7 research outputs found

    Rekayasa dan Rancang Bangun Material Heat Resistant Fire Grate untuk Spare Part Boiler pada Pabrik Kelapa Sawit

    Full text link
    Fire grate termasuk sebagai komponen vital boiler, fire grate ini digunakan pada bagian pembakaran bahan bakar padat pada unit pengoperasian boiler. Boiler harus dapat menghasilkan uap secara kontiniu agar proses perebusan kelapa sawit dapat berlangsung dengan baik, selain itu uap juga digunakan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan listrik dan didistribusikan untuk menggerakkan mesin pengolahan kelapa sawit. Jika kualitas fire grate tidak sesuai dengan life time yang diharapkan maka akan terjadi gangguan operasi Pabrik Kelapa Sawit secara keseluruhan.Tungku pemanas dibuat dari konstruksi baja dan bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api SK 30 dan SK 35, sebagai alas pembakaran bahan bakar digunakan fire grate yang disusun sebanyak 800 bh/tungku pemanas untuk kapasitas ketel 20.000 ton/jam. Udara pembakaran primer ditiupkan dari bagian bawah fire grate dan udara pembakaran sekunder ditiupkan di atas fire grate. Bahan bakar yang digunakan pada tungku pemanas boiler adalah serat buah sawit (fiber) dan cangkang sawit dengan perbandingan 85 % : 15 %. Berdasarkan hasil pengukuran suhu, temperatur pembakaran pada fire grate berkisar antara 450 s/d 750oC. Pada kerekayasaan dihasikan fire grate dari tiga jenis material yaitu besi tuang silikon rendah (BT-SR), besi tuang silikon rendah paduan (BT-SRP) dan besi tuang silikon tinggi (BT-ST). Dari hasil pengujian ketahanan panas pada lingkungan yang relevan dapat diketahui bahwa ketahanan panas dari ketiga material tersebut adalah sekitar 700oC, 800oC dan 900oC. Untuk mengetahui life time dari ketiga jenis material fire grate ini, dilakukan pengujian performans pada lingkungan yang sebenarnya di Pabrik Kelapa Sawit Adolina

    Rekayasa dan Rancang Bangun Heavy Duty Coupling Produk IKM sebagai Subtitusi Import

    Full text link
    Coupling is an engineering equipment used to transfer power and rotation of the driving motor to the actuated equipment. Coupling consists of two parts, one part is mounted on the driving motor and the other is mounted on the actuated equipment. Power and rotation can be moved by using bolts wrapped with rubber. The coupling castings are made of gray cast iron fabricated by casting techniques, cast iron is melted on a cupola furnace and poured on a sand mold. One piece of as-cast coupling casting weighs about 100 kg with a diameter of 400 mm and a thickness of 200 mm. After casting is produced, machining is done to obtain the dimensions as planned. Almost all heavy-duty coupling castings produced by SMI have poor quality, in the castings there are holes due to shrinkage cavities that are sometimes seen after machining. Total high reject castings sometimes reach up to 80 percent. To overcome this shrinkage cavity, coupling is casted on an open mold and adds to the thickness of the castings. This method does not help much because it will increase the excessive weight of castings and complicate the machining, there is often a curvature in themiddle so that when machining the thick size of the cast does not meet

    Modifikasi Tanur Kupola

    Full text link
    CV. Bengkel Bukit Harapan adalah salah satu industri pengecoran logam yang ada di Sumatera Utara yang masih menggunakan teknologi yang konvensional dalam proses pembuatan produk hasil coran dari bahan baku bekas besi cor untuk memproduksi komponen mesin dan peralatan pabrik. Industri ini masih menggunakan tanur kupola konvensional yaitu tanur kupola jenis tungging, penggunaan tanur kupola konvensional ini menyebabkan pemborosan biaya produksi. Untuk mengurangi pemborosan biaya produksi maka dilakukan modifikasi tanur kupola. Setelah dilakukan modifikasi tanur kupola, biaya produksi turun 10%

