1,109 research outputs found

    The story of Quickfit, part one: Friedrich's joints

    Get PDF

    Scorah's quickfit

    Get PDF

    Verneuil’s Rubies

    Get PDF

    King Edgar’s standards

    Get PDF

    Couette’s Cell

    Get PDF

    Simon’s Electrodes

    Get PDF

    PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIGIENE PENJAMAH MAKANAN DI KANTIN SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA

    Get PDF
      ABSTRAK Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu : faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan lain-lain), faktor pemungkin, dan faktor pedukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, perilaku penjamah makan, pengaruh pengetahuan terhadap perilaku higienis penjamah makanan, pengaruh sikap terhadap perilaku higienis penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.                 Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan data yang digunakan dengan metode tes dan observasi. Subjek penelitian ini adalah penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dengan jumlah 20 penjamah makanan. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Tingkat pengetahuan penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya menunjukkan nilai yang dicapai yaitu 54,25 untuk sikap penjamah makanan menunjukkan nilai yang dicapai yaitu 3,3 untuk perilaku penjamah makanan menujukan nilai yang dicapai 63, untuk pengaruh pengetahuan terhadap perilaku higienis penjamah makanan menunjukkan nilai 0,043 dan untuk pengaruh sikap terhadap perilaku higiene penjamah makanan menunjukkan nilai 0,524.                 Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku higienis penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya terdapat pengaruh positif antara pengetahuan terhadap perilaku higienis, pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal sja tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal, sedangkan untuk sikap tidak memberikan pengaruh terhadap perilaku higienis karena sikap merupakan bentuk respon dari suatu stimulus, dimana sikap manusia akan menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam suatu kegiatan dimana dipelukan adanya niat yang dapat membentuk perilaku seseorang dalam situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.                 Respon setiap orang tidak sama karena memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap meliputi pengalaman pribadi, kebudayaan, orang yang dianggap penting dan media masa, faktor tersebut dapat memberikan stimulus yang sama akan tetapi belum tentu memunculkan sikap yang sama sehingga perilaku yang ditampilkan juga bisa tidak sama, sehingga sikap tidak selalu berpengaruh terhadap perilaku yang ditampilkan, karena sikap memiliki komponen yang kompleks menyangkut kepribadian personal, lingkungan, sosial ekonomi, ras, jenis kelamin, pendidikan dan keturunan.   Kata kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, penjamah makanan, higieni

    Practical science at home in a pandemic world

    Get PDF

    Redesain Rusunawa Mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo dengan Pendekatan Kenyamanan Termal

    Full text link
    Rusunawa Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo merupakan universitas berbasis agama Islam yang memiliki berbagai macam perminatan jurusan. Sebagai universitas yang terfavorit, universitas dituntut untuk menyediakan fasilitas hunian berupa rusunawa. Rusunawa dituntut untuk mempunyai tingkat Kenyamanan yang tinggi ditinjau dari fungsinya sebagai tempat hunian. Permasalahan utama pada rusunawa yaitu orientasi bangunan dan bukaan menghadap ke Timur dan Barat yang berdampak pada Kenyamanan termal yang dirasakan oleh penghuninya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat Kenyamanan termal penghuni rusunawa serta untuk mengetahui rekomendasi desain bangunan yang dapat meningkatkan Kenyamanan termal penghuninya. Metode pengumpulan data penelitian ini dengan pengukuran langsung temperatur, kelembaban, dan kecepatan udara pada sampel kamar yang terpilih. Pembagian kuesioner dilakukan untuk mengetahui sensasi termal, tingkat kepuasan, aktivitas, pakaian yang digunakan, dan perlakuan terhadap buka tutup jendela serta pembayangan internal. Hasil penelitian menunjukkan kondisi Kenyamanan termal mahasiswa belum tercapai. Rekomendasi desain yang diberikan yaitu memperluas bukaan 3m2 serta ventilasi 1,3 m2. Kemudian mengganti pembayang eksternal dengan sudut 45⁰ sepanjang 0,9 m. Rekomendasi desain bangunan dibandingkan dengan kondisi bangunan eksisting melalui simulasi digital, hasil rekomendasi dapat menurunkan temperatur udara 0,02⁰C hingga 0,8⁰C. Rekomendasi pada area luar bangunan berupa penambahan area penghijauan serta penggantian paving menjadi grass block

    Identifikasi Kematangan Buah Tomat Berdasarkan Warna Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (Jst)

    Full text link
    Proses pemilihan produk hasil pertanian dan perkebunan umumnya sangat bergantung pada presepsi manusia terhadap komposisi warna yang dimiliki citra yaitu buah­buahan. Cara manual dilakukan berdasarkan pengamatan visual secara langsung pada buah yang akan diklasifikasi. Identifikasi dengan cara ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah waktu yang dibutuhkan relatif lama serta menghasilkan produk yang beragam karena adanya keterbatasan visual manusia, tingkat kelelahan dan perbedaan persepsi tentang mutu buah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan citra digital memungkinkan untuk memilah produk pertanian dan perkebunan tersebut secara otomatis dengan bantuan aplikasi pengolahan citra. Identifikasi kematangan buah tomat ini menerapkan metode pembelajaran Perceptron.  Pendukung identifikasi menggunakan bantuan  media  webcam  sebagai  pengambilan  gambar  tomat  yang  dibuat  histogram  warnanya  kemudian diidentifikasi menggunakan jaringan syaraf tiruan agar komputer dapat memperoleh informasi citra dan dapat mengetahui jenis kematangan buah tersebut. Tingkat keberhasilan identifikasi kematangan buah tomat yang didapatkan menggunakan  metode pembelajaran perceptron dengan  tingkat  keberhasilan 43,33%. Dari hasil identifikasi yang diperoleh menghasilkan 3 output yaitu Mentah 10%, Setengah Matang  6,66%, dan Matang 26,66%
    • 

    corecore