14 research outputs found

    DAMPAK PEMEKARAN DESA TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MEKAR BARU KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

    Get PDF
    Pemekaran wilayah berfungsi untuk meningkatkan pelayanan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan serta perekonomian yang semakin baik. Sebelum adanya pemekaran, permasalahan yang sering di hadapi Desa Mekar Baru adalah kondisi sarana, kesehatan, dan pendidikan yang kurang memadai. Diharapkan dengan adanya pemekaran Desa permasalahan tersebut dapat teratasi. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui dampak positif pemekaran desa terhadap kesejahteraan masyarakat dengan melihat aspek sosial dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemekaran desa memiliki dampak yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Mekar Baru. Nilai Keseluruhan skor rata-rata responden sangat berdampak, dimana skor keseluruhan sebesar 2,44. Pada aspek sosial yang meliputi indikator pendidikan dan kesehatan, nilai skor rata-rata yaitu 2,50, dimana skor tersebut berada pada kategori sangat berdampak pada kesejahteraan. Sementara pada aspek ekonomi yang meliputi indikator jenis pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran memiliki skor 2,30, dimana skor tersebut berada pada kategori kurang berdampak pada kesejahteraan

    ANALISIS KELAYAKAN POTENSI OBJEK WISATA DANAU LAET DI KABUPATEN SANGGAU (STUDI KASUS: DESA SUBAH)

    Get PDF
    Danau Laet ialah salah satu objek wisata baru di Kabupaten Sanggau yang memanfaatkan alam sebagai daya tarik utamanya. Danau Laet merupakan danau tadah hujan yang memiliki luas 800 ha dengan kedalam air 4,5 meter. Pada saat ini objek wisata Danau Laet mulai diketahui oleh masyarakat sekitar maupun luar daerah. Dalam pengembangannya terdapat permasalahan dalam penyediaan fasilitas yang belum optimal. Adapun yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menilai tingkat kelayakan pengembangan objek wisata Danau Laet. Pendekatan yang digunakan antara lain deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis 3A (atraksi, aksesibilitas, amenitas) dan metode ADO-ODTWA PHKA Tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata Danau Laet termasuk dalam tingkat tinggi atau layak dikembangkan menjadi objek wisata dengan perolehan indeks nilai sebesar 74,97%. Namun, dalam penilaian potensi tersebut terdapat beberapa kriteria yang sedang atau belum layak antara lain aksesibilitas, iklim, akomodasi dan daya dukung kawasan. Oleh karena itu, kedepannya diperlukan perhatian khusus untuk pengembangannya untuk mewujudkan kawasan ini menjadi objek daya tarik wisata alam.  Kata kunci: Analisis ADO-ODTWA, Danau Laet, tingkat kelayakan, wisata bar

    ANALISIS KINERJA JALAN DI WAKTU SIANG (STUDI KASUS KORIDOR JALAN IMAM BONJOL DAN ADISUCIPTO KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Koridor Jalan Imam Bonjol dan Adisucipto merupakan jaringan jalan provinsi dengan fungsi jalan kolektor primer yang memiliki peran untuk melayani aktivitas pergerakan orang maupun barang di Kota Pontianak. Pada jam tertentu, terdapat aktivitas kendaraan dijalan tersebut seperti sepeda motor, kendaraan ringan/minibus hingga kendaraan berat (bus, truk muatan barang, truk kontainer dan lain-lain) sehingga mengakibatkan kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja jalan di siang hari pada Koridor Jalan Imam Bonjol dan Adisucipto Kota Pontianak berdasarkan hasil traffic counting yang dilakukan pada hari minggu, senin dan jumat. Adapun teknis analisis yang digunakan adalah analisis kinerja jalan. Hasil analisis menunjukan bahwa kinerja jalan Imam Bonjol dan Adisucipto disiang hari terdiri dari LOS (Level Of Service) B dan C. Situasi LOS B dapat diamati dari arus lalu lintas yang stabil, di mana kecepatan kendaraan mulai dibatasi oleh kendaraan lain, dan kendaraan lain mulai merasakan hambatan. Hal ini sering terjadi pada hari libur seperti hari Minggu. Adapun situasi pada LOS C dapat diamati berdasarkan lalu lintas yang masih dalam batas stabil, kecepatan dan pergerakan kendaraan terbatas serta dirasakan hambatan dari kendaraan lain yang semakin besar, Adapun situasi seperti ini kerap terjadi pada hari-hari kerja.Kata Kunci: kinerja jalan, koridor jalan, tingkat pelayanan jala

    ASAL DAN TUJUAN PERGERAKAN BARANG BERDASARKAN METODE BELANJA DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Teknologi membuat perubahan pada aktivitas harian masyarakat salah satunya dalam menentukan pemilihan lokasi belanja. Lokasi belanja yang awalnya hanya berupa kawasan perdagangan konvensional (metode offline), sekarang muncul metode belanja baru yaitu metode online. Metode online menawarkan jangkauan pemilihan lokasi yang lebih luas hingga lintas provinsi atau negara dengan pergerakan orang yang minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis asal dan tujuan pergerakan barang berdasarkan metode belanja di Kota Pontianak. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Pontianak. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengelompokkan barang akan dikelompokkan menjadi barang konvenian dan barang emergensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yang paling dominan antara yang memilih metode offline dan metode online adalah dilihat dari segi umur responden pemilih. Mayoritas pemenuhan barang konvenian dengan metode online adalah perdagangan layanan dalam Kota Pontianak, untuk metode offline adalah perdagangan skala pelayanan kecamatan. Pemenuhan barang emergensi untuk metode online adalah perdagangan jangkauan layanan nasional, untuk metode offline adalah perdagangan skala pelayanan kota.  Kata Kunci: belanja offline; belanja online; pergerakan barang;  Kota Pontiana

    ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA KREATIF DESA SEKIDA KECAMATAN JAGOI BABANG

    Get PDF
    Kampung Wisata Kreatif terletak di Dusun Kindau Desa Sekida Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. Pengembangan Kampung Wisata Kreatif tidak hanya bermanfaat bagi munculnya alternatif wilayah untuk memenuhi minat wisatawan, tetapi dapat juga dijadikan solusi bagi permasalahan kemiskinan, pelestarian budaya dan pelestarian lingkungan hidup. Namun kawasan ini mengalami berbagai permasalahan seperti keberadaan Kampung Kreatif kurang di kenali, minimnya pengelolaan sumberdaya alam dan sumber daya manusia, bahan baku rotan semakin berkurang, dan infrastruktur penunjang pariwisata kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan Kampung Wisata Kreatif sebagai daya tarik wisata sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis dengan analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini di peroleh beberapa potensi yang tingkat pengaruhnya tinggi dalam mendukung pengembangan Kampung Wisata Kreatif seperti lahan yang luas, fasilitas pendukung terlengkapi berupa jaringan listrik, jalan aspal, warung, rumah produksi, tempat berbelanja dan balai dusun. Aksesibilitas yang memadai, adat dan budaya masih mengakar dalam diri masyarakat seperti mencari ikan secara tradisional, memanfaatkan sungai sebagai tempat silahturahmi, dan tradisi gawai sowa. Kelembagaan berupa pokdarwis, bumdesma dan pemerintah desa serta potensi kerajinan rotan turut mendukung pengembangan Kampung Wisata Kreatif

    ANALISIS KESESUAIAN SEBARAN LOKASI STASIUN PELAYANAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Keberadaan Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum (SPBU) berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dan juga keinginan pengusaha untuk mendapatkan menetukan lokasi yang paling menguntungkan dari segi ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sebaran lokasi SPBU dan pola perilaku konsumen dalam memilih lokasi pengisian bahan bakar di SPBU Kota Pontianak berdasarkan tingkat kesesuaian lokasi. Pendekatan pada penilitian ini adalah kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan kuesioner. Teknik analisis pada penelitian ini meliputi analisis tetangga terdekat, analisis spasial, analisis hirarki proses dan analisis distribusi frekuensi.Hasil penlitian menunjukkan pola sebaran SPBU di Kota Pontianak mengelompok pada jalan – jalan dan kawasan utama di Kota Pontianak, dengan seluruh SPBU yang berjumlah 23 unit, yaitu 100% termasuk pada kategori sesuai. Adapun perbedaan terdapat pada tingkatan bobot total hasil analisis kesesuaian lokasi, SPBU yang memiliki total bobot lebih tinggi cenderung mengelompok pada kawasan pinggiran. Pada pola perilaku konsumen memilih lokasi pengisian bahan bakar didominasi karena alasan keterjangkauan lokasi. Kecenderungan perilaku konsumen tidak dipengaruhi pada total nilai bobot kesesuaian, namun cenderung berbeda dipengaruhi karakteristik sebaran lokasi SPBU.Kata kunci: sebaran, kesesuaian lokasi, pola perilaku, SPB

    ARAHAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PERMUKIMAN KAMPUNG BETING KECAMATAN PONTIANAK TIMUR

    Get PDF
    Salah satu masalah utama dihadapi permukiman yaitu persampahan. Permukiman Kampung Beting termasuk dalam peruntukan kawasan pariwisata adat budaya, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas lingkungan, terutama masalah sampah domestik, karena belum adanya sistem pengelolaan sampah. permasalahan sampah di Kampung Beting dikarenakan minimnya sarana persampahan, kebiasaan masyarakat membuang sampah diparit, kolong rumah dan sungai, kepedatan penduduk, kurangnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga tujuan  penelitian ini untuk mengkaji arahan sistem pengelolan sampah yang sesuai di pemukiman Kampung Beting Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknis analisis yang digunakan yaitu: proyeksi penduduk dan timbunan sampah untuk mengetahui kebutuhan fasilitas pendukung pengelolaan sampah, analisis deskriptif tanggapan responden melihat kondisi wilayah dan kondisi sosial masyarakat, dan analisis SWOT untuk arahan sistem pengelolaan sampah Kampung Beting. Berdasarkan potensi, masalah, peluang dan ancaman Kampung Beting berada di kuadran III SWOT yaitu memaksimalkan unsur peluang kawasan, dengan menjadikan Kampung Beting sebagai kampung wisata berwawasan lingkungan untuk mengatasi kelemahan, sehingga sistem pengelolaan sampah diarahkan dengan pemilahan sampah dari sumber, pewadahan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, pengangkutan diarahkan menggunakan fasilitas sepeda gerobak, serta pola pengumpulan tidak langsung dengan pengeoptimalan TPS yang ada dan pembangunan TPS terapung. penerapan pengelolaannya menggunakan peran serta masyarakat dengan sosialisasi secara bertahap, memberdayakan masyarakat dengan adukasi bagi anak-anak dan pelatihan terhadap ibu-ibu rumah tangga untuk mendaur ulang dan pengomposan sampah serta pengoptimalan partisipasi melalui kerja bakti. Kata-kata kunci:  Pengelolaan Sampah, Kampung Beting, Analsis SWOT, Peran Serta Masyaraka
    corecore