25 research outputs found

    Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Flens Motor Sungai Yangdibuat dengan Cor Cara Perah.

    Full text link
    ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN FLENS MOTOR SUNGAI YANGDIBUAT DENGAN COR CARA PERAH. Telah dibuat flens motor sungai dengan cor cara perah. Komposisi paduan adalah hipereutektik AlSi . Punch dari cetakan dibuat tirus, agar di bagian tengah flens mendapat tekanan yang lebih besar, karena bagian tersebut merupakan area yang paling berpotensi untuk aus, akibat gesekan dengan poros. Dari hasil pengamatan strukturmikro dengan mikroskop optik didapat morfologi bagian permukaan tengah mempunyai struktur yang paling halus, dibandingkan strukturmikro sisi luar di bagian tengah dari flens, karena bagian tersebut sudah membeku sebelum efek tekanan bekerja. Demikian juga hasil uji kekerasan, di bagian tengah mempunyai kekerasan yang paling besar yaitu 94 VHN, sedangkan di sisi luar bagian tengah flens hanya 81 VHN. Sedangkan kekerasan flens hasil cor dengan cetakan pasir adalah 51,23 VHN

    Sintesis Paduan Intermetalik γ-Tial Dengan Teknik Casting

    Full text link
    SINTESIS PADUAN INTERMETALIK γ-TiAl DENGAN TEKNIK CASTING. Telah dibuat paduan intermetalik TiAl dengan fasa tunggal γ (gamma) pada komposisi Ti -36%wt Al. Paduan intermetalik tersebut dicor dengan alat arc melting furnace. Untuk mereduksi terjadinya ketidak meratanya komposisi (segregasi) pada sampel, sebelum dicor serbuk Ti dan Al murni dicampur dan diaduk dengan ball mill selama 48 jam dengan frekuensi putar 900 rpm. Pada saat pengecoran, dilakukan pengulangan pengecoran sehingga didapat hasil yang optimal. Hasil analisis fasa dengan XRD, menunjukkan bahwa sampel terbaik telah terbentuk dengan dominasi fasa γ-TiAl yaitu setelah terjadi pengulangan 5 kali pengecoran

    Preparationandcharacterization of Porous Hydroxyapatite From Fish Bone

    Full text link
    Have been carried out making porous hydroxyapatite (HAp) with base material of fish bones waste, as porogen agent chitosan by themethod of calcination at a temperature of 1100 ° C for 5 hours. Thermogravimetric analysis performed by Simultaneous Thermal Analyzer (STA), the phase identification was done by X-Ray Diffractometer (XRD) and microstructure was analyzed by Scanning Electron Microscope (SEM). Thermogravimetric analysis showed the peak of weight loss at 365.6 ° C and after 500 ° C weight loss does not occur again. XRD pattern indicates the presence of hydroxyapatite phase on the raw fish bones and fish bones after calcined at 1100 °C for 5 hours. SEM results showed inter particle porous microstructure on raw fish bones and after calcining 1100 °C, 5 hours with a particle size of about 0.1 - 1.0 μm. After the addition of chitosan pores between the particles are formed more evenly and clearly

    Implantation Effect of Titanium Nitride (Tin) Ion on Mechanical Properties of Aisi 316l Biomaterials

    Full text link
    Mechanical properties analysis of AISI 316L stainless steel, implanted by Titanium Nitride (TiN) ion with varied implantation time of 60, 90 and 120 minutes have been carried out. To determine the maximum load for fatigue test, the tensile test first performed by using 3 pieces of the sample before implanted with TiN. The test results gave the maximum average value of tensile stress of 69.543 kgf/mm2 (695.43 MPa), while the average yield strength is 63.852 kgf/mm2 (638.52 MPa). Fatigue test was then performed to analyze the effect of TiN implantation to fatigue life of AISI 316L, using the method of rotating bending. Initial fatigue test, conducted using 460 MPa load, gave fatigue life of 15,567 cycles, 16,050 cycles, 21,950 cycles and 19,100 cycles for sample with implantation time of 0,60,90 and 120 minutes respectively. These data gave the highest fatigue life for 90 minutes sample. Fatigue test was then continued to perform on this sample with varied load of 420, 440 and 460 MPa which gave the fatigue lifetime value of 213,700 cycles, 83,433 cycles and 21,853 cycles respectively. Hardness test results as at outer point were 387 VHN, 440 VHN, 586 VHN and 674 VHN for sample with implantation time of 0, 60, 90, 120 minutes respectively. It can be concluded thatthe longer the time of implantation, the sample will be harder but the best fatigue life reach at 90 minutes time of implantation

