1 research outputs found
Pengaruh Dosis Pupuk Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tomat
Kelinci dapat menghasilkan feses dan urin dalam jumlah yang cukup banyak namun tidak banyak digunakan oleh para peternak kelinci. Feses dan urin kelinci lebih baik diolah menjadi pupuk organik daripada terbuang percuma. Penggunaan urin kelinci sebagai pupuk organik cair selain bermanfat untuk meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan USAhatani bahkan dapat menambah pendapatan peternak. Pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi. Produksi tomat dengan menggunakan pupuk urin kelinci sangat minim informasi, oleh karena itu percobaan ini dilakukan pada budidaya beberapa macam varietas tomat yang banyak ditanam oleh masyarakat. Tujuan percobaan untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk urin kelinci dengan macam varietas tomat dan mempelajari penggunaan pupuk urin kelinci pada beberapa varietas tomat, pengaruhnya terhadap produksi baik kualitas maupun kuantitas. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2014 di lahan milik Sekolah Teknologi Penyuluhan Pertanian (STPP) di jalan Tanjung kota Malang, menggunakan metode rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Percobaan menggunakan 4 dosis pupuk urin kelinci (0 ml tan-1, 15 ml tan-1, 30 ml tan-1, dan 45 ml tan-1) dan 3 varietas yaitu Ranti (Lokal), Tymoti F1 (Hibrida), dan Fortuna 23 (Hibrida). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk urin kelinci dengan macam varietas tomat terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Rata-rata berat buah dan jumlah buah per tanaman paling tinggi ditunjukkan pada dosis 0 ml tan-1 dan varietas Fortuna 23