5 research outputs found

    Perkembangan Sosiologi Di Indonesia

    Full text link
    Penting dan sekaligus menarik bagi para sosiolog Indonesia untuk mendiskusikan tentang perkembangan sosiologi di Indonesia, bagaimana state of the art keilmuan ini, yakni 'cerita' tentang levels of development-nya dan lain-lain sekitar itu. Sebagaimana perkembangan sosiologi di negara-negara lain, meskipun itu terjadi di negara maju seperti di Eropa dan Amerika, pergerakannya tidak mudah diprediksi dan oleh karenanya juga tidak mudah 'diatur' mau kemana. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, terlebih sejarah perkembangan sosiologi sangat berbeda dari negara-negara atau wilayah di mana sosiologi berinduk.Secara sederhana state of the art dari sosiologi sebagaimana keilmuan lainnya mengandung tiga tahap analisis: dasar mula berkembangnya keilmuan, fakta yang berkembang saat ini, dan arah masa depannya. Dari ketiga analisis itu, arah masa depan adalah yang paling sulit dipahami dan karenanya paling sulit dibangun. Ini disebabkan bukan saja karena ilmu sosial pada umumnya lebih bersifat reaktif terhadap kejadian sosial di sekitarnya, juga karena temuan atau hasil kajian penelitian ilmu sosial kurang terangkai dalam satu sistem temuan yang kontinum dan sustainable per bidang kajian. Dua kelemahan ini adalah sekurang-kurangnya faktor yang membawa sosiologi (dan tentu saja kebanyakan ilmu sosial lainnya) sulit memprediksi dirinya, bahkan jauh lebih sulit ketimbang memprediksi fenomena yang akan terjadi di sekitarnya.Oleh karenanya tulisan ini hanya mencoba sekilas melihat ke belakang, bagaimana tumbuh kembangnya sosiologi di Indonesia serta faktanya saat ini. Setelah itu mari kita bersama-sama menelaah dan mengkritisi akan kemana sosiologi Indonesia ke depan. Tanggung jawab perkembangan sosiologi di Indonesia tentu berada di pundak para sosiolog Indonesia, bukan pada pundak sosiolog luar Indonesia, meskipun samar-samar demikian adanya

    Perluasan Metode Newton dengan Pendekatan Parabolik

    Full text link
    This article discusses the extension of Newton's method derived from the Taylor expansion, where the curve is approached by a tangent line of the parabola. Analytically, it is shown that the iterative method has the cubic order of convergence, so it is more effective than the Newton's method. Furthermore, computational results show that the iterative method is superior to the comparison methods in term of the number of iterations to obtain the estimated roots

    Mekanisme Survival Buruh Tani Lanjut Usia (Lansia) Desa Mancung Bangka Barat

    Full text link
    Lanjut usia (lansia) merupakan Fase dimana seseorang memasuki usia 60 tahun ke atas. Usia lansia seringkali membawa dampak bagi seseorang baik secara kesehatan, sosial maupun ekonomi. Perubahan pada kondisi tubuh lansia sering kali menjadi penyebab mereka sulit dalam melakukan aktivitas, sehingga tidak jarang para lansia dianggap sebagai beban bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. Namun pada salah satu desa yang berada di Bangka Barat, yaitu Desa Mancung masih terdapat banyak lansia yang bekerja sebagai buruh tani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan alasan orang lanjut usia Desa Mancung Bangka Barat masih bekerja sebagai buruh tani dan mendeskripsikan mekanisme survival buruh tani lanjut usia Desa Mancung Bangka Barat. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Moral Ekonomi Petani dari James C. Scott. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan beberapa faktor yang menjadi alasan lansia Desa Mancung masih menjadi buruh tani yaitu, tanggungan hidup, faktor budaya masyarakat, faktor kesehatan, asas kekerabatan dan kepedulian. Selain itu juga ditemukan mekanisme survival yang digunakan oleh buruh tani lansia Desa Mancung diantaranya, tetap bekerja pada sektor pertanian, memanfaatkan lahan yang dimiliki, memafaatkan bantuan sosial pemerintah desa, berhutang, memanfaatkan relasi antar sesama buruh tani dan petani pemilik kebun

