5 research outputs found

    HUBUNGAN AIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2023

    Get PDF
    Stunting is one of the many nutritional problems encountered in Indonesia. WHO data (2020), more than half a percent globally of children under 5 years of age are stunted in the Asian Region with the highest stunting case rate of 53%, followed by the African Region with 41%. Indonesia is still included in the category of very high stunting cases with a percentage of 31.8%. Tanjung Agung Health Center ranks 2nd with the most cases of stunting in 2022. Tanjung Agung Village is a village where there are quite a number of stunting locations because for 2 consecutive years the percentage of stunting can be said to have increased, namely in 2021 there were 5.54% cases and 2022 by 21%. The research design used in this research is observational analytic using quantitative data through a cross sectional approach. The population in this study were toddlers aged 6-24 months in Tanjung Agung, Pagar Dewa and Paduraksa villages totaling 195 toddlers. The sample in this study were toddlers who lived in Tanjung Agung Village, Pagar Dewa and Paduraksa Village. Based on univariate analysis, it was found that out of 130 respondents, 41 (31.5%) experienced stunting compared to 89 (68.5%) who were not stunted. Based on the condition of clean water, it is known that out of 130 respondents, it was found that those who used water that did not meet the requirements with the physical condition of the water were 46 (35.4%) smaller than those who met the requirements of 84 (64.6%). It is known that from 130 respondents, the microbiological quality of clean water was 54 (41.5%) less good than the good microbiological quality of clean water, which was 76 (58.5%). Sources of drinking water, it is known that out of 130 respondents, 61 (46.9%) received drinking water sources that did not meet the requirements, compared to 69 (53.1%) who received fulfilling requirements. Drinking water treatment found that out of 130 respondents, 48 ​​(36.9%) did not process drinking water, which was smaller than those who did process, namely 82 (63.1%). There is a significant relationship between the physical condition of water, the microbiological quality of drinking water, sources of drinking water, and drinking water treatment to the incidence of stunting in the working area of ​​the Tanjung Agung Health Center, Muara Enim Regency, 2023 with a p value of 0.000

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN KEPEMILIKAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI DESA CONDONG WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS JAYAPURA

    No full text
    Tujuan penelitian  ialah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan kepemilikan saluran pembuangan air limbah di desa Condong wilayah kerja UPTD Puskesmas Jayapura Kecamatan Jayapura Kabupaten OKU Timur tahun 2020. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan kepemilikan saluran pembuangan air limbah di Desa Condong Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jayapura Kecamatan Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan  random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak untuk mengukur variabel independen dan variabel dependen dalam satu waktu.  Jumlah populasi adalah 435 rumah dengan sampel sebanyak 209 rumah. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil penelitian didapat dari 209 responden yang memiliki SPAL sebanyak 78(37,3%) rumah dan tidak memiliki SPAL 131(62,7%) rumah.. dari 209 responden yang  berpengetahuan baik sebesar 121 (57,9%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan kurang baik yaitu 88 (42,1%).209  responden yang  bersikap baik yaitu 118 (56,5%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang bersikap kurang baik yaitu 91 (43,5%). Analisis data menggunakan Chi Square dengan tingkat kemaknaan = 0,05 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan kepemilikan saluran pembuangan air limbah (p value = 0,000). Dan ada hubungan sikap masyarakat dengan kepemilikan saluran pembuangan air limbah (p value = 0,000).. Diharapkan masyarakat lebih dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan mengupayakan pengadaan saluran pembuangan air limbah

    FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI UPTD PUSKESMAS SUKARAYA KABUPATEN OKU TAHUN 2021

    No full text
    Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat dan merupakan penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare merupakan penyakit endemis dan penyakit potensial kejadian luar biasa yang sering berhubungan dengan kematian. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, pada tahun 2018 jumlah penderita diare pada balita sebanyak 2.271 kasus (30,2%) dari perkiraan 7.515 kasus. Data 10 penyakit terbanyak Di UPTD Puskesmas Sukaraya selama Januari sampai April 2021 tercatat kasus diare pada balita sebesar 68 kasus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Diare pada balita di UPTD Puskesmas Sukaraya Kabupaten OKU tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang membawa balitanya berkunjung di Balai Pengobatan UPTD Puskesmas Sukaraya dengan rata-rata kunjungan perbulan adalah 115 ibu dengan besar sampel total populasi.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat terdapat terdapat sebanyak38 (33%) responden balitanya yang mengalami diare, sebanyak 51 responden (44,3%) pengetahuan  kurang baik, sebanyak 49 responden (42,6%) dengan kebiasaan menjaga kebersihan peralatan makan tidak memenuhi syarat, sebanyak 66 responden (57,4%) dengan kategori tidak cuci tangan dan sebanyak 60 (52,1%) responden dengan penyajian susu formula tidak memenuhi syarat. Hasil analisis bivariat menunjukkan  bahwa, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian diare pada balitadengan p value 0,000,  ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menjaga kebersihan peralatan makan dengan kejadian diare pada balita dengan p value 0,000, ada hubungan yang bermakna antara antara kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada balitadengan p value 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara penyajian susu formula dengan kejadian diare pada balita dengan p value 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, kebiasaan menjaga kebersihan peralatan makan, kebiasaan cuci tangan dan penyajian susu formula  dengan kejadian diare pada balita

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS JAYAPURA KABUPATEN OKU TIMUR

    No full text
    Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan umum dan kesejahteraan dan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Rongga mulut dan gigi yang sehat menjadi hal yang sangat penting dan hanya dapat dicapai apabila rongga mulut senantiasa bersih. Tujuan Penelitian Mengetahui Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Jayapura Kabupaten OKU Timur tahun 2023. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi adalah jumlah kunjungan pasien yang berobat di balai pengobatan UPTD Puskesmas Jayapura periode Januari-April 2023. Pengambilan sampel dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan dan mendapatkan jumlah sampel sebanyak 71 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian lembar kuesioner. Teknis Analisis data dengan menghitung jumlah data hasil dari kuisioner kemudian dibuat rata-rata dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase serta disajikan dalam bentuk tabel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendapatan, pekerjaan dan aksesibilitas dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Jayapura Kabupaten OKU Timur tahun 2023
    corecore