    Rekayasa Nickel Chromium Molybdenum Steel (Scn Cr M2) Sebagai Material Screw Press Kelapa Sawit Dengan Teknik Pengecoran Logam Dan Heat Treatment Untuk Peningkatan Konsistensi Masa Pakai

    Full text link
    Screw press merupakan komponen utama pada mesin pengekstraksi minyak mentah sawit (CPO) dari tandan buah segar.Masa pakai produk lokal dinilai masih rendah yaitu sekitar 600 jam operasi dan produk lokal dapat mencapai masa pakai sekitar 800 jam operasi. Pada kegiatan ini telah dilakukan supervisi manufaktur screw press dengan menggunakan nickel chromium molybdenum steel, dari hasil uji coba dapat diketahui bahwa masa pakai melebihi masa pakai screw press import dengan kisaran 1000 s/d 1800 jam operasi. Terjadinya ketidak konsistenan masa pakai screw press ini dapat diakibatkan oleh komposisi material dan proses heat treatmen yang digunakan. Tujuan dari kegiatan kerekayasaan ini adalah untuk peningkatan mutu dan menjamin masa pakai screw press yang konsisten sekitar 1300 s/d 1500 jam operasi. Metode yang akan digunakan pada perbaikan mutu screw press ini adalah melakukan manufaktur screw press dari nickel chromium molybdenum steel dan dikombinasikan dengan proses heat treatment

    Scale Up dan Implementasi Screw Press untuk Pabrik Kelapa Sawit

    Full text link
    Screw presshasil produk unit Foundry Dolok Ilir milik PTPN-4 di laporkan memiliki umur pakai yang tidak konsisten danmerupakan komponen utama pada mesin pengekstraksi minyak mentah sawit (CPO) dari tandan buah segar.Pada tahun 2018 Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan melakukan rekayasa material screw pressmenggunakannickel chromium molybdenum steeldengan metode pengecoran logam serta melakukan heat treatmen, diperolehumur pakai 1300-1500 jam. Hasil dari rekayasa material tersebut maka dilanjutkan dengan melakukan scale up pada industri pengecoran logam, dan melakukan uji coba pada lingkungan sebenarnya di Pabrik Kelapa Sawit, hasil di capai umur pakai 1500-1600 jam

    Perencanaan Sistem Saluran dan Penambahuntuk Mengurangi Cacat Produk Coran Komponen Peralatan Pabrik

    Full text link
    Cacat pengecoran merupakan masalah yang sering di jumpai pada industri pengecoran logam. Permasalahan ini dapatmenimbulkan naiknya biaya produksi untuk melakukan perbaikan bahkan produksi ulang. Salah satu faktor yang mengakibatkan cacat produk cor adalah masalah sistem salurandan penambah. Untuk mengurangi masalah cacat tersebut di perlukan perhitungan sistem saluran dan penambah yang sesuaisehingga dimensi dari sistem saluran dapat memperlancar aliran material cair yang masuk ke dalam rongga cetak dengan tepat dan cukup untuk menghasilkan produk coran

    Uji Banding Komoditi Baja Tulangan Beton dalam Rangka Penerapan Sni 17025

    Full text link
    Salah satu indikator kompetensi laboratorium uji yang ditunjuk oleh KAN adalah dengan ikut serta dalam kegiatan uji banding, hasil dari kegiatan ini dapat digunakan untuk memeriksa kemampuan suatu laboratorium dalam melakukan pengujian sesuai dengan kompetensinya dan membantu laboratorium dalam pengajuan akreditasi laboratorium. Salah satu komiditi yang menjadi lingkup Laboratorium Uji Baristand Industri Medan (LP-BIM) adalah Baja tulangan beton sirip yang telah menjadi SNI wajib. Peserta uji banding terdiri dari laboratorium pemerintah dan swasta yang telah di akreditasi oleh KA
    corecore