4 research outputs found

    Capsule shells From Eucheuma Cottonii Seaweed With Plasticizer Sorbitol And Filler TiO2

    Get PDF
    Most of capsule shells commercial production recently from gelatin as raw material, but the application of gelatin in hard capsule shells production can causes controversy. That is the emergence of consumers concern about health problem and religion issues.Total production of seaweed in the world reached 30.1 million ton per year that makes Indonesia became second position as the biggest producer of seaweed in the world that produce 11,631 tons per year. The species of seaweed that used in this research is Eucheuma cottonii as raw material to make capsule shells because it contains carrageenan, that act as product stability regulator, thickening, gelling agent, emulsifier and as bioplastic fibers in capsule shells which contains cellulose 20.62%. The elastic properties can be obtained from the addition of sorbitol as plasticizer and TiO2 as filler. The variation with making capsule shells and ends with sample testing. Then the sample will be analyzed for water content, ash content, solubility of capsule shells in water, uniformity of weight and acidity (pH)

    Isolasi Mikroalga Aurantiochytrium dari Raja Ampat dan Potensinya Pada Industri Bahan Baku Adjuvant Vaksin

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi akademis potensi mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia. Tulisan ini mempresentasikan gambaran awal penelitian tentang mikroalga Aurantiochytrium mulai dari teknik isolasi mikroalga dari habitatnya, gambaran produksinya, teknik analisa kualitatif squalene hingga analisa potensi ekonomi dan fungsinya untuk bahan baku adjuvant vaksin. Sebanyak 10 sampel daun bakau diambil dari hutan bakau Raja Ampat, Papua Barat. Teknik isolasi menggunakan metode direct plating method. Setelah aplikasi teknik streaking dari koloni mikroalga yang ada pada sampel ke dalam medium agar, dihasilkan 4 isolat murni.  Produksi awal biomassa berbahan baku mikroalga Aurantiochytrium ditampikan dengan nutrisi glucosa, yeast extract, peptone dan campuran air laut dan aquadest. Analisa kualitatif produk yang dihasilkan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan hasil positif adanya sqalene pada biomassa hasil kultivasi isolat mikroalga Aurantiochytrium. Squalene dari hasil fermentasi mikroalga Aurantiochytrium telah banyak dikaji sebagai sumber bahan baku alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable), Beberapa adjuvant vaksin, termasuk vaksin covid-19 menggunakan bahan baku mikroalga Aurantiochytrium untuk menggantikan adjuvant vaksin yang bersumber dari ikan hiu laut dalam. Di masa depan, potensi produk mikroalga Aurantiochytrium akan semakin dibutuhkan di banyak industri nutrisi kesehatan dan kosmetik. Mengingat relevansinya untuk masa depan industri strategis terkait di Indonesia, seyogyanya perlu riset mendalam yang lebih banyak dari isolat mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia
    corecore