    Digitalisasi Pelayanan Publik (Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Android di Kabupaten Bangka)

    Full text link
    Pelayanan publik merupakan bagian dari kewajiban Pemerintah dalam memenuhi hak-hak warganya. Pada era globalisasi saat ini dengan kemajuan teknologi semakin canggih dan berkembang pesat, Pemerintah Kabupaten Bangka harus memperhatikan keefektifan dan keefesienan dengan menciptakan inovasi baru dalam memberikan pelayanan publik yang prima. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui inovasi pelayanan publik berbasis android dan implikasi pelayanan publik berbasis android terhadap masyarakat di Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan konsep Pelayanan Publik oleh Lijian Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang sumber data primernya berasal dari wawancara tidak terstruktur dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan dan juga masyarakat di Kabupaten Bangka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangka sudah memanfaatkan teknologi dengan menciptakan inovasi pelayanan “BANGMUDA” (Bangka Mudah Dapat Akta) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, inovasi “Ransel SI DORA” (Rangkul Calon Pendonor, Stok Darah Terintegrasi dalam Aplikasi Donor Darah) dan “Ojek Lansia” di Dinas Kabupaten Bangka. Adapun Implikasi positif dan negatif dari adanya inovasi pelayanan berbasis android. Implikasi positif yaitu (1) prosedur pelayanan, (2) waktu dan penyelesaian, dan (3) estimasi biaya. Sedangkan, implikasi negatifnya yaitu, (1) kurangnya sosialisasi, (2) partisipasi masyarakat kurang, serta (3) pembatasan berkas. &nbsp

    Social Capital in Fishermen Livelihood: Case Study in "Kelompok Usaha Bersama" (Kube) Ketapang, Pangkalpinang, Bangka

    Full text link
    The empowerment of social community in a sustainable way becomes an unavoidable need, including within the fishermen community. As one of the economically marginalized social communities, the Fisherman community needs more serious attention from all related parties to create a join business group (Kelompok Usaha Bersama/KUBE) to improve their welfare. This article intends to find out how KUBE in Ketapang strengthen social capital in their groups as a strategy to increase the welfare of their members. This research was conducted using a qualitative approach through observation and in-depth interviews with 5 (five) fisherman informants as data collection techniques. The results showed that economic capital was not the main factor in increasing the empowerment of fishermen, but the social capital of KUBE group, such as networks, trust, and social bonds (bonding), have played a more important role in increasing the welfare of their members.Upaya untuk mengembangkan pemberdayaan kelompok sosial secara berkelanjutan saat ini menjadi suatu kebutuhan tak elakkan, termasuk dalam hal ini adalah kelompok nelayan. Sebagai salah satu kelompok sosial yang termarginalisasi secara ekonomi, kelompok ini membutuhkan intervensi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraannya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Ketapang, Pangkalpinang, Bangka adalah dengan memperkuat modal sosial dalam kelompok tersebut. Artikel ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana upaya KUBE untuk menguatkan modal sosial di kelompok mereka sehingga mendorong para nelayan untuk menjadi lebih berdaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam terhadap 5 (lima) orang informan nelayan anggota KUBE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal ekonomi tidak menjadi faktor utama dalam meningkatkan keberdayaan nelayan, namun di kelompok KUBE ini modal sosial berupa jaringan, kepercayaan, dan ikatan sosial (bonding) memegang peranan yang lebih penting. Melalui kedua modal ini nelayan dapat saling membantu kebutuhan ekonomi satu sama lain, dan meningkatkan keberdayaan mereka dalam mencapai akses sumberdaya ekonomi yang lebih baik
    corecore