7 research outputs found

    Sintesa dan Karakterisasi Material Komposit Berbasis BaO.6Fe2O3 – C Sebagai Komponen Motor Listrik

    Get PDF
    Telah dibuat komposit BaO.6Fe2O3 - C dari bahan barium karbonat (BaCO3 ), Hematit (Fe2O3 ), dan Karbon Aktif (C) menggunakan teknik High Energy Milling (HEM) dengan variasi waktu sintering 750, 950, 1050, dan 1200oC masingmasing ditahan selama 2 jam. Perbandingan komposisi serbuk BaO.6Fe2O3 - C adalah 9 : 1. Proses milling menggunakan metode wet milling dengan media ethanol. Karakterisasi yang dilakukan meliputi analisis struktur kristal dengan X-Ray Powder Diffraction (XRD), dan sifat kemagnetan dengan Vibrating Sample .Magnetometer (VSM). Hasil dari analisis XRD menunjukkan bahwa komposit BaO.6Fe2O3 - C mempunyai fasa BaFe12O19 dan Fe2O3 . BaFe12O19 memiliki struktur kristal hexagonal dengan parameter kisi a = 5.038 Ã… dan c = 14.539 Ã…. Sedangkan Fe2O3 mempunyai strukturkristal cubic dengan parameter kisi a = 5.025 Ã… dan c = 13.658 Ã…. Kondisi optimum dicapai pada proses milling 2 jam, suhu sintering 1200oC (2 jam) dengan mangnetisasi saturasi (Ms) = 3,87 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 1,87 emu/g dan koersivitas (Hc) 741,32 Oe

    Pengaruh Penambahan Doping Mn/Cu pada Barium Heksaferit sebagai Material Penyerap Gelombang

    Full text link
    Pada penelitian ini, telah dilakukan analisa efek doping Mn2+/Cu2+ sebanyak 0.1%mol terhadap struktur barium heksaferit sebagai material absorbsi gelombang mikro. Sintesis material dilakukan dengan metode mechanical alloying menggunakan planetary ball mill. Powder yang telah di-milling dikalsinasi pada temperature 1000 °C selama 2 jam. Powder hasil kalsinasi di kompaksi dengan tekanan 1.5 kgf/cm2 membentuk pellet dan di sinter pada temperatur 1150 °C selama 2 jam. Dari hasil eksperimen, menunjukkan penambahan ion Mn2+/Cu2+0.1 %mol mengakibatkan nilai densitas bulk meningkat jika dibandingkan dengan barium heksaferit. Efek penambahan ion Mn2+/Cu2+ menurunkan nilai koersivitas (Hjc) dan menaikkan nilai remanensi (Mr) yaitu BaFe12O19 memiliki Hjc = 6.45 KOe dan Mr = 0.91 KG, BaFe11.9Mn0.1O19 memiliki Hjc = 3.27 KOe dan Mr = 1.62 KG sedangkan BaFe11.9Cu0.1O19 memiliki Hjc = 1.75 KOe dan Mr = 1.79 KG. Pengukuran refflection loss gelombang mikro menggunkan VNA menunjukkan bahwa penambahan ion Mn2+/Cu2+ pada barium heksaferit memiliki rentang frekuensi yang berbeda. Frekuensi BaFe11.9Mn0.1O19 sekitar 4 – 10 GHz dan BaFe11.9Cu0.1O19 sekitar 4 – 8 GHz. Hal ini menunjukkan bahwa besar penyerapan gelombang yang cukup signifikan dengan adanya penambahan doping Mn/Cu 0.1 %mol jika dibandingkan terhadap barium hexaferit

