1 research outputs found

    HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAPAS DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN GEJALA PENYAKIT BISINOSIS PADA PEKERJA SPINNING 1 DI PT. X KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Debu kapas merupakan faktor pencemar udara yang menyebabkan penyakit bisinosis. PT. X merupakan perusahaan pemintalan benang yang menghasilkan debu kapas dari proses produksinya. Berdasarkan hasil survei pendahuluan 70% pekerja pada pabrik spinning 1 PT. X mengalami batuk, sesak napas dan gejala gangguan pernapasan yang diduga penyakit bisinosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan paparan debu kapas dan karakteristik individu dengan gejala penyakit bisinosis pada pekerja di bagian spinning 1 PT. X Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Variabel yang diukur adalah kadar debu kapas, umur, jenis kelamin, masa kerja, status gizi, penggunaan masker, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit paru. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling kemudian dilanjutkan dengan teknik sampel minimal sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 53 orang. Analisis univariat menunjukkan prevalensi gejala penyakit bisinosis sebesar 62,3%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman menunjukkan ada hubungan antara kadar debu kapas dengan gejala penyakit bisinosis (p value = 0,001), masa kerja dengan gejala penyakit bisinosis (p value = 0,025),riwayat penyakit paru dengan gejala penyakit bisinosis (p value = 0,043). Sementara untuk variabel jenis kelamin, umur, status gizi, pemakaian masker, dan kebiasaan merokok tidak terdapat hubungan dengan gejala penyakit bisinosis. Saran dalam penelitan ini adalah melakukan rotasi kerja kepada pekerja yang memiliki gejala bisinosis dan telah bekerja selama lebih dari 5 tahun ke bagian yang memiliki nilai kadar debu yang rendah. Kata Kunci: Debu Kapas, Karakteristik Individu, Bisinosi
    corecore