9 research outputs found

    Studi Ragam Eksterior dan Karakteristik Reproduksi Babi Bali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam eksterior dan karakteristik reproduksi babi Bali yang masihbertahan hidup di Pulau Bali. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai September 2015.Data ini sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa babi Bali sampai saat ini masih bisa bertahan di beberapadaerah di Bali. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan responden menggunakan teknik purposivesampling atau juggmental sampling dengan pertimbangan populasi babi Bali di Bali tidak merata, hanya ada dibeberapa kabupaten. Kabupaten yang dipilih adalah Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Data yang diperolehanalisis secara deskriptif. Eksterior babi Bali ada dua yaitu yang berwarna hitam dan berwarna hitam denganbelang putih pada Perut dan keempat kakinya. Ciri khas babi Bali yang utama adalah Perutnya melengkung kebawah (lordosis). Dimensi tubuh babi Bali secara umum di ketiga daerah hampir sama dengan panjang badanriil kisarannya antara 97 – 137 cm. Pengukuran berbasis tulang (standar) yaitu antara 80 – 97 cm. Kalau dirataratakandari ketiga tempat pengukuran maka tinggi babi Bali sekitar 49 cm. Dewasa kelamin pada umur 7-8 bulan,siklus birahi antara 15-20 hari, dikawinkan secara alami dengan jumlah anak 10 -14 ekor sekali beranak

    Pengaruh Penggunaan Pollard Terfermentasi Dengan Ragi Tape Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Ayam Lohmann Brown

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan pollard terfermentasi oleh ragi tape terhadap produksi telur ayam Lohmann Brown umur 42-50 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam kali ulangan dan setiap ulangan menggunakan dua ekor ayam Lohman Brown umur 42 minggu. Ransum yang digunakan selama penelitian mengandung protein kasar 17% dan energi metabolis 2750 kkal/kg. Ransum tanpa pollard (A) sebagai ransum kontrol, ransum dengan penggunaan 15% pollard (B), dan ransum dengan 15% pollard terfermentasi oleh ragi (C). Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, berat telur total, berat telur rata-rata, jumlah telur, tebal kulit telur, berat jenis, warna kuning telur, efisiensi penggunaan ransum, dan kadar kolesterol telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 15% pollard terfermentasi oleh ragi (perlakuan C) ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, berat telur, hen-day production, warna kuning telur, dan FCR dibandingkan dengan kontrol. Sebaliknya, secara nyata (P<0,05) menurunkan kadar kolesterol telur ayam. Penggunaan 15% pollard ternyata secara nyata (P<0,05) meningkatkan konsumsi ransum. Akan tetapi secara nyata (P<0,05) menurunkan efisiensi penggunaan ransum, hen-day production, dan tebal kulit telur dibandingkan dengan kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 15% pollard dalam ransum ternyata menurunkan produksi telur, dan sebaliknya setelah mengalami fermentasi oleh ragi tape nyata memberikan hasil yang sama dengan kontrol serta mampu menurunkan kadar kolesterol telur ayam Lohmann Brown umur 42-50 minggu

    Pemanfaatan Dedak Padi Terfermentasi Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Babi

    Full text link
    The research has been conducted which aims to analisys the effect of fermented rice bran to pig performance.Completly Randomize Design with 4 treatments and 4 replicates were used in this research. Treatment A: pig givenration containing rice bran without fermentation, treatment B: pig given ration containing 25% fermented rice bran,treatment C: pig given ration containing 50% fermented rice bran, and treatment D: pig given ration containing100% fermented rice bran. Observed variabels are: feed consumption, average daily gain, feed convertion ratio,digestability of nutrient dan digestible energy (DE). Results of this study concluded the used of fermented rice branincreased of growth and feed efficiency

    STUDI RAGAM EKSTERIOR DAN KARAKTERISTIK REPRODUKSI BABI BALI

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam eksterior dan karakteristik reproduksi babi bali yang masih bertahan hidup di Pulau Bali. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai September 2015. Data ini sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa babi bali sampai saat ini masih bisa bertahan di beberapa daerah di Bali. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling atau juggmental sampling dengan pertimbangan populasi babi bali di Bali tidak merata, hanya ada di beberapa kabupaten. Kabupaten yang dipilih adalah Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Data yang diperoleh analisis secara deskriptif. Eksterior babi bali ada dua yaitu yang berwarna hitam dan berwarna hitam dengan belang putih pada perut dan keempat kakinya. Ciri khas babi bali yang utama adalah perutnya melengkung ke bawah (lordosis). Dimensi tubuh babi bali secara umum di ketiga daerah hampir sama dengan panjang badan riil kisarannya antara 97 – 137 cm. Pengukuran berbasis tulang (standar) yaitu antara 80 – 97 cm. Kalau dirataratakan dari ketiga tempat pengukuran maka tinggi babi bali sekitar 49 cm. Dewasa kelamin pada umur 7-8 bulan, siklus birahi antara 15-20 hari, dikawinkan secara alami dengan jumlah anak 10 -14 ekor sekali beranak

    Existence of Bali Pig Through the Usaba Sumbu in Desa Adat Timbrah, Karangasem District

    Full text link
    Pigs are one of the most important in Balinese society, especially those who are Hindus because pig farm animals are the main component that is always present in every ritual activity in Bali. This gap can also be used to maintain the existence of Bali pigs which are currently not counted. Karangasem is one of the clearest areas to become a pilot project to maintain the existence of Bali pigs. Karangasem has two very large traditions that spearhead the establis- hment of the existence of the Bali pig, namely Usaba Dalem and Usaba Sumbu. Two ritual processions above said the number of pork rolls in these two locations is already very large, and is one to be the starting point the program develops the preservation of Bali pigs. So far the pigs used by people in both locations mostly use race pigs. If there is a choice in pigs, then there will be a huge opportunity for Bali pigs. This is also a challenge for Bali pig farmers to increase the amount of production through a more intensive system. Most people want to use Bali pork as raw material for guling pork, if it is available, even some community leaders to use pork for perararem (local rule) are used, if the Bali pig population is sufficient

