3 research outputs found

    PEMANFAATAN LIMBAH TIRAM ALTERNATIF SUBSTITUSI PASIR DALAM PEMBUATAN PENANGKARAN BUDIDAYA TIRAM DI KABUPATEN BARRU

    Get PDF
    Tiram adalah makanan khas kota Barru dan menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat, masyarakat setempat tidak melihat peluang dari kulit tiram sehingga hanya menjadi limbah, dan saat ini berdasarkan skala pembangunan yang terus meningkat dan kebutuhan beton juga semakin besar. Namun bahan baku yang selama ini diperoleh dari alam cenderung menurun akibat eksploitasi yang terus dilakukan. Strategi untuk membantu memenuhi kebutuhan pasir dapat diperoleh dari sebuah terobosan pemanfaatan limbah tiram sebagai pengganti pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gagasan pemanfaatan limbah tiram alternatif substitusi pasir dalam pembuatan penangkaran budidaya tiram di kabupaten Barru dan untuk mengetahui analisis SWOT alternatif substitusi pasir dalam pembuatan penangkaran budidaya tiram di kabupaten Barru. Tulisan ini bersifat library research (penelitian kepustakaan) yang disajikan secara deskriptif yang ditunjang oleh beberapa literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji, kemudian disusun dalam bentuk sebuah karya tulis ilmiah. Teknik pengumpulan data dari berbagai sumber yaitu dari buku cetak, web resmi, jurnal dan artikel, sesuai dengan masalah yang dikaji data yang telah kami dapatkan diidentifikasi, diklasifikasikan, dan diinterpretasi, sehingga menjadi sebuah karya yang dapat dipertanggung jawabkan. limbah tiram yang dijadikan pasir digunakan dalam pembuatan tambak untuk budidaya tiram. Penulis mengharapkan dengan adanya limbah tiram sebagai substitusi pasir, dapat menjadikan lingkungan bersih dari limbah tiram dan mampu meningkatkan budidaya tiram dalam mewujudkan pembangunan.

    RAMENG: HOLOGRAM DONGENG 3S SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SISWA KELAS IV SD DALAM MEWUJUDKAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Budaya di Indonesia memiliki kekhasan dan karakteristik masing-masing. Hal ini dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa jumlah suku di Indonesia terdata sebanyak 1.128 suku bangsa dengan komposisi 1.072 etnik dan sub etnik di Indonesia. Suku Bugis merupakan salah satu Suku dengan kebudayaan yang bisa menunjang karakter anak, namun kebuduyaan tersebut sudah jarang diterapkan oleh anak-anak zaman sekarang, sehingga diperlukan sebuah media pembelajaran inovatif yang dapat memperkenalkan kembali kebudayaan tersebut. Maka penulis kemudian menawarkan sebuah solusi yang disusun dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul Rameng: Hologram Dongeng 3S Sebagai Media Pembelajaran Penanaman Nilai-nilai Budaya pada Siswa Kelas IV SD dalam Mewujudkan Revolusi Industri 4.0. Teknologi hologram merupakan bentuk lanjutan dari fotografi yang memungkinkan gambar terekam dalam tiga dimensi berbalik dari gambar 3D dan realitas virtual pada layar computer 2D. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dengan review literature menggunakan data sekunder dengan teknik analisis data yang digunakan analisis interactive yang terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hologram dongeng merupakan sebuah media penanaman nilai-nilai budaya pada siswa kelas IV SD. Adapun Hologram dongeng yang akan diputar yaitu video kartun menarik yang mengandung nilai-nilai budaya bugis. Hal yang terpenting yang harus diperhatikan dalam hologram dongeng ini yaitu pemilahan video yang mencermikan budaya bugis sipakalebbi (saling menghargai), sipakainge (saling mengingatkan) dan sipakatau (tidak membeda-bedakan) dengan gambar kartun yang menarik dan penggunaan kata-kata dalam video tersebut juga dapat mudah dipahami oleh anak. Hologram ini dalam bentuk 2D dan  terbuat dari kaca dan kardus serta menggunakan alat bantu hp yang akan berisi video yang akan muncul dari dalam hologram. Potensi kelanjutan karya ini yaitu dapat menanamkan nilai-nilai budaya bugis sipakalebbi, sipakainge, dan sipakatau

    STUDI ETNOGRAFI PADA SUKU TO BALO DI DESA BULO-BULO KECAMATAN PUJANANTING KEBUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisis tentang budaya di suku to balo di Desa Bulo-Bulo Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Suku to balo jauh dari pelosok masyarakat tempat tinggal mereka karena telah mengasingkan diri dari masyarakat yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem kekerabatan dan sistem mata pencaharian masyarakat suku to balo. Jenis penelitian yang digunakan  merupakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi, karena dalam penelitian kualitatif menghendaki data dan informasi yang berbentuk deskripsi dan narasi untuk dapat mengungkapkan makna yang berada di balik deskripsi atau uraian informan. Penentuan informan atau sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling jenuh.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung dan observasi kelompok, wawancara dengan masyarakat suku to balo, dan metode dokumenter.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Suku to balo adalah sebuah keluarga besar yang memiliki ciri tersendiri yaitu to balo yang artinya belang. Keluarga to balo hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar dan tidak membentuk sebuah kelompok tersendiri. Sistem kekeluargaan keluarga to balo adalah sistem kekeluargaan patrilineal dan bilateral. Keluarga to balo termasuk sistem keluarga patrilineal karena yang menjadi kepala keluarga adalah pihak laki-laki atau sang ayah. Keluarga to balo juga termasuk sistem keluarga bilateral karena sistem kekerabatan masyarakat to balo masih memegang peranan penting dalam membangun identitas dalam kehidupan bersama sebagai suatu kelompok masyarakat. Sistem kekerabatan masyarakat to balo, berkembang dari suatu kelompok keluarga sebagai keluarga batih yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak. Masyarakat suku to balo memperhitungkan garis keturunannya berdasarkan prinsip bilateral, yakni hubungan yang memperhitungkan garis ayah-ibu. Kata Kunci : Etnografi, Sistem Kekeluargaan, Sistem Mata Pencaharian, dan Suku To Bal
    corecore