    Efek Aditif Femo dan Proses Kalsinasi pada Serbuk Magnetik Bafe12o19

    Full text link
    EFFECTOF FeMo ADDITIVEAND CALCINATION PRoCESS ONMAGNETIC POWDERS BaFe12O19. In this study, we have been investigated the effect of FeMo additive and calcination proCess in magnet permanent bariumhexaferrite. The permanentmagnet of bariumhexaferrite was prepared bymechanical alloying method. The mixing powder of BaFe12O19 and FeMo was calcinated on 1000 and 1200 oC prepared of temperature. The characterization was done for physical and magnetic properties with X-ray Powder Diffraction (XRD) and piknometer for the phase ofmaterial and the powder density and then Vibrating Sample Magnetometer (VSM) for the magnetic properties of barium hexaferrite magnet. The experiment result showed analysis that addition of FeMo increased the powder density of barium hexaferrite. The magnetic properties result showed that increasing of FeMo additive make deacreassing of magnetic characterization.While the more addition of FeMo can be increases remanence, saturation, and BH max Even though deacreases the coercivity. The increasing of calcination temperature can increases remanence and BH max but deacreases saturation and coercivity. It means the proCess can changes themagnet structure fromhard to soft magneticmaterial. The optimumvalue, when the barium hexaferrite add %wt 5 FeMo additive with 3.71 g/cm3 powder density before calcination proCess. And the magnetic properties such as: saturation 2.12 kG, remanence1,15 kG, coercivity 0,45 kOe dan BHmax0,145 MGOe after calcination process at 1000 oC

    Simulasi Kekuatan Rangka Mesin Press Papan Komposit dengan Variasi Tekanan Menggunakan Software Solidworks

    Full text link
    Pesatnya kemajuan teknologi di Indonesia menuntut penggunaan bahan-bahan inovatif yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Komposit adalah struktur yang terdiri dari banyak bahan penyusun yang digabungkan untuk membentuk struktur baru dengan sifat yang lebih baik daripada sifat individu bahan penyusunnya. Mesin press papan komposit adalah alat press sederhana yang dapat melakukan pengepresan dengan praktis dan efisien. Dalam penelitian ini, penulis ingin menggunakan software Solidworks untuk melakukan analisis lebih lanjut tentang kekuatan untuk menahan pertimbangan minimum, maksimum, deformasi, dan keamanan pada rangka mesin press papan komposit, sehingga tidak ada kegagalan atau Failure dalam pengepresan. Mesin press ini menggunakan tenaga hidrolik untuk proses pengepresannya. Simulasi numerik menggunakan metode elemen hingga dengan pemberian beberapa variasi beban tekanan mulai dari 100-200 Psi, Nilai tegangan Von Mises untuk beban tekanan 100 psi, 150 psi dan 200 psi berturut-turut adalah 9.371 psi, 14.271 psi dan 18.881 psi, Nilai deformasi maksimal dari masing-masing variasi 100 psi, 150 psi dan 200 psi berturut-turut yaitu 0.147 mm, 0.221 mm dan 0.295 mm, Nilai faktor keamanan yang terkecil untuk masing-masing variasi beban 100psi, 150 psi, dan 200 psi berturut-turut yaitu 2.6, 1.7 dan 1.3. Pada pembebanan terbesar yaitu 200 Psi, nilai faktor keamanan di tumpuan pin masih lebih besar dari 1,0 yaitu 1,3. Desain mesin hot press papan komposit dinyatakan aman dan tidak terjadi kegagalan jika diberikan variasi beban 100-200 Psi

    Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial pada Turbin Crossflow dengan Variasi Head dan Celah Udara

    Full text link
    Energi listrik adalah salah satu energi yang dihasilkan dari hasil konversi berbagai jenis energi utama, salah satunya adalah energi air. Potensi yang terdapat pada energi air sangatlah besar, untuk itu diperlukan sebuah mesin turbin air beserta dengan generator yang sesuai dengan sistem dari turbin air yang dirancang. Beberapa parameter penting yang dapat mengoptimalkan kinerja dari generator, salah satunya adalah jarak celah udara antara rotor dengan stator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji kinerja generator magnet permanen fluks aksial satu phasa menggunakan magnet NdFeB bertipe stator tunggal dengan rotor ganda. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan jarak celah udara ( 0,004 m dan 0,006 m ) dengan jumlah magnet dan kumparan yang konstan. Dalam pelaksanaan pengujian dilakukan dua tahap yaitu pengujian tanpa beban dan pengujian berbeban lampu AC 9W/220V dengan kecepatan putar yang berbeda sesuai dengan putaran turbin air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan keluaran tertinggi terdapat pada kecepatan 975 Rpm dengan jarak celah udara 0,004 m yaitu 88 Volt tanpa beban dengan frekuensi 195 Hz. Sedangkan pengujian berbeban menunjukkan hasil yaitu tegangan keluaran sebesar 88 volt dengan frekuensi 124,96 Hz serta arus 0,12 ampere. Daya listrik maksimal generator fluks aksial adalah sebesar 10,56 Watt
    corecore