    Evaluasi Produksi Ayam Broiler Yang Dipelihara Dengan Sistem Closed House

    Full text link
    Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui tentang performa produksi dan analisis usaha ayam broiler yangdipelihara pada kandang closed house. Penelitian dilakukan pada kandang system closed house dengan kapasitas11.000 ekor. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan ayam, konsumsi pakan, efisiensi penggunaan pakan,deplesi serta aspek ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat badan rata-rata pada umur 30 hari adalah1620 g/ekor, deplesi sebesar 2,13%, FCR sebesar 1,56 dan Indek performa 339,2. Secara ekonomis pemeliharaanayam broiler dengan sistem close house menguntungkan, yang ditunjukan oleh pendapatan bersih Rp. 2.781/ekordan R/C rasio sebesar 1,10. Break Event Point (BEP) harga usaha pemeliharaan ayam broiler adalah: Rp. 16.032/kg

    Productivity Of Broiler Chickens Given Probiotic Additives In Drinking Water

    Full text link
    Research was conducted to study the effect of probiotic additives in drinking water on the productivity of broiler chickens. The study used a completely randomized design with 4 treatments and 3 replications so that there were 12 experimental units. This research use 180 DOC broiler strain CP 707. Chickens were raised from the age of 1 day to 35 days or 5 weeks of age where Treatment A was the chicken that did not get BioWish, treatment B was the chicken whose drinking water was given BioWish dose of 1 g/10 l drinking water, treatment C of chickens whose drinking water was given BioWish of 2 g/10 l of drinking water, treatment D of chickens whose drinking water was given BioWish of 3 g/10 of drinking water. The variables observed were body weight, ration consumption, and feed conversion ratio (FCR) and carcass weight. The results showed that the provision of probiotic additives in drinking water had a significant effect (P <0.05) on body weight gain, feed conversion ratio (FCR), while it had no significant effect on feed consumption (P> 0.05) and nutrient consumption . From the results of this study it can be concluded that the addition of probiotics with a dose of 0 - 3 g / 10 liters of drinking water has no effect on feed consumption. significant to weight gain, and can increase the efficiency of using rations

    Performa Babi Bali yang Dipelihara dalam Kandang Lantai Bapuk dan Beton

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa babi Bali antara yang dipelihara dalam kandang lantaibapuk (deep litter) dengan lantai beton. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor babi Bali dengan berat 10-12kg. Pakan yang diberikan sama untuk kedua kelompok. Data dianalisis dan diuji dengan Two Independent SampleT test. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot, konversi pakan dan kecernaan ransum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan harian pada kandang bapuk dibandingkandengan kandang lantai beton 0,3540 ± 0,0084 vs 0,3680 ± 0,0103 kg (P<0,05), konversi pakan 3,2106 ± 0,0796vs 3,1108 ± 0,0895 (P<0,05), konsumsi pakan harian 1,1360 ± 0.0117 vs 1,1440 ± 0,0117kg (P>0,05). Kecernaanbahan kering 79,1840 ± 0,5700 vs 82,0800 ± 1,2518%, bahan organik 80,6620 ± 0,7633 vs 82,5340 ± 0,5046%,protein kasar 81,5730 ± 0,8219 vs 83,7310 ± 1,6578%, serat kasar 81,5730 ± 0,8219 vs 83,7310 ± 1,6578%, lemakkasar 87,6820 ± 0,8633 vs 89,1800 ± 0,8202% dan energi 80,7200 ± 1,0696 vs 81,0620 ± 1,0892% dan semuavariabel kecernaan pada kandang beton nyata lebih tinggi (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan babilokal (babi Bali) dengan kandang beton menunjukkan performa yang lebih baik ditinjau dari aspek pertambahanbobot, konversi pakan dan kecernaan ransum

    PENERAPAN SISTEM TIGA STRATA (STS) UNTUK MENGATASI MASALAH HIJAUAN MAKANAN TERNAK PADA PETANI TERNAK SAPI DI DESA PENGOTAN, KABUPATEN BANGLI

    No full text
    This community service was conducted in a livestock groups of Bali cattle, one of the livestock groups is locatedat Pengotan village. Their members are peoples of Pengotan village, Bangli Regency. They are mostly farmers whoare still having productive farm lands with very limited extensions. Nowadays, along with the care for their cattle,they usually give their cattle green forage from natural grasses. Usually, the farmers offered the cattle by ricestraws from their waste of rice harvest which is plentiful enough along the year. They are only do it if they are indifficulties of getting enough fresh natural forages. Due to this condition, therefore socialization and demonstrationhow to place of planting high forages feedstuff (leguminoseae and nonleguminoseae) by Three Forages StratumSystem (STS) for planting high quality of forages and practice of biofermentation technology for increasing the ricestraw which helps to raise digestion for the livestocks. With this community service program, the expected resultis the members of group have knowledge and comprehension that rice straw could be used as source of forageswhich could be stored within 3 to 4 months with a Microorganisms culture (EM-4) fermentation method. Fromthis program, the participants have got appropriate knowledge to increase 90% about Three Forages StratumSystem (STS) for planting high quality forages and leguminoseae threes. It is concluded that by using both thefermented rice straw and plantation of high quality of forages by Three Forages Stratum System (STS) the farmerwould not be in difficulties to obtain green forages sources for their cattle
    corecore