3 research outputs found

    Peran Perawatan Kulit (Skincare) Yang Dapat Merawat Atau Merusak Skin Barrier

    Get PDF
    Skincare is something that is highly valued in the present. Not only women but skincare is now beginning to spread to men. Having a bright, white, acne-free skin and free from excess oil is a dream for all people. Before skincare, makeup was the first popular because of the obvious results that were clearly seen in a short time. But the world of makeup that always provides improvement for its users by covering or polishing certain parts of a person's body is now slowly starting to be abandoned and replaced with skincare. This is because so many studies and opinions have emerged that skincare is healthier and the results obtained last longer in the longer term than makeup. The large variety of skincare products that have arisen has caused controversy and consumptive behavior. It also can not be separated from the impact that is felt after the use of skincare for a long time. This article was created to discuss the impact arising from the use of skincare on the skin barrier or the outer layer of skin that protects the skin naturally from a variety of external factors that can damage the skin.Perawatan kulit merupakan hal yang sangat diagungkan pada masa sekarang. Tidak hanya wanita namun perawatan kulit kini mulai merambah pada pria. Memiliki kulit yang cerah, putih, bebas jerawat serta bebas dari minyak berlebih merupakan idaman bagi semua kaum. Sebelum dikenalnya perawatan kulit, istilah makeup lebih pertama populer dikarenakan hasil nyata yang terlihat secara jelas dalam waktu yang singkat. Namun dunia makeup yang senantiasa memberikan perbaikan bagi penggunanya dengan cara menutupi atau mempoles bagian tertentu dari tubuh seseorang kini lambat laun mulai ditinggalkan dan berganti dengan perawatan kulit. Hal ini dikarenakan banyaknya bermunculan penelitian dan opini bahwa perawatan kulit lebih menyehatkan dan hasil yang didapat lebih bertahan dalam jangka waktu yang lebih panjang dibanding makeup. Banyaknya variasi produk perawatan kulit yang bermunculan menimbulkan kontroversi dan perilaku konsumtif pada penggunanya. Hal ini juga tidak terlepas dari dampak yang terasa setelah penggunaan perawatan kulit dalam jangka waktu yang lama. Artikel ini dibuat untuk membahas dampak yang timbul dari penggunaan perawatan kulit terhadap skin barrier atau lapisan kulit terluar yang menjaga kulit secara alami dari berbagai macam faktor luar yang dapat merusak kulit

    UJI IN SILICO KANDUNGAN SENYAWA TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera L.) UNTUK KANDIDAT OBAT ANTI HIPERLIPIDEMIA

    Get PDF
    Hiperlipidemia merupakan salah satu kelainan metabolik yang ditunjukkan oleh kadar lemak darah yang tidak normal. Hiperlipidemia dapat menjadi penyebab dari Cardiovascular disease (CVD) atau penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab utama kematian secara global. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan obat antihiperlipidemia secara in silico dari senyawa yang terkandung dalam tanaman anggur (Vitis vinifera L.) dengan reseptor HMG-COA reductase inhibitors dengan kode PDB 3CCZ. Pengujian dilakukan dengan serangkaian proses meliputi pencarian senyawa, analisis ADMETOKS, skrining farmakofor dan  molecular docking menggunakan AutoDockTools-1.5.6. Berdasarkan hasil uji in silico, diperoleh bahwa isorhamnetin yang terkandung dalam tanaman anggur berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu kandidat obat antihiperlipidemia dengan nilai ikatan energi dan konstanta inhibisi yang rendah yaitu -7.36 dan 4.01 μM yang juga disertai kesamaan interaksi residu asam amino antara standar dan isorhamnetin yang terdapat pada Asn 658 dan Gly 808

    REVIEW ARTICLE: TERAPI FARMAKOLOGI MENINGITIS TUBERKULOSIS

    No full text
    Tuberculosis Meningitis is a type of extrapulmonary TB that is very deadly because it infects the central nervous system. Therefore post-diagnosis pharmacological therapy is needed to maintain and improve the quality of life of patients. Based on this, there were 210 articles related to keywords and 15 articles that met the inclusion criteria. The main pharmacological therapies for patients with tuberculous meningitis include rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, ethambutol, dexamethasone, and third-class cephalosporin antibiotics.Meningitis Tuberkulosis (Meningitis TB) merupakan salah satu jenis TB ekstra paru yang sangat mematikan karena menginfeksi sistem saraf pusat. Oleh karena itu terapi farmakologi pasca ditegakkannya diagnosis sangat diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Berdasarkan hal tersebut didapatkan 210 artikel yang berkaitan dengan kata kunci dan 15 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Terapi farmakologi utama untuk pasien dengan meningitis tuberkulosis diantaranya rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol, deksametason, dan antibiotik golongan sefalosporin golongan ketiga
    corecore