. Researchers take focus in Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. In fact, implementation of Raskin policy is not always consider full-on procedure policy as depending on condition and situation in society. The objective of this study is to analyze the implementation of the Beras Miskin (Raskin) program. This research uses qualitative descriptive method. Data collection was carried out with in-depth interviews from various informants have been determined. In qualitative research, data retrieved from various sources by using a technique of collecting data of which various (triangulation) and continuously until it is saturated. The result of this research is the determining factors of Beras Miskin (Raskin) program implementation in Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang, Kota Semarang caused by attitude factors (disposition) which is less successful in rice quality, target the household beneficiaries raskin, the number of households that received rice target beneficiaries
    corecore