2 research outputs found

    A Study of the Toxicity of Gnetum Gnemon in Rats

    Full text link
    Empat puluh ekor tikus putih sapihan dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri atas 10 ekor hewan. Grup A diberi makan makanan standar dan dipergunakan sebagai kelompok kontrol. Grub B diberi makan percobaan yang mengandung ,10% tepung Gnetum gnemon (melinjo). Grup C diberi makan percobaan yang mengandung campuran 7.5% G. gnemon (GG) dan 2?5%> tepung beras. Grup D diberi makan percobaan yang mengandung 7.5%> GG dan 2.5% susu skim. Makanan dan air minum diberikan secara ad. libitum selama masa observasi. Lima ekor tikus dari setiap kelompok dibunuh pada akhir bulan pertama dan bulan kedua. Semasa observasi, gejala klinis yang tampak pada Grup B adalah bulu bulu men­jadi kasar dan suram, kurang aktif, lemah dan menjadi kurus. Seekor nampak mengeluarkan cairan berwar­na merah dari mata dan hidungnya. Empat ekor dari grup ini mati pada masa observasi bulan pertama. Dua ekor tikus Grup C nampak menjadi kurus dan mati pada hari ke-14. Semua tikus dalam Grup D nam­pak tumbuh kurang sempurna dan kerdil, tetapi tidak menunjukan gejala klinis lain. Perubahan anatomis terdiri atas atrofi otot gerak, anemia dan perdarahan serta nekrosis di dalam hati

    A Preliminary Study on Histological Effect of Salted Fish (Ophiocephalus Striata) in Albino Rats

    Full text link
    Tiga puluh ekor tikus putih umur 28 hari dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelom­pok terdiri atas 10 ekor. Grup I diberi makan pakan non-protein, Grup II diberi pakan 10% susu skim dan Grup III diberi pakan 10% protein ikan asin. Makanan dan minuman diberikan secara ad. libitum. Setiap ekor sebelum percobaan dimulai dan 2 kali seminggu selama masa observasi ditimbang berat badannya. Pada hari ke 28, setiap tikus diukur protein efficiency rationya. Percobaan ini diamati selama 4 bulan penuh. Dalam masa observasi, ditemukan 3 ekor tikus Grup III mati dan 2 ekor tampak kurus serta bulunya kasar dan tidak berkilau. Pada otopsi dari tikus yang mati ditemukan mukosa bagian posterior orofaring berwarna keputihan dan permukaannya bergranuler. Pada pemeriksa­an mikroskopik jaringan ini menunjukkan reaksi radang kronis dan disertai dengan hiperplasi dan hiperkeratosis lapisan mukosa. Lapisan epitel beberapa asinus kelenjar ludah mengalami skuamus metaplasia dan ada pula yang disertai mutiara keratin. Ada beberapa lagi asinus yang mengalami delatasi dan lumennya dilapisi epitel gepeng. Alat-alat tubuh lain tidak mengalami Perubahan yang nyata
    corecore