4 research outputs found

    PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA DINAS PERDAGANGAN KOTA XYZ MENGGUNAKAN TOGAF

    Get PDF
    Ā Dinas Perdagangan Kota XYZ adalah badan pemerintahan yang bergerak untuk mengatur stabilitas bahan pangan pokok melalui kegiatan perdagangan di Kota XYZ. Sistem dan teknologi informasi penting dalam mendukung operasional proses bisnis organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancangkan arsitektur sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework. Tahapan yang dilakukan untuk melakukan penelitian ini adalah studi literatur, pengumpulan data, implementasi kerangka kerja TOGAF meliputi fase A (visi arsitektur), fase B (arsitektur bisnis), fase C (arsitektur sistem informasi), fase D (arsitektur teknologi), dan pengambilan keputusan. Pemodelan dari hasil penelitian ini digambarkan dengan notasi ArchiMate 3.1 menggunakan Archi versi 4.7.1. Hasil penelitian ini adalah berupa perancangan arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi. Terdapat tiga aplikasi yang perlu dikembangkan, diantaranya adalah Sistem Informasi Bahan Pokok, Sistem Informasi Pengendalian dan Pelayanan Pedagang, Website Dinas Perdagangan Kota XYZ. Perancangan arsitektur ini dapat diimplementasikan dengan menerapkan lebih lanjut fase yang terdapat pada kerangka kerja TOGAF

    Perancangan Sistem Informasi Transportation Permit Perusahaan Pertambangan Batu Bara Menggunakan Rational Unified Process

    Get PDF
    Perseroan Terbatas Indominco Mandiri adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan umum batubara. Proses perizinan pengangkutan barang sub proses yang vital dalam menunjang kegiatan usaha organisasi. Proses perizinan transportasi yang berlaku di PT. Indominco Mandiri masih berjalan secara manual, sehingga dapat lebih efisien dengan adanya Sistem Informasi Transportation Permit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merencanakan sistem informasi menggunakan metodologi Rational Unified Process (RUP). Metodologi RUP akan membantu dalam merancang proses bisnis, persyaratan sistem dan pengguna, dan desain sistem. Pemodelan proses bisnis menggunakan model notasi proses bisnis. Persyaratan sistem didokumentasikan dalam spesifikasi persyaratan perangkat lunak berdasarkan kasus penggunaan. Sudut pandang yang digunakan untuk merancang perangkat lunak adalah sudut pandang komposisi, logika, ketergantungan, informasi, dan interaksi. Model diagram untuk menggambarkan sudut pandang menggunakan bahasa pemodelan terpadu, model relasional, kamus data, dan diagram relasi entitas. Ada beberapa proses yang diperlukan dalam sistem informasi transportation permit, yaitu pengelolaan formulir, pengelolaan akun, validasi formulir, verifikasi formulir, dan pengelolaan register. Hasil yang diperoleh dari mengerjakan tugas kerja praktek tertentu adalah model proses bisnis, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, dan dokumen perancangan perangkat lunak. Dokumen persyaratan perangkat lunak (SRS) dan dokumen desain perangkat lunak (SDD) yang dihasilkan dihasilkan berdasarkan IEEE Std 830 ā„¢ -1998 (R2009) dan IEEE Std 1016 ā„¢ -2009. Penelitian ini akan membantu pengembang untuk mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan yang telah dianalisis.Ā Kata kunci: proses bisnis,RUP, SDD, SRS, transportation permi

    Kebijakan-Kebijakan Iso 17799 Pada Organisasi Sebagai Manajemen Sistem Keamanan Informasi

    Get PDF
    Informasi merupakan suatu aset penting dalam organisasi.Ā  Informasi pada suatu organisasi menjadi salah satu hal penting yang memengaruhi keberlangsungan usaha, peluang usaha, maupun ancaman bagi organisasi. Oleh karena itu, sangat diperlukan upaya dalam memanajemen keamanan suatu informasi pada sebuah organisasi, baik dari perangkat keras yang dimiliki, perangkat lunak, maupun sumber daya dan aset, termasuk orang dan karyawan, kemampuan dan keahlian, serta budaya dari organisasi. Dalam memanajemen suatu keamanan informasi, telah diterbitkan beberapa standar untuk memanajemen keamanan informasi agar proses keamanan dapat dilakukan dengan baik dan optimal. Salah satu standar yang terlah ada untuk memanajemen sebuah sistem keamanan informasi adalah ISO:17799. Oleh karena itu, pada paper ini akan membahas mengenai bagaimana kebijakan ISO:17799 dapat digunakan dan diterapkan oleh organisasi. seperti diantaranya adalah kontrol dan proteksi, pemantauan dan audit, serta mengetahui apa saja ancaman dalam memanajemen sistem keamanan informasi

    PENYESUAIAN SISTEM TATA KELOLA PADA INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 2019

    Get PDF
    Institut Teknologi Kalimantan (ITK) telah berdiri sejak tahun 2014 dan telah menjalankan pelayanan pelananan pendidikan, kegiatan akademik, dan kegiatan non akademik. Untuk menjalankan kegiatan proses bisnis tersebut, Institut Teknologi Kalimantan didukung dengan teknologi informasi yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, diperlukan sistem tata kelola yang baik agar capaian yang ada di bidang teknologi informasi sesuai dengan strategi dan konteks bisnis ITK. Sistem tata kelola Ā teknologi informasi harus dimanajemen dan dilaksanakan dengan baik agar dapat mendukung kegiatan proses bisnis di ITK. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sistem tata kelola teknologi informasi yang baik dan sesuai dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 2019. Untuk menemukan sistem tata kelola tersebut, penelitian ini menggunakan COBIT 2019 Design Tool Kit untuk membantu ITK dalam menemukan sistem tata kelola yang disesuaikan dengan faktor desain COBIT 2019. Hasil dari penelitian ini adalah berupa rekomendasi dari core model atau proses beserta tingkat prioritas dan tingkat kemampuan (capability level) yang harus diimplementasikan oleh ITK. Pada penelitian ini akan menghasilkan kesimpulan berupa adanya 18 core model atau proses yang harus dijalankan dan memiliki tingkat kemampuan 1, 14 core model atau proses yang harus dijalankan dan memiliki tingkat kemampuanĀ  2, 6 core model atau proses yang harus djialankan dan memiliki tingkat kemampuan 3, dan 2 core model atau proses yang harus dijalankan dan memiliki tingkat kemampuan 4. Penelitian ini hanya sebatas menemukan desain sistem tata kelola yang cocok dan tidak dilakukan tahap evaluasi terhadap core model atau proses tersebut
    corecore