    PENGARUH PROSES NITRIDISASI TERHADAP SIFAT MEKANIS PERMUKAAN BAJA PADUAN RENDAH AISI 4340

    Get PDF
    PENGARUH PROSES NITRIDISASI TERHADAP SIFAT MEKANIS PERMUKAAN BAJA PADUAN RENDAH AISI 4340. Baja paduan rendah AISI 4340 banyak digunakan sebagai bahan komponen mesin dan bahan komponen pengatur katup aliran gas pada pembangkit listrik yang pada pemakaiannya banyak mengalami gesekan atau aus. Untuk meningkatkan sifat mekanis bahan khususnya ketahanan aus, pada penelitian ini dilakukan proses pengerasan permukaan baja AISI 4340 dengan metode nitridisasi. Proses nitridisasi dilakukan dengan menggunakan tungku pemanas yang dialiri gas amonia (NH3) murni pada suhu 525 oC dan 550 oC selama 6 jam. Pengujian yang dilakukan adalah uji ketahanan aus, uji kekerasan, pengamatan strukturmikro dan penentuan fasa. Pada kedua suhu, sampel yang telah dinitridisasi mengalami peningkatan ketahanan aus sebesar dua kali sama seperti peningkatan kekerasan dua kali lebih besar dari kekerasan substrat. Strukturmikro sampel setelah di nitridisasi, pada permukaannya terjadi lapisan putih dengan ketebalan 10 µm dan dibawahnya lapisan difusi setebal 40 µm dan 50 µm masing-masing untuk suhu 525 oC dan 550 oC. Dari analisis X-Ray difraksi, fasa-fasa yang terbentuk pada permukaan sampel adalah fasa nitrida Fe3N, CrN dan terdapat juga oksida besi Fe2O3

    ANALISIS KOROSI DARI SS 440C PADAMEDIAAIR TAWAR DAN AIR LAUT

    Get PDF
    ANALISIS KOROSI DARI SS 440C PADAMEDIAAIR TAWAR DAN AIR LAUT. Telah dilakukan analisis korosi dari fasa martensite dan fasa campuran martensite - austenite. pada SS 440 C , metode pengujian korosi yang digunakan adalah tahanan polarisasi dan potensiodinamik dalam media air tawar dan air laut. Laju korosi untuk fasa martensite lebih besar dibandingkan dengan laju korosi dari fasa campuran martensite dan austenite, hasil ini diperkuat dengan pengamatan menggunakan potensiodinamik. Laju korosi untuk fasa martensite dalam media air tawar dan air laut sebesar 0,0262 mpy dan 0,2028 mpy, sedangkan laju korosi untuk fasa campuran martensite -austenite sebesar 0,0022 mpy dan 0,0796 mpy. Hal ini menunjukkan bahwa sampel SS 440 C dengan fasa martensite lebih rentan terhadap korosi dibandingkan dengan fasa campuran martensite dan Austenite. Sampel dengan fasa martensite dalam media air tawar (pH = 7,13) mengalami pasifasi pada potensial sebesar 1500 mV sedangkan sampel campuran austenite dan martensite pasifasinya pada potensial sebesar 600 mV. Pada media air laut (pH = 7,22), sampel martensite mengalami pasifasi pada potensial 100 m V dan transpasifpada potensial sebesar 300 mY. Sedangkan sampel campuran terpasitkan secara sempurnaakibat adanya lapisan pelindung pada potensial sebesar 300 mV dan setelah itu arusnya tetap mantap sampai 1400mV
    corecore